Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal

Memikirkan wanita itu, Shawn Mu mengeluarkan hp nya, menelepon ke rumah.

"Halo, tuan muda, ada masalah apa?"

Yang menjawab telepon adala kepala pelayan, nada bicaranya agak terburu-buru.

Shawn Mu ragu beberapa saat, ingin bertanya keadaan Camile Fang, tapi merasa tidak baik bertanya, pada akhirnya bertanya tentang Jacky Fang sebagai alasan: Tidak ada masalah apapun, pagi ini siapa yang mengantar Jacky Fang ke sekolah?"

Kepalaya pelayan itu berhenti sejenak, lalu menghela nafas : "Tuan besar, kemarin malam kamu pergi ke kantor, jadi tidak tahu, Nona Camile Fang sudah membawa pergi Jacky Fang."

Hati Shawn Mu menjadi tegang, tanpa berpikir lagi langsung berkata : "Kapan dia pergi? Pergi kemana?"

"Sepertinya sih kemarin malam perginya, pagi ini pelayan wanita menemukan surat perpisahan di kamar Nona Camile Fang, untuk pergi kemananya, Nona Camile Fang tidak berkata lebih lanjut Tuan besar sudah menyuruh orang untuk mencarinya di setempat, tapi sampai sekarang juga belum ada kabar. Huh, tidak tahu juga kalau Nona Camile Fang dan Jacky Fang mungkin saja......."

Shawn Mu tidak menunggu dia selesai bicara, langsung dengan cepat menutup telepon, dengan beberapa langkah duduk di kursi kantor, menelepon orang dalam kantor untuk memanggil Branson Liang datang ke kantor.

Dia tahu kalau sekelompok teman Branson Liang banyak, selama ini memberikan informasi dengan baik, seharusnya bisa membantu menemukan Camile Fang.

Dia terdiam sesaat menatap secarik kertas yang ada di dalam tong sampah, dengan erat memegang hp nya, dengan sekuat tenaga tulang jarinya berubah menjadi putih pucat.

Wanita ini sebenarnya kenapa, kenapa tiba-tiba pergi!

——Pergilah kamu, jangan biarkan aku melihat mu lagi.

Tiba-tiba, dia terpikir kata-katanya semalam, kemarin malam, dia hilang kendali, jadi demi tidak menyakiti hatinya, dia menyuruhnya untuk kembali ke kamar duluan.

Jangan-jangan, dia sudah salah paham yang dia maksud?

Jadi, dia dengan sendirinya yang menyuruhnya cepat pergi?

Tiba-tiba dia berdiri, hp yang dia pegang erat-erat dia hantamkan ke bawah lantai.

Wanita ini! Kenapa begitu sangat bodoh!

Lalu dia seperti sedang memikirkan sesuatu lagi, ada beberapa rasa kecewa dan duduk kembali lagi ke kursi kantor.

Yasudahlah, sekarang kalau dia tidak ingin tinggal disini lagi yasudah terserah dia.

Shawn Mu duduk di atas kursi kantor, jarinya yang kurus dan panjang mengusap-ngusap pelipisnya, terbenam dalam pikirannya sendiri, sampai-sampai tidak memperhatikan Branson Liang yang masuk ke dalam

Branson Liang mengeluarkan tangannya, dalam pandangan Shawn Mu yang menyilaukan itu, dia meminta perhatiannya dengan berkata: "Helo, kak~~ Lagi-lagi kamu memanggil ku datang, ada masalah apa yang ingin kamu katakan?"

Kesadaran Shawn Mu kembali, setelah pulih dia dengan tenang dan mata yang dingin, menjawab : "Tidak apa-apa, kamu keluarlah."

Kata-kata ini membuat Branson Liang dengan wajah kebingungan.

Suruh dia datang, lalu suruh dia pergi lagi, Tuan Shawn benar-benar sangat bosan, lalu mengerjainya?

Branson Liang mengutuk dalam hati tanpa henti, tapi juga tidak berani berkata banyak, lebih baik pergi meninggalkan, saat berjalan keluar masih berpura-pura mengeluh seperti tidak bisa berbuat apa-apa, sangat disayangkan, pada saat ini ketua Shawn sedang terbenam dalam pikirannya sendiri, sebuah sorotan mata sedikitpun juga tidak diberikan olehnya.

Di dalam kamar apartment Clinton Song, ada tiga orang yang sedang duduk melingkar di depan meja, dengan diam makan siang.

Jacky Fang menggunakan sendok kecilnya dengan suara ssh ssh meminum sup, Camile Fang dengan linglung mengikutinya dengan mengunyah nasi perlahan di dalam mulutnya, seluruh wajahnya penuh dengan ekspresi sedih dan kesepian.

Setelah melihat ini Clinton Song, dengan prihatin berkata: "Kenapa, makannya tidak bahagia seperti itu, makanannya tidak enak ya?"

"Iya......Oh, bukan bukan, sangat enak kok."

Camile Fang tersenyum.

Clinton Song melihat kelinglungannya, tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum dengan lembut dan berkata: "Kalau enak makanlah yang banyak ya."

Berkata demikian sambil mengambilkan beberapa sayur untuk Camile Fang dan Jacky Fang.

Camile Fang meminta maaf dan berkata: "Kemarin malam lari kesini sudah sangat merepotkan mu, aku benar-benar minta maaf, kita hanya ijin tinggal untuk beberapa hari saja, lalu akan dengan cepat menemukan tempat tinggal dan akan keluar dari sini."

Clinton Song sedikitpun tidak peduli berkata: "Tidak apa, kalian ingin tinggal berapa lama pun tinggal lah, sekarang tempat tinggal juga tidak segampang itu mencarinya, pelan-pelan saja, jangan terburu-buru."

"Ya, terimakasih, Clinton." Camile Fang memakan makanan, lalu ada lagi beberapa rasa bersalah dan bertanya: "Clinton, apakah kamu tau di sekitar sini mana yang ada sekolah? Aku ingin memindahkan Jacky Fang ke sekolah lain."

Clinton Song tidak mengerti berkata: "Jacky Fang sudah sekolah disana dengan baik, kenapa tiba-tiba ingin pindah tempat?"

Camile Fang berpikir sejenak, memutuskan untuk memberitahunya kenyataan, dia tidak ingin menipunya.

Dia menaruh mangkuk dan sumpitnya, lalu menjelaskan: "Apakah kamu masih ingat waktu itu aku mengatakannya padamu, Jacky Fang saat periksa di RS Elizabeth, kenal dengan seoranf kakek tua?"

Clinton Song menganggukkan kepalanya: "Ingat."

Camile Fang melanjutkan dan berkata: "Kakek itu, adalah kakek Mu. Beberapa hari ini kita tinggal di rumah Mu, menerima perhatian mereka yang lebih, dan juga terus menerus keluarga mereka menyuruh orang untuk mengantar dan menjemput Jacky Fang ke sekolah. Pergi kali ini, aku bahkan tidak memberitahu mereka kemana aku pergi, dan juga tidak ingin memiliki koneksi apapun lagi dengan keluarga mereka, tapi kalau Jacky Fang tetap melanjutkan sekolah di sekolah itu, mereka pasti bisa menemukan kami berdua, jadi aku ingin mengganti sekolahnya."

"Oh, ternyata begitu." Clintoj Song mengangguk-anggukkan kepalanya, akhirnya dia mengerti diantara dia dan Shawn Mu tidak ada rasa akrab seperti itu, dia berkata: "Kamu tenanglah, aku suruh orang bertanya-tanya, kalau sudah pasti akan aku kabarkan ke kamu."

Camile Fang merasa bersyukur lalu menganggukkan kepalanya dan berterima kasih: "Iya, Clinton, aku benar-benar berterima kasih kepadamu."

Clinton Song dengan senyum penyayang berkata: "Tidak usah terlalu sungkan denganku. Tapi, anggap saja Jacky Fang sudah pindah sekolah, kamu masih bekerja di bawah perusahaan Gloria Clothing Design Comp, mereka pasti masih bisa menemukanmu."

Camile Fang menganggukkan kepalanya dengan paham, berkata: "Ya, jadi aku sudah memikirkannya, besok pergi ke kantor untuk mengundurkan diri."

Selesai bicara, dia seperti orang yang seakan kehilangan sesuatu, dengan kecewa berkata: "Hanya saja pekerjaan ini, adalah pekerjaan yang aku dapatkan dengan susah payah, kehilangan begitu saja, juga sangat sayang."

Clinton Song menghiburnya dan berkata: "Kalau kamu memiliki kemampuan, tidak usah khawatir tidak mendapatkan pekerjaan."

Camile Fang menghela nafas dengan ringan, lalu menganggukkan kepalanya.

Selesai makan, rumah sakit Clinton Song sore hari ada masalah, jadi dia langsung pergi.

Camile Fang dengan aktif membereskan mangkuk dan sumpit, lalu membersihkan dan menata dapur dengan bersih.

Melihat buah hasil dari pekerjaannya, dia menghela nafas dengan tenang, lalu memulai untuk membereskan koper yang dia bawa kesini.

Jacky Fang duduk di atas sofa, memeluk buku menggambar kartunnya, dan dengan diam fokus menggambar.

Selesai membereskan barang, Camile Fang juga duduk di atas sofa, dia memeluk laptop nya, lalu mulai mencari kamar lewat internet.

Kedua orang ibu dan anak duduk di atas sofa, setelah sore hari dengan diam tenang dan hangat.

Meskipun Clinton Song ramah terhadap tamu, tapi juga tidaj bisa terus menerus disini tanpa rencana jangka panjang, masih harus mencari tempat tinggal baru untuk diri sendiri dan anak.

Dia menyalakan laptop dan mencari tempat tinggal yang cocok.

"Ti Ti Ti——"

Di bagian bawah kanan laptop sebuah foto profil muncul berkedip-kedip.

Mengklik foto profil itu, dalam kotak dialog informasi, dengan orang berjulukan "Jing", mengirimkan sebuah link lagu.

Camile Fang tersenyum ringan dan mengklik layar itu, sebuah lagu melodis lagu jadul bernuansa bahagia terputar, membuat seluruh badan dan hati terasa senang.

"Sinar matahari yang bersinar di musim panas pada kaca jendela dengan angin yang berhembus merdu seorang gadis tetangga perempuan dengan kaki telanjang, berjongkok, dan menginjakkan kakinya di atas lumpur dengan air hujan yang menetes menandakan musim semi, sebuah gang kecil yang disana ada orang mabuk yang tidak tahu siapa yang melepaskan akar gigi dan berubah menjadi sebuah bunga baru."

Selesai mendengar lagu ini, dia melihat lagi orang itu mengirimkan pesan.

Jing: "Enak didengar kah?"

Camile Fang: "Sangat enak didengar, orang besar yang sibuk, hari ini kenapa ada waktu untuk online?"

Jing: "Masalah di Sekolah desain Milan sudah hampir pada fase akhir, sebentar lagi sudah akan pulang."

Camile Fang : "Kamu adalah mahasiswa desainer ya?" dengan ekspresi terkejut.

Jing: "Kenapa terkejut begitu?"

Camile Fang: "Dulu hanya tahu kalau kamu bekerja sebagai desainer, memberikan aku banyak manfaat lebih dari saran, masih mengira kamu adalah seorang desainer nomor satu di dunia entah dewa darimana, tapi tidak habis pikir kamu masih seorang mahasiswa muda yang tidak berpengalaman, selanjutnya jangan cemburu terhadap ku, aku ini bisa dibilang adalah seniormu! Dengan perasaan bangga.

Jing: "Oh iya betul betul betul, senior besar halo."

Camile Fang : dengan ekspresi merokok dan bergaya.

Jing: "Senior besar, Camile Fang adalah namamu yang sebenarnya? Masih ada orang yang menggunakan nama aslinya sebagai nama julukan ya......memperlihatkan mata putihnya.

Camile Fang : "Ya betul, inilah spesialnya, inilah yang keren!

Jing:……

Camile Fang : "Tidak ngobrol santai lagi denganmu ya, aku masih ada urusan, saat kembali baru ngobrol lagi!"

Jing: "Camilie, tunggu aku kembali, kita harus bertemu ya."

Camile Fang: "Baiklah."

Jing: "Itu adalah kesepakatan."

Camile Fang: "Iya."

Setelah offline, Camile Fang tidak bisa tidak mengingat kembali saat dia baru saja mengenal seorang bernama Jing.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu