Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 264 Keguguran

Camile Fang merasa sangat kesakitan, tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.

Jacky Fang bertanya dengan panik, "Mummy kenapa ?"

Camile Fang tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Keringat menetes dari dahinya. Dia menunjuk ke bagian bawah perutnya, dan Jacky Fang segera mengerti.

Jacky Fang segera bangkit berlari pergi ke halaman untuk memanggil pengurus rumah.

Pengurus rumah sedang menyiram bunga, saat mendengar suara Jacky Fang, segera mengikutinya masuk ke dalam rumah.

Pada saat itu Camile Fang sudah pingsan, dia mengenakan rok, di pahanya terlihat darah yang mengalir.

Pengurus rumah segera menelepon panggilan darurat Rumah Sakit Elizabeth, dan meminta mereka mengirim mobil ambulance.

Camile Fang bermimpi sangat panjang dan mengerikan.

Dalam mimpi itu, Shawn Mu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal padanya, dia berusaha memohon tetapi tidak berguna. Barbara An berdiri di hadapanny, dan berkata dengan arogan: "Camile Fang, apa kamu pikir karena kamu hamil jadi dapat bersama dengan Shawn Mu ?"

Barbara An berbicara dengan arogan sambil menunjuk ke perutnya.

Camile Fang menundukkan kepala dan melihat dari bawah perutnya keluar darah yang mengalir dan terlihat janin bayi di tanah.

"Ah!"

Camile Fang menjerit dan terbangun dari mimpinya. Dia menemukan lengannya penuh infus, berbaring di tempat tidur rumah sakit dengan dinding berwarna putih.

Shawn Mu, Jacky Fang dan kakek Mu duduk di sebelahnya, kepala pelayan dan pengasuh juga ada di sana. Melihat Camile Fang bangun, Shawn Mu segera berdiri sambil tersenyum dan berbisik, "Camile bagaimana perasaanmu?"

Jacky Fang berdiri di sampingnya dan menangis, tidak tahu harus berkata apa.

Camile Fang merasa bahwa anak di perutnya sudah tidak ada!

Dia mengulurkan tangan dan menyentuh perutnya, merasa tidak seperti sebelumnya.

Camile Fang menatap Shawn Mu dan bertanya: "Shawn... Bagaimana dengan anak ku?"

Senyum di wajah Shawn Mu menghilang seketika dan berubah menjadi sedih. Meskipun dia mencoba untuk menutupi, Camile Fang masih dapat melihatnya.

"Apa anak itu sudah tidak ada?"

Nada suara Camile Fang mulai tersedak, dan kelopak matanya penuh dengan air mata, sepertinya segera menetes keluar.

Shawn Mu mengangguk kecil dan berbisik, "Camile Fang, kamu jangan bersedih, masalah anak, akan kita bicarakan nanti ..."

"Tidak! Tidak! Katakan padaku, apa anak itu sudah tidak ada?"

Meskipun intuisi mengatakan kepadanya bahwa pikirannya tidak salah. Tapi dia masih berharap mendapat jawaban.

Itu adalah anaknya! darah daging yang dicampur darahnya yang sedikit demi sedikit memberikan kehidupan.

Kehidupan yang ada di perutnya selama hampir tiga bulan. Bagaimana dia bisa merelakannya?

Mata Shwan Mu tampak bimbang, tapi setelah sekian waktu yang cukup lama, dia sendiri mengatakan kepadanya: "Maaf Camile Fang , anak itu sudah tidak ada."

"Ahhh!"

Camile Fang merasakan guntur di benaknya.

Shawn Mu dengan sedih berkata: "Tidak masalah, kita masih muda, masih bisa mempunyai anak-anak..."

Camile Fang menggigit bibirnya, tidak bisa mengucapkan sepatah katapun. Alisnya berkerut dan air mata mengalir.

Dia teringat dengan jelas bahwa anak ini dilindungi dengan sangat baik, dia selalu rutin melakukan senam setiap hari, memperhatikan diet makan sehari tiga kali, dan sering mendengarkan musik pra-melahirkan, berharap sang janin dapat tumbuh sehat.

Tetapi mengapa anak itu pergi tanpa alasan?

Kakek Mu yang terdiam, akhirnya membuka suara, saat itu dia juga sangat bersedih.

Camile Fang menderita pendarahan sebelum anak itu lahir.

Kakek berkata: "Camile Fang lebih baik beberapa waktu ini kamu memulihkan tubuhmu di rumah sakit, jangan terlalu banyak berpikir?"

Jacky Fang juga berkata: "Mummy harus menjaga diri sendiri dengan baik! Apa pun yang terjadi, kami akan bersamamu!"

Melihat Jacky Fang yang begitu pengertian, Camile Fang merasa lebih menyakitkan. Awalnya, dia bisa memiliki anak yang seperti Jacky Fang, tetapi sekarang anak itu sudah pergi...

Camile Fang mendongak dan menanyakan keraguan dalam hatinya, "Apakah dokter mengatakan mengapa anak ku tidak ada?"

Shawn Mu mengatakan kepadanya, "Camile Fang, anak kita keguguran karena obat medis aborsi...”

Camile Fang membuka matanya dengan terkejut dan bertanya dengan ragu, "Obat medis Aborsi? Bagaimana mungkin! Aku tidak makan obat sama sekali!"

Shawn Mu berbisik: "Aku tahu kamu tidak. Namun ada orang yang memasukkan obat kedalam makananmu sehingga menyebabkan keguguran. Aku telah mengutus orang untuk memeriksanya, aku yakin secepatnya akan segera terjawab."

Camile Fang merasa pusing, air mata tidak bisa berhenti mengalir. Siapa yang begitu jahat, bahkan anak yang belum lahir tidak dilepaskannya?

Tepat pada saat ini, ponsel Shawn Mu berdering. Dia memandang Camile Fang dengan lembut, lalu berjalan keluar untuk menjawab telepon.

Setelah beberapa saat, Shawn Mu kembali ke kamar rumah sakit. Dia berkata: "Telah ditemukan bahwa susu yang setiap hari kamu minum sudah dicampur dengan obat-obatan yang menyebabkan keguguran."

Susu?

Camile Fang teringat, karena dia sedang hamil, dia jarang keluar, setiap hari beraktifitas di dalam rumah keluarga Mu.

Pola makannya sangat teratur, secara khusus memesan susu segar yang dikirim langsung setiap pagi dari padang rumput selama setahun. Dikatakan pula bahwa minum susu segar sangat membantu perkembangan janin.

Tidak disangka, ternyata dia sendiri yang menyebabkan kehilangan anaknya!

Alis Shawn Mu berkerut dan melanjutkan: "Orang yang mengirim susu telah diperiksa, tetapi dia tidak tahu apa-apa. Dia hanya orang biasa yang bertanggung jawab untuk mengangtar susu dari peternakan ke rumah-rumah pelanggan. Kelihatannya saat susu masih di padang rumput, sudah ada orang yang meracuni. "

Jika ini masalahnya, maka tidak ada cara untuk memeriksanya.

Anak ini hilang begitu saja dengan alasan yang tidak dapat dimengerti, Camile Fang bahkan tidak tahu siapa pelakunya.

Tetapi intuisi memberitahunya bahwa hal ini tentu tidak lepas dari Barbara An!

Dia tidak lupa pada saat jamuan makan, Barbara An terkejut dan kesal setelah tahu dia sedang hamil.

Ya, itu pasti dia!

Camile Fang memandang Shawn Mu, dan dia sepertinya memikirkan hal yang sama dengannya, tatapan matanya mulai semakin dalam.

“Pasti dia.” Shawn Mu perlahan mengucapkan dua kata ini, dan kakek Mu menjadi terkejut.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu