Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
“Untung saja, orang-orang kami segera tiba, menyelamatkan kami berdua, ibu dan anak, juga menaklukkan para penculik itu, tetapi ibu terlalu banyak berdarah, setelah dibawa kerumah sakit dia tidak tertolong dan meninggal.”
Karena itu, mata Shawn Mu yang sengit itu kehilangan hasrat jahat, dia selalu tanpa sengaja menunjukkan rasa sakit dan kesedihannya, terbenam dalam ingatan masa kecil yang tidak ingin diulang kembali.
Setelah mendengarkan ingatannya, Camile Fang merasa dia seperti sedang menyaksikan pemandangan yang terjadi pada saat itu dengan matanya sendiri, semua orang tidak baik.
Sama dengan orang seperti Shawn Mu, dari luar tampak terhormat dan dikagumi orang, sebenarnya yang harus ditanggungnya lebih banyak dari pada orang kebanyakan, pengalaman yang tidak menyenangkan seperti itu, untuk seorang anak yang berusia sembilan tahun adalah sesuatu yang mengerikan dan tidak aman!
Camile Fang kembali teringat pada Jacky Fang, dia juga pernah mengalami penculikan yang mengerikan seperti itu, meskipun tubuhnya tidak terluka parah, tetapi hatinya sampai pada hari ini seperti tidak bisa terlepas dari bayang para penculik itu, tidak bisa pulih menjadi anak yang suka tersenyum dan suka berbicara seperti dulu lagi, dia hanya berharap putranya yang malang itu bisa keluar dari ingatan yang mengerikan itu, dan tidak mengalami depresi seperti Shawn Mu.
Shawn Mu melihat Camile Fang yang sedang melamun, dia tahu apa yang sedang dia pikirkan saat ini, menghiburnya dan berkata: “Saya tahu kamu sedang mengkhawatirkan Jacky Fang, sebenarnya pengalaman diculik bagiku pada awalnya merupakan pukulan yang besar, tetapi yang membuatku depresi adalah rasa sakit kehilangan ibuku, jangan khawatir, Jacky Fang adalah anak yang kuat dan cerdas, ada kamu yang menemaninya, dia akan membaik secara perlahan.”
Pemikirannya dapat terlihat, itu membuat Camile Fang agak terkejut, tetapi penghiburan dari Shawn Mu sesungguhnya sangat manjur, ekspresi wajah Camile Fang sedikit lebih santai, dia berkata dengan tulus: “Terima kasih atas penghiburanmu.”
Shawn Mu menggelengkan kepala dengan perlahan, mengisyaratkan kepadanya untuk tidak perlu sungkan.
Jam di dinding berdering pada pukul dua belas, menyela pikiran kedua orang itu.
Camile Fang berkata: “Sudah jam dua belas, pergilah mandi, setelah selesai mandi istirahatlah lebih awal.”
Shawn Mu menyetujuinya, bangun dan berdiri kemudian masuk ke kamar mandi.
Saat hampir sampai di pintu kamar mandi, dia tiba-tiba berdiri, membalikkan badannya, berkata pada Camile Fang: “Mau kah kamu mandi bersamaku?”
“Apa?” Camile Fang masih belum keluar dari suasana yang berat tadi, dia tidak bereaksi untuk sementara waktu, dan baru bereaksi setelah beberapa detik kemudian, perasaannya dirayu, “Tidak, bajingan!”
Shawn Mu yang dikatai bajingan, tidak marah setelah disingging, dia tersenyum dan kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Camile Fang yang wajahnya dibuat merah karena senyumannya itu, hanya bisa mengerang: “Dia baru saja bersimpati dengan pengalaman masa kecilnya, dalam sekejap kembali mengganggunya, sungguh percuma merasa simpati kepadanya!”
Dia perlahan mengusap-usap wajahnya yang memerah, kembali melihat materi untuk kompetisi Venaca, mempersiapkan desainnya.
Setelah lewat beberapa saat, terdengar suara Shawn Mu dari dalam kamar mandi.
Camile Fang mengangkat kepalanya dengan tidak sabar, bertanya ke arah kamar mandi: “Kenapa kamu panggil aku?”
“Berikan pada saya mantel mandi yang ada di dalam koper.” Shawn Mu membuka sedikit cela di pintu, memerintahkan dari dalam kamar mandi.
Sungguh merepotkan!
Camile Fang mengeluh, dia meletakan materinya, pergi ke koper mengambil mantel mandi.
Barang yang ada di dalam koper ditempatkan dengan sangat teratur, sangat rapi, dapat dilihat bahwa orang-orang yang mengemasi barangnya mengerti dengan jelas cara hidup Shawn Mu yang keras, Camile Fang tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga, sudah dapat menemukan mantel mandi.
Dia mengambil mantel mandi, kemudian berjalan ke pintukamar mandi dan mengetuk pintu.
Di dalam tidak ada respon.
Camile Fang memutar pegangan pintu dengan perlahan, tanpa diduga pintunya tidak dikunci.
Dia sedikit mendorong pintu membuka cela, menyampingkan tubuhnya dan menyodorkan mantel mandi yang ada di tangannya, berkata ke dalam: “Shawn Mu, mantel mandi mu, saya sudah mengambilnya untuk mu.”
“Masuk.” Shawn Mu menjawab dari dalam.
Camile Fang ragu-ragu, perlahan-lahan mendorong pintu, menundukkan kepala masuk ke dalam.
Panas di dalam kamar mandi meningkat, jarak penglihatan di dalamnya agak sedikit kabur.
Pada saat itu Shawn Mu duduk di dalam bak mandi, otot dengan garis yang terlihat jelas dan lengannya yang indah ada di tepi bak mandi, rambut hitamnya yang basah yang tak beraturan di dahinya, seksi dan menggoda.
Camile Fang tanpa sadar menelan air ludahnya, dan segera mengalihkan pandangannya, dia berkata: “Akuletakkan mantel mandinya disini, nanti kamu ambil sendiri.”
Setelah berbicara, dia buru-buru meletakan mantel mandi dan bersiap untuk keluar, tetapi dihentikan oleh Shawn Mu.
“Terlalu jauh, aku tidak bisa meraihnya, serahkan pada ku.” Mungkin karena baru saja mandi berendam, suaranya tidak dingin seperti biasanya, malah membawa kesan malas dan penuh rayu.
Telinga Camile Fang memerah dengan cepat, dan jantungnya mulai berdetak dengan hebatnya.
Dia sangat gugup dan tidak berani untuk menolehkan kepala, jadi dia berdiri tak bergerak dengan dingin seperti itu.
“Kamu tidak memberikannya padaku, maka aku akan bangun dari bak mandi dalam keadaan telanjang seperti ini.”
Shawn Mu berkata, suara air berdeguk, seperti akan segera berdiri dari dalam bak mandi.
“Jangan jangan jangan!” Camile Fang sangat terkejut, dia mengambil mantel mandi dengan cepat, sedikit menutup mata, berjalan beberapa langkah ke arah bak mandi, meletakan mantel mandi di atas rak barang yang ada di sebelah Shawn Mu, “Jika aku menaruhnya disini kamu dapat meraihnya kan!”
Dia tidak berani melihatnya, dengan segera membalikan badannya dan berlari keluar, pergelangan tangannya tiba-tiba ditarik oleh telapak tangan Shawn Mu yang basah.
Hati Camile Fang terkejut, panasnya otot dan kulit yang bersentuhan menyebabkan mukanya memerah, dia berkata dengan terburu-buru: “Apa yang kamu lakukan?!”
“Jangan pergi, temani aku mandi.” Suara Shawn Mu lembut dan sedikit serak.
“Shawn Mu, kamu jangan tidak puas!” Camile Fang malu dan juga marah, tetapi masih tidak berani melihatnya.
Shawn Mu menggenggam tangannya, tersenyum jahat: “Kenapa malu, kita bukannya sudah pernah melakukannya?”
Kalimat itu seperti menyalakan api pada tubuh Camile Fang, seluruh wajahnya terbakar merah, merah sampai ke telinganya.
Shawn Mu menghargai perubahan Camile Fang, dalam hatinya juga ada keraguan.
Awalnya mengira jika dia adalah seorang wanita yang kaya akan pengalaman, perempuan nakal, tetapi setiap kali menghadapi situasi seperti ini, reaksinya selalu kelihatan malu dan tidak berpengalaman, sedikitpun tidak seperti perempuan yang kaya akan pengalaman yang dapat menggoda orang, sebaliknya, seperti…… seorang gadis muda pemalu dan polos yang baru mengenal cinta.
“Kenapa masih tidak bergerak, apakah kamu ingin aku bantu untuk melepaskan pakaianmu?” Shawn Mu mengangkat alisnya.
“Bajingan! Lepaskan aku!”
Camile Fang dengan tenaga melepaskan tangan Shawn Mu, tanpa sengaja, kakinya terpeleset, dan dia jatuh terlentang.
Shawn Mu terkejut, dengan tenaga di tangannya menarik Camile Fang ke dalam pelukannya.
Tarikkan ini, membuat seluruh tubuh Camile Fang jatuh dan masuk ke dalam bak mandi yang penuh dengan air, dan langsung memercikkan cipratan besar.
Suara teriakkan Camile Fang tertutup oleh suara percikan air, ketika dia bereaksi, dia sudah duduk di dalam bak mandi, basah kuyup, dan sedang bersandar pada pelukan Shawn Mu yang sedang telanjang.
Wajah Shawn Mu juga basah terciprat air, tetesan air menetes di wajahnya yang tampan, menetes ke bawah, menetes di wajah Camile Fang.
Camile Fang menghirup udara dingin, pandangannya tertuju pada mata Shawn Mu yang dalam.
Keempat mata itu berseberangan, seolah-olah udaranya membeku, sekelilingnya sunyi daripada biasanya.
Camile Fang dapat dengan jelas mendengar suara detak jantungnya sendiri.
Shawn Mu menatapnya, menundukkan kepala, dan sebuah ciuman jatuh di bibir Camile Fang.
Perasaan yang berbeda menyebar dari bibir ke seluruh tubuh, dia merasa seluruh tubuhnya telah kehilangan kekuatan, dia membiarkan lidah Shawn Mu masuk ke dalam mulutnya.
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Sixth Sense
AlexanderThe Richest man
AfradenAku bukan menantu sampah
Stiw boyYama's Wife
ClarkUangku Ya Milikku
Raditya DikaMr Huo’s Sweetpie
EllyaDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End