Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 296 Perang Dingin

Laura Su berjalan ke hadapan Camile Fang, lalu menyapanya: “Nona Fang, kamu tadi bilang anakku pernah menenggelamkanmu. Kamu punya bukti dari mana? Menuduh orang lain tanpa bukti seperti ini bukannya terlalu kelewatan?”

Ternyata masih sindiran pedas seperti yang dulu-dulu. Laura Su selalu bisa mencari pembelaan yang kuat ketika menghadapi situasi seperti ini.

“Nona Fang, urusan sepenting dan sebesar ini aku harap kamu cek betul-betul dulu baru katakan pada orang lain. Ini hari bahagia, aku dan Barbara An datang kesini untuk memberikan kalian selamat, tetapi nampaknya kalian sama sekali tidak tertarik menyambut kami.”

Wanita itu kemudian menarik Barbara An pergi.

Camile Fang langsung menahan tangan Barbara An.

Laura Su bertanya tenang: “Nona Fang masih ada urusan apa?”

Camile Fang berusaha menahan amarah: “Jangan kira aku tidak tahu, hal-hal buruk yang menimpaku semuanya kalian lah yang merencanakan! Aku cepat atau lambat akan tunjukkan buktinya!”

Laura Su terkekeh. Suara tawanya membuat orang-orang merinding.

Ia menjawab datar: “Oh ya? Begitu ya? Nona Fang, sekali lagi aku peringatkan kamu, cek dulu kebenaran baik-baik baru kemudian berbicara pada orang lain! Bicara asal kadang-kadang harus dibayar dengan pertanggungjawaban secara hukum loh!”

Ia kembali menarik Barbara An pergi dan kali ini usahanya berhasil. Kini yang tersisa hanya Camile Fang, yang nafasnya menggebu-gebu saking marahnya, dan kerumunan orang yang bergumam tidak jelas.

“Sudah cukup? Kalau sudah cukup beri saya jalan!”

Kerumunan itu langsung pecah jadi dua demi memberi jalan masuk bagi Shawn Mu.

Pria itu menurunkan Jacky Fang dari pelukannya, lalu berjalan ke Camile Fang dan mengelus-elus tangan Camile Fang: “Sudahlah jangan marah-marah lagi, kita pulang dulu ke rumah baru berbicara lagi, oke?”

Camile Fang menyingkirkan tangan pria itu lalu membawa Jacky Fang keluar dari ruang acara.

Shawn Mu mengejar ibu dan anak itu dari belakang. Satu tangannya ia pakai untuk kembali menggendong Jacky Fang, sementara satu tangannya lagi menggandeng Camile Fang. Ia memaksa mereka berdua masuk ke mobil.

Sesampainya di rumah, Camile Fang langsung mengunci dirinya sendiri di kamar. Tidak peduli bagaimana Shawn Mu mengetuk, ia tidak akan membukakannya pintu.

Shawn Mu akhirnya menyerah. Ia berhenti mengetuk.

Kamar Camile Fang gelap gulita. Ia dari tadi berbaring di sisi ranjang tanpa menyalakan lampu.

Hal yang paling membuatnya sedih bukanlah Shawn Mu tidak menyayanginya. Hatinya tahu betul ia dan Shawn Mu saling mencintai satu sama lain dengan sangat dalam.

Hal yang paling membuatnya sedih adalah Shawn Mu masih punya sisa-sisa perasaan pada Barbara An. Mereka pernah saling mencintai, jadi meski segalanya sudah berlalu dan berakhir pria itu masih tidak bisa bertindak tegas pada Barbara An.

Meski tahu Barbara An menenggelamkan dirinya, membuatnya lupa ingatan, dan nyaris membunuhnya, Shawn Mu tidak melakukan apa-apa pada wanita itu.

Shawn Mu yang seperti ini membuatnya hatinya sungguh pedih.

Di ruang baca sebelah, di bawah cahaya lampu remang-remang, Shawn Mu dengan serius membaca berkas yang ada di meja.

Keseriusannya ini hanya pajangan belaka. Hatinya saat ini sama kacaunya dengan Camile Fang, jadi bagaimana mungkin ia bisa tekun membaca berkas-berkas itu?

Ia hanya ingin mengebaskan dirinya sendiri melalui pekerjaan.

Hatinya sungguh kacau. Ia sama sekali tidak menyangka penyelidikan diam-diam yang ia lakukan pada Barbara An ternyata tidak berkenan di hati Camile Fang.

Sikapnya tadi dianggap Camile Fang sebagai bukti bahwa ia tidak berani bersikap tegas pada Barbara An.

Camile Fang tidak tahu, sebenarnya peristiwa-peristiwa ini tidak hanya melibatkan Barbara An.

Di belakang Barbara An, ada konspirasi jahat yang sedang dirancang. Yang ia ingin lakukan adalah tidak hanya menghukum Barbara An, namun juga semua orang yang terlibat dalam konspirasi itu.

Sebelum konspirasi jahat ini terlaksana, ia ingin mengetahui semua seluk-beluk konspirasi itu dan menghukum para aktornya sembunyi-sembunyi.

Keesokan harinya, Shawn Mu langsung pergi dari rumah pagi-pagi buta. Ia ingin menemui Jim Lu untuk mendiskusikan beberapa hal. Ia sudah meminta penjaga rumah mengantar Jacky Fang ke sekolah sekaligus mempersiapkan sarapan untuk Camile Fang.

Camile Fang hanya ditemani menu sarapan selepas bangun. Ia sendirian di vila yang luar biasa besar itu.

Hatinya tiba-tiba merasa hampa. Ia muram dan agak ingin menangis.

Setelah sarapan, ia tidak tahu harus melakukan aktivitas apa.

Ia harus apa agar bisa tidak kesepian lagi?

Nampaknya jawabannya hanya satu: bekerja.

Tetapi Shawn Mu lagi-lagi sudah memberhentikannya dari Miranda’s Design Comp. Ia kini tidak bisa bekerja lagi.

Shawn Mu nampaknya ingin menjadikannya seorang nyonya rumah tangga kaya-raya yang kerjanya hanya jalan-jalan dan minum teh saja. Tetapi kehidupan seperti ini bukanlah kehidupan yang ia inginkan.

Camile Fang masuk ke ruang baca. Ia ingin menghabiskan waktu dengan membaca buku. Ketika tanpa sadar mendongakkan kepala, ia melihat kalender gantung di tembok.

Kacau!

Ia lupa besok sekolah Jacky Fang akan mengadakan acara kelulusan!

Ia belum menyiapkan apa-apa sama sekali!

Dan besok Shawn Mu perlu ikut. Entah pria itu masih ingat ajakannya waktu itu atau tidak?

Tetapi, kalau ia tidak mengingatkannya lagi, pria itu kemungkinan besar besok pagi akan pergi kerja seperti biasa. Kalau sampai itu terjadi, Jacky Fang pasti akan kecewa sekali……

Sudahlah, demi Jacky Fang, ia harus duluan meminta maaf!

Malam itu, sepulangnya Shawn Mu ke rumah, Camile Fang langsung menyambut pria itu dan berbicara dengan nada bersalah: “Itu, kejadian kemarin, aku sungguh minta maaf ya. Aku agak kehilangan kontrol kemarin.”

Shawn Mu sangat terkejut.

Ia seharian ini pusing memikirkan bagaimana minta maaf pada istrinya sepulang kerja! Siapa sangka istrinya sekarang malah minta maaf duluan padanya? Kebahagiaan memang selalu datang tiba-tiba ya!

Ia menjawab: “Kejadian kemarin bukan salahmu, tapi salahku. Reaksi dan solusi yang aku berikan tidak berhasil memuaskanmu. Akulah yang seharusnya meminta maaf.”

Camile Fang menanggapi dengan agak canggung: “Tidak…… Tidak apa-apa. Sudah jangan bicarakan itu lagi…… Itu, besok sekolah Jacky Fang mengadakan acara kelulusan. Aku rasa kamu harusnya tidak lupa kamu pernah berjanji untuk menemani aku ikut acaranya?”

Shawn Mu tersenyum sambil mengangguk-angguk: “Iya, urusan sepenting ini aku jelas tidak akan lupa. Semua perlengkapan sudah dipersiapkan dengan baik kan?”

Yang Shawn Mu sebut perlengkapan adalah cinderamata hari kelulusan.

Besok Jacky Fang dan teman-temannya akan bertukar kado kelulusan. Kado-kado ini harus dipersiapkan sendiri oleh Camile Fang.

Camile Fang mengganguk: “Sudah kok.”

Meski perang dingin keduanya sudah berakhir, Camile Fang tetap merasa kejadian kemarin telah membuat jarak yang tidak kasat mata di antara mereka berdua.

Keesokan harinya mereka bertiga bangun pagi-pagi. Pembantu rumah menyiapkan mereka menu sarapan yang sangat berlimpah. Mereka kemudian berangkat.

Ketika mobil Shawn Mu tiba di halaman sekolah, orang-orang langsung terkesima.

Century’s Corp adalah investor utama taman kanak-kanak ini, jadi tidak heran kedatangan Shawn Mu langsung disambut para petinggi sekolah.

Setelah mobil berhenti, mereka bertiga turun dari mobil. Para petinggi sekolah langsung menghampiri mereka.

“CEO Mu, kamu akhirnya datang!”

“CEO Mu, kedatangan sungguh suatu kehormatan untuk kami!”

“CEO Mu, saya yakin kedatanganmu ke acara kelulusan kali ini bisa membuat acara ini jadi luar biasa berkesan!”

Sekujur tubuh Camile Fang merinding mendengar pujian-pujian ini. Orang-orang ini sungguh berlebihan. Mereka menghujani Shawn Mu dengan kata-kata manis tentu karena motif tertentu.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu