Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 205 Mendorongnya

" Plak! "

Sebuah suara yang renyah, di wajah Barbara terhias oleh cap 4 jari, ia tidak berkutik saat ditampar, menatap Camile seakan tak percaya.

Dia berani menamparnya?

Sekujur badan Camile gemetaran. Barbara boleh memukulnya jika ia ingin, menamparnya pun bisa, walau pun mempermalukannya, dia tidak berencana ingin mencari masalah dengannya.

Tapi! Iya mengatai Jacky anak liar!

Liar!

" Plak! "

Sekali lagi suara yang sama terdengar, sisi wajah Barbara yang satu lagi ditampar keras oleh Camile, wajahnya yang putih itu seketika membengkak merah.

" Atas dasar apa kau mengatai anakku seperti itu? Barbara, kau kira aku tidak bisa mengalahkanmu? Jika kau berani mengatai anakku sekali lagi, aku tidak ragu untuk lompat bersamamu dari sini!"

Dia memandang sepasang mata yang memerah, memandang Barbara dengan tatapan emosi yang sangat.

Air mata yang sebesar kacang mengalir dari mata Barbara, sepasang pipinya merah menahan sakit.

Dia baru saja menampar Camile, seakan memperlihatkan siapa yang berkuasa dan menantang, tanpa ada rasa.

Tapi kedua telinga Camile, sudah membuat seluruh badannya gemetar. Ini sudah membuat jelas membuat Barbara menangis.

Barbara tidak menyangka bahwa Camile akan sebegini hebat, dia selalu mengira bahwa Camile adalah orang suka menindas. Maka saat dia menyadari Camile juga mengikuti acara kali ini, dia langsung memberitahu ibunya tentang ini.

Ibunya menyarankan untuk segera datang ke acara bersama Shawn Mu, mengindari adanya perasaan yang timbul antara Camile dan Shawn.

Tidak hanya ini, bahkan masih memintanya mencari kesempatan untuk bertemu empat mata dengan Camile, membuatnya kapok.

Kata-kata ini, semuanya diajarkan oleh Laura Su kepada Barbara, jika tidak, tidak mungkin ada kata-kata 'liar' keluar dari mulut Barbara.

Dari jauh terdengar suara langkah kaki, tetapi suara pantulan suara mereka yang sedang berkelahi terlalu besar, membuat guru Zhang dan orang tua murid berdatangan.

Barbara memandang Camile, dia memandangnya yang berdiri di pinggir sungai, dibelakangnya, ada sebuah sungai yang sangat luas.

Didalam pikirannya muncul sebuah ide, jika Camile tidak lagi ada, maka Shawn tidak akan sebegini ragu bukan?

Jika Camile tidak ada lagi, apakah Shawn akan meminangnya?

Dia menyadari ketidak jelasan ini perlahan-lahan, yang tersisa di otaknya adalah: Jika Camile tidak ada lagi, maka Shawn akan menjadi miliknya seutuhnya.

Dengan begini, dia mulai menuju ke arah Camile, membuka mulutnya dan dengan dinginnya berkata: " Camile, tahukah kamu? Kau dan anakmu sama saja, kalian berdua adalah orang bar-bar yang tidak pantas masuk ke keluarga Wu. "

Lalu mengulurkan tangannya mendorong...

Seketka ia kehilangan kesadaran, ingin memegang sesuatu untuk menahan tubuhnya, tetapi ia segera menyadari bahwa di sekitarnya tidak ada sesuatu yang dapat diraih.

Dia mengulurkan tangan hendak meraih Barbara, tetapi Barbara menarik tangannya dengan cepat, Camile membelalakkan matanya lebar-lebar melihat tubuhnya tidak lagi stabil, pelahan ia melorot turun....

Di air terdapat bunga air yang besar.

Camile tidak dapat berenang, hanya bisa bergantung pada instingnya untuk bertahan.

Tetapi semakin ia memberontak tuk bertahan, badannya makin tenggelam.

Perlahan, tubuhnya tenggelam didalam air. Air sungai mengalir dengan derasnya, ombak air menerjang tubuhnya dengan keras. Dia berusaha sekuat tenaga tetapi tidak berhasil, hanya dapat membiarkan tubuhnya makin tenggelam.. makin dalam...

Barbara berdiri disamping sungai, melihat permukaan air perlahan kembali menutupi bunga yang besar itu, semuanya kembali menjadi tenang.

Guru Zhang dan orang tua murid menghampiri, lalu dia berbalik.

Guru Zhang dengan khawatirnya bertanya: " Nona Barbara, apakah terjadi sesuatu? Barusan kami mendengar suara berkelahi dari sini, makanya kami langsung datang. Nona Barbara, anda baik-baik saja kan? "

Barbara dengan diam mengangguk.

Saat ini, diantara kerumumanan orang, ada sebuah sosok yang besar mengampirinya.

" Barbara, ada apa? ", Shawn bertanya dengan lembutnya, Barbara perlahan tersadar.

" Tidak ... tidak apa-apa... hanya sedang melihat ke sungai, lalu aku merasa takut... ", Barbara berjalan ke pelukan Shaw, bahkan makin erat.

" Kalau begitu jangan dilihat lagi, kita kembali saja. ", kata Shawn sambil menggendongnya menuju mobil.

Guru Zhang tiba-tiba bertanya: " Oh iya, Nona Barbara, tadi Nona Camile juga berjalan-jalan di pinggir sungai, seharusnya ke arah yang sama. Apakah anda bertemu dengannya? "

Mendengar nama Camile disebut, Shawn tiba-tiba terkejut. Tetapi dengan cepat dia kembali seperti semula, lanjut berjalan ke mobil.

" Guru Zhang, mommyku hilang, tolong bantu aku mencarinya... tolong Guru Zhang... "

Jacky menoleh-noleh cukup lama, tidak ada bayangan Camile dimana pun, lalu ia menjadi panik.

Di sungai tidak ada orang, sekilas bisa melihat kejauhan. Jika Camile memang berjalan-jalan di pinggir sungai, tidak mungkin tidak melihatnya.

Guru Zhang berjongkok dan dengan lembutnya berkata: " Jacky, jangan khawatir, mommy pasti masih ada disini, kita cari bersama yuk. "

Tetapi setelah dicari berputar-putar, tetap tidak terlihat satu pun bayangan Camile.

Melihat ekspresi Jacky yang panik dan hendak menangis, Guru Zhang menghiburnya dengan lembut: " Jacky jangan menangis, mommy mungkin lelah bermain lalu kembali ke hotel, jangan khawatir, kita kembali saja ke hotel mencari dia, bisa jadi mommy ada di hotel menunggumu. "

Mendengar kata-kata guru Zhang, sendirinya sudah lebih panik.

Camile benar-benar bilang bahwa ia ingin berjalan santai di pinggir sungai, tidak bilang hendak kembali ke hotel, tidak mungkin ia tidak berpamitan dan langsung kembali sendirian.

Semua orang telah kehilangan niatnya untuk bermain, mereka segera kembali ke hotel.

Sesampainya di hotel, semuanya segera kembali mencari sekali, tetapi tidak mendapati Camile disana.

Saat ini, semuanya menyadari bahwa Camile telah menghilang.

Guru Zhang menjadi mulai panik, dia tidak bisa mengurus orang sebanyak ini, segera ia mengambil ponselnya dan menghubungi polisi.

Shawn Mu mendengar sirine polisi di lantai bawah, ia mengrenyitkan dahi.

Di hotel ini hanya ada kegiatan yang diadakan oleh Stickybear's Kindergarten yang diikuti murid dan orang tua, apa yang dilakukan polisi disini?

Shawn dengan tidak senang langsung turun.

Sesampainya di lantai bawah, barulah ia menyadari semua orang tua murid berkumpul di ruang tamu hotel, mengitari polisi dan berkata-kata dengan khawatirnya.

Shawn berjalan ke arah mereka, Guru Zhang segera menyadari kehadirannya.

Wajahnya tersirat kekhawatiran: " Tuan Mu, maaf, mengganggu istiraht, tetapi kami baru saja hendak melaporkan sesuatu pada anda. "

Shawn mengangkat alisnya, hendak berkata bahwa mungkin ada sesuatu terjadi pada Camile.

Ternyata, Guru Zhang membuka mulut terlebih dahulu: " Tuan Mu, Nona Camile menghilang! Baru saja kami dari sungai, saat anak-anak sedang bermain, dia berkata padaku hendak berjalan-jalan di pinggir sungai, aku mengiyakan. Tetapi begitu dia pergi, dia langsung menghilang! "

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu