Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu

Camile Fang membuang muka, menghapus air mata di wajahnya tanpa bekas.

Dia tahu, di dalam hati Jacky Fang, Shawn Mu adalah seperti seorang pahlawan super yang dapat melindunginya, setelah mengalami penculikkan yang mengerikan, hanya Shawn Mu yang dapat memberikannya rasa perlindungan yang cukup.

Shawn Mu juga dapat melihat perubahan pada Jacky Fang, mengasihinya tanpa henti, menbelai rambutnya dengan kasih saying dan memeluknya.

Jacky Fang memeluk leher Shawn Mu, kepalanya disandarkan di bahu Shawn Mu, sangat tergantung.

Semua yang dialami Jacky Fang ini, Shawn Mu juga pernah mengalaminya semasa kecil, dan bahkan lebih mengerikan dan berbahaya, pada akhirnya mengakibatkan kematian ibu yang paling dicintainya, ini juga alasan kenapa Shawn Mu mengalami depresi.

Beberapa tahun ini, dia mengalami depresi, jadi dia khawatir Jacky Fang akan mengalami hal yang sama.

Dia membelai rambut Jacky Fang dan bertanya: “Jacky Fang, kamu rindu dengan paman?”

Jacky Fang mengangguk-anggukkan kepala dalam pelukannya.

Shawn Mu bertanya lagi: “Kalau begitu paman mau tinggal di rumah mu, biarkan paman selalu menemani mu ya?”

Kali ini si kecil tidak buru-buru menganggukan kepala, tetapi dia menatap mata Shawn Mu dengan serius, kemudian baru dengan tenaga menganggukan kepalanya dua kali.

Kemudian, dua orang ini memandang kearah Camile Fang.

Camile Fang sedikit tidak menduga, tidak tahu bagaimana Shawn Mu tiba-tiba memiliki ide ini, dia tahu jika Shawn Mu tinggal di sini, tak bisa dihindari itu akan merepotkan dan akan membuat canggung, tetapi baginya sekarang, selama itu berguna untuk pemulihan Jacky Fang, dia bersedia untuk menyetujuinya.

Camile Fang menghela nafas, dengan tidak berdaya tersenyum dan berkata: “Kalian berdua sudah mendiskusikannya, melihat ku untuk apa?”

Dia menyentuh hidung Jacky Fang dengan manja, menyetujuinya.

Camile Fang melihat wajah mungil Jacky Fang, akhirnya menampakkan senyum yang sudah lama hilang, dia juga ikut merasa senang.

Malam itu, Shawn Mu langsung mengirim orang untuk mengirimkan barangnya.

Melihat pelayan keluarga Mu keluar masuk memindahkan barang, Camile Fang tertegun, barang yang dibawa ini terlalu banyak!”

Jelas-jelas hanya datang tinggal sebentar, membawa barang begini banyaknya sudah seperti akan tinggal di sini selamanya, berbagai jenis barang memenuhi ruang tamu yang ukurannya tidak besar.

Shawn Mu seperti orang yang tidak tahu apa-apa, memeluk Jacky Fang melihat buku bergambar.

Akhirnya setelah selesai pindah, pelayan rumah berkata dengan penuh hormat kepada Shawn Mu: “Tuan muda, anda jarang tinggal di luar, untuk menghidari ketidaknyamanan, saya sudah memantu anda membawa barang yang akan anda gunakan, semua barang sudah ada di sini.”

“Ya, saya tahu, silahkan kalian kembali.” Shawn Mu menjawab dengan tidak mengangkat kepalanya.

“Baik.” Pelayan rumah mengangguk, kemudian dengan banyak orang pergi meninggalkan.

Camile Fang melihat ruang tamu yang dipenuhi dengan barang, kepalanya sakit.

Dia dengan hati-hati menghindari barang-barang itu, melangkah di antara celah-celah barang ke sebelah Shawn Mu, dia berkata: “Hey, jangan baca buku lagi, segera bereskan barang-barang mu, ruangan di ruang tamu sudah tidak cukup lagi!”

Shawn Mu menatapnya sekilas, melanjutkan mengajari Jacky Fang mengenali kata, dia berkata dengan santai: “Saya adalah tamu, mana ada tuan rumah yang menyuruh tamu untuk bekerja.”

“Tapi ini barang mu sendiri!” Camile Fang tidak tahan lagi dengan kelakuan tuan muda ini, dia benar-benar jengkel.

Shawn Mu tidak menghiraukannya.

Jangan menindas orang seperti ini!

Camile Fang mengambil tindakan keras!

Dia membuka pintu besar apartemen, membuang barang Shawn Mu satu persatu ke luar.

Shawn mu datang menghampiri, berteriak: “Apa yang sedang kau lakukan?!”

Camile Fang membalas dan menjawab: “Tuan muda, barang-barang anda menghalangi jalan di rumah ku, kalau kamu tidak membereskannya, saya terpaksa membuangnya ke luar.”

Sambil berkata sambil menjinjing sebuah koper kulit kecil, dia memandang Shawn Mu dengan mata yang marah, kemudian membuang barang itu keluar di depan matanya.

Shawn Mu tidak marah, malah dia seperti terhibur melihat dia sekuat tenaga membuang barang itu keluar.

Menunggu Camile Fang yang sibuk dalam sementara waktu,akhirnya setelah hampir mengosongkan ruang tamu, Shawn Mu dengan santai mengeluarkan handphone nya, memanggil telepon dan berkata: “Suruh pelayan rumah kirim satu tas penuh barang lagi kemari.”

Setelah berbicara dia menutup telepon, memandang Camile Fang dengan canda.

Melihat wajah Camile Fang yang memutih, Shawn Mu merasa senang, dan dia tidak bisa menahan untuk tertawa tanpa bersuara.

Tidak berapa lama, pelayan rumah keluarga Mu datang lagi dengan ejumlah orang dan setumpuk barang.

Tetapi terhalang dengan barang yang dibuang Camile Fang di pintu, mereka tidak dapat masuk.

Pelayan rumah memandang Camile Fang dengan kewalahan, Camile Fang memandang Shawn Mu dengan kesal, Shawn Mu bertatapan dengannya tanpa berkata-kata.

Selang beberapa saat, Shawn Mu tidak dapat lagi menahan untuk tertawa, berkata pada pelayan rumah: “Singkirkan semua barang ini kembali, disini tempatnya kecil, tidak cukup tempat, tinggalkan saja beberapa barang keperluan sehari-hari, saya akan memberi tahu mu jika ada yang kurang.”

Pelayan rumah itu mematuhi perintah, dengan cepat menyuruh mengosongkan barang, hanya menyisakan dua buah koper yang berisikan barang-barang yang diperlukan.

Setelah orang banyak itu pergi, Shawn Mu tertawa pada Camile Fang: “Kamu sudah puas dengan yang ini kan?”

Camile Fang menghela nafas lega dan berkata: “Ini baru normal!”

Shawn Mu menolak untuk berkomentar.

Camile Fang mendesak dan berkata: “Karena semua barang sudah dibawa, kamu cepat pergi mandi, malam ini tidurlah lebih awal, besok pagi-pagi saya masih harus bangun untuk pergi mencari kerja.”

“Mencari kerja apa?” Shawn Mu mengangkat alisnya, bertanya dengan tidak mengerti.

“Tentu saja mencari pekerjaan yang menghasilkan uang!” Camile Fang menunjukkan ekspresi seperti pertanyaan ini masih harus ditanyakan kah?

“Kenapa mau mencari kerja?” Shawn Mu lanjut bertanya.

“Kalau tidak ada pekerjaan tidak ada uang, kalau tidak ada uang, kami, ibu dan anak makan apa?” Camile Fang tidak bisa tidak memutarkan matanya.

Kamu adalah kepala desainer Gloria, masih mau mencari pekerjaan apa? Shawn Mu menjawab dengan pasti.

“Sudah bukan, saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri.” Camile Fang menghela nafas.

“Saya tidak menyetujuinya, berarti tidak.” Shawn Mu berkata dengan acuh tak acuh.

“Kau” Camile Fang tidak tahu harus bagaimana menjawab perkataan itu.

Shawn Mu menatapnya dan berkata: “Saya sudah menyelidiki dengan jelas, alasan mengapa kamu tiba-tiba mengundurkan diri, itu karena Audrey Xiao menggunakan Jacky Fang untuk mengancam mu, sekarang permasalahannya sudah dapat diatasi, surat pengunduran diri batal, dan kamu masih menjadi kepala desainer Gloria.”

Camile Fang merasa perkataan Shawn Mu sangat masuk akal.

Dia berkata kepadanya, Gloria adalah perusahaan yang sangat besar, memiliki ruang yang baik untuk berkembang, terlebih lagi gaji menjadi seorang kepala juga cukup untuk memberikan Jacky Fang menjalani hidup yang layak.

Hanya saja banyak hal yang terjadi selama beberapa waktu ini, yang membuatnya ingin menata ulang kehidupannya.

Shawn Mu melihat Camile Fang masih ragu-ragu, dia lanjut berkata: “Jika kamu ingin mengerti, ada sesuatu yang ingin saya katakana kepada mu.”

“Tentang hal apa?” Camile Fang bertanya dengan santai.

“Di tingkat internasional ada sebuah kompetisi desain Venaca, kamu tahu?”

“Tentu saja tahu!” Camile Fang tiba-tiba bergerak dengan semangat, “Venaca adalah sebuah perjamuan besar antara para desainer kelas atas di dunia, diselenggarakan di kantor pusat di Milan, diselenggarakan setiap tahun, desainer yang turut serta datang dari berbagai penjuru dunia, mereka mengirim hasil karya mereka melalui internet, kemudian para juri desainer terbaik di dunia akan melakukan penilaian, memilih sepuluh karya terbaik untuk menjadi finalis, kemudian melalui babak final memilih ketiga juga.”

Shawn Mu tersenyum dan berkata: “Kamu cukup banyak tahu.”

“Jelas harus, kompetisi kelas dunia yang sedemikian besar, bagaimana mungkin saya tidak tahu, banyak ahli desain dunia yang saya kagumi, semuanya berasal dari kontes Venaca, mereka yang dapat berpartisipasi dalam kompetisi semacam ini, semuanya adalah desainer ternama yang telah menciptakan hasil karya yang luar biasa, jangankan pemenang kompetisi ini, yang dapat masuk menjadi finalis pun, semuanya adalah orang yang luar biasa!” Camile Fang berkata dengan sedikit bangga.

“Ya.” Shawn Mu mengangguk-anggukkan kepala, berkata: “Venaca diadakan setiap tahun sekali, tema untuk setiap sesinya berbeda, tahun ini temanya adalah baju pengantin, saya mau kamu merancang sebuah karya, pergi mengikuti kompetisi untuk mewakili perusahaan.”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu