Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
“Nona ini, kami sedang berjalan baik-baik, kamulah sendiri yang menabrak ke sini!” kata Branson sambil memandang wanita yang tidak sopan dan galak di depannya, juga memandangi Shawn yang baru saja ditabrak wanita itu yang mulai berkelahi.
Mereka biasanya sangat sibuk untuk menghadiri berbagai pertemuan, sangat sulit meluangkan waktu singgang untuk datang dan menjenguk kakek Mu yang sedang dirawat di rumah sakit milik mereka.
Dia tidak pernah berpikir bahwa saat memasuki pintu rumah sakit, dia langsung ditabrak orang.
Shawn merasa bahwa dia pernah mengalami kejadian tersinggung oleh orang-orang seperti ini.
"Maaf ya, aku sedang terburu-buru dan tidak melihatmu, aku beneran minta maaf."
Setelah mengetahui bahwa dia sendiri yang bersalah, Camile segera mengakui kesalahannya, sambil meminta maaf dan mengangkat tangannya ke sisi kepalanya, membuat sebuah tampilan bersalah tanpa adanya rasa hormat.
"Ha ha ha ..." Branson menertawai penampilan Camile.
Setelah memutar kepalanya, dia tiba-tiba melihat senyuman yang dipacarkan di bibir Shawn yang berlalu dengan cepat.
Shawn yang berwajah es ini tiba tiba tersenyum, apakah ini merupakan sebuah ilusi?
"Ayo," Shawn melirik Branson, dan mengabaikan wanita di depannya. berjalan langsung ke tempat perawatan kesehatan kakek Mu.
Camile memandang pria berwajah dingin yang tidak tersenyum itu pergi, sosok pria yang tinggi itu membuat kesadarannya hilang sesaat - meskipun wajah pria itu terlihat dingin, tetapi dia terlihat sangat tampan.
Dia kembali sadar dan otaknya berpikir apa yang sebenarnya dia pikirkan! Dia masih ada wawancara!
Camile mengambil selembar kertas terakhir yang baru saja diinjak pria itu, dan bergegas ke departemen personalia Perusahaan Desain Mode Gloria. Wawancara hampir berakhir, dan Camile kebetulan mengantri nomor terakhir.
Saat berdiri di depan pintu ruang wawancara, Camile menepuk dadanya dan menghela napas.
Untungnya dia sampai disana tepat waktu.
Siapa yang tahu ketika dia masuk, dia merasa tidak baikkan, karena tiga orang yang duduk di kursi pewawancara, salah satunya merupakan sosok yang ia kenali, Camile mungkin tidak akan melupakannya seumur hidup ini.
Si cowok bajingan itu Alfred Tang! Dia adalah salah satu pewawancara itu.
Camile hampir jatuh setelah melihat cowok bodoh yang berada di sini, dia merasa bahwa wawancaranya pasti tidak ada harapan lagi, tetapi dia sudah tiba, dengan terpaksa, dia harus menyelesaikan wawancara itu.
"Halo semuanya namaku Camile, aku sangat senang memiliki kesempatan untuk duduk di sini ..."
Camile menstabilkan pikirannya dan mulai memperkenalkan dirinya sendiri. Ekspresinya terlihat tenang dan perkataannya singkat,seluruh penampilan serta wataknya diterima baik oleh para pewawancara.
Alfred Tang terdiam sementara melihat Camile dan terkejut seketika.
Camile? Apakah ini merupakan Camile yang berada dalam ingatannya?
Cewek yang dulunya mengenakan pakaian murahan yang bersih yang tertinggal dalam foto siswa itu sudah menghilang.
Wanita yang berdiri di depan ini berpakaian fashionista, muda dan seksi serta bermartabat dan berkemampuan, kulitnya sangat kencang, dan bibirnya sangat memikat.
Mata Alfred tiba tiba mengeluarkan kejutan yang tidak bisa disembunyikan.
Dalam berbagai tautan dan pertanyaan, Camile juga merespons dengan sempurna.
Hal ini membuat pewawancara menghela nafas - setelah berusaha selama satu hari untuk membaca berbagai resume dan kandidat, akhirnya mereka menemukan kandidat yang paling cocok.
Setelah melewatkan proses penyaringan, pewawancara langsung memutuskan untuk mempekerjakan Camile saat wawancara itu.
Setelah berhasil melewati wawancara, Camile juga menghela napas lega.
Dia yang baru saja memasuki pintu dan tiba-tiba melihat cowok bajingan itu, kehilangan kesadarannya sebentar tetapi untungnya dia memulihkan situasinya dengan cepat.
Memikirkan Jacky yang masih berada di rumah sakit, Camile dengan cepat berkemas dan kembali untuk menemani putranya.
Siapa yang tahu ketika dia baru saja keluar dari kantor, suara yang akrab menghampirinya dari belakang.
"Camile lama tidak bertemu."
Wajah Camile memancarkan sedikit rasa jijik, menoleh ke belakang dengan senyuman sopan. "Apa ada masalah ketua Tang?"
Ekspresi dan nada yang asing, Alfred Tang tahu bahwa hal yang dia lakukan saat itu Camile tidak melepaskannya, dia dengan terkejut berkata "Aku tidak kepikiran bisa bertemu lagi denganmu disini,beneran merupakan sebuah takdir. Selama lima tahun ini kamu telah pergi kemana, aku selalu mencarimu. "
Setelah mengatakannya dia mengulurkan tangannya dan ingin memegang Camile.
Camile melangkah mundur dan menghindari tangannya dengan wajah sarkasme.
"Camile tidak bisakah kamu memaafkanku?" Alfred dengan canggung tersenyum dan wajahnya terlihat lebih tulus. "Saat itu aku masih sangat muda, tidak bisa menahan godaan dan rayuan para wanita yang tidak baik itu. Ketika kamu pergi, aku sangat menyesalinya, sangat ingin bunuh diri. Aku telah mencarimu dimanapun tapi tidak menemukanmu, kamu telah pergi kemana selama beberapa tahun terakhir? "
Camile menatap mantan pacarnya yang merasa menyesal yang hampir meneteskan air mata, hatinya tidak bergelombang sama sekali, wajahnya yang palsu semacam ini, dia melihat lebih banyak di tempat kerja selama beberapa tahun terakhir.
Dia sudah bukan merupakan gadis bodoh yang sangat naif untuk mempercayai semua kata manis orang lain.
"Terima kasih atas perhatian ketua Tang, aku melewati hidupku dengan sangat baik beberapa tahun terakhir. Kami akan menjadi rekan kerja di masa depan dan sangat sulit untuk tidak bertemu. Biarkan kejadian saat itu berlalu agar tidak merasa canggung."
Ketika dia berkata selesai dia ingin pergi, tetapi dihentikan oleh tangan Alfred.
"Ketua Tang perhatikan perilakumu" katanya sambil melepaskan tangan Alfred.
"Camile kamu harus tahu! Jika aku pewawancara di wawancara kali ini, apakah kamu mengira kamu bisa lulus dengan sangat lancar?"
Camile sepertinya sudah ditertawakan olehnya, kelihatannya cowok bodoh ini bukan berwajah tebal melainkan sama sekali tidak tahu malu. Dia pikir dia itu siapa? Masih bisa mengendalikan seluruh wawancara?
"Ketua Tang, oh tidak, wakil ketua Tang ..., aku ingat bahwa Anda hanya memiliki satu suara.Hasil dari pemilihan designer kali ini merupakan pengambilan keputusan dari direktur resmi dan kantor pusat, aku sangat berterima kasih karena kamu mengenalku, tetapi jangan keterlaluan untuk melebih lebihkan dirimu sendiri! Aku masih punya sesuatu untuk dilakukan, pergi dulu, sampai jumpa. "
Setelah mengatakannya dia berbalik dan meninggalkannya dengan bebas.
Alfred berwajah merah dan memandangi bagian belakang Camile dengan pikiran jahat.
Pelacur yang bermulut tajam, tidak tahu posisimu, kamu akan menerima balasan nanti.
Rumah Sakit Elizabeth.
Pada saat ini, orang di dalam rumah sakit berusuhan dan para dokter dan perawat dengan cemas dan panik mencari sesuatu di setiap sudut masing-masing bangsal.
Camile tiba tiba meraih seorang perawat dan menanyakan apa yang terjadi.
Perawat itu berkata dengan cemas, "Pasien kecil di Kamar 7 telah menghilang.”
Kamar 7 ...
Jacky!
Camile berlari ke kamar No. 7 di mana Jacky berada, dan tentu saja, tidak ada seorang pun di dalamnya.
Putranya telah hilang! ! !
Pikiran Camile seketika kosong dan bergemetaran.
Tiba-tiba, dia teringat sesuatu, buru-buru mengeluarkan ponselnya, dan memutar nomor telepon guru Li.
Sebelum dia pergi, dia dengan jelas mempercayakan Jacky kepada Guru Li. Apakah Guru Li membawanya keluar untuk bermain?
"Halo?" Panggilan itu terhubung.
“Guru Li, aku Camile, bolehkah aku bertanya ... Apakah Jacky sedang bersamamu sekarang ini?” Camile mencengkeram ponselnya dengan erat, menekan rengekan di tenggorokannya.
"Jacky tidak bersamaku, barusan ada masalah yang terjadi di rumahku, aku melihat Jacky telah tertidur nyenyak maka aku pulang lebih dulu.Kenapa? Ada sesuatu yang terjadi?" Guru Li sadar akan terjadinya masalah.
Camile menghela nafas, dan terjatuh di ranjang rumah sakit, tidak bisa menghentikan suara tangisannya "Jacky menghilang!"
"Apa! Aku baru saja pergi, bagaimana mungkin..halo... halo... halo..."
Camile tidak mendengar apapun dalam panggilan itu lagi.
Dia bergegas keluar dari bangsal, kehilangan akal sehatnya, membuka satu per satu pintu bangsal lainnya dan meneriakkan nama Jacky untuk mencari sosok kecil itu.
Namun dia telah mencarinya di seluruh bangunan tetapi masih belum menemukan jejak Jacky.
Camile seperti ditarik keluar dari jiwa, matanya kosong, wajahnya pucat dan berkeliaran di rumah sakit.
Tanpa sadar,dia datang ke gedung yang cukup unik.
Bangunan ini berbeda dari bangunan rawat inap lainnya di rumah sakit, lebih seperti vila keluarga tunggal yang sederhana.
Pikiran Camile cukup berantakan, dia ingat bahwa jika Jacky berlari sendirian, dia tidak tahu bahaya apa yang akan dia temui. Dia merasa seluruhnya menjadi suram, kakinya menjadi lemas dan jatuh terduduk di tangga batu di depan gedung bertingkat rendah.
Salahkan dia, jika bukan karena dia pergi wawancara dan meninggalkan Jacky, bagaimana mungkin Jacky bisa menghilang. Camile memukuli kepalanya tanpa henti karena marah.
"Haha! Kakek, kamu sudah kalah! Kali ini aku yang akan memakannya!"
Tiba-tiba, suara kekanak-kanakan yang familiar datang dari jendela lantai dua gedung bertingkat rendah. Camile tampaknya terbangun dengan terkejut mengangkat kepalanyat.
Ini adalah suara Jacky!
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroMi Amor
TakashiLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleEternal Love
Regina WangPria Misteriusku
LylyDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End