Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 305 Menyembunyikan

Shawn Mu menghelakan nafas dengan kencang, menjawabnya dengan suara rendah: “Maaf, aku benar-benar tidak bisa melakukannya, maaf.“

Habis itu, dia langsung meninggalkan kamar tersebut, hanya tertinggal Barbara An yang terbengong di dalam kamar tersebut.

Pintu tersebut tertutup dengan kuat, mata Barbara An tertinggal air mata, dia tidak paham, apa baiknya dari Camile Fang, sampai mampu membuat Shawn Mu menahan diri dari segala godaan demi dia!

Semalam, saat Shawn Mu menimpahnya, dia mengira dia sudah akan berhasil.

Namun dia tidak mengira, selanjutnya, Shawn Mu langsung menghindarinya, dia terbaring di atas ranjang, sudah hampir tidak menyadarkan diri, namun dia masih terus bergumam: “Tidak, tidak…..tidak boleh……kamu bukan dia…..”

Walaupun dia telah membuang segala egonya, berpura-pura menjadi Camile Fang pun, namun Shawn Mu tetap mengetahuinya dengan melihat sekilas.

Oleh karena itu, dia mending dia sendiri yang merasakan siksaan ini, dia tidak ingin memberikan kehangatan dalam bentuk apapun kepada Barbara An.

Dia melihatnya, melihatnya terbaring dengan sangat tersiksa.

Hans Xu memberikan obat dalam minumnya, dan obat itu ternyata diberi oleh Laura Su, dan dia tahu betapa kerasnya obat tersebut.

Dia telah tersiksa selama semalaman, sampai subuh, efek obat sudah mulai hilang, dia baru tertidur.

Barbara An pada saat itu juga menerima telepon dari Laura Su, yang menanyakan dia apakah telah berhasil.

Saat dia mengetahui kalau Barbara An tidak berhasil melakukan apa yang diharapkan mereka, Laura Su sangat marah, namun tetap memikirkan sebuah cara untuk menyelesaikan masalah ini.

Barbara An mengikuti kata Laura Su, menggantikan baju tidur, dan mengores jarinya, dan meneteskan darah ke ranjang, berpura-pura seperti semalam dia dan Shawn Mu telah melakukan sesuatu.

Sangat jelas, hal ini dia sudah berhasil, Shawn Mu sama sekali tidak mencurigainya.

Sekarang, dia dapat menggunakan hal ini dengan baik.

Suatu hari, Shawn Mu pasti akan kembali, kembali ke sisinya.

Shawn Mu dengan sangat letih pulang ke rumah, pintu rumah tidak tertutup rapat. Hatinya terkejut, jangan-jangan Camile Fang menunggunya selama semalaman.

Dia mendorong pintu kamar, langsung berjalan ke arah tempat tidur.

Camile Fang sedang tidak berada dikamar, dia langsung berjalan ke arah ruang belajar, dia juga tidak berada di sana. Kemudian ia pergi ke kamar Jacky, camile juga tidak ada disana.

Dia sudah mulai panik, menelepon ke pengurus rumah, dia baru tahu dari pengurus rumah kalau mereka pergi mencarinya.

Dia tidak pulang semalaman, Pengurus rumah dan Camile Fang sangat khawatir kepadanya. Teleponnya juga tidak masuk, mereka menelepon Jim Lu, Jim Lu juga tidak tahu Shawn Mu kemana.

Camile Fang bersama Pengurus rumah mencarinya selama semalaman diluar, Jacky juga mencari Daddy, dia berkata kalau tidak menemukan Daddy dia tidak bisa tidur.

Pengurus rumah memberhentikan mobil di depan rumah Mu, Camile Fang berjalan dari mobil. Wajahnya terlihat lelah, dan dia masih mengendong Jacky yang tertidur di bahunya.

Berjalan ke samping Shawn Mu, Camile Fang hanya melihatnya dengan tatapan dingin, lalu langsung melewatinya dan menggendong Jacky ke dalam kamar, kemudian menutup pintu kamar dan keluar dari kamar tersebut.

Saat ini, Shawn Mu baru menemukan kesempatan untuk ngomong.

“Maaf, Camile, kamu dengar penjelasan aku…..”

“Menjelaskan apa? Menjelaskan kalau kamu tidak pulang semalaman pun tidak menelepon ke rumah? Kamu tahu betapa khawatirnya kami kepada mu? Kamu tahu kamu melakukan demikan, bagaimana dengan perasaan kami?”

Camile Fang berkata dengan histeris, matanya dipenuhi dengan air mata.

“Aku……” Shawn Mu tidak tahu apa yang harus dikatakan, awal dia berencana untuk menceritakan semuanya kepada Camile Fang, dia tidak ingin menutupi kejadian ini darinya, hanya ingin meminta permohonan maaf darinya.

Namun sekarang, melihat Camile Fang yang begitu sedih, dia kemudian menelan semua kata-kata yang ingin diucapkan.

Tunggu kedepan kalau ada kesempatan lagi, ia baru coba menceritakan semua ini kepada dia.

Sekarang, dia tidak ingin membuatnya menjadi lebih sedih lagi.

“Maaf, Camile.” Ia sambil berkata, sambil ingin mengulurkan tangan ingin memeluknya, namun Camile menghindari tangannya, “Camile, aku mohon kamu dengar penjelasan aku boleh? Semalam aku tiba-tiba harus bertemu dengan seseorang, karena ada sebuha dokumen dan foto yang harus aku ambil darinya. Tidak ku sangka, dia malah menaruh obat di dalam minuman ku…”

“Diberi obat??” Camile Fang langsugn berhenti menangis, bertanya dengan tidak dapat percaya.

“Iya, aku diberi obat, kemudian aku berusaha keras meninggalkan tempat tersebut, kemudian aku pas bertemu dengan seorang teman, kemudian aku meminta tolong kepada teman tersebut untuk megantarkan aku ke hotel, makanya aku tinggal semalam di hotel. Maaf, semalam aku benar-benar tidak bisa pulang…….”

Camile Fang melihat wajahnya yang terlihat kewalahan tersebut, mengerti kalau apa yang dikatakan dia itu benar. perasaan tidak enak dihatinya langsung melenyap, dan yang menggantikan rasa tidak enak tersebut adalah rasa khawatir.

“Apa yang kamu rasakan sekarang? Apakah kamu sudah baikkan?” sambil bertanya, Camile Fang menggenggam tangannya, dan berlanjut: “Kamu kok tidak hati-hati? Kalau orang lain memberi racun ke kamu harus bagaimana, kamu nanti jadi meninggal di sana juga?”

Kenapa ucapan itu terdengar aneh, Shawn Mu mengerutkan alisnya: “Sudah baikkan, Cuma setelah kejadian semalaman, sekarang aku merasa lelah saja. Aku terlalu ceroboh, jadi tidak memperhatikannya. Lagi pula, kalau aku meninggal, kamu dan Jacky harus bagaimana? Kamu jangan khawatir, lain kali aku tidak akan terjebak oleh orang lain lagi.”

Dan mengenai Hans Xu yang menjebaknya itu, dia pasti tidak menyangka apa yang telah terjadi setelah itu.

Shawn Mu mengulurkan tangan dan memeluk Camile Fang ke dalam pelukkanya, tangannya mengeluskan kepalanya dengan lembut, dengan suara pelan ia berkata: “Semalam tidak tidur, kamu pasti juga kelelahan, kita istirahat dulu, setelah terbangun kita baru bahas hal yang lain.”

Camile Fang menganggukkan kepala dengan nurut, dan masuk ke dalam kamar bersamanya.

Semalam bukan hanya dia saja yang tidak tidur dengan nyenyak, Camile Fang yang mencarinya semalaman diluar pun tidak tidur.

Setelah bangun dari tidurnya, ternyata hari sudah malam. Saat Camile Fang terbangun, ia baru tahu kalau Shawn Mu sudah terbangun, tidak tahu ia kemana.

Dia mengenakan baju tidur dan turun ke lantai bawah, dia baru sadar kalau Shawn Mu sedang duduk di ruang tamu, sedang melihat sebuah majalah dengan santai.

Camile Fang merasa ada yang aneh, tapi ia tidak tahu perasaan aneh ada dimana, hanya sebuah rasa yang ia rasakan, sepertinya Shawn Mu sedang menutupi seseuatu darinya.

Melihat Camile Fang berjalan ke arahnya, Shawn Mu sambil tersenyum menyuruhnya untuk duduk disampingnya.

Camile Fang melihatnya, baru sadar kalau ternyata dia sedang melihat sebuah majalah.

Dan model pada cover majalah ini mengenakan rok yang di rancang oleh Camile Fang.

“Camile Aku sangat hebat.” Dia berkata dengan lembut, kemudian memberikan ciuman di wajahnya seperti hadiah.

Camile Fang merasa malu kemudian menghindarinya, “Kamu perhatiin dikit, ini lagi di ruang tamu, nanti kalau dilihat oleh Jacky harus bagaimana?”

Shawn Mu berkata: “Orang tua yang saling mencintai, akan membantu pertumbuhan anak, memangnya kamu tidak tahu teori ini?”

Sambil berbicara, dia tersenyum dengan penuh makna, dan menarik badannya, ingin menciumnya lagi.

“Daddy, Mommy, kalian sedang melakukan apa?”

Suara lembut anak kecil terdengar dari belakang, Camile Fang langsung mendorong Shawn Mu, dengan wajah merahnya dia menjawab: “Tidak……tidak ada-apa, Daddy dan Mommy sedang melihat buku!”

“Buku apa? Jacky juga ingin melihat!“ Sambil berbicara, Jacky sambil berlari dan melompat ke arah mereka, kemudian terduduk diantara mereka berdua, dan mengambil majalah tersebut sambil melihatnya.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu