Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah

Camile Fang agak ragu, tiba-tiba memikirkan Jacky Fang.

Ya, hidupnya tidak sebatas dirinya sendiri, terlebih lagi ketergantungan Jacky Fang.

Dia agak ragu dan berkata: “Yang kamu katakan benar, aku benar-benar terlalu gegabah barusan, tetapi kamu tidak bicara sepatah kata pun, memasukkan ku ke dalam mobil, tanya kamu mau pergi kemana, kamu juga tidak menjawab, kamu ingin aku harus bagaimana? Aku ditampar dua kali hari ini, sudah sangat sengsara, aku tidak mau lagi membuatmu membawaku ke keluarga Xiao dan membiarkan mereka menghina lagi.”

“Saya bersiap membawamu ke keluarga Xiao, tapi bukan membawamu untuk dihina oleh mereka, untuk melampiaskan kemarahanmu.” Shawn Mu menjawab dengan santai.

“Melampiaskan kemarahan?” Camile Fang tidak mengerti.

“Kamu mengatakan kalau mereka memukul mu bukan?” Lalu aku membawamu ke sana, membiarkanmu memukul balik.” Shawn Mu menjelaskan, wajahnya sangat serius, tidak ada sedikit pun tanda bercanda.

Camile Fang dibuatnya sedikit ingin tertawa, mengguraukan dan berkata: “Saya bilang, Presiden Mu, menggunakan kejahatan untuk membalas kejahatan, cara anda untuk melampiaskan kemarahan ini sungguh sangat biasa dan kejam.”

“Menggunakan kejahatan untuk membalas kejahatan, terkadang benar-benar cara yang sederhana dan ampuh.” Shawn Mu menjawab dengan samar.

“Lupakan saja lah, tidak mau sama seperti keluarga itu, bagaimanapun aku tidak mampu untuk menyinggung keluarga Xiao, tetapi setidaknya masih bisa menghindari, nanti aku tidak pergi ke rumah mereka lagi.” Camile Fang berpura-pura bebas.

Shawn Mu dari sudut mulutnya melontarkan: “Kamu bukan yang selalu menolak untuk mengakui kekalahan kan?”

“Di depanmu, apakah aku masih kurang dalam mengakui kekalahan?” Mengingat permintaan maaf di pesta cocktail, perihal taman kanak-kanak, Camile Fang tidak dapat menahan kemarahannya dan bicara.

Oh~~Iya kah?” Shawn Mu selesai mendengarkan, memandangnya dengan main-main.

Camile Fang tidak langsung menjawab, hanya bertanya: “Kamu bilang mau bantu aku melampiaskan kemarahan, kalau begitu aku tanya kamu, kenapa mau bantu aku?”

“Ketika melihat sesuatu yang diperlakukan tidak adil harus dibantu, kamu percaya atau tidak?” Shawn Mu mengangkat alisnya, berbicara.

“Tentu saja tidak percaya, kamu bisa begini baiknya? Pada awalnya bukannya kamu, yang membuatku terpaksa pergi ke keluarga Xiao? Kalau tidak, aku tidak akan diganggu oleh keluarga mereka.” Camile fang berpikir tentang wajah keluarga Xiao, langsung tidak ingin bertarung.

Shawn Mu menggumam dengan suara rendah, berkata: “Kenapa mereka mau mengganggu mu?”

“Karena” Camile Fang sedang besiap untuk menceritakan tentang hal buruk yang dilakukannya, kembali merasa mulutnya susah untuk mengungkapkan, akhirnya memutuskan untuk tutup mulut, “Karena Audrey Xiao tidak suka denganku, setiap kali bertemu selalu menghalangiku, kamu juga tahu itu!”

“Bukannya kamu juga tidak suka dengan dia ya?” Shawn Mu bertanya dengan seksama.

Camile Fang menunjukan ekspresi menghina, berkata dengan pasti: “ Saya sangat tidak suka dia, sangat tidak suka!”

Lalu dia kemudian menyadari sesuatu, dengan segera menambahkan ke Shawn Mu: “Oh, itu, maaf ya, aku lupa kalau Audrey Xiao adalah tunanganmu, aku berbicara tentang dia didepanmu seperti itu, kamu tentu sangat tidak suka dengan ku kan?”

Shawn Mu menolak untuk berkomentar, berbicara dengan samar: “Dia hanya sebatas nama saja sebagai tunangan ku, di dalam hati ku, sudah tidak ada lagi orang yang memenuhi syarat untuk menjadi istri ku.”

Kata itu begitu keluar, Di dalam hati Camile Fang bergejolak sebuah perasaan yang kompleks, tidak tahu apakah perasaan senang, ataukah perasaan kehilangan.

Ketika dia baru saja mengucapkan setengah kalimat, Audrey Xiao hanya sebatas nama saja sebagai tunanganku, dia memiliki semacam kegembiraan, seperti terpancar sedikit harapan yang tidak bisa dideskripsikan.

Ketika dia bilang, sudah tidak ada orang yang memenuhi syarat untuk menjadi istrinya, ada lagi perasaan kehilangan yang tak terhindarkan di hatinya.

Camile Fang tidak tahu harus bagaimana mengangkat pembicaraan, dia melihat sekilas Shawn Mu, dia merenungkan sejenak, seperti seketika teringat akan seseorang.

Shawn Mu kembali tersadar dari linglungnya, kemudian berkata pada Camile Fang: “Karena kamu tidak mau pergi ke keluarga Xiao, maka aku akan mengantarkanmu kembali.”

Camile Fang menganggukkan kepala tanda terima.

Sepanjang jalan tidak bersuara sepatah kata pun.

Ketika sampai di lantai bawah apartemen Camile Fang, dia mengucapkan selamat tinggal kepada Shawn Mu, lalu bersiap masuk ke gedung utama apartemen.

“Tidak berencana mempersilakanku naik untuk minum secangkir teh kah?” Shawn Mu tidak berencana untuk pergi sekarang.

Camile Fang menghela nafas dan bilang: “Sekarang sudah terlalu malam, presiden Mu, besok masih ada hal besar yang penting yang harus ditangani, anda sebaiknya pulang, istirahat lebih awal, saya tidak akan menunda waktu anda.”

saya tidak sedang buru-buru.” Shawn Mu kembali dengan santai melontarkan kalimat itu.

Sepertinya tidak dapat dihindari lagi. Camile Fang dengan terpaksa memperbolehkannya naik.

Sampai di depan pintu, ketika Camile Fang sedang bersiap untuk mengambil kunci untuk membuka pintu, pintu tiba-tiba di buka dari dalam.

Camile Fang mengangkat kepala, lalu melihat disekitar sudut ada Clinton Song.

Clinton Song juga melihat dua orang yang ada di luar pintu.

Tiga orang semuanya seperti itu, kamu melihat ku, aku melihat mu, bertatap muka.

Shawn Mu melihat Clinton Song, wajahnya langsung menjadi gelap, berubah menjadi suram dan tidak enak dipandang.

Camile Fang seketika menjadi beku oleh karena Shawn Mu, dengan perasaan tidak mengerti bertanya pada Clinton Song: “Clinton, bagaimana kamu bisa disini?”

Camile Fang mengangguk-anggukkan kepala, tertawa kemudian berbicara: “Oh, ternyata seperti itu, sungguh sudah sangat merepotkanmu.”

Clinton Song mengalihkan pandangannya dari wajah Shawn, kemudian dengan lembut tertawa dan berbicara dengan Camile: “Bukannya kamu menyuruhku untuk menjemput Jacky pulang sekolah ya, saya lihat kamu begitu larut pulang ke rumah, khawatir anak kecil sendirian di rumah, maka saya temani dia menunggumu, Jacky menunggumu sampai lelah, baru saja tidur, saya sekalian masak makan malam, tunggu kamu pulang, kalau lapar bisa makan.”

Ketika dua orang ini berbicara, Wajah Shawn Mu berubah menjadi semakin tidak enak dipandang, tatapan matanya juga berubah menjadi lebih tajam.

Camile Fang menyadari keanehannya, tidak tahu kenapa bisa seperti itu, dengan canggung menyambut dan berkata: “Itu, kamu mau masuk makan malam bersama tidak?”

Shawn Mu bergumam sebentar, dengan dingin berkata: “Tidak perlu.”

Selesai berbicara dia jalan dengan tidak memalingkan kepala, tingkahnya yang seperti itu dengan Shawn Mu yang baru saja berinisiatif untuk naik minum the, benar-benar menjadi orang yang berbeda.

Pergi dulu ke kamar memeriksa Jacky yang manis, kemudian dengan tenang duduk di ruang makan, makan makan malam yang dimasak oleh Clinton Song.

Merengutkan mulutnya, masuk ke rumah.

Camile Fang memandang Shawn mu pergi dengan aneh, sangat tidak mengerti sikapnya kenapa tiba-tiba berubah begitu pesat, benar-benar sulit dipahami.

Sudah lelah seharian, Camile Fang sudah sejak awal kelaparan, Bubur yang dimasak oleh Clinton Song sangat lezat, dia tidak bisa menahan untuk mmuji: “Clinton, aku sangat ingin tahu, kamu itu laki-laki, bagaimana bisa memasak begini baik, apapun bisa dimasak jadi selezat ini!”

Clinton Song melihat wajahnya yang penuh dengan rasa puas, hatinya seketika menjadi hangat, dengan lembut tertawa dan berbicara: “Hidup sendiri sudah biasa, harus bisa sedikit kemampuan memasak, memasak untuk menghidupi diri sendiri lah.”

Camile Fang tertawa, sambil makan bubur berkata: “Sebegitu menyedihkannya kah? Kamu ini tinggi dan tampan, juga punya uang, pekerjaan sebagai dokter juga tidak buruk, perempuan yang suka dengan mu pasti dari sini berbaris sampai ke Eropa, kamu mau mencari pendamping, itu bukan hal yang sulit.”

“Sayangnya, gadis lain yang menyukaiku, aku tidak peduli.” Clinton Song menertawakan diri sendiri.

Camile Fang tiba-tiba teringat gambar pengakuan perasaan Clinton Song hari itu, suasana kemudian berubah menjadi canggung.

Dia meletakkan mangkok bubur, mengelap mulutnya, berpura-pura berkata dengan santai: “Aku sudah selesai makan!”

Kemudian mengambil mangkok dan sumpit berlari masuk ke dapur untuk pergi mencuci.

Clinton Song juga menyadari perkataannya barusan sudah membuatnya canggung, sedikit tersenyum sendu.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu