Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
Saat mendengar suara putranya, Camile segera bangkit dan bergegas masuk ke gedung itu.
"Berhenti!"
Baru saja tiba di depan pintu, dia dihentikan oleh seorang penjaga yang bertubuh tinggi.
“Nona, ini adalah area perawatan khusus, orang luar dilarang masuk.” Penjaga keamanan itu tampak serius.
Camile sama sekali tidak peduli pada apa yang dia katakan, lalu bergegas masuk ke dalam: "Biarkan aku masuk, anakku ada di dalam!"
“Siapa kamu?” Petugas keamanan berdiri di depannya, dan ekspresinya terlihat serius.
Dalam situasi tergesa-gesa, Camile tidak tahu harus berkata apa,lalu berseru: "Aku adalah ibu dari anak itu!"
Jawaban apa ini. Camile benar-benar bingung, tetapi untuk sesaat dia tidak bisa memikirkan mau bagaimana mendeskripsikan identitasnya, dengan cemas berkata "Kakak, biarkan aku masuk! Putraku benar-benar di dalam!"
“Biarkan dia masuk.” Suara rendah dan dingin terdengar.
Suara ini ... sepertinya pernah mendengarkannya ...
Camile mendongak dan menghadapi sepasang mata yang dingin itu, dengan terkejut berkata, "Kamu ini.."
Pria di depannya adalah pria berwajah dingin yang dia tabrak tadi pagi di depan rumah sakit.
“Jacky adalah putramu?” Shawn tidak mempedulikan masalahnya, hanya bertanya dengan dingin.
“Benar!”jawabnya dengan panik.
Shawn menatap wanita cemas yang ada di depannya, wajahnya terlihat pucat, sepasang mata yang berkelap-kelip dengan air mata, kelopak matanya membengkak, bisa dilihat bahwa dia barusan saja menangis, tetapi saat ini matanya bersinar dengan penuh pengharapan.
"Dia sedang berada di atas, ikuti aku."
Nadanya polos yang samar, tetapi mengungkapkan keagungan yang tak tertahankan, tidak terdengar seperti undangan, tetapi seperti sebuah perintah.
Camile tidak peduli dan mengikuti perintah Shawn naik ke lantai dua.
Bangunan bertingkat rendah terlihat memiliki tiga lantai, interiornya sangat tenang, warna dekorasi didasarkan pada putih dan coklat muda, sebagian besar ditutupi dengan bahan marmer yang mahal. Seluruhnya cerah dan sangat beratmosfer, membuat orang di dalamnya merasakan ketenangan dan kesejahteraan, ternyata ini adalah tempat perawatan kesehatan yang paling baik.
Shawn membawa Camile ke pintu kamar di lantai dua dengaan tawaan yang terdengar lebih jelas dari dalam.
Setelah membuka pintu, ruangan luas itu sangat bersih dan tidak bernoda sedikitpun, perabotnya juga terlihat sangat sederhana, hanya ada satu tempat tidur besar di tengah ruangan yang kelihatan mencolok, Camile yang mencari Jacky ternyata sedang duduk di tempat tidur.
"Mami!"
Setelah melihat Camile, Jacky dengan gembira berlari ke arahnya dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan Camile, dan melilitkan lehernya.
Setelah menemukannya, Camile memegang putranya dengan erat dan menangis dalam kebahagiaan.
"Mengapa kamu asal-asalan meninggalkan kamar rawatmu? Apakah kamu tahu bahwa Ibu sangat gelisah?!"
Mulut Camile kelihatannya sedang menyalahkan Jacky, tapi tangannya memeluknya lebih erat karena takut akan kehilangannya lagi.
"Mami kamu paling menyayangiku,"Jacky meratakan mulutnya dan mengangkat tangan kecilnya. Dia menghibur dan menyentuh kepala Camile. "Mami jangan takut,Jacky ada di sini."
Setelah mendengarkannya dia terlihat lebih tenang, air matanya masih akan menetes lahi, dia segera melepaskannya, dengan gugup memeriksa seluruh tubuh Jacky untuk mengkonfirmasi bahwa dia masih baik baik, dan akhirnya melepaskannya.
"Barusan Jacky mendengar suaramu yang sedang berbicara dengan penjaga keamanan di bawah, dia ingin turun mencarimu, tapi aku tidak tega membiarkan dia pergi, jadi aku menyuruh cucuku untuk pergi menemuimu supaya aku bisa mengetahui ibu seperti apa yang telah membesarkan anak yang begitu imut.”kata seorang kakek tua yang kelihatannya masih sehat dan bertenaga, orang yang tadi bermain dengan Jacky ialah kakek itu.
Pria tua dengan rambut putih sangat bersemangat, wajahnya dipenuhi dengan kebaikan orang tua dan kecemburuan anak kecil.
"Terima kasih telah membantuku merawat Jacky, maaf telah merepotkanmu."
Camile dengan bersyukur memberi hormat pada lelaki tua itu.
"Haha, tidak merepotkan, usiaku sudah tua selalu berada di tempat ini, sama sekali tidak menyenangkan,bertemu dengan Jacky yang sangat pintar dan imut ini telah menghilangkan kebosananku."
Pria tua itu memandangi kepala bersemangka kecil yang berada di depannya, matanya dipenuhi dengan cinta dan kebaikan. Setelah itu dia memandang Shawn yang ada di sampingnya dan mengatakan: "Kamu sudah berusia 30 tahun, bahkan belum memiliki pacar apalagi tentang pernikahan, kapankah aku bisa menggendong cucu seimut Jacky."
Setelah berbicara,dia menyentuh kepala kecil Jacky, seolah-olah hanya bayi imut di depannya yang bisa membuatnya berbicara dengan nyaman.
Shawn yang berada di samping tidak berekspresi saat menghadapi keluhan lelaki tua yang memaksanya untuk cepat menikah dan melahirkan cucu untuknya, tetapi mata dinginnya sedikit gelisah, tidak memberikan jawaban.
Shawn selalu bergaya dingin dan arogan, tetapi dia masih adalah cucu berbakti yang selalu taat pada kakeknya, dia hanya menerima keluhan itu dari kakeknya.
Camile merasa canggung, dan bergegas memasukkan topik lain "Sayang, bagaimana kamu bisa sampai di sini?"
"Mami aku tadi pergi ke lantai teratas bangsal dan hampir terjatuh, paman inilah yang telah menyelamatkanku." Tangan kecil Jacky menunjuk Shawn,matanya melihat ke arahnya penuh dengan pujian.
Camile tiba-tiba gelisah, "Sayang, apa yang kamu lakukan di atas gedung? Sana sangatlah berbahaya!"
“Guru mengatakan bahwa saat berdiri di tempat tinggi bisa melihat ke tempat yang lebih jauh, Jacky ingin berdiri di tempat tinggi agar bisa melihat Mami.” Jacky melihat ekspresi gugup ibunya, mengetahui bahwa dia telah membuat ibunya marah, sepasang tangan kecilnya mengikat dan wajah kecil merasa bersalah.
Camile mengasihani dan meminta maaf dengan cepat: "Maaf sayang, Mami tidak seharusnya memarahimu,lain kali jangan pergi ke tempat berbahaya lagi ok? Mami tidak ingin kamu terluka."
Melihat Jacky yang mengangguk dengan sungguh sungguh, Camile akhirnya merasa lega.
Kehangatan ibu dan anak yang ada di depan sepertinya telah jatuh ke lubuk hati Shawn.
Gambaran seperti itu sangat asing baginya.
Dia kehilangan ibunya sejak kecil, sudah terbiasa dengan kemandirian, tidak peduli urusan kehidupan atau perusahaan keluarga, dia bisa dengan tenang menanganinya.
Kecuali perasaannya yang tidak berombak sama sekali, tidak ada wanita yang bisa membuatnya tersentuh.
Jika dia telah mencintai seseorang, tidak ada jalan untuk kembali ke masa lalu lagi, tanpa disadari satu sosok melintasi pikirannya.
Dia memandangi Camile dan berkata, "Dia tidak bisa memberitahu nomor kamar bangsal,jadi aku membawanya kemari."
Untuk menghindari keluhan paksaan pernikahan dari kakek itu, ia secara khusus menemukan tempat yang tidak berhuni untuk merokok dan bernafas, tanpa disadari telah bertemu dengan seorang anak kecil.
Anak kecil itu berdiri di tepi lantai teratas,kedua tangannya memegang tiang dengan erat, dan kepala semangka kecil itu dihembus hangin. Dia awalnya berpikir bahwa anak kecil itu ingin bunuh diri, ketika mendekatintya, dia menemukan bahwa anak kecil itu naik dari rak yang ada di tepi lantai atas dan tidak berani turun, jadi dia harus menolongnya.
“Aku harus bagaimana berterima kasih padamu?” Camile mengucapkan terima kasih dengan tulus.
Kamu sangat tampan sekali, jika aku bisa mengenalimu alangkah baiknya...
Camile dengan cepat mematikan pemikiran buruk ini, dengan canggung mengatakan "Kalau tidak biarkan aku mentraktirmu."
Shawn tidak ragu dan mengangguk "Baik."
Ia berjanji dengan sangat cepat,Camile sementara waktu tidak tahu mau berkata apapun.
"Apa yang ingin kamu makan?" Hati Camile berdetak saat melihat orang ini jelas merupakan tuan muda yang kaya, jangan menyebutkan persyaratan apapun yang berhubungan dengan hotel mewah atau sesuatu yang sangat mahal, dia hanya bisa menahan malu ...
Tidak kepikiran Shawn dengan dingin berkata "Terserah."
Orang ini sangat mudah untuk diajak bicara ... tetapi tidak masalah, jika begitu harus menghemat duit.
"Kalau begitu ayo makan mie kuah."
"Boleh."
Camile terdiam, dan kakek Mu melihat kedua orang itu dengan optimis, hatinya bertanya: Kapan anak ini bisa dengan mudah diajak bicara?
Ketiga orang itu berpamitan pada kakek dan pergi ke pasar malam.
Baru saja memasuki malam, jalanan pasar malam di kota Y sangat ramai dan dikerumuni banyak orang.
Dalam kerumunan itu, Camile tampaknya sedikit tidak tenang, dan udara dingin yang dikeluarkan oleh pria yang berada di sampingnya membekukannya, dan terdiam. Akan sangat canggung jika tidak bicara saat makan bersama ...
Untungnya Jacky ikut sehingga atmosfer di sekitar tidak akan terlalu canggung.
"Paman, lihat sana, ada ikan mas kecil."
"Paman lihat ada permen kapas yang begitu besar."
"Paman, disini sedang membuat tanah liat."
Sepanjang jalan,Jacky dipegang oleh Shawn , mulut kecilnya tidak pernah berhenti, saat dia menemukan sesuatu yang menarik, dia tidak lupa untuk membaginya dengan Shawn, sangat jelas terlihat Jacky sangat menyukai penyelamatnya.
Anak kecil ini, baru berkenalan suatu hari telah memanggil pamannya dengan sangat manis, bahkan dia tidak menginginkan ibunya lagi, beneran sia sia memeliharanya.
Camile menatap Jacky yang tersenyum sambil berbicara saat memegang tangan Shawn.
Ekspresi Shawn masih terlihat dingin, tetapi matanya yang gelap itu terlihat berkilau seperti bintang yang sedang bersinar di malam hari.
Dia selalu tidak menyukai anak kecil, merasa bahwa mereka sangat menjengkelkan dan tidak masuk akal.
Tetapi untuk Jacky, dia sama sekali tidak memiliki rasa tidak suka, malah sebaliknya memiliki rasa keakraban yang tidak dapat dijelaskan.
"Eh, namaku Camile,apakah aku boleh mengetahui namamu?" Camile mencoba untuk memecahkan rasa canggung.
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeMy Enchanting Guy
Bryan WuCinta Tapi Diam-Diam
RossieMy Greget Husband
Dio ZhengAku bukan menantu sampah
Stiw boySee You Next Time
Cherry BlossomDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End