Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 165 Sangat Membencinya
“Mommy, Jacky Fang membelikanmu roti. Kamu keluar dan makan satu, okay?”
Camile Fang duduk terpana di ranjang, di luar pintu kamar Jacky Fang masih bersikeras untuk mengetuk pintu kamar.
Dia berteriak tak berdaya ke arah pintu, “Jacky Fang anak yang baik, Mommy tidak lapar. Kau cepat sikat gigi dan cuci muka, sebentar lagi pengasuh akan datang untuk mengantarmu pergi ke sekolah nanti.”
Tadi malam di perjamuan makan, ketika Shawn Mu pergi dengan menggendong Barbara An, Camile Fang kaget tertegun di pintu masuk tangga untuk waktu yang lama. Dia tidak bisa melupakan tatapan Shawn Mu padanya, sangat dingin dan jijik.
Setelah kembali, Camile Fang mengunci diri di kamarnya dan sepanjang malam tidak tidur. Dia berpikir bahwa Shawn Mu pasti mengira dia yang telah mendorong Barbara An jatuh dari tangga.
Sebenarnya, dia memang tidak bisa lepas dari kaitannya dengan tanggung jawab terhadap Barbara An. Jika dia tidak melepaskan tangan Barbara An pada saat itu, Barbara An tidak akan kehilangan keseimbangan dan jatuh dari tangga.
Camile Fang hanya menyalahkan dirinya sendiri sekarang, saat itu dia seharusnya segera pergi, sehingga kejadian seperti sekarang tidak akan terjadi.
Dia menyalahkan dirinya karena menunda-nunda, sehingga menyebabkan hubungan yang rumit dengan Barbara An.
Sekarang, Shawn Mu pasti sangat membencinya!
“Mommy, kamu keluar dan makan roti kukus ya? Aku membeli roti kukus isi jamur daging yang paling kau suka. Jika tidak cukup, aku juga membeli susu kedelai dan cakue. Jacky Fang masih mengetuk pintu dengan tangan kecilnya dan berteriak pada Mommy agar keluar makan. Dia tahu Mommy sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi pagi-pagi dia sudah turun dan membeli sarapan.
Camile Fang berusaha untuk tidak membiarkan Jacky Fang mendengar nada yang tidak enak dalam suaranya. “Jacky Fang yang baik, Mommy sedikit tidak enak badan, sekarang tidak ingin makan dulu. Kamu cepat bersiap-siap untuk pergi ke segera!”
Jacky Fang dengan tak berdaya meletakkan sarapan di atas meja dan berkata ke arah kamar tidur, “kalau begitu baiklah, Mommy, kamu ingat untuk sarapan nanti!”
Pengasuh tidak lama kemudian datang untuk menjemput Jacky Fang dan mengantarnya pergi ke sekolah, hanya tersisa Camile Fang sendirian di rumah yang kosong melompong.
Dia mungkin tidak ingin bekerja dulu dalam dua hari ini. Dia telah mengambil cuti dua hari dari perusahaan.
kelopak matanya terasa semakin berat, Camile Fang akhirnya tidak bisa menahan lelahnya dan terlelap tertidur di tempat tidur.
Begitu dia bangun, hari sudah sore. Dia bangkit dari tempat tidur dan pergi ke ruang tamu. Dia memasukkan roti kukus Jacky Fang dari atas meja ke dalam oven microwave dan memanaskannya untuk makan siang.
Di rumah sakit, Shawn Mu berdiri di balkoni dan melihat ke bawah, merokok satu demi satu batang tanpa henti. Dia tidak bisa menahan diri lagi. Dia ingin bertanya pada Camile Fang.
Baru saja ketika dia akan kembali tidur lagi ke ranjang, bel pintu di ruang tamu berbunyi. Camile Fang tidak punya pilihan lagi selain bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu.
Ternyata Clinton Song.
Tangannya memegang seikat besar bunga mawar dan keranjang buah yang mewah.
Clinton Song tersenyum dan berbicara dengan suara kecil, “Aku tahu kamu pasti di rumah.”
Camile Fang merasa canggung. Dia tidak tahu untuk apa Clinton Song datang.
“Bolehkah aku masuk? Aku akan duduk sebentar dan pergi. Clinton Song bertanya.
“Ah? Er ... ok... Masuklah.” Camile Fang berbicara gagal mempersilahkannya masuk ke dalam rumah.
“Aku mendengar hal yang terjadi kemarin malam, jadi aku ingin datang dan melihat kamu. Camile Fang, apakah kamu baik-baik saja?” Clinton Song bertanya dengan prihatin.
Clinton Song tidak pergi ke pesta jamuan kemarin malam. Tetapi ketika dia pergi ke perusahaan pagi ini, dia mendengar karyawan yang pergi ke perjamuan tadi malam membicarakan tentang hal yang terjadi di perjamuan itu.
Ketika dia mencari tahu sedikit, dia langsung tahu semua hal yang terjadi. Jadi dia segera bergegas datang pada Camile Fang untuk memberikan sedikit kehangatan.
Pada saat ini, Camile Fang pasti ingin ada seseorang untuk menemaninya.
Clinton Song tidak percaya bahwa Camile Fang yang telah mendorong Barbara An, tetapi semua orang mengatakan demikian. Dia bertanya, “Camile Fang, Barbara An benar-benar ...”
Camile Fang mengganggukan kepala, “Benar akulah yang mendorongnya jatuh.” Kemudian dia melanjutkan dengan penyesalan: “Dia memegang tangan aku dan tidak mau melepaskannya, kemudian aku mengerahkan tenaga untuk menarik tangan aku darinya, kemudian dia jatuh karena kehilangan keseimbangannya.”
Ternyata begini.
Clinton Song mengerti, dan dia kemudian terus berkata, “Camile Fang, ini tidak ada hubunganya denganmu. Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri.”
Camile Fang tidak menyalahkan dirinya sendiri. Yang paling dia takuti adalah Shawn Mu akan salah paham dengannya, takut dia mungkin mengira dia mendorong Barbara An dengan sengaja.
Dia menjawab, “Aku tidak menyalahkan diri sendiri. Clinton Song, kamu sebaiknya kembali. Aku ingin sendirian untuk menenangkan diri sementara waktu.”
Clinton Song menjawab, “Aku akan membantumu menjemput Jacky Fang nanti malam.”
Camile Fang menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, aku sudah meminta pengasuh untuk menjemput Jacky Fang sepulang sekolah. Tidak perlu merepotkanmu. Terima kasih, Clinton Song, kau sangat baik padaku. “
Clinton Song mengeluarkan kotak perhiasan berbentuk persegi panjang dari sakunya. Camile Fang tidak asing lagi terhadap kotak ini. Itu adalah kotak yang terakhir kali Clinton Song berikan padanya. Dia mengembalikan lagi kotak kalung berisi kalung dengan liontin angsa.
“Camile Fang, penuhi permintaanku untuk menerimanya sebagai hadiah dariku sebagai teman, okay?” Mata Clinton Song dipenuhi dengan permohonan yang tulus, dia memohon dengan tulus kepada Camile Fang untuk menerima hadiahnya.
Camile Fang tidak bisa tertawa atau menangis. Mana ada orang yang memohon seseorang untuk menerima hadiah. Tapi tidak ada pilihan, melihat situasinya, jika dia tidak menerima kalung ini, sepertinya Clinton Song tidak akan pergi.
Jadi kalau begitu terima saja. Tunggu ketika mendapatkan bonus, dia akan memberikan hadiah yang nilainya setara!
Dia sekarang hanya ingin dia pergi lebih cepat!
Siapa tahu dia belum merasa cukup dengan hanya dengan menerima hadiah itu? Clinton Song membuka kotak perhiasan, mengeluarkan kalung itu, kemudian dengan tangannya sendiri dia memakaikannya di lehernya.
Leher yang panjang dan putih seperti salju membuat kalung itu terlihat cantik sempurna. Clinton Song berbisik, “Camile Fang, kalung ini sepertinya sangat cocok seperti didesain untukmu.”
Akhirnya, Clinton Song pergi. Camile Fang hendak menutup pintu tetapi tiba-tiba satu tangan menahan pintu dengan kuat.
“Sha ... Shawn Mu?” Camile Fang memalingkan matanya ke lantai.
Bukankah seharusnya Shawn Mu menemani Barbara An di rumah sakit saat ini? Bagaimana dia bisa tiba-tiba muncul di pintu rumahnya?
Tiba-tiba detak jantung Shawn Mu berfluktuasi hebat, seolah-olah dia baru saja melakukan latihan yang berat. Jika dia tidak salah menebaknya, dia mungkin tidak tahan untuk menunggu lift sehingga berjalan menaiki tangga. Itu sebabnya dia tidak bertemu dengan Clinton Song yang baru saja turun lift.
Seperti biasanya, Shawn Mu hanya meliriknya dan masuk ke rumah tanpa mengatakan apa-apa.
Begitu dia memasuki ruangan, Shawn Mu melihat seikat bunga mawar segar terletak di atas meja teh.
Dia menghampirinya dan menatapnya, tetapi matanya tertarik oleh kalung liontin di lehernya.
“Apa ini?” Shawn Mu mengambil kalung dengan liontin angsa dari lehernya dan melepasnya.
Dia ingat dengan jelas bahwa tidak ada hal benda seperti ini di lehernya sebelumnya. Satu ikat besar bunga mawar di atas meja teh juga sangat segar, tanpa ada tanda-tanda telah layu. Semua ini hanya bisa dijelaskan oleh satu hal. Seseorang baru saja kemari!
Lelaki itu membawa seikat bunga mawar dan keranjang buah di sebelahnya. Bahkan memberikan kalung yang terlihat sangat mahal.
Melihat wajahnya yang suram dan menakutkan, Camile Fang menjelaskan, “Hanya kalung pemberian seorang teman, bukanlah sesuatu yang istimewa.”
“Teman? Teman yang mana?” Shawn Mu selangkah demi langkah mendesaknya, menekannya ke dinding yang dingin.
Camile Fang tidak berani menatap matanya, matanya sekarang dipenuhi amarah , seolah akan menelan ke dalamnya.
Melihat dia tidak menjawab, dia mencibir, “Biar aku tebak? Apakah Clinton Song? Apakah tebakanku benar?”
Novel Terkait
Mata Superman
BrickAdieu
Shi QiLove Is A War Zone
Qing QingTakdir Raja Perang
Brama aditioLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaGet Back To You
LexyMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaDiamond Lover
LenaDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End