Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 145 Ciuman Yang Familiar

Camile Fang tertegun, melihat ekspresi wajah Sales yang sepertinya terkejut juga, ia merasa sangat malu.

Dia cepat-cepat berjalan ke arah Jacky, menariknya dan berkata: “Anak ini, sembarang ngomong apa sih?”

Jacky Fang melepaskan tangannya, berjalan ke depan kamar selanjutnya, tetap dengan wajah yang sama berkata: “Kamar yang ini bisa jadi ruang buku, jadi Uncle Mu bisa bekerja dan membaca buku di ruang ini.”

Kecil-kecil cabe rawit, perkataannya seolah-olah seperti bener-bener terjadi.

Sebenarnya tadi dia masih ingin lihat-lihat ke tempat lain, namun melihat Jacky sepertinya sangat menyukai tempat ini, Camile Fang pun menjadi ragu.

Rumah ini terletak di daerah yang berkelas, fasilitasi transportasi pun sangat mudah dan nyaman di sini, tidak jauh dari sini juga ada sebuah SD dan SMP, nanti akan sangat memudahkan apabila Jacky Fang sudah mulai sekolah.

Dan bonus yang ia dapatkan, pas cukup untuk membayar lunas rumah ini.

Setelah mempertimbangkannya, ia memutuskan untuk membeli rumah ini.

Mungkin Sales sendiri pun jarang menemukan klien seperti dia yang membuat keputusan dengan cepat, tersenyum sampai matanya pun seperti tinggal segaris.

Dengan cepat dia membayar dengan menggunakan kartu tersebut, sekarang kantong Camile Fang pun tertinggal uang yang tidak banyak, namun sekarang, dia dan Jacky Fang jauh lebih Bahagia daripada sebelumnya.

Dia bergandeng tangan kecilnya Jacky Fang, sambil nyanyi sambil berjalan pulang ke rumah.

Hari-hari selanjutnya, Ibu dan Anak ini hampir tiap malam melihat laptop, untuk mencari tahu jenis gaya dekorasi rumah.

Akhirnya, kamar Jacky Fang akan di dekorasi dengan gaya mariner, sedangkan kamar Camile Fang akan di dekorasi dengan gaya tuan putri, sebenarnya Camile Fang memiliki hati yang seperti anak remaja, namun tidak berdaya tertutup oleh sikapnya yang galak tersebut.

Sedangkan ruang tamu adalah tempat untuk menerima tamu, maka di dekorasi dengan gaya artistic saja.

Setelah penyerahan rumah pada akhir pekan, Camile Fang pun segera menghubungi perusahaan renovasi, dan melunasi biaya renovasi sekaligus, dan perusahaan renovasi tersebut juga berjanji bahwa renovasi akan segera selesai, mereka dapat tinggal dirumah baru 2 bulan kemudian.

Setelah selesai mengurus ini semua, Camile Fang merasa, sudah saatnya dia menceritakan hal ini kepada Clinton Song.

Dia berjanjian dengan Clinton Song, di sebuah restoran barat untuk menikmati makan malam bersama.

Jacky Fang melingkarkan serbet di lehernya, mulutnya dipenuhi oleh makanan yang lezat, dan tangan kecil itu masih mengambil makanan yang berbeda-beda.

Dengan wajah yang dipenuhi dengan senyuman Camile Fang melihat ke arah bocah kecil itu, kemudian ia mengangkat kepalanya dan berkata kepada Clinton Song: “Clinton, hari ini saya mengajak mu keluar, karena ada yang ingin saya sampaikan. Beberapa waktu yang lalu saya kan menerima bonus musiman itu? Saya sudah membeli rumah dengan bonus tersebut, dua bulan lagi, saya dan Jacky akan punya rumah sendiri!”

Clinton Song yang sedang memotong steak tiba-tiba tertegun, senyum hangat di wajahnya pun menjadi kaku, dia berkata: “Benarkah? Wah selamat yah Camile, kamu dan Jacky akhirnya memiliki rumah sendiri.”

Walaupun mulutnya berkata demikian, hatinya sebenarnya sedikit sedih.

Dia merasa Camile Fang sebenarnya tidak perlu bekerja sekeras itu, dia dapat memberikan semua barang yang diinginkannya, termasuk rumah, mobil, uang, dia tidak peduli dengan semuanya, yang ia inginkan hanyalah Hati Camile Fang.

Mulut Jacky Fang yang penuh dengan makanan tersebut, tidak lupa berkata kepada Clinton Song: “Uncle Song, nanti Uncle datang bertamu ya ke rumah kita!”

Clinton Song dengan senyum kakunya menganggukkan kepala.

Sampai di bawah rumah, Camile Fang berpamitan dengan Clinton Song, kemudian ia mengandeng Jacky Fang yang duduk di belakang mobil dan naik ke atas.

Lampu otomatis yang ada di lantai satu sepertinya rusak, koridor pun menjadi sedikit gelap. Camile Fang menarik tangan Jacky Fang dengan erat, berjalan dengan cepat melewati koridor tersebut.

Siapa sangka, tiba-tiba ada orang yang menarik dirinya di perbelokkan!

“Aaa!” Camile Fang berteriak dengan keras, hendak berlari bersama Jacky Fang, tetapi orang itu menyeretnya ke sudut dinding.

Bibir yang tercampur bau minuman alcohol yang keras tersebut menciumnya, bau pria dewasa yang unik tersebut melingkupi tubuhnya.

Ciuman ini sedikit familiar……..

Ini adalah…….Shawn Mu?

“Orang jahat! Lepaskan Mommy saya! Kamu lepaskan Mommy saya!”

Tangan kecil Jacky Fang bergumpal, ia mengeluarkan tenaga sekuat-kuatnya dan memukul kaki orang “jahat” yang mengusik Mommynya.

Camile Fang mengeluarkan tenaga sekuat mungkin dan mendorong “Pria jahat”, kemudian ia mengeluarkan senter dan menghadapkan senter tersebut ke wajah pria tersebut.

Setelah Jacky Fang melihat orang tersebut dengan jelas, dengan sedikit bingung ia memanggil: “Uncle Mu?”

Shawn Mu mengelus kakinya yang sedikit sakit akibat dipukul Jacky Fang, dengan lembut ia menjawab: “Iya.”

Jacky Fang kemudian memeluk Shawn Mu, wajah yang ketakutan tersebut pun berubah menjadi wajah yang senang. Kemudian dia berkata dengan manja. “Hmm! Uncle Mu tiap kali cuman tahu cium Mommy saja! Tidak pernah cium Jacky!”

Camile Fang tertegun, dia berpikir jangan-jangan tiap kali Shawn Mu menciumannya terlihat oleh Jacky?

Dengan cepat ia menarik Jacky yang sedang memeluk Shawn Mu, dengan tegas ia berkata: “Jacky, ayo pergi! Tidak perlu hiraukan orang jahat ini!”

Jacky Fang tidak mau, satu tangannya di tarik Camile Fang, satu tangannya lagi menarik celana Shawn Mu sambil menangis, : “Uncle Mu, Uncle Mu, Jacky ingin bermain bersama Uncle Mu! Jacky tidak ingin pulang bersama Mommy…..”

Dasar bocah tidak tau diri!

Camile Fang sudah sedikit marah, dengan tenaga yang sedikit kuat ia menarik Jacky ke arahnya dan berkata, : “Jacky Fang, kamu sudah tidak ingin mendengarkan kata-kata Mommy ya? Kamu seperti ini lagi, Mommy akan meninggalkan kamu di sini, tidak akan membawa mu pulang ke rumah lagi!”

Jacky Fang baru menurut, melepaskan tangan kecilnya, dengan wajah kasihan melihat ke arah Camile Fang.

Shawn Mu tidak mengatakan apa-apa, hanya terdiam melihat belakang kedua orang itu.

Malam ini, dia sebenarnya cuman mabuk karena acara minum bersama saja, tiba-tiba ingin sekali bertemu dengan Camile Fang.

Walaupun pemikiran rasionalnya memberitahunya jika dia tidak boleh menemukan Camile Fang, namun dikarenakan sudah mabuk, dia pun kehilangan pemikirian rasionalnya.

Sikap dingin dia kepadanya, apa dikarenakan dia sekarang sudah bersama Clinton Song?

Dengan mabuk-mabukan dia pulang ke rumah, kepala Shawn Mu merasa sangat sakit.

Setelah masuk ke kamar, Shawn Mu langsung berjalan ke arah kamar mandi, ingin mandi air hangat agar dapat menyegarkan diri dari rasa mabuk.

Siapa sangka, saat mendorong pintu kamar mandi, dia melihat adegan hangat seperti matahari baru terbit menerangi ruangan.

Barbara An sedang tidak mengenakan sehelai baju pun dan berbaring di dalam bath up, walaupun permukaan air tertutup oleh busa, namun tetap terlihat bahu indahnya yang tertinggal diluar.

Aroma wangi tersebut memenuhi kamar mandi, Barbara An menyadari kedatangan Shawn Mu, ia pun bingung harus melakukan apa.

Shawn Mu juga tidak berencana untuk pergi dari sana, hanya menatapnya dia yang sedang berada di dalam bath up dengan mata sayu….

Barbara An sadar jika ia tidak seperti biasanya, terlihat seperti orang mabuk.

Baginya, ini adalah satu kesempatan baik.

Kemudian, ia memutuskan untuk mengeluarkan lengan putihnya dari bath up, mengambil busa yang di atas permukaan air, dan meniupnya dengan perlahan, busa tersebut pun terbang kemana-mana.

Jika dikatakan tindakan ia ini telah membuat hati Shawn Mu tergoda, maka tindakan selanjutnya akan sepenuhnya membangkitkan nafsu yang ada di dalam tubuh Shawn Mu.

Hanya melihat ia mengeluarkan satu kakinya dari bath up tersebut, mengulurkan tangan dan menyetuh kakinya dengan sentuhan ringan.

Gerakan tersebut, terdapat sebuah rasa pesona yang tidak dapat dikatakan.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu