Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil

Saat mendengar suara putranya, Camile segera bangkit dan bergegas masuk ke gedung itu.

"Berhenti!"

Baru saja tiba di depan pintu, dia dihentikan oleh seorang penjaga yang bertubuh tinggi.

“Nona, ini adalah area perawatan khusus, orang luar dilarang masuk.” Penjaga keamanan itu tampak serius.

Camile sama sekali tidak peduli pada apa yang dia katakan, lalu bergegas masuk ke dalam: "Biarkan aku masuk, anakku ada di dalam!"

“Siapa kamu?” Petugas keamanan berdiri di depannya, dan ekspresinya terlihat serius.

Dalam situasi tergesa-gesa, Camile tidak tahu harus berkata apa,lalu berseru: "Aku adalah ibu dari anak itu!"

Jawaban apa ini. Camile benar-benar bingung, tetapi untuk sesaat dia tidak bisa memikirkan mau bagaimana mendeskripsikan identitasnya, dengan cemas berkata "Kakak, biarkan aku masuk! Putraku benar-benar di dalam!"

“Biarkan dia masuk.” Suara rendah dan dingin terdengar.

Suara ini ... sepertinya pernah mendengarkannya ...

Camile mendongak dan menghadapi sepasang mata yang dingin itu, dengan terkejut berkata, "Kamu ini.."

Pria di depannya adalah pria berwajah dingin yang dia tabrak tadi pagi di depan rumah sakit.

“Jacky adalah putramu?” Shawn tidak mempedulikan masalahnya, hanya bertanya dengan dingin.

“Benar!”jawabnya dengan panik.

Shawn menatap wanita cemas yang ada di depannya, wajahnya terlihat pucat, sepasang mata yang berkelap-kelip dengan air mata, kelopak matanya membengkak, bisa dilihat bahwa dia barusan saja menangis, tetapi saat ini matanya bersinar dengan penuh pengharapan.

"Dia sedang berada di atas, ikuti aku."

Nadanya polos yang samar, tetapi mengungkapkan keagungan yang tak tertahankan, tidak terdengar seperti undangan, tetapi seperti sebuah perintah.

Camile tidak peduli dan mengikuti perintah Shawn naik ke lantai dua.

Bangunan bertingkat rendah terlihat memiliki tiga lantai, interiornya sangat tenang, warna dekorasi didasarkan pada putih dan coklat muda, sebagian besar ditutupi dengan bahan marmer yang mahal. Seluruhnya cerah dan sangat beratmosfer, membuat orang di dalamnya merasakan ketenangan dan kesejahteraan, ternyata ini adalah tempat perawatan kesehatan yang paling baik.

Shawn membawa Camile ke pintu kamar di lantai dua dengaan tawaan yang terdengar lebih jelas dari dalam.

Setelah membuka pintu, ruangan luas itu sangat bersih dan tidak bernoda sedikitpun, perabotnya juga terlihat sangat sederhana, hanya ada satu tempat tidur besar di tengah ruangan yang kelihatan mencolok, Camile yang mencari Jacky ternyata sedang duduk di tempat tidur.

"Mami!"

Setelah melihat Camile, Jacky dengan gembira berlari ke arahnya dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan Camile, dan melilitkan lehernya.

Setelah menemukannya, Camile memegang putranya dengan erat dan menangis dalam kebahagiaan.

"Mengapa kamu asal-asalan meninggalkan kamar rawatmu? Apakah kamu tahu bahwa Ibu sangat gelisah?!"

Mulut Camile kelihatannya sedang menyalahkan Jacky, tapi tangannya memeluknya lebih erat karena takut akan kehilangannya lagi.

"Mami kamu paling menyayangiku,"Jacky meratakan mulutnya dan mengangkat tangan kecilnya. Dia menghibur dan menyentuh kepala Camile. "Mami jangan takut,Jacky ada di sini."

Setelah mendengarkannya dia terlihat lebih tenang, air matanya masih akan menetes lahi, dia segera melepaskannya, dengan gugup memeriksa seluruh tubuh Jacky untuk mengkonfirmasi bahwa dia masih baik baik, dan akhirnya melepaskannya.

"Barusan Jacky mendengar suaramu yang sedang berbicara dengan penjaga keamanan di bawah, dia ingin turun mencarimu, tapi aku tidak tega membiarkan dia pergi, jadi aku menyuruh cucuku untuk pergi menemuimu supaya aku bisa mengetahui ibu seperti apa yang telah membesarkan anak yang begitu imut.”kata seorang kakek tua yang kelihatannya masih sehat dan bertenaga, orang yang tadi bermain dengan Jacky ialah kakek itu.

Pria tua dengan rambut putih sangat bersemangat, wajahnya dipenuhi dengan kebaikan orang tua dan kecemburuan anak kecil.

"Terima kasih telah membantuku merawat Jacky, maaf telah merepotkanmu."

Camile dengan bersyukur memberi hormat pada lelaki tua itu.

"Haha, tidak merepotkan, usiaku sudah tua selalu berada di tempat ini, sama sekali tidak menyenangkan,bertemu dengan Jacky yang sangat pintar dan imut ini telah menghilangkan kebosananku."

Pria tua itu memandangi kepala bersemangka kecil yang berada di depannya, matanya dipenuhi dengan cinta dan kebaikan. Setelah itu dia memandang Shawn yang ada di sampingnya dan mengatakan: "Kamu sudah berusia 30 tahun, bahkan belum memiliki pacar apalagi tentang pernikahan, kapankah aku bisa menggendong cucu seimut Jacky."

Setelah berbicara,dia menyentuh kepala kecil Jacky, seolah-olah hanya bayi imut di depannya yang bisa membuatnya berbicara dengan nyaman.

Shawn yang berada di samping tidak berekspresi saat menghadapi keluhan lelaki tua yang memaksanya untuk cepat menikah dan melahirkan cucu untuknya, tetapi mata dinginnya sedikit gelisah, tidak memberikan jawaban.

Shawn selalu bergaya dingin dan arogan, tetapi dia masih adalah cucu berbakti yang selalu taat pada kakeknya, dia hanya menerima keluhan itu dari kakeknya.

Camile merasa canggung, dan bergegas memasukkan topik lain "Sayang, bagaimana kamu bisa sampai di sini?"

"Mami aku tadi pergi ke lantai teratas bangsal dan hampir terjatuh, paman inilah yang telah menyelamatkanku." Tangan kecil Jacky menunjuk Shawn,matanya melihat ke arahnya penuh dengan pujian.

Camile tiba-tiba gelisah, "Sayang, apa yang kamu lakukan di atas gedung? Sana sangatlah berbahaya!"

“Guru mengatakan bahwa saat berdiri di tempat tinggi bisa melihat ke tempat yang lebih jauh, Jacky ingin berdiri di tempat tinggi agar bisa melihat Mami.” Jacky melihat ekspresi gugup ibunya, mengetahui bahwa dia telah membuat ibunya marah, sepasang tangan kecilnya mengikat dan wajah kecil merasa bersalah.

Camile mengasihani dan meminta maaf dengan cepat: "Maaf sayang, Mami tidak seharusnya memarahimu,lain kali jangan pergi ke tempat berbahaya lagi ok? Mami tidak ingin kamu terluka."

Melihat Jacky yang mengangguk dengan sungguh sungguh, Camile akhirnya merasa lega.

Kehangatan ibu dan anak yang ada di depan sepertinya telah jatuh ke lubuk hati Shawn.

Gambaran seperti itu sangat asing baginya.

Dia kehilangan ibunya sejak kecil, sudah terbiasa dengan kemandirian, tidak peduli urusan kehidupan atau perusahaan keluarga, dia bisa dengan tenang menanganinya.

Kecuali perasaannya yang tidak berombak sama sekali, tidak ada wanita yang bisa membuatnya tersentuh.

Jika dia telah mencintai seseorang, tidak ada jalan untuk kembali ke masa lalu lagi, tanpa disadari satu sosok melintasi pikirannya.

Dia memandangi Camile dan berkata, "Dia tidak bisa memberitahu nomor kamar bangsal,jadi aku membawanya kemari."

Untuk menghindari keluhan paksaan pernikahan dari kakek itu, ia secara khusus menemukan tempat yang tidak berhuni untuk merokok dan bernafas, tanpa disadari telah bertemu dengan seorang anak kecil.

Anak kecil itu berdiri di tepi lantai teratas,kedua tangannya memegang tiang dengan erat, dan kepala semangka kecil itu dihembus hangin. Dia awalnya berpikir bahwa anak kecil itu ingin bunuh diri, ketika mendekatintya, dia menemukan bahwa anak kecil itu naik dari rak yang ada di tepi lantai atas dan tidak berani turun, jadi dia harus menolongnya.

“Aku harus bagaimana berterima kasih padamu?” Camile mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Kamu sangat tampan sekali, jika aku bisa mengenalimu alangkah baiknya...

Camile dengan cepat mematikan pemikiran buruk ini, dengan canggung mengatakan "Kalau tidak biarkan aku mentraktirmu."

Shawn tidak ragu dan mengangguk "Baik."

Ia berjanji dengan sangat cepat,Camile sementara waktu tidak tahu mau berkata apapun.

"Apa yang ingin kamu makan?" Hati Camile berdetak saat melihat orang ini jelas merupakan tuan muda yang kaya, jangan menyebutkan persyaratan apapun yang berhubungan dengan hotel mewah atau sesuatu yang sangat mahal, dia hanya bisa menahan malu ...

Tidak kepikiran Shawn dengan dingin berkata "Terserah."

Orang ini sangat mudah untuk diajak bicara ... tetapi tidak masalah, jika begitu harus menghemat duit.

"Kalau begitu ayo makan mie kuah."

"Boleh."

Camile terdiam, dan kakek Mu melihat kedua orang itu dengan optimis, hatinya bertanya: Kapan anak ini bisa dengan mudah diajak bicara?

Ketiga orang itu berpamitan pada kakek dan pergi ke pasar malam.

Baru saja memasuki malam, jalanan pasar malam di kota Y sangat ramai dan dikerumuni banyak orang.

Dalam kerumunan itu, Camile tampaknya sedikit tidak tenang, dan udara dingin yang dikeluarkan oleh pria yang berada di sampingnya membekukannya, dan terdiam. Akan sangat canggung jika tidak bicara saat makan bersama ...

Untungnya Jacky ikut sehingga atmosfer di sekitar tidak akan terlalu canggung.

"Paman, lihat sana, ada ikan mas kecil."

"Paman lihat ada permen kapas yang begitu besar."

"Paman, disini sedang membuat tanah liat."

Sepanjang jalan,Jacky dipegang oleh Shawn , mulut kecilnya tidak pernah berhenti, saat dia menemukan sesuatu yang menarik, dia tidak lupa untuk membaginya dengan Shawn, sangat jelas terlihat Jacky sangat menyukai penyelamatnya.

Anak kecil ini, baru berkenalan suatu hari telah memanggil pamannya dengan sangat manis, bahkan dia tidak menginginkan ibunya lagi, beneran sia sia memeliharanya.

Camile menatap Jacky yang tersenyum sambil berbicara saat memegang tangan Shawn.

Ekspresi Shawn masih terlihat dingin, tetapi matanya yang gelap itu terlihat berkilau seperti bintang yang sedang bersinar di malam hari.

Dia selalu tidak menyukai anak kecil, merasa bahwa mereka sangat menjengkelkan dan tidak masuk akal.

Tetapi untuk Jacky, dia sama sekali tidak memiliki rasa tidak suka, malah sebaliknya memiliki rasa keakraban yang tidak dapat dijelaskan.

"Eh, namaku Camile,apakah aku boleh mengetahui namamu?" Camile mencoba untuk memecahkan rasa canggung.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu