Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?

Setelah Camile Fang telah tiada, Shawn Mu tidak bekerja dalam waktu yang lama. Tetapi setelah rasa sakit dan menyesalnya telah berlalu, dia harus memaksakan dirinya untuk bangkit kembali.

Pagi ini, dia mengantar Jacky Fang ke kindergarten dan menyerahkannya kepada Guru Zhang.

Guru Zhang menyalahkan dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah akan kecelakaan Camile Fang, karena itu dia semakin menyayangi Jacky Fang.

Setelah melihat Jacky Fang menggenggam tangan Guru Zhang masuk ke dalam kindergarten, Shawn Mu baru mengendarai mobilnya menuju perusahaan.

Sesaat memasuki ruangan kantor, dia melihat Branson Liang yang sedang sibuk.

“Aku telah kembali, kamu sudah boleh pergi.”

Branson Liang mengangkat kepalanya dan dengan terkejut menatapnya, “Kak, kamu akhirnya bersedia datang ke perusahaan!”

Kemudian, dia menggerak-gerakkan mulutnya dan berkata: “Kak, bisakah kamu tidak berperasaan seperti ini? Ketika kamu tidak berada di dalam perusahaan beberapa waktu ini, aku yang membantumu mengurusnya, sekarang saat kamu kembali, kamu langsung menyuruhku pergi, sungguh kejam!”

Shawn Mu dengan samar menjawab: “Pergilah, di sini cukup ada aku, kamu pergi ke Gloria saja, di sana memerlukanmu.”

Mendengar perkataan ini, Branson Liang dengan puas mengangguk dan bersiap-siap untuk pergi.

Tiba-tiba, dia teringat sesuatu dan berjalan menuju samping meja untuk mengambil selembar kertas A4, lalu dia berjalan ke depan Shawn Mu dan menyerahkannya, “Kak, ini adalah surat pengunduran diri Barbara An. Setelah kecelakaan Camile Fang, dia juga tidak pernah datang ke perusahaan lagi.”

Shawn Mu hanya dengan segera meliriknya lalu dengan samar menjawab: “Iya. Lain kali kamu tidak perlu mengatakan hal seperti ini kepadaku, kamu yang mengotorisasi pengunduran diri karyawan, tidak perlu melaporkannya lagi kepadaku.

Sekarang, segalanya yang berkaitan dengan Barbara An, dia telah tidak tertarik.

Branson Liang antara mengerti atau tidak menganggukkan kepalanya, lalu meninggalkan ruangan tersebut. Shawn Mu duduk di belakang meja kantor dan menyalakan komputernya untuk meninjau dokumen.

Sore itu, Shawn Mu telah menyelesaikan segala dokumen yang ditumpuk Branson Liang. Dia mengangkat kepalanya dan melihat jam dinding, sudah hampir waktunya Jacky Fang pulang sekolah.

Dia berjalan keluar dari kanton ruangan dan membawa mobil menuju kindergarten Jacky Fang.

Dulu, Camile Fang juga seperti ini dengan tepat waktu dan rajin bekerja; lalu tepat waktu pulang kerja untuk pergi ke kindergarten menjemput Jacky Fang pulang. Dia mengikuti lintasan hidupnya seolah-olah dia masih berada di sisinya.

Dengan hari yang samar seperti ini, dua bulan telah berlalu.

Tidak ada lagi Camile Fang yang muncul dalam hidupnya dan bertengkar dengannya. Tidak ada lagi orang yang mengacaukan hidupnya, mematahkan segala prinsip dan batasannya.

Kenapa, hatinya terasa begitu hampa dan dingin.

Setelah Barbara An mengundurkan diri dari Gloria, Shawn Mu tidak bertemu dengannya lagi. Gloria kini sepenuhnya dipegang oleh Branson Liang dan Edward Mu.

Bukan hanya itu, Kakek Mu sangat menghargai Edward Mu, dia bahkan mengaturnya untuk mengambil alih beberapa anak perusahaan Century’s Corp. Sekarang, Edward Mu sangat sibuk setiap hari.

Setelah Edward Mu pulang kerja, dia tidak pulang ke vila satu bangunan yang diberi keluarga Mu untuk dia tinggal, tetapi dia mengendarai mobilnya untuk pergi ke tempat lain.

Mobil berhenti di depan sebuah vila asing yang jauh dari kota.

Ini adalah sebuah vila kecil, hanya dengan dua lantai. Meskipun vila tersebut kecil, tetapi memiliki sebuah taman bunga yang besar. Vila ini dibeli Edward Mu dua bulan yang lalu.

Alasan dia membeli vila ini adalah karena sesorang.

Setelah dia turun dari mobil, dia melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya, lalu berjalan ke halaman.

Seorang gadis yang memakai pakaian polos berjalan keluar dari vila.

Gadis itu tersenyum dengan terang kepadanya. Dia tersenyum dan berjalan ke arahnya lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

“Edward, kenapa kamu kembali begitu awal hari ini?”

Mendengar pertanyaan gadis dalam pelukannya, hati Edward Mu hampir meleleh, dengan nada yang memanjakannya menjawab: “Karena aku merindukanmu, Celine Yan.”

Gadis yang bernama Celine Yan tersenyum dan menjulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Edward Mu dengan pelan, lalu dengan lembut berkata: “Kalau begitu, mari kita masuk! Edward, hari ini aku memasakkanmu banyak makanan lezat!”

Setelah mengatakannya, gadis itu menarik tangan Edward Mu untuk masuk ke dalam rumah.

Edward Mu begitu masuk langsung melihat meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

Dia merasa sangat terharu dan duduk di depan meja makan, lalu mengambil sepotong cookie dan memasukkannya ke dalam mulut.

Membuat cookies memang keahliannya yang terbaik, kali ini juga tidak terkecuali, sangatlah enak.

Celine Yan tersenyum dan duduk di sampingnya, dia mengambil pisau dan garpu lalu memotong kue, “Edward Mu, coba ini, ini sangat enak! Aku berjanji aku tidak menaruh banyak gula hari ini!”

Wajah Clinton Song mengeluarkan ekspresi suram melihat potongan kue tersebut, ini sudah keempat kalinya dia membuat kue, sebelumnya kue-kue tersebut rasanya…… Yah, melihat tatapannya yang penuh dengan harapan, Edward Mu hanya bisa menahan air matanya dan menelan kue tersebut.

Tentu saja……

“Bagaimana, Edward?” Celine Yang bertanya sambil tersenyum menatapnya.

Dia hanya bisa mengangguk, “Enak, enak.”

Kemudian dia menahan rasa mualnya dan menelan kue yang penuh dengan rasa manis.

Edward Mu tidak pernah menyukai makanan manis, tetapi setelah bersama dengannya, hampir setiap minggu pasti ada sekali memakan makanan penutup yang manis ini sebagai makan malam.

Asalkan dia menyukainya, dia akan bersedia menemaninya melakukannya.

Besok, pembantu akan datang mencuci peralatan makan. Oleh karena itu, setelah makan, mereka langsung ke rumah tamu untuk menonton TV. Ini adalah pertama kali dalam hidup Edward Mu melewati kehidupan yang tenang seperti ini.

Celine Yan tertidur lagi saat menonton TV. Edward Mu tersenyum tak berdaya, lalu berdiri dan menggendongnya ke atas.

Setelah dia meletakkan Celine Yan ke atas tempat tidur dan menyelimutinya, Edward Mu membungkuk dan mencium keningnya dengan lembut, lalu berjalan keluar dari kamar tidur.

Baru saja berbalik dan menutupi pintu, ponsel Edward Mu berdering. Dia mengeluarkannya dan melihat, nomor yang menelepon adalah dari pihak rumah sakit.

“Halo, apakah dengan Tuan Mu saya berbicara?”

Dia adalah dokter Celine Yan.

Edward Mu dengan samar menjawab: “Iya, ini aku.”

Dokter berkata: “Tuan Mu, apakah Nona Yan menunjukkan tanda-tanda pemulihan memori akhir-akhir ini? Jika tidak, saya menyarankan anda membawa dia datang ke rumah sakit besok untuk melakukan pemeriksaan sekali lagi.”

Edward Mu mengiyakan lalu memutuskan telepon tersebut. Dalam kegelapan, keningnya mulai berkerut.

Dia berjalan menuju balkon lantai dua dan merokok di sana.

Berapa lama dia bisa menyembunyikan semuanya darinya?

Dua setengah bulan yang lalu, Edward Mu mengurus Gloria dengan baik, Kakek Mu merasa sangat senang dan menyerahkan sebuah proyek besar Century’s Corp kepadanya untuk ambil alih.

Itu adalah sebuah proyek seperti amal. Century’s Corp dan mitra kerjanya akan bernegosiasi dan memilih sebuah negara yang miskin tapi memiliki masa depan dan akan mengembangkan sebuah proyek pariwisata di sana.

Terakhir, Edward Mu dan mitra kerjanya menetapkan lokasi tersebut di Gemini Country Kota C.

Gemini Country memang miskin tetapi ia memiliki sebuah sungai buatan yang sangat lebar dan indah. Edward Mu mengusulkan untuk mengembangkan sebuah tempat wisata di sepanjang sungai, lalu mempromosikannya untuk menarik wisatawan bermain ke Gemini Country.

Gemini Country di Kota C mendekati Kota Y yang makmur dan transportasinya berkembang dengan cepat, rencana ini sangat bagus. Sehingga setelah usulan Edward Mu diajukan, mereka langsung menyetujuinya.

Sore itu, Edward Mu sedang memeriksa lokasi sungai itu dan khusus mempekerjakan orang untuk masuk ke dalam sungai untuk memeriksa kualitas dan kondisi air sungai.

Edward Mu juga tidak akan melupakan kejadian itu selamanya: Pekerja yang memeriksa kualitas air baru saja masuk ke dalam langsung mengeluarkan kepalanya dari dalam air dan dengan panik berteriak: “Ada orang mati! Ada orang mati di dalam sungai!”

Saat itu mereka membawa banyak peralatan sehingga mereka dengan mudah menarik keluar ‘jasad’ tersebut.

Itu adalah seorang wanita, Edward Mu merasa sosok tersebut sangat familiar.

Ketika rombongan tersebut mengesampingkan rambut yang menutupi wajah itu, dalam sekilas dia langsung mengenali orang itu, orang itu adalah Camile Fang!

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu