Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku

Camile Fang selalu membuat orang terkejut, Shawn Mu juga tidak begitu menaruh perhatian terhadap perkataannya, bisa dibilang telah diatasi oleh Camile Fang.

Dia melihat Camile Fang yang telah cukup makan dan minum, berkata: "Jika sudah kenyang istiralahatlah, jangan keluar di larut malam seperti ini lagi, kalau ada urusan besok baru urus lagi."

"Oh~~" Camile Fang menganggukkan kepala menurutinya, penuh dengan wajah yang penurut.

Menghadapi Shawn Mu, Camile Fang yang biasanya bersikap sombong, tidak pernah penuruti nasihat, juga terkadang bisa menjadi penurut, bahkan dirinya sendiri pun tidak tahu kenapa, seakan-akan Shawn Mu selalu memiliki sebuah tenaga, yang bisa membuat orang di sekitarnya untuk menurutinya.

Camile Fang telah selesai mandi, bersiap untuk tidur.

Dia dengan hati-hati membuka selimut, dan tidur di samping Jacky Fang, baru saja ingin mematikan lampu, tapi menyadari anak kecil ini sedang membukakan matanya melihat dia.

Dia dengan lembut menanyakan: "Sayangku, kenapa terbangun?"

Jacky Fang mengedipkan mata, dengan suara kecil mengatakan: "Mami, aku telah mimpi buruk, takut."

Keadaan anak tersayangnya yang seperti ini membuatnya merasa prihatin, dia menarik anak kecil itu kedalam pelukannya, menenangkannya: "Sayangku jangan takut, mami berada disini, tidak akan ada orang yang akan melukaimu."

"Mami, Jacky hari ini boleh tidur dengan paman Shawn tidak?" Jacky Fang memohon padanya dalam pelukannya.

Camile Fang tahu, sejak peristiwa penculikan Audrey Xiao, Jacky Fang selalu bermimpi buruk, karena Shawn Mu berulang kali menyelamatkannya, jadi dia sangat bergantung dengan Shawn Mu, bahkan menganggap dia bagaikan seorang ksatria, asalkan bersama dengan Shawn Mu, Jacky Fang akan merasa sangat aman.

Camile Fang mengelus rambut halusnya anaknya, menganggukkan kepala berkata: "Baik, mami akan meminta paman Shawn untuk masuk dan menemani Jacky tidur."

Dia mencium sekali pipi anaknya yang merah merona, berdiri dan berjalan ke ruang tamu.

Dia berjalan menuju si pria yang tertidur di sofa yang lebar, baru saja ingin membangunkannya, orang itu malah duluan membukakan matanya.

Shawn Mu melihatnya sejenak, bertanya: "Ada apa?"

Camile Fang yang tadinya berjalan dengan hati-hati terkejut: "Kamu tidak tertidur? Aku baru mendekatimu kamu malah langsung bangun."

Shawn Mu bangun dan duduk, sebelah tangannya menyokong keningnya: "Aku selalu tidak bisa tertidur lelap, ada masalah apa?"

Camile Fang berkata dengan duduk disampingnya: "Jacky tadi telah mimpi buruk, ingin memintamu menemaninya tidur malam ini, boleh tidak?"

Setelah Shawn Mu menganggukkan kepala menyetujuinya, lalu bertanya kembali: "Lalu kamu tidur dimana?"

"Aku tidur di sofa saja". Camile Fang berkata sambil menepuk sofa.

"Kamu dan aku menemani Jacky dan tidur di ranjang." Shawn Mu melihatnya.

"Itu, bagaimana bisa muat." Wajah Camile Fang mulai memerah.

"Muat kalau kamu lebih dekat denganku." Shawn Mu mengangkat sebelah alisnya, dengan bercanda melihatnya.

"Ini...... tidak begitu bagus." Wajah Camile Fang semakin memerah, mulai merasa malu.

"Kalau kamu tidak setuju aku tidak akan pergi." Shawn Mu merebahkan tangannya.

"Kenapa kamu orangnya seperti ini!" Camile Fang malu juga emosi.

Tapi Shawn Mu malah tertawa, berkata: "Sudah kukatakan dari awal, aku tidak suka ditolak oleh orang, apalagi kamu adalah wanita yang kusukai, lebih tidak boleh mengatakan 'tidak' terhadapku."

Camile Fang sengaja seakan-akan tersedak: "Kalau seperti ini, disukai olehmu, sepertinya bukanlah sebuah hal yang baik!"

"Wanita yang kusukai, hanya boleh dimiliki olehku seorang, selain itu, apa yang diinginkan akan kupenuhi." Shawn Mu memamerkan kemampuan dirinya, seakan-akan ingin menggunakan hal ini untuk memikat Camile Fang.

Pamer seperti ini, malah telah membuat Camile Fang tersenyum, dia merasa Shawn Mu terkadang tidaklah begitu dingin, tapi malah bagaikan seorang anak kecil yang sok hebat.

Dia berkata sambil tersenyum: "Sudahlah, anggap kamu sudah menang, hari ini kita temani jacky untuk tidur bersama-sama!"

Baru Shawn Mu bersedia memasuki kamar bersama dengannya.

Malam yang sunyi dan hangat, di dalam kota yang luas, di ranjang dalam sebuah apartemen, tertidur sekeluarga yang terdiri dari tiga orang, pemandangannya sangatlah hangat dan bahagia.

Shawn Mu awalnya tidur berpisah dengan Camile Fang dengan Jacky yang berada diantara mereka berdua, tapi ketika ibu dan anak sudah tertidur, dia berpindah ke samping Camile Fang, memeluknya dari belakang punggungnya, pelukannya yang lembut, di sudut bibirnya terpasang senyuman bahagia, dan tertidur lelap.

Camile Fang yang setengah tertidur setengah terbangun, merasakan telah diselimuti oleh kehangatan tubuh, membuka matanya dengan perlahan, melihat sejenak tangan yang memeluknya dengan erat, mencium aroma yang familiar dari belakang tubuhnya, dalam pandangan matanya penuh dengan rasa kebahagian, berpura-pura tidak tahu, menutup matanya dan memasuki mimpi.

"Ah!!!"

Keesokan harinya, Shawn Mu terbangun akan teriakan keras.

Dia yang terbangun dari tidur yang gelap sama sekali tidak mengatahui apapun, merasa sedikit marah membukakan mata, dan melihat ke arah pelaku yang mengeluarkan teriakan ini.

Pelakunya adalah Camile Fang yang sedang dipeluk erat olehnya dalam pelukan.

Shawn Mu menghela napas: "Hanya sekedar memelukmu saat tidur saja, apakah perlu berteriak seperti ini?"

Camile Fang berusaha keluar dari lengannya, lompat untuk turun dari ranjang, berkata: "Bukan bukan itu, kamu segera bangun!"

"Kenapa?" Shawn Mu masih merasa kantuk.

Camile Fang mendekat dan menariknya, berteriak: "Ah, kamu cepat bangun, Jacky telah mengompol!"

Shawn Mu segera bangun, ternyata, terlihat di bawah selimut, sebuah gambaran peta yang baru terbentuk terlihat di mata.

Pencipta dari peta ini, sedang bangun dengan mata yang masih mengantuk dan duduk di ranjang, melihat dua orang dewasa kaget yang berada di samping ranjang.

Camile Fang memukul kepalanya, memarahi diri sendiri: "Ini semua salahku, semalam tidur dengan sangat lelap, tengah malam lupa untuk membangunkan Jacky untuk kencing!"

Jacky memiliki sebuah kebiasaan, yaitu setiap malam harus bangun untuk kencing sekali, Camile Fang setiap malam akan membangunkannya untuk pergi ke toilet, untuk mencegah dia mengompol, kalaupun dia terkadang lembur dan tidak bisa berada di samping Jacky, juga akan berpesan kepada orang yang menjaga anaknya untuk ingat membangunkannya saat tengah malam.

Siapa yang tahu semalam ketika di peluk oleh Shawn Mu, sangatlah nyaman, tertidur dengan sangat lelap, bahkan telah melupakannya, ah!

Camile Fang berdiri di samping ranjang, melihat Jacky yang masih belum mengerti dengan keadaan sekarang, tertawa dengan sedih.

Shawn Mu baru pertama kali bertemu dengan 'masalah besar' seperti ini, tidak tahu harus bagaimana bereaksi, tanpa sadar pergi memeriksa baju diri sendiri dan Camile Fang, untung tidak dibasahi.

Tidak sangka CEO Mu juga bisa memiliki saat dimana merasa tidak tahu sebaiknya harus bagaimana, Camile Fang tertawa terbahak-bahak.

Dia berjalan dan pergi memeluk Jacky yang masih bingung, dan berkata pada Shawn Mu: "Aku pergi memandikan Jacky, kamu istirahatlah dulu di sofa dalam ruang tamu, nanti aku akan membereskan ranjang ini."

Setelah mengatakannya, dia lalu menggendong anak kecil yang masih bingung pergi mandi.

Shawn Mu duduk di sofa, terus melihat Camile Fang dari awal.

Dia dengan terbiasa membantu memandikan Jacky Fang, lalu dengan cekatan pergi mencuci selimut, dalam sekejab memasuki dapur menyiapkan sarapan, sungguh seorang ibu idaman.

Shawn Mu bagaikan seorang suami yang baru pulang dari kerja dan sedang istirahat, dan Camile Fang adalah seorang istri yang sedang sibuk mengerjakan urusan rumah, model kehidupan yang bagaikan kehidupan seperti masyarakat biasa ini, saat ini bagi Shawn Mu sangatlah hangat, penuh dengan kebahagiaan.

Dia tiba-tiba merasa, kalau bisa seperti ini terus, sangatlah bagus.

"Saatnya makan sarapan!" Camile Fang berteriak.

Shawn Mu berhenti melamun, membawa Jacky Fang untuk duduk bersama di meja makan.

Shawn Mu selalu menyukai masakan dari Camile Fang, setelah merasakan berbagai masakan nikmat di keluarga Mu, tapi masakan rumah seperti ini, malah lebih cocok dengan seleranya.

Ketiga orang itu mulai memakan sarapan yang nikmat, tiba-tiba bel pintu berbunyi.

Mata Camile Fang tiba-tiba bersinar, langsung meletakkan piring dan bergegas berlari membukakan pintu.

Shawn Mu memalingkan kepala pergi melihat, di depan pintu malah terlihat sebuah peti mati!

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu