Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
"Aku bermarga Mu."
Shawn tidak ingin menyebutkan nama lengkapnya, karena dulu identitasnya telah menyebabkan hal merepotkan yang begitu banyak, apalagi wanita yang berdiri di depannya tidak akan berjumpa dengannya lagi setelah hari ini.
"Tuan Mu, terima kasih banyak hari ini ..." Camile tidak tahu dia bermarga Shawn mana, jadi memilih satu secara intuitif,dan menyampaikan salam terima kasih.
Shawn memberinya tatapan samar dan mengangguk: "Baik."
Perkataannya yang sedikit membuat atmosfer di sekitar kembali menjadi dingin, Camile merasa canggung untuk sementara waktu.
Ketiganya sudah tiba di toko mie kuah, Camile masuk dan melangkah lebih dulu dan menyuruh mereka untuk masuk dan duduk.
Jacky dengan senang hati mengikuti Mami masuk ke toko.
Shawn berdiri di pintu, alisnya sedikit terpana dan matanya memandang tempat kecil yang ada di depannya.
Dia tidak berniat mengunjungi toko sekecil itu. Awalnya, dia menyetujui undangan Camile hanya untuk menghindari keluhan dari kakek yang memaksakan cepat menikah.
Dia awalnya berpikir untuk langsung pergi ke perusahaan setelah keluar dari rumah sakit, tetapi dia tidak kepikiran bahwa Jacky akan memegang sudut pakaiannya sepanjang jalan,sama sekali tidak bisa menghindarinya.
Begitu dia berkata bahwa dia ingin pergi, Jacky menatap Shawn dengan matanya yang berlinangan air mata, sosoknya yang sedih terlihat sangat menyedihkan.
Dia tidak tahan melihat anak kecil yang sedang menunggu balasannya, hanya bisa mengikutinya masuk ke dalam.
"Paman, masuklah sini sangat enak."
Jacky memandang Shawn yang sedang ragu mengambil keputusan, segera menyambutnya untuk masuk ke dalam toko itu.
Tangan kecilnya memegang jari Shawn, menggunakan wajah mungilnya menatap Shawn dengan penuh ketulusan dan harapan.
Alis Shawn sedikit berubah, kaki panjangnya akhirnya memasuki toko itu.
Walaupun toko ini tidak luas, tetapi dipenuhi dengan dekorasi yang unik, desain antik khas China dengan cita rasa yang berbeda.
Shawn sangat tinggi saat duduk di meja kecil di toko tampaknya agak kesusahan.
Camile telah memesan makanan dan beberapa saat kemudian, hidangan semangkuk besar telah disajikan di hadapannya.
Dia telah lapar selama sehari, setelah melihat makanan panas di depannya tidak sabar dengan lahap menelannya.
Jacky juga mengikuti gerakan ibunya,menggulung lengan bajunya yang kecil dengan senang mulai makan.
Dia tiba-tiba melihat paman yang duduk di seberang terduduk diam, mengambil satu baskso ikan dan memasukkannya ke mulut Shawn.
Shawn tertegun oleh benda asing yang tiba-tiba masuk ke dalam mulutnya, alisnya yang dingin berkerutan dan matanya dipenuhi dengan kemarahan.
Dia ingin memarahinya tetapi melihat Jacky sedang memegang sumpit dengan kedua tangan kecilnya, kedua mata besarnya yangs sedang berkedip seperti kipas, menantikan balasannya untuk melihatnya dengan serius.
Amarahannya langsung turun di bawah garis api.
Shawn canggung, berusaha mengunyah sesuatu yang tidak ia ketahui dalam mulutnya.
Jacky bersemangatdan bertanya: "Enak tidak? Ini adalah makanan yang paling Jacky sukai."
“Iya, enak sekali,” jawab Shawn, seluruh aura kedinginan di tubuhnya selalu menghilang saat berada di depan Jacky.
Tapi makanan ini benar-benar enak ...
Setelah mendapatkan pujian yang dia inginkan, Jacky sangat berantusisa dan menaruh banyak bola ikan dan bola udang ke mangkuk Shawn.
Shawn dengan tenang menggerakkan sumpit,setiap gerakannya dapat terlihat bahwa dia sangat berpendidikan.
Camile memandangi ekspresi mereka yang gembira, tidak bisa menahan diri dan bertanya "Apakah bakso begitu lezat?"
Dia tidak pernah menyukai makanan seperti bakso ikan dan bakso udang, tetapi untuk Jacky makanan ini sangat lezat, dia merasa bahwa makanan ini perlu dipesan setiap kali makan di toko ini, tetapi Camile tidak kepikiran bahwa Shawn juga menyukainya.
Setelah kenyang, Camile membawa Jacky pulang, tetapi Jacky tidak ingin melepaskan Shawn dan memegangnya erat erat.
"Aku masih ingin bermain dengan paman ..." kata Jacky sambil meruncingkan mulut kecilnya.
“Sudah larut sekali, paman juga sudah harus kembali, patuh ya sayang.” jawab Camile dengan sabar membujuk.
Shawn menatap Jacky yang sedang memegang paha besarnya, sambil meruncingkan mulut kecil berdebat dengan ibunya, tidak tahu cara untuk mundur.
Sedikit keraguan terlihat di wajah dinginnya yang tampan dan datar.
Saat menghadapi masalah penandatanganan kontrak yang berharga satu miliar dia tidak pernah ragu ...
“Tidak, aku ingin paman menemaniku.” Jacky mulai bandel, mengelilingi Shawn dan bersembunyi, dan mengulurkan setengah kepala kecilnya untuk melihat Mami.
“Jacky, kesabaranku terbatas!” Camile memulai trik amarahnya.
Setiap kali Camile marah, Jacky pasti akan patuh.
“Tidak mau!” Siapa tahu bahwa kali ini tidak berhasil, Jacky memprotes, dan segera bersembunyi di belakang Shawn.
Camile benar-benar marah, anak ini berani berteriak dengan ibunya di depan orang luar, lihat bagaimana aku akan membereskanmu!
Dia mengulurkan tangannya dan mulai menangkap Jacky.
Di tengah terhalang seseorang seperti dinding padat dengan ketinggian 1,8 meter lebih, Camile yang begitu kecil dan pendek, sama sekali tidak bisa menangkapnya, dia hanya bisa mengelilingi Shawn untuk menangkap Jacky.
Shawn punya penyakit bersih, dia sangat tidak suka pada orang asing yang mendekatinya, melihati Camile yang bergegas mendekatinya dan mengambil langkah mundur.
Camile tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan tubuhnya mencondong ke depan, tiba-tiba jatuh ke dalam pelukan Shawn.
......
Dada yang padat dan lebar, warna kulit cereal yang terlihat dari kerahnya, serta dagu yang memikat dan seksi ...
"Ah!"
Detik sebelumnya dia masih terbenam dalam pelukan seorang pria yang tampan dan menawan, detik berikutnya, dia terjatuh di tanah dan menjerit.
"Apa yang kamu lakukan! Sakit sekali!"
Dia yang tiba tiba didorong oleh tangan besar Shawn, alis Camile berkerut, wajahnya merah, dan keluhannya tidak puas.
“Jangan sentuh aku.” Shawn memperingatkan dengan suara dingin, wajahnya menujukkan kejijikan,tatapan matanya mendingin, wajahnya seperti bekuan es.
Camile hampir dibekukan oleh ekspresi dinginnya, bergetar dan mengeluh dengan suara rendah, "Aku tidak sengaja melakukannya."
Dia duduk di tanah, tidak berani berteriak dan berbisik di hatinya: Apa yang terjadi padaku? Aku tidak pernah takut pada siapapun sejak kecil, kenapa saat melihat ekspresi ini tidak berani mengeluh lagi.
Shawn merasakan sesuatu,dia menundukkan kepalanya dan menatap kekhawatiran Jacky saat melihat Camile yang terjatuh.
Dia tahu bahwa Jacky ingin membantunya, tetapi ia takut dibawa pulang oleh ibunya, meruncingkan mulut kecilnya dan mengepal tinjukan kecil, dan wajahnya memerah.
Shawn menghela nafas dan berjalan maju, membungkuk dan mengulurkan tangan panjangnya dan berkata dengan suara rendah "Bangun."
Gerakan pria yang tiba-tiba ini membuat Camile merasa bingung.
Dia mengambil tangan pria itu dan bangkit, sentuhan ujung jari yang dingin, suhu telapak tangan membuat jantungnya dihembus oleh angin, dan melayang,tanpa sadar memegangnya berapa detik.
“Bisakah kamu melepaskannya?” Suara pria itu tanpa suhu tiba-tiba terdengar.
Camile mengambil kembali tangannya dengan perasaan canggung,dia sangat keterlaluan, bagaimana dia bisa dibutakan oleh ketampanan pria itu!
Shawn mengelus rambut Jacky dan berkata padanya: "Taat, pulanglah, ayo jenguk kakek besok."
Nada wajahnya tetap samar tetapi tidak dingin, bahkan mengandung sedikit kehangatan.
Perkataan ini langsung mendapat penyetujuan dari Jacky.
Dia mengangguk kepalanya dan memegang tangan Camile, "Mami, ayo pulang, Jacky harus bergegas tidur sampai besok!"
Apa-apaan ini? Jacky tidak mendengar saat dia membujuknya, kenapa perkataan Shawn membuat Jacky patuh?
Setelah kemarahan yang tersimpan di dalam hatinya, dia memegangnya dan berkata "Jacky ayo pulang."
Camile tidak mempedulikan Shawn yang berdiri di tempatnya, tetapi Jacky melihat ke belakang berbalik dan melambaikan tangan kepada Shawn.
Di hari berikutnya, Camile membawa Jacky ke rumah sakit untuk menggantung infus.
Dokter mengatakan bahwa demam Jacky sudah redah kemarin, dan akan sembuh jika menyuntiknya sekali lagi.
Camile akhirnya tenang, kebetulan besok dia akan secara resmi pergi bekerja untuk Gloria.
Jacky yang sepanjang hari diinfus merasa sangat senang, tidak sabar untuk berjumpaa dengan kakek dan paman, sama sekali tidak kelihatan seperti anak yang sedang kesakitan.
Camile yang berada di samping merasa marah dan lucu, sama sekali tidak mengerti dengan perilaku Jacky.
Setelah mencabut jarum, Jacky dengan cepat mengenakan sepatu dan kaus kaki,menarik Camile untuk datang ke gedung bertingkat rendah kemarin.
Shawn mungkin sudah menyapa penjaga pintu di depan pintu, kali ini, penjaga keamanan di pintu tidak menghentikan mereka masuk.
“Kakek, kakek!” Jacky yang masih belum memasuki kamar, dengan bahagia memanggilnya.
Kakek Mu sedang menyemprotkan air ke beberapa tanaman kecil di ambang jendela. Begitu dia melihat Jacky yang memasuki kamarnya dengan ceria, dia tersenyum dan meletakkan ceretnya. Dia berjongkok dan membuka tangannya untuk menyapa lelaki kecil itu ke dalam pelukannya.
Rumah itu bersih dan cerah, dan matahari tepat bersinar.
Camile meletakkan keranjang buah yang baru saja dibelinya, dengan tersenyum meminta maaf: "Maaf mengganggumu lagi, Jacky bersikeras ingin datang."
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuHanya Kamu Hidupku
RenataPernikahan Kontrak
JennyJalan Kembali Hidupku
Devan HardiUnlimited Love
Ester GohMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End