Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
Camile Fang selalu membuat orang terkejut, Shawn Mu juga tidak begitu menaruh perhatian terhadap perkataannya, bisa dibilang telah diatasi oleh Camile Fang.
Dia melihat Camile Fang yang telah cukup makan dan minum, berkata: "Jika sudah kenyang istiralahatlah, jangan keluar di larut malam seperti ini lagi, kalau ada urusan besok baru urus lagi."
"Oh~~" Camile Fang menganggukkan kepala menurutinya, penuh dengan wajah yang penurut.
Menghadapi Shawn Mu, Camile Fang yang biasanya bersikap sombong, tidak pernah penuruti nasihat, juga terkadang bisa menjadi penurut, bahkan dirinya sendiri pun tidak tahu kenapa, seakan-akan Shawn Mu selalu memiliki sebuah tenaga, yang bisa membuat orang di sekitarnya untuk menurutinya.
Camile Fang telah selesai mandi, bersiap untuk tidur.
Dia dengan hati-hati membuka selimut, dan tidur di samping Jacky Fang, baru saja ingin mematikan lampu, tapi menyadari anak kecil ini sedang membukakan matanya melihat dia.
Dia dengan lembut menanyakan: "Sayangku, kenapa terbangun?"
Jacky Fang mengedipkan mata, dengan suara kecil mengatakan: "Mami, aku telah mimpi buruk, takut."
Keadaan anak tersayangnya yang seperti ini membuatnya merasa prihatin, dia menarik anak kecil itu kedalam pelukannya, menenangkannya: "Sayangku jangan takut, mami berada disini, tidak akan ada orang yang akan melukaimu."
"Mami, Jacky hari ini boleh tidur dengan paman Shawn tidak?" Jacky Fang memohon padanya dalam pelukannya.
Camile Fang tahu, sejak peristiwa penculikan Audrey Xiao, Jacky Fang selalu bermimpi buruk, karena Shawn Mu berulang kali menyelamatkannya, jadi dia sangat bergantung dengan Shawn Mu, bahkan menganggap dia bagaikan seorang ksatria, asalkan bersama dengan Shawn Mu, Jacky Fang akan merasa sangat aman.
Camile Fang mengelus rambut halusnya anaknya, menganggukkan kepala berkata: "Baik, mami akan meminta paman Shawn untuk masuk dan menemani Jacky tidur."
Dia mencium sekali pipi anaknya yang merah merona, berdiri dan berjalan ke ruang tamu.
Dia berjalan menuju si pria yang tertidur di sofa yang lebar, baru saja ingin membangunkannya, orang itu malah duluan membukakan matanya.
Shawn Mu melihatnya sejenak, bertanya: "Ada apa?"
Camile Fang yang tadinya berjalan dengan hati-hati terkejut: "Kamu tidak tertidur? Aku baru mendekatimu kamu malah langsung bangun."
Shawn Mu bangun dan duduk, sebelah tangannya menyokong keningnya: "Aku selalu tidak bisa tertidur lelap, ada masalah apa?"
Camile Fang berkata dengan duduk disampingnya: "Jacky tadi telah mimpi buruk, ingin memintamu menemaninya tidur malam ini, boleh tidak?"
Setelah Shawn Mu menganggukkan kepala menyetujuinya, lalu bertanya kembali: "Lalu kamu tidur dimana?"
"Aku tidur di sofa saja". Camile Fang berkata sambil menepuk sofa.
"Kamu dan aku menemani Jacky dan tidur di ranjang." Shawn Mu melihatnya.
"Itu, bagaimana bisa muat." Wajah Camile Fang mulai memerah.
"Muat kalau kamu lebih dekat denganku." Shawn Mu mengangkat sebelah alisnya, dengan bercanda melihatnya.
"Ini...... tidak begitu bagus." Wajah Camile Fang semakin memerah, mulai merasa malu.
"Kalau kamu tidak setuju aku tidak akan pergi." Shawn Mu merebahkan tangannya.
"Kenapa kamu orangnya seperti ini!" Camile Fang malu juga emosi.
Tapi Shawn Mu malah tertawa, berkata: "Sudah kukatakan dari awal, aku tidak suka ditolak oleh orang, apalagi kamu adalah wanita yang kusukai, lebih tidak boleh mengatakan 'tidak' terhadapku."
Camile Fang sengaja seakan-akan tersedak: "Kalau seperti ini, disukai olehmu, sepertinya bukanlah sebuah hal yang baik!"
"Wanita yang kusukai, hanya boleh dimiliki olehku seorang, selain itu, apa yang diinginkan akan kupenuhi." Shawn Mu memamerkan kemampuan dirinya, seakan-akan ingin menggunakan hal ini untuk memikat Camile Fang.
Pamer seperti ini, malah telah membuat Camile Fang tersenyum, dia merasa Shawn Mu terkadang tidaklah begitu dingin, tapi malah bagaikan seorang anak kecil yang sok hebat.
Dia berkata sambil tersenyum: "Sudahlah, anggap kamu sudah menang, hari ini kita temani jacky untuk tidur bersama-sama!"
Baru Shawn Mu bersedia memasuki kamar bersama dengannya.
Malam yang sunyi dan hangat, di dalam kota yang luas, di ranjang dalam sebuah apartemen, tertidur sekeluarga yang terdiri dari tiga orang, pemandangannya sangatlah hangat dan bahagia.
Shawn Mu awalnya tidur berpisah dengan Camile Fang dengan Jacky yang berada diantara mereka berdua, tapi ketika ibu dan anak sudah tertidur, dia berpindah ke samping Camile Fang, memeluknya dari belakang punggungnya, pelukannya yang lembut, di sudut bibirnya terpasang senyuman bahagia, dan tertidur lelap.
Camile Fang yang setengah tertidur setengah terbangun, merasakan telah diselimuti oleh kehangatan tubuh, membuka matanya dengan perlahan, melihat sejenak tangan yang memeluknya dengan erat, mencium aroma yang familiar dari belakang tubuhnya, dalam pandangan matanya penuh dengan rasa kebahagian, berpura-pura tidak tahu, menutup matanya dan memasuki mimpi.
"Ah!!!"
Keesokan harinya, Shawn Mu terbangun akan teriakan keras.
Dia yang terbangun dari tidur yang gelap sama sekali tidak mengatahui apapun, merasa sedikit marah membukakan mata, dan melihat ke arah pelaku yang mengeluarkan teriakan ini.
Pelakunya adalah Camile Fang yang sedang dipeluk erat olehnya dalam pelukan.
Shawn Mu menghela napas: "Hanya sekedar memelukmu saat tidur saja, apakah perlu berteriak seperti ini?"
Camile Fang berusaha keluar dari lengannya, lompat untuk turun dari ranjang, berkata: "Bukan bukan itu, kamu segera bangun!"
"Kenapa?" Shawn Mu masih merasa kantuk.
Camile Fang mendekat dan menariknya, berteriak: "Ah, kamu cepat bangun, Jacky telah mengompol!"
Shawn Mu segera bangun, ternyata, terlihat di bawah selimut, sebuah gambaran peta yang baru terbentuk terlihat di mata.
Pencipta dari peta ini, sedang bangun dengan mata yang masih mengantuk dan duduk di ranjang, melihat dua orang dewasa kaget yang berada di samping ranjang.
Camile Fang memukul kepalanya, memarahi diri sendiri: "Ini semua salahku, semalam tidur dengan sangat lelap, tengah malam lupa untuk membangunkan Jacky untuk kencing!"
Jacky memiliki sebuah kebiasaan, yaitu setiap malam harus bangun untuk kencing sekali, Camile Fang setiap malam akan membangunkannya untuk pergi ke toilet, untuk mencegah dia mengompol, kalaupun dia terkadang lembur dan tidak bisa berada di samping Jacky, juga akan berpesan kepada orang yang menjaga anaknya untuk ingat membangunkannya saat tengah malam.
Siapa yang tahu semalam ketika di peluk oleh Shawn Mu, sangatlah nyaman, tertidur dengan sangat lelap, bahkan telah melupakannya, ah!
Camile Fang berdiri di samping ranjang, melihat Jacky yang masih belum mengerti dengan keadaan sekarang, tertawa dengan sedih.
Shawn Mu baru pertama kali bertemu dengan 'masalah besar' seperti ini, tidak tahu harus bagaimana bereaksi, tanpa sadar pergi memeriksa baju diri sendiri dan Camile Fang, untung tidak dibasahi.
Tidak sangka CEO Mu juga bisa memiliki saat dimana merasa tidak tahu sebaiknya harus bagaimana, Camile Fang tertawa terbahak-bahak.
Dia berjalan dan pergi memeluk Jacky yang masih bingung, dan berkata pada Shawn Mu: "Aku pergi memandikan Jacky, kamu istirahatlah dulu di sofa dalam ruang tamu, nanti aku akan membereskan ranjang ini."
Setelah mengatakannya, dia lalu menggendong anak kecil yang masih bingung pergi mandi.
Shawn Mu duduk di sofa, terus melihat Camile Fang dari awal.
Dia dengan terbiasa membantu memandikan Jacky Fang, lalu dengan cekatan pergi mencuci selimut, dalam sekejab memasuki dapur menyiapkan sarapan, sungguh seorang ibu idaman.
Shawn Mu bagaikan seorang suami yang baru pulang dari kerja dan sedang istirahat, dan Camile Fang adalah seorang istri yang sedang sibuk mengerjakan urusan rumah, model kehidupan yang bagaikan kehidupan seperti masyarakat biasa ini, saat ini bagi Shawn Mu sangatlah hangat, penuh dengan kebahagiaan.
Dia tiba-tiba merasa, kalau bisa seperti ini terus, sangatlah bagus.
"Saatnya makan sarapan!" Camile Fang berteriak.
Shawn Mu berhenti melamun, membawa Jacky Fang untuk duduk bersama di meja makan.
Shawn Mu selalu menyukai masakan dari Camile Fang, setelah merasakan berbagai masakan nikmat di keluarga Mu, tapi masakan rumah seperti ini, malah lebih cocok dengan seleranya.
Ketiga orang itu mulai memakan sarapan yang nikmat, tiba-tiba bel pintu berbunyi.
Mata Camile Fang tiba-tiba bersinar, langsung meletakkan piring dan bergegas berlari membukakan pintu.
Shawn Mu memalingkan kepala pergi melihat, di depan pintu malah terlihat sebuah peti mati!
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleStep by Step
LeksWaiting For Love
SnowCinta Dan Rahasia
JesslynDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End