Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
Camile Fang memiringkan matanya, mencuri pandang pada Shawn Mu yang diam seribu kata.
Pria itu sedang asyik menatap lembah dalam wahana permainan yang curam.
Dari kapal kano terdengar teriakan para peserta permainan, suara arus air terjun yang deras juga memekakkan telinga.
Alis Shawn Mu yang seram dan tidak ramah agak terangkat sedikit. Pria itu jelas tidak mau main, sebab permainan ini bisa membuat sekujur tubuhnya basah kuyup.
Camile Fang bisa menerawang pikiran Shawn Mu, tetapi ia juga tidak ingin dirinya sendiri basah kuyup, jadi ia membungkuk dan membujuk Jacky Fang: "Anak baik, ayo kita main yang lain. Permainan yang ini bisa membuat bajumu basah."
"Tidak mau, tidak mau, Jacky Fang inginnya main yang ini!"
Jacky Fang menengok ke belakang. Dengan rambut yang seperti mangkok dan mata yang membesar, ia berkata sambil memohon pada Shawn Mu: "Om..."
Anak berwajah menggemaskan itu langsung menggandeng tangan Shawn Mu.
Trik ini terbukti berhasil. Shawn Mu menatap dalam-dalam Jacky Fang, lalu berkata pelan, "Ayo, Om temani kamu."
Sebelum Shawn Mu menyelesaikan kalimatnya, Jacky Fang sudah melompat-lompat tidak sabaran. Ia langung mengajak Shawn Mu naik wahana permainan itu.
Camile Fang berdiri kebingungan. Barusan Shawn Mu menunjukkan ekspresi tidak ingin bermain, bagaimana mungkin dalam sekejap langsung berubah? Nampaknya putranya, si Jacky Fang, sudah semakin lihai dalam merayu orang lain!
Area permainan sangat ramai. Melihat pengunjung dari atas jauh lebih menakutkan dibanding melihat peserta permainan dari bawah.
Dengan ekspresi yang tidak berubah, Shawn Mu menemani Jacky Fang naik ke atas kapal permainan, lalu memasangkan sabuk pengaman untuknya.
Di tengah teriakan bahagia Jacky Fang, suasana tiba-tiba terasa hampa dan hanya terdengar suara ombak yang sangat besar. Ombak itu langsung menghantam mereka, membuat keduanya basah kuyup.
Satu ronde permainan akhirnya berakhir. Dua orang itu berjalan ke arah Camile Fang.
Shawn Mu dengan elegan mengelap tetesan air yang ada di wajahnya. Kemeja putihnya setengah transparan karena basah. Di bawah cahaya matahari, dadanya yang bidang dan gagah sekilas terlihat. Ia sangat seksi dan menarik.
Jacky Fang yang berjalan di sampingnya terlihat sama sekali tidak peduli dengan bajunya yang basah kuyup. Ia berteriak riang.
"Om, Om, ayo kita main sekali lagi!" ujar Jacky Fang yang belum puas.
Camile Fang menatap Jacky Fang, lalu buru-buru mengalihkan topik: "Anak baik, kita sudah terlalu lama bermain, ayo kita makan dulu! Kita ke rumah hotdog yang ada di sana, oke?"
Jacky Fang menatap ke arah yang ditunjuk Camile Fang. Di sana memang benar ada rumah hotdog. Melihat balon warna-warni yang tergantung di depan pintu masuknya, Jacky Fang langsung menggangguk setuju.
Camile Fang menghembuskan napas lega, "Tuan Mu, ayo kita beristirahat sebentar di rumah hotdog itu."
"Oke, baik."
Mendengar suara yang sangat atraktif itu, Camile Fang kembali meneteskan air liur.
Liburan singkat mereka bertiga di taman bermain baru berakhir ketika matahari sudah terbenam.
Setibanya di rumah, Camile Fang merasa sekujur tubuhnya hancur berkeping-keping. Ia luar biasa lelah. Setelah berhasil menidurkan anaknya yang masih sangat riang gembira, ia langsung tertidur pulas sambil mendengkur.
Camile Fang terbangun tengah malam. Setelah memperbaiki posisi selimut Jacky Fang, ia baru sadar dirinya tadi ketiduran karena terlalu lelah. Ia bahkan belum membersihkan tubuh, jadi ia buru-buru pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi, ia pergi ke dapur untuk minum.
"Ohok, ohok, ohok......"
Suara batuk sekilas terdengar.
Camile Fang tahu suara itu berasal dari kamar Shawn Mu. Ia awalnya ingin mengecek apa yang terjadi, tetapi ia tiba-tiba teringat tragedi yang menimpanya ketika ia masuk ke kamar pria itu dulu. Hatinya langsung ketakutan.
Sudahlah, Shawn Mu pernah melarangnya ikut campur urusan pribadinya. Camile Fang memutuskan kembali ke kamar.
Hatinya berpikir demikian, tetapi kakinya tetap diam di tempat.
Setelah mondar-mandir beberapa saat, Camile Fang akhirnya memutuskan untuk masuk ke kamar pria itu.
Du tengah kegelapan, Camile Fang sembunyi-sembunyi menatap pria itu.
Camile Fang lalu menyalakan lampu di samping ranjangnya.
Shawn Mu terbaring, wajahnya merah. Ia terlihat tertidur, tetapi mulutnya sesekali berbatuk. Ia sedang mengigau.
Camile Fang dengan lembut menaruh tangannya di jidat pria itu.
Sangat panas!
Shawn Mu demam!
Ini pasti karena tadi ia basah kuyup di taman bermain!
Camile Fang berlari ke kamarnya, membuka kotak obat, lalu mengambil termometer. Ia langsung kembali ke kamar Shawn Mu dan mengukur suhu tubuh pria itu.
39,5 derajat Celcius!
"Tuan Mu, Tuan Mu, bangun, bangun!"
Camile Fang mencoba membangunkan Shawn Mu, ia ingin membawanya ke rumah sakit!
Shawn Mu dengan linglung membuka matanya. Tatapannya dingin, ia seolah kehilangan keceriaan yang tadi ia tunjukkan di taman bermain. Dari wajahnya, Camile Fang bisa melihat raut kelelahan dan kesedihan.
"Tuan Mu, kamu demam, saya antar kamu ke rumah sakit ya."
Baru membuka mata, Shawn Mu langsung melihat wajah panik Camile Fang. Cahaya dari lampu di samping ranjangnya mengenai wajah wanita itu, membuatnya terlihat cantik dan menawan seperti bunga.
Shawn Mu tidak tahan lagi, ia langsung mengangkat tangannya dan menyentuh wajah itu.
Sentuhan tangannya dingin dan lembut.
Sentuhan yang tiba-tiba itu sangat mengagetkan Camile Fang. Ia seperti kehilangan kesadaran. Ia tanpa sadar membiarkan pria itu mengelus-elus pipinya.
Tangan pria itu juga mengelus-elus leher belakang dan tulang selangka Camile Fang. Elusannya terus turun ke bawah. Sesampainya di pinggang kecil wanita itu, ia langsung mencengkeramnya lalu berbalik badan. Dalam sekejap ia langsung menindih Camile Fang.
Udara seperti membeku, waktu juga seperti terhenti. Di ruangan itu hanya terdengar detak jantung kedua orang ini.
"Tuan Mu......"
Bibir cantik Camile Fang terangkat. Ia belum menyelesaikan kalimatnya, namun Shawn Mu langsung menyambar bibir itu dengan bibir tipisnya.
Tatapan wanita itu perlahan berubah dari ketakutan menjadi terpesona. Ia dengan sadar mengeratkan tubuhnya ke dalam pelukan Shawn Mu, lidah kecilnya juga ia gerakkan masuk ke mulut pria itu.
Di tengah nikmatnya momen ini, ia tiba-tiba mendengar Shawn Mu dengan setengah sadar berkata: "Barbara An...... Barbara An......"
Barbara An?
Siapa itu?
Camile Fang tiba-tiba merasa dirinya sedang dipermainkan. Jadi Shawn Mu sedang menjadikannya pengganti wanita lain?
Ia langsung mengumpulkan kesadarannya, melepaskan tubuh Shawn Mu sekuat tenaga, lalu bangkit berdiri.
Merasa kehilangan sesuatu yang tadi dipeluknya, Shawn Mu merasa kesal. Ia menaikkan tatapannya ke arah Camile Fang dan mengernyitkan alisnya. Tatapannya dipenuhi kemarahan.
Camile Fang juga agak kesal, ia menatapnya balik sambil marah: "Lihat apa kamu, dasar laki-laki tidak tahu diri! Saya tidak mau dijadikan pengganti wanita lain!'
Camile Fang berbalik badan dan bersiap keluar dari kamar itu. Namun, ia tiba-tiba teringat sesuatu. Ia dengan sangat terpaksa kembali menghadap ke arah Shawn Mu dan berteriak: "Bangun, saya panggilkan orang untuk mengantarmu ke rumah sakit biar kamu tidak semakin gila!"
Shawn Mu dengan malas memejamkan mata dalam-dalam: "Tidak mau ke rumah sakit."
Huh, pria ini sungguh kekanak-kanakan!
Camile Fang mengerus kesal sambil mengangkat alisnya, lalu dengan jengkel bertanya: "Mengapa tidak mau? Kalau sakit ya harus pergi ke rumah sakit!"
"Saya tidak suka bau rumah sakit."
Camile Fang tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Satu-satunya solusi adalah menemui pembantu rumah.
Mendengar kabar Tuan Muda demam, pembantu rumah itu buru-buru bangun, merapikan bajunya, lalu menelepon dokter keluarga.
Setelah selesai menelepon, pembantu itu berkata pada Camile Fang dengan halus: "Nona Fang, terima kasih Anda sudah membangunkan saya. Dokter keluarga segera datang, semoga saja Tuan Muda mau mengikuti instruksinya."
"Saya tadi bilang ingin membawanya ke rumah sakit, tapi ia tidak mau, jadi ya sudah saya bangunkan kamu."
"Iya......" Pembantu rumah mengangguk, lalu menepuk-nepuk bahu Camile Fang: "Dulu ibu Tuan Muda meninggal di rumah sakit. Saat itu ia masih kecil, dan sesudah kejadian itu ia jadi sangat benci rumah sakit. Setiap kali sakit, Tuan Muda lebih memilih memanggil dokter keluarga ke sini. Asalkan bukan penyakit serius pasti bisa disembuhkan di rumah."
"Pantas saja......" Camile Fang terlihat seolah sedang berpikir keras. Ia lalu teringat sesuatu: "Saya ingin bertanya satu hal padamu."
"Silahkan," ujar pembantu itu ramah.
"Tuan Mu, dia...... apakah dia menderita depresi?"
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanStep by Step
LeksGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraLove Is A War Zone
Qing QingKembali Dari Kematian
Yeon KyeongAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanMenantu Hebat
Alwi GoDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End