Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
"Pertanyaan ini......" Pembantu rumah itu terlihat jelas tidak ingin membicarakan hal ini. Ia menghindari tatapan Camile Fang dan ragu untuk menjawab.
"Kamu tidak perlu menyembunyikan, katakan saja yang sebenarnya. Saya bertanya ini karena saya pernah melihatnya meminum obat antidepresan," ujar Camile Fang tanpa mengada-ada.
“Huft......” Pembantu rumah menghembuskan nafas panjang, lalu kembali berkata: “Ketika Tuan Muda berusia sembilan tahun, ia dan ibunya pernah diculik. Tuan Muda akhirnya berhasil diselamatkan dan pencurinya juga dihukum, tetapi sayangnya ketika melawan pencuri ibunya terluka hebat. Wanita itu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, dan sejak saat itu Tuan Muda menderita depresi.”
Camile Fang tertertegun. Ia tidak pernah menyangka orang sesempurna Shawn Mu bisa memiliki masa lalu yang begitu menyedihkan.
Pembantu rumah melanjutkan kalimatnya, “Beberapa tahun lalu, Tuan Muda memiliki kekasih bernama Barbara An. Pacarnya sangat cantik dan baik hati, keduanya sangat serasi. Selama berpacaran dengannya, keadaan Tuan Muda membaik. Ia bahkan berhenti meminum obat antidepresan. Tetapi, siapa yang menyangka, Barbara An suatu hari tanpa pamit pergi meninggalkannya ke luar negeri. Sejak saat itu, Tuan Muda tidak penah memiliki kekasih lagi dan penyakitnya kambuh.”
Mendengar penuturan pembantu rumah, hati Camile Fang sangat kacau.
Pria yang gagah dan atraktif itu, ternyata juga tertekan dan lemah. Pria itu ternyata seorang budak cinta.
Barbara An...... Barbara An......
Camile Fang kembali teringat ekspresi Shawn Mu ketika memanggil-manggil nama ini. Ia tiba-tiba merasa patah hati.
Apa yang terjadi sebenarnya dengan dirimu! Shawn Mu punya pujaan hati lain, untuk apa kamu sebegitu perhatiannya dengan pria itu!
Camile Fang memaki-maki dirinya sendiri dalam hati, lalu melihat dokter yang datang terburu-buru.
Ia segera menata ulang suasana hatinya, lalu bersama pembantu rumah menyapa dokter itu dan mendampinginya ke kamar Shawn Mu.
Dokter mengompres Shawn Mu, lalu memberinya obat penurun demam. Setelah menjelaskan dosis obat yang harus diminum beserta waktu minumnya, dokter bersiap pergi.
Sebelum pergi, ia bilang Tuan Muda harus selalu ditemani. Kalau demamnya tidak turun juga, atau bahkan semakin parah, mereka berdua harus segera mengontaknya.
Camile Fang menatp wajah pembantu rumah yang kelelahan. Dengan umurnya yang sudah tua, ia takut pria itu tidak mampu berjaga sepanjang malam. Ia terpaksa menyuruhnya beristirahat. Ia sendirian menemani Shawn Mu.
Sepanjang malam, mengukur suhu tubuh, mengganti handuk, mengelap keringat......
Camile Fang bisa dibilang tidak tidur sama sekali malam itu. Hari menjelang pagi ketika suhu tubuh Shawn Mu sudah turun. Camile Fang tidak tahan lagi. Ia awalnya hanya ingin memejamkan mata sebentar, tetapi pada akhirnya tertidur pulas di samping ranjang.
Cahaya matahari pagi sedikit demi sedikit mengusir kegelapan malam. Shawn Mu perlahan membuka mata dan melepas handuk kompresan yang ada di jidatnya.
Ketika ingin berdiri, tangannya tiba-tiba menyentuh sesuatu.
Ia melihat ada seseorang tertidur di samping ranjangnya. Wajah wanita itu kelelahan, rambutnya berantakan. Ia tertidur sambil meringkuk, sungguh pemandangan yang menyedihkan.
Wanita itu mengapa tidur di sini?
Mata Shawn Mu menyapu seluruh sudut ruangan——obat dan termometer di atas kepala tempat tidur, baskom di sisi ranjang......
Semuanya menyadarkan Shawn Mu, bahwa wanita ini lah yang menjaganya sepanjang malam.
Hatinya terenyuh. Ia sempat ingin membangunkan Camile Fang, tetapi tidak jadi.
Ia menggerakan tangan dan kakinya perlahan, lalu berdiri. Tubuhnya yang baru pulih masih agak sedikit lemas.
Ia berjalan ke samping Camile Fang, lalu dengan perlahan dan hati-hati mengangkat tubuh wanita itu dan memindahkannya ke atas ranjang. Ia juga melepaskan sepatunya dan menyelimutinya.
Camile Fang tetap tertidur pulas. Ia sama sekali tidak memberi respon apa pun. Ia hanya merasa mimpinya diganggu seseorang. Ia dengan kesal menggigit-gigit bibir dan mengerang.
Shawn Mu berdiri sebentar di samping ranjang. Ia menatap wanita itu. Hatinya tanpa henti diliputi gelora dan kehangatan yang sulit dijelaskan.
Menyadari ketidakberesan dalam dirinya, Shawn Mu langsung melawan perasaan itu. Wajahnya kembali dingin, ia lalu berbalik badan keluar kamar.
Ketika Camile Fang terbangun, hari sudah siang. Saat ia masih kebingungan mengapa ia bisa ada di atas ranjang, pembantu rumah tiba-tiba datang.
"Nona Fang, Anda sudah bangun ya. Tuan Mu sudah berangkat ke kantor. Ini, saya siapkan sarapan untukmu."
"Tunggu sebentar, ini pukul berapa?" Camile Fang menggaruk-garuk kepala dan menatap pembantu rumah dengan cemas.
"Pukul dua siang."
Pembantu rumah baru selesai menjawab, Camile Fang langsung berteriak sekencang-kencangnya.
"Ahhh!" Camile Fang melepas selimut dan langsung melompat turun dari ranjang. Ia buru-buru mencari sepatunya sambil berkata-kata sendiri: "Habis saya, habis saya, semuanya terlambat! Saya bahkan terlambat setelat ini! Si Tang yang tidak waras itu akhirnya punya alasan untuk memecat saya!"
Setelah memakai sepatu, Camile Fang buru-buru mandi dan berdandan. Ia kemudian berlari ke kantor.
Sesampainya di kantor, ia langsung melihat Alfred Tang.
Ternyata memang benar, yang kita takutkan itulah yang akan kita temui!
"Datang ke ruang kerja saya," ujar Alfred Tang sambil menatapnya dingin.
Di dalam ruang kerja kepala departemen.
"Camile Fang, perusahaan ini bukan milikmu, tetapi kamu bersikap semaumu sendiri. Kalau mau datang kamu datang, dan kalau tidak mau datang kamu tidak datang. Kamu sama sekali tidak serius dengan pekerjaanmu. Menurutmu, hukuman apa yang pantas saya berikan untukmu?“ Alfred Tang menyeruput tehnya dan menatap Camile Fang miring.
"Saya sungguh minta maaf, ini benar-benar kesalahan saya. Pagi ini saya ada urusan mendadak. Kalau saya tetap dianggap absen, mengacu pada aturan kantor, bonus dan gaji saya akan dipotong."
Camile Fang tahu betul, menurut peraturan kantor, karyawan bisa dipecat setelah tiga kali absen tanpa alasan. Di bawah tiga kali, kalau karyawan dengan rendah hati mengakui kesalahannya, maka hukumannya hanya berupa tidak mendapat bonus bulanan.
Tetapi Alfred Tang sungguh tidak mudah mendapatkan kesempatan seperti ini. Ia jelas tidak akan melepaskan Camile Fang dengan mudah.
"Saya jelas lebih paham aturan kantor. Kamu tidak perlu mengajarkannya pada saya." Alfred Tang melanjutkan kalimatnya, "Kamu baru bekerja beberapa hari tapi sudah menyebabkan berbagai masalah. Waktu itu draf rancanganmu tidak lulus uji kelayakan, lalu kemarin kamu cuti, lalu hari ini kamu datang terlambat. Saya pikir kamu memang tidak punya niat bekerja di sini, jadi silahkan rapikan semua barang-barangmu sekarang!"
Camile Fang sangat marah. Ia menggebrak meja di hadapannya dengan kedua tangannya. Ia lalu membentak: "Alfred Tang, kamu benar-benar memanfaatkan kantor untuk membalas dendam pribadimu! Sejak saya bekerja di sini, kamu selalu menyusahkan saya. Kamu setiap kali selalu bilang draf rancangan saya tidak lulus uji, lalu kemarin kamu menambah tugas saya dan membuat saya lembur hingga sangat malam. Saya kemarin masih menahan diri, tetapi kalau kamu benar-benar memecat saya tanpa menghiraukan aturan kantor, saya akan melaporkanmu pada direktur!"
Alfred Tang dengan santai dan tanpa ekspresi menjawab, "Sana laporkan. Direktur bahkan tidak kenal siapa kamu. Saya nanti mau lihat, ia akan lebih percaya saya, kepala departemen yang sangat berpengalaman ini, atau kamu, seorang karyawan baru yang penuh dengan omong kosong."
"Oke, lihat saja nanti!" Camile Fang menatap Alfred Tang garang, lalu berbalik badan dan pergi.
Ia berlari kecil sepanjang jalan menuju ruang kerja direktur.
"Tok tok tok."
Camile Fang mengetuk pintu sambil berusaha mengendalikan amarahnya.
"Silahkan masuk." Terdengar suara berat seorang pria dari dalam.
Camile Fang tiba-tiba merasa sangat familiar dengan suara ini. Ia berusaha keras mengingat siapa pemilik suara itu, tetapi ia tidak berhasil juga. Ia kemudian masuk.
Dalam ruangan itu ada seorang pria berpostur tinggi besar yang tengah duduk di atas kursi kulit berwana hitam. Satu tangannya bertumpu pada meja sambil menyanggah pelipis. Pria itu sedang membaca berkas.
"Bagaimana mungkin kamu ada di sini?"
Camile Fang terkejut hingga bola matanya hampir meloncat keluar.
Ternyata pria itu Tuan Mu!
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraDemanding Husband
MarshallMata Superman
BrickInnocent Kid
FellaPergilah Suamiku
DanisYou're My Savior
Shella NaviWaiting For Love
SnowDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End