Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau

Camile teringat pada wajah bijaksana Tuan Besar Mu, ia sangat baik pada Jacky dan menganggapnya seperti cucunya sendiri. Dan masalah antara dirinya dan Shawn itu tak ada hubungannya dengan Tuan Besar Mu.

Lagipula, kalau ia memutuskan untuk tidak bertemu dengan Shawn dan Keluarga Mu lagi, ia harus menemui kakek itu untuk terakhir kalinya, anggap saja sebagai pamitan! Pokoknya ia tak bertemu dengan Shawn saja!

Akhirnya Camile pun menyetujui ajakan Edward untuk pergi ke rumah Keluarga Mu. Dan sekarang sudah hampir jam pulang sekolah, Camile pun menelepon pembantunya agar tak menjemput Jacky di sekolah.

Lalu, ia dan Edward menuju ke sekolah untuk menjemput Jacky. Melihat Camile yang datang bersama pria lain untuk menjemput Jacky hari ini, Guru Zhang pun kebingungan.

Di dalam mobil, Camile berkata pada Jacky, "Jacky, apa kau masih ingat janjimu pada Mommy kemarin? Hari ini kita kan bertemu dengan Kakek Mu, tapi hanya sekali ini saja ya!"

Jacky menganggukkan kepalanya. Ia sangat senang bisa bertemu dengan kakek lagi.

Sesampainya di rumah Keluarga Mu, Jacky langsung turun mobil dan berlari ke dalam.

Tuan Besar Mu sudah menunggu mereka dari tadi, Jacky pun melompat ke dalam pelukannya.

"Aduk!" teriak Tuan Besar Mu dengan senang, ia pun menggendong Jacky dan meletakkannya dalam pangkuannya. "Akhirnya hari ini Jacky datang untuk melihat kakek, kakek rindu sekali padamu!"

Jacky menyandarkan kepalanya dalam pelukan Tuan Besar Mu dengan manja, dan berkata, "Jacky juga sangat ingin bertemu dengan kakek, tapi Mommy melarangku......"

Camile pun terdiam, anak ini, bisa-bisanya ia berkata seperti itu!

"Hei, Jacky." Camile berkata anaknya itu dengan nada yang sedikit mengancam.

Jacky berkata dengan wajah memelas, "Tapi aku benar-benar rindu pada kakek! Jacky ingin bermain catur dengan kakek, ingin menemani kakek bermain petak umpet!"

Jelas-jelas Tuan Besar Mu yang menemaninya bermain petak umpet, tapi ia malah berkata kalau dia yang menemani Tuan Besar Mu bermain.

Tuan Besar Mu mengelus-elus kepala Jacky, "Jacky sayang, bisakah kau bermain dengan Paman Edward sebentar? Ada yang ingin kakek bicarakan dengan mommy mu."

Jacky menganggukkan kepalanya, lalu berjalan ke samping Edward dan menariknya ke lantai atas.

Tuan Besar Mu menepuk-tepuk sofa yang ada di sebelahnya, menyuruh Camile untuk duduk di sana.

Katanya, "Camile, aku menyuruhmu ke sini karena aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Aku sudah mendengar kejadian yang terjadi di pesta malam itu, aku juga sudah melihat CCTV di sana, jatuhnya Barbara di tangga tak ada hubungannya denganmu. Aku tahu mungkin kau dan Shawn bertengkar karena masalah Barbara ini. Camile, bolehkah kau tidak marah pada Shawn?"

Camile menjawab, "Kakek tak usah khawatir, aku tidak marah dengannya. Aku tahu yang dicintainya itu bukan aku, tapi Barbara, oleh karena itu aku juga tidak punya hak untuk marah. Apapun yang dikatakannya, aku hanya bisa menerimanya dengan lapang dada. Aku sudah mengerti semuanya."

Tuan Besar Mu menghela napasnya, ia pun mengeluarkan sebuah botol yang terlihat seperti botol obat dan memberikannya pada Camile.

"Camile, kau tahu kalau Shawn depresi kan? Penyakitnya ini sudah kubawa ke banyak psikiater, tapi psikiater sehebat apapun juga tak bisa menyembuhkan penyakitnya ini, oleh karena itu ia hanya bisa mengandalkan obat ini untuk meringankannya. Dulu saat ia bersama dengan Barbara, penyakitnya ini sempat membaik, tapi setelah Barbara menghilang, penyakitnya mulai kambuh lagi."

Camile menjawab, "Kakek, yang kau katakan ini kau sudah tahu semuanya."

Tuan Besar Mu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Anak bodoh, kau tidak tahu! Setelah kau dan Jacky muncul, penyakit Shawn mulai membaik lagi, sudah lama sekali ia tak minum obat ini! Tapi sejak ia kabur di hari pernikahan itu, sejak kau pergi darinya, penyakitnya mulai kambuh lagi! Dan sekarang lebih parah dari yang sebelumnya, setiap hari ia harus bergantung pada obat-obatan yang sangat banyak!"

Camile tercengang, ia tak mengerti, "Kenapa begitu? Bukankah sekarang Barbara sudah kembali ke sisinya? Kenapa penyakitnya malah bertambah parah?"

"Anak bodoh, apa kau tidak menyadarinya? Orang yang dicintai Shawn sebenarnya adalah kau! Walaupun Barbara sudah kembali ke sisinya, tapi orang yang dicintainya sudah bukanlah Barbara! Yang dicintai dari dalam lubuk hatinya itu hanyalah dirimu seorang! Jadi sekarang saat kau tak bersama dengannya, ia merasa sangat menderita!" perkataan Tuan Besar Mu ini langsung menusuk ke dalam hati Camile.

Beberapa hari lalu saat si pembantu membereskan kamar Shawn, ia tak sengaja menemukan berbotol-botol obat penahan depresi di dalam laci Shawn.

Tuan Besar Mu pun akhirnya tahu bahwa hidup Shawn sekarang amat sangat menderita!

Ia tak bisa melihat hidup cucunya dihancurkan oleh obat-obatan! Sebagai kakeknya, dan sebagai orang yang sudah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dunia ini, Tuan Besar Mu tahu siapa sebenarnya yang dicintai oleh Shawn.

"Shawn yang sekarang, hanya merasa bersalah pada Barbara saja. Karena mereka memiliki masa lalu yang begitu indah, dan sekarang kaki Barbara lumpuh, ia merasa dirinya tak bisa membiarkannya begitu saja!"

Perasaan Shawn terhadap Barbara sekarang hanyalah sebuah perasaan bersalah, perasaan tak rela, perasaan ingin bertanggungjawab...... Tapi di dalam semua perasaan yang bercampur ini, tak ada lagi rasa cinta.

Tapi dirinya sendiri tak ingin mengakuinya, juga tak bisa mengakuinya, karena semua perasaan yang bercampur aduk ini membuatnya memutuskan untuk bertanggungjawab pada Barbara seumur hidup, ia harus menjaganya sehidup semati.

Tapi dirinya tak tahu kalau sebenarnya ia sudah jatuh cinta pada Camile.

Camile mengambil botol obat itu dengan bingung, di atasnya tertulis: Tiga kali sehari, sekali tiga butir.

Obat yang seperti ini, berapa yang harus diminum Shawn dalam sehari untuk meringankan rasa sakitnya, sehingga ia tak terlihat berbeda dengan dirinya yang dulu?

Hatinya sakit, sakit sampai tak bisa bernafas. Ia mencintai Shawn, oleh karena itu sekarang dirinya sangat menderita.

Tapi ia tahu, apapun perasaan yang dimiliki Shawn terhadap dirinya, dari kejadian di pesta malam itu, ia tahu kalau dirinya dan Shawn tak mungkin bersama.

Karena luka Barbara kali ini jauh lebih parah dari yang sebelumnya pernah terjadi. Sampai ia koma dan tak sadarkan diri, dan membuat Shawn tak bisa pergi dari sisinya sedetik pun.

Rasa bersalahnya pada Barbara hanya akan bertambah dari demi hari.

Dan Shawn hanya akan mengira perasaan bersalah itu adalah perasaan cinta.

"Kakek, terima kasih kau sudah memberitahuku semua ini. Tapi, aku dan Shawn sudah tak mungkin lagi, kau tahu itu." Camile berpura-pura tenang.

Tuan Besar Mu menghela napasnya, "Camile, aku mengatakan semua ini hanya agar kau tahu, sebenarnya Shawn itu mencintaimu. Tapi pilihannya hanya ada di tanganmu saja. Apapun yang kau pilih, kakek akan selalu mendukungmu. Kalau kelak kau dan Jacky ada masalah, kalian bisa memberitahukannya pada kakek, kakek pasti akan membantu kalian."

Camile menganggukkan kepalanya, ia tahu.

Tak tahu darimana si pengurus rumah membeli mainan sebanyak itu, Jacky sangat senang bermain di dalam kamar sampai tak ingin pulang.

Edward bertanya, "Jacky, biasa kau di rumah bermain apa dengan Mommy?"

Jacky melihatnya sebentar, lalu melanjutkan memasang legonya, "Banyak sekali yang Jacky dan mommy mainkan bersama! Apapun yang Jacky mau, mommy pasti akan menemani Jacky bermain."

Sepertinya Camile adalah seorang ibu yang baik, selelah apapun dirinya, ia tetap akan lemah lembut kepada anaknya.

"Kalau begitu Jacky, apa kau pernah berpikir untuk mencarikan mommy seorang daddy?"

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu