Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 318 Menyelesaikan Sendiri

Setelah pulang ke rumah, Camile Fang membersihkan tubuh bagian bawah Shawn Mu, dan memapahnya ke ranjang istirahat.

Jacky Fang juga kembali ke kamar tidur, Camile Fang juga bersiap – siap pergi mandi dan tidur, tapi Shawn Mu malah menarik tangan dia.

“ Camile Fang .... Camile Fang ..... “

Nada bicaranya sedikit cemas, seperti segara akan kehilangan dia saja.

Camile Fang tertawa, duduk di ujung tempat tidur, membiarkan Shawn Mu menarik tangannya, dia berkata dengan pela : “ Sudah sudah, jangan panggil lagi, aku disini. “

Pada saat ini, Camile Fang merasakan bahagia tak tertandingi. Sama sekali tidak menyangka, tidak lama kemudian, sebuah badai segara datang, membawa pergi kebahagiaan dia saat ini.

Besok hari saat langit baru cerah, Shawn Mu sudah sadar.

Setelah mabuk kepalanya sangat sakit, dia melihat ke samping Camile Fang yang masih tertidur, ia memaksakan untuk berdiri, bersiap – siap turun ke bawah menuang teh penghilang mabuk.

Baru turun ke bawah, pengurus rumah sudah menuangkan teh dan berjalan ke dia, pengurus rumah tersenyum memberikan teh ke Shawn Mu, berkata pelan : “ Tuan muda, silakan minum, setelah minum teh penghilang mabuk nanti kepalanya tidak akan begitu sakit lagi. “

Shawn Mu mengangguk – anggukkan kepala, setelah menerima teh, langsung meminum habis teh, lalu meletakkan gelas teh di atas meja. Dia berkata : “ Paman Chen, kamu hari ini kenapa begitu pagi ? “

Pengurus rumah tersenyum, berkata : “ Ada yang tidak di ketahui tuan muda, aku selalu bangun secepat ini, hanya saja hari ini lebih pagi sedikit, karena semalam ada telpon, telpon tertuju untuk anda tuan, tapi saat itu anda mabuk tidak sadar diri, nyonya muda juga sudah sangat ngantuk, jadi aku bantu kalian dengar telpon itu. “

Shawn Mu berkata dengan bingung : “ Telpon apa ? “

Pengurus rumah berkata : “ Bukan hal besar, asisten anda si Jim Lu yang telpon, dia bilang hari ini ada pertemuan tinggi, anda harus berada di tempat, ia menyuruh aku untuk mengingatkan ke anda agar tidak lupa. Dan, dia bilang sebisa mungkin anda cepat datang. “

Shawn Mu baru teringat, sepertinya memang ada hal seperti ini, hanya saja belakangan terlalu sibuk dan lupa, Jim Lu karena tahu dia akan lupa, oleh karena itu baru telpon ke sini ingatkan dia.

Dia dengan cepat berbalik badan dan pergi cuci muka, setelah selesai ia mengganti baju dan keluar dengan terburu – buru.

Saat sampai perusahaan, Jim Lu sudah menunggu di sana. Melihat dia sudah datang, segera kasihkan ke depan dia setumpuk dokumen, minta dia untuk melihat.

Shawn Mu membuka dokumen dan mulai melihat, setelah satu jam kemudian pertemuan akan segera di mulai, dia harus menggunakan waktu sebaik – baiknya.

Pertemuan sama seperti sebelumnya, berlangsung dengan lancar.

Pertemuan ini di selenggarakan di sekitar sebuah proyek, ini adalah sebuah proyek real estat yang sangat besar. Isi proyek di danai oleh Century’s Corp, diimplementasikan oleh perusahaan mitra.

Lokasi area pengembangan berada di pinggiran kota, di katakan area pengembangan, sebenarnya sudah terlantar beberapa tahun.

Sebelumnya ada perusahaan yang menyukai tanah pinggiran kota itu, di beli dan bersiap – siap untuk pengembangan, tapi kemudian perusahaan itu karena masalah hutang lalu bangkrut. Oleh karena itu proyek juga ikut terhenti.

Belakangan ini Century’s Corp menyadari kemungkinan pengembangan sebidang tanah itu, oleh karena itu membelinya dari pemerintah, bersiap – siap pengembangan sebuah area perumahan besar di sana, di posisikan sebagai sel mid-range, pelanggan utama adalah orang yang tinggal di kota Y.

Isi pertemuaan hari ini, adalah menentukan siapa penanggung jawab proyek ini dan rencana pengembangan proyek.

Shawn Mu dalam pertemuan sudah mengatur baik semuanya, sekarang dia masih ada satu hal yang harus di urus, yaitu besok pergi ke pinggiran kota berpartisipasi seremoni proyek ini di mulai.

Malam pulang ke rumah, Shawn Mu memberikan tahu Camile Fang masalah ini, dia hanya mengangguk pelan kepala, mengenai masalah Shawn Mu kemungkinan besok seharian tidak pulang ke rumah, dia seperti tidak peduli sama sekali.

Sikap Camile Fang membuat Shawn Mu sedikit merasa ada penolakan, tapi dia tidak bisa melakukan apapun. Dalam hati dia mengerti, Camile Fang masih pedulikan akan masalah itu.

Masalah itu Shawn Mu lebih peduli dari Camile Fang, sampai sekarang dia masih sakit kepala. Dia sudah menyuruh Jim Lu bantu dia temani Barbara An pergi ke rumah sakit, tapi Barbara An hidup mati juga tidak bersedia pergi, berkata juga ingin melahirkan anak itu.

Tidak hanya itu, dia juga bilang, mati juga tidak akan lepas tangan, tunggu setelah anak itu di lahirkan, dia akan mempublikasikan identitas anak itu.

Kecuali, Shawn Mu bersedia bersama dengan dia, walaupun jadi kekasih gelap dia juga bersedia.

Shawn Mu tidak berani percaya, Barbara An sekarang bisa jatuh ke titik seperti ini.

Dalam mata Shawn Mu dia yang dulu, begitu murni dan elegan, begitu bersih tidak ternodai debu, tapi sekarang, semuanya telah berubah.

Shawn Mu sekarang sementara waktu tidak ingin berpikir masalah ini, dia melakukan yang seharusnya dia lakukan, selanjutnya masalah akan berkembang jadi apa, dia benar – benar tidak bisa mengendalikannya.

Dia tidak mungkin turun tangan bersikap kejam, memaksa dia pergi aborsi. Lagipula malam itu, dia lah yang bersalah ke Barbara An.

Dia giat menggeleng gelengkan kepalanya, ingin melemparkan masalah ini ke belakang kepala.

Berharap waktu bisa meringankan luka Barbara An, juga berharap dia bisa cepat lihat jelas, ia bukanlah pria yang baik untuk dia.

Keesokkan harinya, Shawn Mu bangun tetap sangat pagi.

Sama seperti sebelumnya, Camile Fang masih tertidur. Dia pelan – pelan menciumi wajah Camile Fang, menyelimuti dia, berputar badan dan keluar.

Tempat area pengembangan sangat jauh, di katakan berada di pinggiran kota, sebenarnya sudah keluar kota. Setelah berkendara lama baru sampai tujuan,beberapa teman sepekerjaan tinggi ,mabuk mobil dan hampir muntah.

Setelah sampai beristirahat, seremoni mulai bekerja akan segera di mulai.

Shawn Mu hari ini sekujur tubuh memakai jas warna abu, garis garis yang di sesuaikan dengan sempurna menggambarkan sosoknya yang tinggi dan tegap. Wajah dia membawa senyuman dan berjalan ke panggung, mengambil mikropon dan mulai berbicara.

Tepat saat ini, tidak jauh dari hutan, ada beberapa mobil berparkir di balik persembunyian.

Pintu mobil yang terparkir paling depan terbuka, turun dua orang perempuan.

Yakni Laura Su dan Barbara An.

“ Ibu, aku mohon pada mu ..... aku mohon pada mu ..... “

Wajah Barbara An ada bekas air mata yang belum kering, saat ini masih sama ada butiran air mata yang tidak berhenti mengalir turun.

“ Cukup ! Barbara An, apakah kamu masih belum lihat jelas kenyataan ? Tidak peduli kamu seberapa giat, Shawn Mu pasti tidak mungkin memilih kamu ! Kamu sebaiknya selagi masih awal menyerah saja ! Masalah sudah sampai tahap ini, sudah tidak ada ruang untuk kembali lagi ! “

Laura Su melihat tidak suka ke Barbara An, dia tidak mengerti, anak perempuan yang dia lahirkan, kenapa hanya bisa ragu – ragu tidak tegas.

Barbara An mengerti diri sendiri tidak bisa melakukan apa pun, hanya bisa tidak berhenti menanggis.

Di malam ini, ibunya mau turun tangan terhadap pria yang paling dia cintai ini, membuat dia selamanya menghilang dari dunia ini.

Bahkan air mata sudah mengalir sampai kering, ibunya juga tidak akan kasihan terhadap dia, juga tidak akan berlembut hati.

Dalam beberapa mobil di belakangnya, yang duduk adalah pengawal yang malam ini akan melangsungkan gerakan, setiap mereka semuanya telah terlatih dengan baik, yakni demi menunggu tugas penting hari ini.

Tiba – tiba, dia terpikir sesuatu.

Dia menghapus kering air mata, berjalan ke depan Laura Su, menyembunyikan kesedihan di matanya, berkata dengan nada kecewa dan pelan : “ Ibu, aku tahu tidak peduli aku lakukan apapun, juga tidak mungkin menghentikan kamu. “

Laura Su tidak melihat dia, melainkan mengeluarkan sebuah teleskop, sedang melihat jauh Shawn Mu yang lagi sedang berbicara di seremoni mulai bekerja.

Barbara An lanjut berkata : “ Ibu, hubungan antara aku dan Shawn Mu , seharusnya aku yang harus menyelesaikannya sendiri. “

Novel Terkait

Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu