Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah

Ucapan Camile Fang agak sedikit kacau, bagaimana bisa tiba-tiba membahas tentang masalah lamaran, sekarang bagaimana harus mengakhirinya.

Apakah Shawn Mu yang karena perihal kamar mandi waktu itu, masih tidak dapat melepaskan, memegang sikap bertanggung jawab kepada dirinya, maka mengakatan kalau bersedia menikahinya?

“Itu… … kalau benar karena perihal kamar mandi yang waktu itu, itu tidak perlu, saya sudah pernah mengatakannya, hal itu sudah berlalu, saya tidak menaruhnya dalam hati.” Camile Fang berkata dengan tergegap-gegap.

“Kamu memang seorang wanita yang selalu sembarangan seperti ini kah?” Shawn Mu tidak menaruh dalam hati mendengar ucapan Camile Fang, hanya mengira dia menolak secara tidak langsung, dalam waktu itu hatinya penuhdengan ketidakbahagiaan.

“Tidak!” Camile Fang menyangkal.

“Hey, kalau tidak, bagaimana kamu bisa tidur dengan sembarangan lelaki, setelah urusan itu berakhir kamu tidak memasukkannya dalam hati?” Shawn Mu mengerutkan keningnya, memandangnya.

“Saya bukan perempuan yang sembarangan, perkataan sembarangan apa yang kamu bicarakan?!” Camile Fang ingin membela diri, tiba-tiba teringat aka nisi obrolan keduanya yang jarang sejalan, dan saat ini kebetulan ada siomay kecil yang diam disebelahnya, dia merendahkan volume suaranya, memberi padangan pada Shawn Mu dengan sangat tidak bersahabat, memberi isyarat bahwa Jacky Fang ada di situ dan melarangnya untuk berbicara sembarangan.

Shawn Mu melihat Jacky Fang sekilas, lelaki kecil itu sedang menatap ku dengan mata hitamnya yang terang, Shawn Mu menyadari bahwa dia agak kehilangan kendali, dia batuk dengan suara rendah, tidak lagi terjerat dalam topik bahasan ini.

Dia sedikit membungkukan tubuh, berpura-pura tidak sengaja berkata di telinga Camile Fang: “Berikutnya, kamu tidak diizinkan untuk berselingkuh dengan pria lain.”

Suara dan hembusan nafas Shawn Mu yang lembut di telinga Camiel Fang, membuat telinganya memerah, tetapi perkataan angkuh yang dilontarkan oleh Shawn Mu menyebabkan ketidakpuasaannya, kemudian memprotes: “Kenapa! Saya masih lajang, ada banyak pria tampan yang mendatangi ku!”

“Tidak bisa, kamu hanya diizinkan untuk didatangi oleh ku.” Shawn Mu menatapnya dengan pandangan agresif.

“Tidak, kita bukan sepasang kekasih dan juga tidak menikah, kenapa aku harus mematuhi mu.” Camile Fang sangat tidak puas.

“Kita bahkan sudah mengambil foto pernikahan, hanya jika saya mau, saya dapat menikahimu.” Shawn Mu melihat sekilas foto yang ada di tangan Camile Fang dan berkata.

Camile Fang dengan sadar mengalihkan tangan yang sedang memegang foto itu di belakan badannya dan berkata: “Ini bukan foto pernikahan!”

“Ada pengantin wanita, ada pengantin pria, semuanya memakai baju pengantin, kalau bukan foto pernikahan, lalu apa itu?” Shawn Mu mengangkat alisnya, berkata dengan pasti.

Setelah selesai berbicara, dia memanfaatkan Camile Fang yang sedang tidak memperhatikan, tiba-tiba merampas foto itu dari tangannya, sudut mulutnya sedikit terangkat, tertawa dan berkata: “Foto pernikahan ini, akan disimpan oleh saya.”

Foto yang selalu digenggam telah dirampas, Camile Fang panik, dia mengambil sikap ingin merampas kembali, sambil berteriak: “Kembalikan padaku, kembalikan lah padaku!”

Karena perbedaan tinggi badan antara keduanya, juga gerakan Shawn Mu yang fleksibel, setelah beberapa putaran, foto itu masih berada di tangan Shawn Mu tidak berpindah.

Camile Fang tidak rela, mengulurkan lengannya menjangkau tangan Shwan Mu yang diangkat tinggi-tinggi.

Dia hanya memandangi foto yang dirampas itu, tak menyadari keduanya sudah bersandaran sangat dekat, dan bibirnya hampir menyatu.

Shawn Mu memandangi bibir cantik yang penuh itu yang ada di depan matanya, tatapannya sedikit memabukkan, melemaskan energy di tangannya, tanpa pengawasan foto itu berhasil diambil oleh Camile Fang “Berhasil” merampasnya dan kemudian pergi.

Camile Fang tidak memperhatikan perubahan Shawn Mu, merampas foto itu, dengan penuh sukacita dan kegembiraan.

Shawn Mu menurunkan pandangannya dan menyeringai, melihat ke pandangannya yang penuh dengan kemanjaan.

Ketiganya akhirnya kembali ke rumah, Camile Fang melihat waktu sudah larut, dengan segera mendesak Jacky Fang yang sedang menempel dengan Shawn Mu untuk segera masuk ke kamar mandi, memandikan lelaki kecil itu dengan mandi yang beraroma wangi.

Setelah tidur, dia berjalan keluar dari kamar dengan lelah, menutup pintu dengan lembut, kemudian pergi ke ruang tamu dan merebahkan dirinya di sofa.

Sama seperti Shawn Mu yang duduk di Sofa, hanya bisa berpindah tempat bergeser ke samping, memberikan sedikit tempat kepada Camile Fang yang seperti tidak ada tempat untuk duduk.

Shawn Mu mengela nafas dan berkata: “Halo pemilik Gloria Clothing Design, sedikitpun image diabaikan.”

Camile Fang tidak dapat menahan untuk menguap, berkata: “Di rumah sendiri kenapa harus jaga image, jadi orang harus memiliki waktu santai, tidak bisa seharian seperti itu, itu sungguh melelahkan!”

Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu, es batu yang duduk di sebelahku, bukanya setiap hari seperti itu kah, sejak awal tidak pernah tidak memperhatikanpenampilannya.

Camile Fang duduk dengan tegak, menatap Shawn Mu dan menggosipinya: “Shawn Mu, kamu terikat setiap hari seperti ini setiap hari, tidak lelah kan?”

“Saya tidak terikat, hanya saja saya terbiasa dengan gaya hidup dan sikap seperti ini.” Shawn Mu menjawab dengan santai.

“Tidak heran kamu mengalami depresi… …” Camile Fang berkata dengan spontan, selesai berbicara dia segera menyadari ada bebeberapa kata yang tidak disaring terlebih dahulu, kemudian mencari cara untuk memperbaikinya, “Itu, saya tidak bermaksud untuk menyebutkan hal ini!”

Berpikir saat awal saya mengetahui Shawn Mu terkena depresi, dia begitu ganas, dalam hatinya memiliki ketakutan, lebih baik tidak usah cari mati dengan mengusik kesakitannya.

“Tanpa disangka, kali ini Shawn Mu tidak marah seperti yang dikira, tetapi ekspresinya datar dan dia berkata: “Saya terkena depresi, karena sewaktu kecil mengalami suatu pengalaman yang buruk.”

Camile Fang agak sedikit sedih, dia berkata: “Saya tahu, kepala pelayan sudah pernah mengatakannya kepadaku, itu karena sewaktu kecil kamu pernah diculik.”

Shawn Mu mengangguk-anggukkan kepala, di wajahnya ada sedikit ekspresi terluka, perlahan-lahan dia mengingat kembali dan berkata: “Ya, saat itu saya masih belajar di sekolah dasar, biasanya setelah pulang sekolah sopir yang menjemput saya, hari itu adalah ulang tahun saya yang kesembilan, jadi ibu saya sengaja datang ke sekolah menjemput saya.”

“Ketika ibu kami baru saja duduk di dalam mobil, tiba-tiba muncul dua orang pria tinggi besar menarik pintu mobil, mereka memaksa masuk ke dalam mobil, menggunakan pisau memegang saya, memaksa ibu saya untuk mengemudi, menculik kami ke sebuah pabrik terpencil yang sudah tidak dipakai, setelah itu, menggunakan kami, ibu dan anak sebagai sanderaan, meminta uang tebusan ke ayah saya sebesar satu miliar.

“Satu miliar!!!” Bola Mata Camile Fang melotot seperti akan keluar, penculik itu sungguh gila, dan telah memeras dengan harga yang sangat mahal.

Tetapi dia berpikir kembali, satu miliyar untuk orang biasa mungkin adalah jumlah uang yang tidak akan diperoleh dalam beberapa kehidupan, tetapi untuk industri Century, satu miliar bukan jumlah yang begitu besar.

Shawn Mu melanjutkan perkataannya “Uang itu, kami keluarga Mu dapat memperolehnya, semua orang tahu ini, penculik juga tahu, jadi mereka berani membuka mulut lebar-lebar seperti singa.”

“Lalu akhirnya bagaimana?” Camile Fang sangat penasaran dengan perkembangan hal ini.

“Ayah saya penakut dan takut untuk terlibat dalam masalah, dia ingin membayar tebusan, tetapi kakek ku tidak setuju, dia takut penculik itu mengambil uangnya tetapi mengingkari janjinya dan membunuh sanderanya, kemudian memutuskan untuk menunda waktu, setelaah menemukan posisi saya dan ibu saya, menyelamatkan kami agar dapat keluar dan menangkap para penculik. Setelah itu, metode kakek berhasil, pada hari kedua setelah diculik, dia diam-diam mengirimkan orang untuk menemukan keberadaan kami. Dalam proses menyelamatkan kami, penculik yang seperti anjing yang ingin melompati pagar itu mencoba untuk menahan saya, saat proses merebut saya dari penculik, ibu saya ditusuk beberapa kali, darahnya tidak berhenti mengalir, jatuh di hadapan saya……”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu