Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah

Shawn Mu mengantar Camile Fang dan anaknya pulang, lalu pergi dengan cepat.

Malamnya, Camile Fang membawa anaknya tidur, akan tetapi dia sendiri, terbayang kejadian tadi pagi antara dirinya dan Shawn Mu

Begitu balon meledak, pelukan yang begitu intim membuat Camile Fang dapat mencium aroma Shawn Mu yang begitu lembut dan menawan.

Camile Fang! Jangan berpikir yang tidak-tidak! Dia sudah punya tunangan!

Dalam hati, ia memperingati dirinya sendiri dan pelan-pelan masuk ke dalam mimpi.

Keesokan harinya, Camile Fang sedang bekerja dan tiba-tiba Guru Zhang dari taman kanak-kanak menelepon.

Saat menelepon, Guru Zhang dengan cepat berkata: “Nona Fang, cepat datang ke taman kanak-kanak. Jacky Fang akan segera dikeluarkan dari sekolah!

“Apa?! Ada masalah apa? Kenapa tiba-tiba mau mengeluarkan Jacky Fang?” kata Camile Fang dengan terkejut dan bingung.

“Jacky Fang hari ini berkelahi dengan anak investor terbesar di sekolah kami sampai terluka. Sekarang para investor memberi tekanan kepada kepala sekolah untuk mengeluarkan Jacky Fang. Anda cepat datang ke sini dan lihat.” Guru Zhang terdengar sangat gelisah dan terlihat kalau dia sangat suka Jacky Fang . Kalau tidak, dia tidak akan segera menelepon.

“OK, aku segera datang!”

Camile Fang secepatnya membereskan barang, lalu pergi mencari Alfred Tang untuk izin.

“Camile Fang, jangan kamu kira karena kamu berada di posisi kepala desainer, kamu boleh seenaknya saja. Aku beritahu, izinmu kali ini tidak kusetujui, walaupun keluargamu mengalami kebakaran, aku tetap tidak setuju!” Alfred Tang yang selalu tidak setuju dengan dia menjadi kepala desainer, begitu ada kesempatan, ia langsung berusaha untuk menjatuhkannya.

Camile Fang marah besar, ia memukul meja dan berkata: “Alfred Tang, aku izin karena aku menghargai perusahaan, menghargai pekerjaanku, bukan menghargai diri seorang. Kamu hanya berusaha membalas dendam. Hari ini kamu setuju tidak setuju, aku harus pergi!”

Selesai berbicara, Camile Fang tidak lagi mempedulikan dia dan segera turun.

Begitu keluar dari gedung kantor, ia tiba-tiba melihat Clinton Song dan mobil Lamborghininya di bawah.

Begitu Clinton Song melihat Camile Fang, ia segera berjalan ke arahnya, seakan dia sudah menunggunya begitu lama.

Sejak Camile Fang meninggalkan surat perpisahan dan meninggalkan Clinton Song, keduanya tidak pernah berhubungan lagi.

Camile Fang selalu terpikir untuk menelepon dia, tetapi tidak tahu mau bicara apa. Karena takut canggung, jadi dia tidak berani menelepon dia dulu.

Sekarang Clinton Song mencari dia, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Tambah lagi dalam hatinya masi ada masalah Jacky Fang, dia pun semakin bingung.

“Karena tidak mengetahui alamat rumah barumu, dan aku juga takut menelepon kamu karena takut mengganggu pekerjaanmu. Jadi aku hanya bisa menunggu di depan gedung kantormu.” Clinton Song berdiri tepat di depannya, dengan senyuman yang hangat di mukanya.

Camile Fang dengan canggung tersenyum: “Sungguh aku minta maaf.”

“Kenapa harus minta maaf?” Clinton Song tersenyum.

Kenapa?

Camile Fang sendiripun tidak tahu.

Mungkin karena dirinya sendiri.

Mungkin karena tidak memberitahu dia lokasinya.

Mungkin karena dia telah menolak perasaannya.

Atau juga mungkin karena telah membuat dia menunggu begitu lama.

Dia tidak tahu apapun. Dia hanya tahu bahwa dia tidak dapat membalas perasaan Clinton Song. Sekarang dia hanya penuh dengan perasaan bersalah.

Clinton Song melihatnya, dia tahu bahwa Camile Fang penuh dengan banyak pikiran. Dia tersenyum dan mengusap kepalanya sambil berkata: “Bodoh, kamu tidak perlu meminta maaf kepadaku. Semua ini aku lakukan karena perasaanku kepadamu. Kamu tidak perlu membalasnya, cukup terima saja dengan baik.”

Hati Camile Fang merasa muram dan dan sedih. Dia ingin menolak tapi takut melukai orang ini yang begitu baik hati.

Dia melihat Clinton Song dengan gelisah sambil berkata: “Terima kasih.”

Clinton Song hanya tersenyum dan berkata: “Tidak perlu mengucapkan terima kasih kepadaku. Oh ya, bukankah sekarang ini adalah waktu kerjamu? Sekarang kamu mau kemana, biar aku antar.”

Muka Camile Fang terlihat khawatir dan berkata: “Aku baru saja mau ke taman kanak-kanak. Guru Jacky Fang meneleponku, katanya dia telah melukai satu anak kecil, sekolah mau mengeluarkan dia.”

Clinton Song pun ikut khawatir dan bertanya: “Jacky Fang bukan anak semacam itu, bagaimana mungkin dia bisa menyakiti anak lain?”

Camile Fang sambil menganggukkan kepala berkata: “Aku juga berpikir begitu. Sekarang aku akan ke sana melihat apa yang terjadi.”

Clinton Song tidak mengundur lagi, ia segera membawa Camile Fang naik ke mobilnya dan ia tidak ragu untuk naik. Keduanya berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Keduanya segera mencari Guru Zhang. Kemudian Guru Zhang membawa mereka ke kantor kepala sekolah.

Di dalam kantor, terlihat kepala sekolah yang umurnya sekitar 40 tahun sedang duduk di mejanya yang berwarna coklat gelap. Badannya begitu kurus, tulang pipinya tinggi dan memakai kacamata berbingkai emas. Matanya agak juling dan sipit.

Jacky Fang sedang menundukkan kepalanya, berdiri sendiri di dekat dinding. Mukanya tidak begitu ceria dan terlihat sangat kosong.

Di dalam masih ada satu anak laki-laki, umurnya kurang lebih sama dengan Jacky Fang, tetapi sikapnya sama sekali berbeda.

Anak itu duduk di kursi kulit sebelah meja kepala sekolah. Tangannya sedang bermain dengan blok-blok mainan, dari mukanya terlihat senyum yang tidak peduli dengan masalah di sekitarnya.

Dari waktu ke waktu dia melihat ke arah Jacky Fang yang ada di dekat dinding. Matanya seperti menghina Jacky Fang

Ini sudah pasti anak dari investor sekolah ini.

Camile Fang berpikir lalu berjalan ke arah Jacky Fang. Kemudian menghiburnya dan mengelus kepalanya.

Jacky Fang menengadah. Begitu melihat Camile Fang, matanya penuh dengan kegembiraan, lalu dalam sekejap hilang dan terus menundukkan kepalanya.

Camile Fang mengerutkan keningnya dan bertanya: “Kepala sekolah, aku adalah ibu Jacky Fang. Aku tidak tahu apa yang telah dilakukan sampai harus mengeluarkannya dari sekolah?”

Kepala sekolah pun mendorong kacamatanya dengan tangannya yang kurus dan tanpa ragu berkata: “Nona Fang, anakmu Jacky Fang tiba-tiba berkelahi dengan anak lain, dan dia juga telah menyakiti anak ini Sam Xiao. Mengingat usianya yang masih mudah, tingkah laku ini sungguh tidak baik. Jadi demi kebaikan murid-murid lainnya, aku memutuskan untuk mengeluarkan dia dari sekolah. Begitu anda menandatangani dokumen ini, anda boleh membawanya pergi.”

Begitu Camile Fang selesai mendengarnya, dia sama sekali tidak percaya. Jacky Fang dari kecil sudah pintar dan mengerti kondisi sekitarnya, jelas bukan anak yang sembarangan menyakiti orang lain. Pasti ada sesuatu yang tidak benar.

Dia pun memohon: “Kepala sekolah, anak-anak salin bermain, beberapa anak ada yang saling bertabrakan itu sangat normal. Dan lagi Jacky Fang bukanlah anak yang dengan mudahnya menyakiti anak lain. Pasti dia melakukannya dengan suatu alasan. Mohon jangan dengan mudah memutuskan untuk mengeluarkan dia!”

“Alasan apa lagi, menurutmu apakah tanda luka di lutut Sam Xiao adalah suatu kebohongan? Dan lagi, guru yang mengajar pada kejadian itu melihatnya secara langsung. Jelas sekali anakmu yang mendorong dia. Apa lagi yang perlu diperdebatkan!” Kepala sekolah berbicara seperti keputusannya sudah mutlak, tidak dapat diubah lagi.

Camile Fang sadar bahwa di lutut anak itu Sam Xiao ada sedikit luka namun tidak ada darah sama sekali. Dia tidak dapat melihatnya dengan jelas.

Anak itu juga tidak terlihat kesakitan, hanya terus-menerus bermain dengan mainannya. “Cedera” yang dikatakan ini tidak kelihatan terlalu serius.

Clinton Song yang tenang memutuskan untuk berbicara: “Kepala sekolah, apa yang dilihat belum tentu benar. Mungkin ada sesuatu yang tidak terlihat. Lebih baik ditanyakan lebih jelas lagi.”

“Apa yang tidak terlihat, ibu dan anak sama saja, pasti memiliki sifat yang sama. Yang aku bilang adalah kalian, Camile Fang.”

Suara yang tajam pun terdengar dari luar pintu, memotong pembicaraan Clinton Song

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu