Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 108 Aku Mau Memainkanmu

Camile Fang seumur hidup baru pertama kali mengenakan pakaian seterbuka ini. Ia ragu sejenak, menarik nafas panjang, lalu berjalan menuju kolam renang.

Cuaca hari ini cukup baik, Camile Fang dapat berendam dengan sangat gembira.

Entah apakah karena sudah terlalu lama tidak berendam, dia memutuskan akhirnya dapat memanjakan tubuhnya yang kelelahan.

Beberapa saat kemudian, Camile Fang merasa lutut kanannya sangat nyeri.

Ia mengernyitkan alis menahan sakit. Ia berusaha untuk berenang ke tepian, namun akhirnya lutut kirinya ikut-ikutan keram.

Kedua lututnya berkedut hebat. Ia sudah berusaha bergerak ke tepian begitu lama, namun ia tidak berhasil bergerak dan tetap diam di tempat. Tubuhnya semakin lama semakin tenggelam.

Camile Fang panik. Air kolam perlahan mulai memasuki lubang hidungnya. Tubuhnya kian tenggelam, dan rasa sakit di kedua kakinya semakin lama semakin bertambah hebat.

Setelah bergumul cukup lama, Camile Fang akhirnya kehabisan tenaga. Ia mulai kehilangan kesadaran dan perlahan tenggelam ke dasar kolam.

Ia hanya terpikir satu hal: kematian.

Persis ketika tubuhnya sudah hampir menyentuh dasar kolam, Camile Fang tiba-tiba merasa ada tarikan kuat yang menariknya kembali ke permukaan.

Camile Fang samar-samar melihat wajah Shawn Mu di pinggir kolam. Wajah yang membuatnya jatuh cinta namun juga benci setengah mati.

Camile Fang akhirnya diselamatkan keluar dari kolam. Wanita itu dibaringkan di samping kolam dalam kondisi kehilangan kesabaran. Mulutnya penuh air, ia tidak bergerak sama sekali.

Shawn Mu, yang mengenakan kemeja putih, basah sekujur tubuh. Wajahnya sangat cemas, ia buru-buru melakukan pertolongan pertama. Ia memompa dada Camile Fang sekaligus menekan hidung wanita itu sambil memberi nafas buatan.

Setelah beberapa menit, Camile Fang akhirnya merespon -- ia memuntahkan air dalam jumlah yang sangat banyak, lalu terbatuk hebat.

Shawn Mu buru-buru membantunya duduk. Ia mendekap tubuh Camile Fang.

Shawn Mu akhirnya melihat wanita itu sadar, ia langsung memaki: “Kamu sudah gila ya? Kalau tidak bisa berenang ya jangan berenang!”

Beberapa saat kemudian Camile Fang baru sepenuhnya sadar. Air kolam yang ia minum membuat wajahnya merah. Sepasang matanya yang basah menatap Shawn Mu, ia membela diri: “Tidak kok, aku bisa berenang!”

Camile Fang langsung terbatuk-batuk lagi.

Shawn Mu ingin membantu menepuk-nepuk punggung Camile Fang, tetapi ketika melihat baju renang wanita itu, ia menaruh kembali tangannya yang baru saja diangkat. Ia juga melepaskan pelukannya dan bangkit berdiri.

Camile Fang langsung kehilangan tumpuan, ia jatuh tersungkur ke lantai.

Ia bersusah-payah bangkit berdiri, alisnya mengernyit tanda tidak puas: “Kamu mau apa!”

Shawn Mu mengamati wanita yang ada di hadapannya, benar-benar kelewat seksi!

Pakaian renang yang sangat terbuka ini hanya menutupi bagian-bagian vital, bagian-bagian lainnya dibiarkan terbuka. Terlebih lagi pakaian renang berwarna putih itu agak transparan, dua puting payudara Camile Fang yang berisi terlihat menonjol.

Semua ini merangsang nafsu seksual Shawn Mu. Ia merasa tubuhnya berapi-api, ada sesuatu yang menusuk-nusuk jiwanya.

Shawn Mu tidak rela mengalihkan pandangannya dari Camile Fang, tetapi ia tetap berusaha mengontrol diri dan berbalik badan. Ia kemudian berjalan pergi tanpa menengok lagi.

Sambil menahan nafsu, ia berkata pelan: “Kalau kamu ingin mati, aku sarankan kamu cari kolam yang lebih dalam lagi!”

“Aku tidak ingin mati kok!” Camile Fang baru sadar dari pingsan, ia sama sekali tidak sadar Shawn Mu tengah nafsu. Ia menyusul pria itu dan menghadangnya: “Hey, Shawn Mu, kamu bukannya ingin aku mati? Kok barusan kamu malah menyelamatkan aku?”

Sialan!

Melihat Camile Fang kembali berdiri di hadapannya, Shawn Mu memaki dalam hati, wanita bodoh ini sama sekali tidak sadar dirinya saat ini begitu erotis!

Shawn Mu segera melangkah cepat dengan nafas yang tidak bisa dikendalikan. Ia memaksa matanya mengalihkan pandangan untuk mengatasi nafsu ini.

Ia kembali berkata: “Kamu bilang kamu bisa berenang, terus mengapa bisa tenggelam?”

Camile Fang menjawab dengan yakin: “Karena aku sudah lama tidak berenang, jadi tadi kakiku keram. Kamu mengapa tiba-tiba bisa ada di sini?”

Pandangan Shawn Mu sekilas menyapu Camile Fang: “Ini bukan urusanmu. Kamu berpakaian seseksi ini saat berenang karena takut tidak bisa menarik perhatian pria ya?”

Wanita itu refleks menegakkan kepalanya yang dari tadi termenung menatap lantai. Ia langsung memeluk kedua bahunya menutupi bagian dada yang sudah nyaris terlihat sepenuhnya. Wajahnya memerah, ia seperti mengaum: “Aku mau pakai apa sama sekali bukan urusanmu!”

Camile Fang ingin segera bersembunyi di dalam vila, tetapi kakinya yang tadi keram tiba-tiba terasa lemas. Ia jatuh ke kolam renang, ia sungguh kaget sampai berteriak kencang sekali.

Shawn Mu terkejut, ia buru-buru menjulurkan tangannya untuk menarik tubuh Camile Fang. Tetapi ia sudah terlambat, keduanya sama-sama tercebur.

Camile Fang sudah tidak punya tenaga lagi, ia sudah terlalu lelah. Ia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri lagi.

Shawn Mu cepat-cepat berenang ke samping wanita itu. Ia merangkul pinggangnya, lalu membawanya ke pinggir kolam. Ia menaikkan wanita itu terlebih dahulu, lalu baru menaikkan dirinya sendiri.

Karena hanya tenggelam sebentar, kali ini Camile Fang tidak tertelan terlalu banyak air. Ia hanya terbatuk-batuk ringan.

Shawn Mu, yang biasanya selalu tenang dan diam, tidak tahan untuk memaki: “Kamu babi ya, jalan saja tidak benar!”

Camile Fang menjawab sambil terbatuk: “Harusnya aku yang menyalahkan kamu, kamu sudah menghinaku sekejam itu!”

Shawn Mu membasuh air yang membasahi wajah tampannya, lalu dengan marah berkata: “Sama sekali bukan masalah aku menghinamu, melainkan masalah kamu sungguh tidak tahu malu! Kamu berpakaian seperti ini lebih baik tidak usah pakai apa-apa saja!”

Camile Fang menatap Shawn Mu lekat-lekat. Ia emosi hingga tidak bisa berkata-kata lagi.

Kejadian tercebur barusan membuat Shawn Mu terlepas dari nafsunya. Ia sudah mengembalikan akal sehatnya, juga sudah mengembalikan sikap dinginnya terhadap Camile Fang.

Melihat wajah tersinggung wanita itu, ia merasa puas. Ia melanjutkan kalimatnya: “Kamu memang tidak takut dilihat orang lain? Oh, salah, kamu memang ingin menarik perhatian pria untuk melihatmu kan? Kamu benar-benar perempuan nakal!”

Camile Fang tidak tahan lagi, ia meninju Shawn Mu.

Ia mengayunkan tinju ini dengan susah-payah, tetapi kali ini, karena tubuhnya lemas, tinjunya bagi Shawn Mu tidak terasa apa-apa. Pria itu bahkan tidak berusaha menghindar sama sekali.

Tetapi tinju ini sanggup membuat Shawn Mu semakin murka.

Ia menatap Camile Fang dingin.

Tatapan pria itu membuat Camile Fang merasa lemah, ia menundukkan kepala.

Shawn Mu mengayunkan tangan, memegang dagu Camile Fang, lalu memaksa wanita itu membalas tatapannya. Ia berbicara dengan penuh penekanan: ”Kamu kira kamu siapa sampai berani menghina Shawn Mu seperti ini! Kamu hanya seorang perempuan kecil yang suka selingkuh, jadi perempuan jangan terlalu nakal!”

Camile Fang ketakutan, air matanya perlahan mengalir. Demi tetap menjaga harga dirinya yang sudah terinjak-injak, ia membalas lemah: “Kalau aku nakal memang kamu bisa apakan aku?”

Kemarahan Shawn Mu sudah memuncak, ia tersenyum jahat: “Wah, hebat, sangat hebat, aku akan membuat kamu merasakan konsekuensinya.”

Ia melepaskan tangannya dari dagu Camile Fang, lalu mendekat dan menggendong wanita itu masuk ke vila.

Camile Fang memukul-mukul Shawn Mu sambil berteriak tanpa daya: “Lepaskan aku, kamu mau apa?!”

Shawn Mu melempar Camile Fang dengan kasar ke ranjang. Ia langsung menindihnya lekat-lekat sambil berkata dingin: “Aku mau apa? Humph, aku mau memainkanmu!”

Dengan satu gerakan tangan Shawn Mu langsung merobek pakaian renang Camile Fang yang kekurangan “bahan”.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu