Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
Memikirkan wanita itu, Shawn Mu mengeluarkan hp nya, menelepon ke rumah.
"Halo, tuan muda, ada masalah apa?"
Yang menjawab telepon adala kepala pelayan, nada bicaranya agak terburu-buru.
Shawn Mu ragu beberapa saat, ingin bertanya keadaan Camile Fang, tapi merasa tidak baik bertanya, pada akhirnya bertanya tentang Jacky Fang sebagai alasan: Tidak ada masalah apapun, pagi ini siapa yang mengantar Jacky Fang ke sekolah?"
Kepalaya pelayan itu berhenti sejenak, lalu menghela nafas : "Tuan besar, kemarin malam kamu pergi ke kantor, jadi tidak tahu, Nona Camile Fang sudah membawa pergi Jacky Fang."
Hati Shawn Mu menjadi tegang, tanpa berpikir lagi langsung berkata : "Kapan dia pergi? Pergi kemana?"
"Sepertinya sih kemarin malam perginya, pagi ini pelayan wanita menemukan surat perpisahan di kamar Nona Camile Fang, untuk pergi kemananya, Nona Camile Fang tidak berkata lebih lanjut Tuan besar sudah menyuruh orang untuk mencarinya di setempat, tapi sampai sekarang juga belum ada kabar. Huh, tidak tahu juga kalau Nona Camile Fang dan Jacky Fang mungkin saja......."
Shawn Mu tidak menunggu dia selesai bicara, langsung dengan cepat menutup telepon, dengan beberapa langkah duduk di kursi kantor, menelepon orang dalam kantor untuk memanggil Branson Liang datang ke kantor.
Dia tahu kalau sekelompok teman Branson Liang banyak, selama ini memberikan informasi dengan baik, seharusnya bisa membantu menemukan Camile Fang.
Dia terdiam sesaat menatap secarik kertas yang ada di dalam tong sampah, dengan erat memegang hp nya, dengan sekuat tenaga tulang jarinya berubah menjadi putih pucat.
Wanita ini sebenarnya kenapa, kenapa tiba-tiba pergi!
——Pergilah kamu, jangan biarkan aku melihat mu lagi.
Tiba-tiba, dia terpikir kata-katanya semalam, kemarin malam, dia hilang kendali, jadi demi tidak menyakiti hatinya, dia menyuruhnya untuk kembali ke kamar duluan.
Jangan-jangan, dia sudah salah paham yang dia maksud?
Jadi, dia dengan sendirinya yang menyuruhnya cepat pergi?
Tiba-tiba dia berdiri, hp yang dia pegang erat-erat dia hantamkan ke bawah lantai.
Wanita ini! Kenapa begitu sangat bodoh!
Lalu dia seperti sedang memikirkan sesuatu lagi, ada beberapa rasa kecewa dan duduk kembali lagi ke kursi kantor.
Yasudahlah, sekarang kalau dia tidak ingin tinggal disini lagi yasudah terserah dia.
Shawn Mu duduk di atas kursi kantor, jarinya yang kurus dan panjang mengusap-ngusap pelipisnya, terbenam dalam pikirannya sendiri, sampai-sampai tidak memperhatikan Branson Liang yang masuk ke dalam
Branson Liang mengeluarkan tangannya, dalam pandangan Shawn Mu yang menyilaukan itu, dia meminta perhatiannya dengan berkata: "Helo, kak~~ Lagi-lagi kamu memanggil ku datang, ada masalah apa yang ingin kamu katakan?"
Kesadaran Shawn Mu kembali, setelah pulih dia dengan tenang dan mata yang dingin, menjawab : "Tidak apa-apa, kamu keluarlah."
Kata-kata ini membuat Branson Liang dengan wajah kebingungan.
Suruh dia datang, lalu suruh dia pergi lagi, Tuan Shawn benar-benar sangat bosan, lalu mengerjainya?
Branson Liang mengutuk dalam hati tanpa henti, tapi juga tidak berani berkata banyak, lebih baik pergi meninggalkan, saat berjalan keluar masih berpura-pura mengeluh seperti tidak bisa berbuat apa-apa, sangat disayangkan, pada saat ini ketua Shawn sedang terbenam dalam pikirannya sendiri, sebuah sorotan mata sedikitpun juga tidak diberikan olehnya.
Di dalam kamar apartment Clinton Song, ada tiga orang yang sedang duduk melingkar di depan meja, dengan diam makan siang.
Jacky Fang menggunakan sendok kecilnya dengan suara ssh ssh meminum sup, Camile Fang dengan linglung mengikutinya dengan mengunyah nasi perlahan di dalam mulutnya, seluruh wajahnya penuh dengan ekspresi sedih dan kesepian.
Setelah melihat ini Clinton Song, dengan prihatin berkata: "Kenapa, makannya tidak bahagia seperti itu, makanannya tidak enak ya?"
"Iya......Oh, bukan bukan, sangat enak kok."
Camile Fang tersenyum.
Clinton Song melihat kelinglungannya, tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum dengan lembut dan berkata: "Kalau enak makanlah yang banyak ya."
Berkata demikian sambil mengambilkan beberapa sayur untuk Camile Fang dan Jacky Fang.
Camile Fang meminta maaf dan berkata: "Kemarin malam lari kesini sudah sangat merepotkan mu, aku benar-benar minta maaf, kita hanya ijin tinggal untuk beberapa hari saja, lalu akan dengan cepat menemukan tempat tinggal dan akan keluar dari sini."
Clinton Song sedikitpun tidak peduli berkata: "Tidak apa, kalian ingin tinggal berapa lama pun tinggal lah, sekarang tempat tinggal juga tidak segampang itu mencarinya, pelan-pelan saja, jangan terburu-buru."
"Ya, terimakasih, Clinton." Camile Fang memakan makanan, lalu ada lagi beberapa rasa bersalah dan bertanya: "Clinton, apakah kamu tau di sekitar sini mana yang ada sekolah? Aku ingin memindahkan Jacky Fang ke sekolah lain."
Clinton Song tidak mengerti berkata: "Jacky Fang sudah sekolah disana dengan baik, kenapa tiba-tiba ingin pindah tempat?"
Camile Fang berpikir sejenak, memutuskan untuk memberitahunya kenyataan, dia tidak ingin menipunya.
Dia menaruh mangkuk dan sumpitnya, lalu menjelaskan: "Apakah kamu masih ingat waktu itu aku mengatakannya padamu, Jacky Fang saat periksa di RS Elizabeth, kenal dengan seoranf kakek tua?"
Clinton Song menganggukkan kepalanya: "Ingat."
Camile Fang melanjutkan dan berkata: "Kakek itu, adalah kakek Mu. Beberapa hari ini kita tinggal di rumah Mu, menerima perhatian mereka yang lebih, dan juga terus menerus keluarga mereka menyuruh orang untuk mengantar dan menjemput Jacky Fang ke sekolah. Pergi kali ini, aku bahkan tidak memberitahu mereka kemana aku pergi, dan juga tidak ingin memiliki koneksi apapun lagi dengan keluarga mereka, tapi kalau Jacky Fang tetap melanjutkan sekolah di sekolah itu, mereka pasti bisa menemukan kami berdua, jadi aku ingin mengganti sekolahnya."
"Oh, ternyata begitu." Clintoj Song mengangguk-anggukkan kepalanya, akhirnya dia mengerti diantara dia dan Shawn Mu tidak ada rasa akrab seperti itu, dia berkata: "Kamu tenanglah, aku suruh orang bertanya-tanya, kalau sudah pasti akan aku kabarkan ke kamu."
Camile Fang merasa bersyukur lalu menganggukkan kepalanya dan berterima kasih: "Iya, Clinton, aku benar-benar berterima kasih kepadamu."
Clinton Song dengan senyum penyayang berkata: "Tidak usah terlalu sungkan denganku. Tapi, anggap saja Jacky Fang sudah pindah sekolah, kamu masih bekerja di bawah perusahaan Gloria Clothing Design Comp, mereka pasti masih bisa menemukanmu."
Camile Fang menganggukkan kepalanya dengan paham, berkata: "Ya, jadi aku sudah memikirkannya, besok pergi ke kantor untuk mengundurkan diri."
Selesai bicara, dia seperti orang yang seakan kehilangan sesuatu, dengan kecewa berkata: "Hanya saja pekerjaan ini, adalah pekerjaan yang aku dapatkan dengan susah payah, kehilangan begitu saja, juga sangat sayang."
Clinton Song menghiburnya dan berkata: "Kalau kamu memiliki kemampuan, tidak usah khawatir tidak mendapatkan pekerjaan."
Camile Fang menghela nafas dengan ringan, lalu menganggukkan kepalanya.
Selesai makan, rumah sakit Clinton Song sore hari ada masalah, jadi dia langsung pergi.
Camile Fang dengan aktif membereskan mangkuk dan sumpit, lalu membersihkan dan menata dapur dengan bersih.
Melihat buah hasil dari pekerjaannya, dia menghela nafas dengan tenang, lalu memulai untuk membereskan koper yang dia bawa kesini.
Jacky Fang duduk di atas sofa, memeluk buku menggambar kartunnya, dan dengan diam fokus menggambar.
Selesai membereskan barang, Camile Fang juga duduk di atas sofa, dia memeluk laptop nya, lalu mulai mencari kamar lewat internet.
Kedua orang ibu dan anak duduk di atas sofa, setelah sore hari dengan diam tenang dan hangat.
Meskipun Clinton Song ramah terhadap tamu, tapi juga tidaj bisa terus menerus disini tanpa rencana jangka panjang, masih harus mencari tempat tinggal baru untuk diri sendiri dan anak.
Dia menyalakan laptop dan mencari tempat tinggal yang cocok.
"Ti Ti Ti——"
Di bagian bawah kanan laptop sebuah foto profil muncul berkedip-kedip.
Mengklik foto profil itu, dalam kotak dialog informasi, dengan orang berjulukan "Jing", mengirimkan sebuah link lagu.
Camile Fang tersenyum ringan dan mengklik layar itu, sebuah lagu melodis lagu jadul bernuansa bahagia terputar, membuat seluruh badan dan hati terasa senang.
"Sinar matahari yang bersinar di musim panas pada kaca jendela dengan angin yang berhembus merdu seorang gadis tetangga perempuan dengan kaki telanjang, berjongkok, dan menginjakkan kakinya di atas lumpur dengan air hujan yang menetes menandakan musim semi, sebuah gang kecil yang disana ada orang mabuk yang tidak tahu siapa yang melepaskan akar gigi dan berubah menjadi sebuah bunga baru."
Selesai mendengar lagu ini, dia melihat lagi orang itu mengirimkan pesan.
Jing: "Enak didengar kah?"
Camile Fang: "Sangat enak didengar, orang besar yang sibuk, hari ini kenapa ada waktu untuk online?"
Jing: "Masalah di Sekolah desain Milan sudah hampir pada fase akhir, sebentar lagi sudah akan pulang."
Camile Fang : "Kamu adalah mahasiswa desainer ya?" dengan ekspresi terkejut.
Jing: "Kenapa terkejut begitu?"
Camile Fang: "Dulu hanya tahu kalau kamu bekerja sebagai desainer, memberikan aku banyak manfaat lebih dari saran, masih mengira kamu adalah seorang desainer nomor satu di dunia entah dewa darimana, tapi tidak habis pikir kamu masih seorang mahasiswa muda yang tidak berpengalaman, selanjutnya jangan cemburu terhadap ku, aku ini bisa dibilang adalah seniormu! Dengan perasaan bangga.
Jing: "Oh iya betul betul betul, senior besar halo."
Camile Fang : dengan ekspresi merokok dan bergaya.
Jing: "Senior besar, Camile Fang adalah namamu yang sebenarnya? Masih ada orang yang menggunakan nama aslinya sebagai nama julukan ya......memperlihatkan mata putihnya.
Camile Fang : "Ya betul, inilah spesialnya, inilah yang keren!
Jing:……
Camile Fang : "Tidak ngobrol santai lagi denganmu ya, aku masih ada urusan, saat kembali baru ngobrol lagi!"
Jing: "Camilie, tunggu aku kembali, kita harus bertemu ya."
Camile Fang: "Baiklah."
Jing: "Itu adalah kesepakatan."
Camile Fang: "Iya."
Setelah offline, Camile Fang tidak bisa tidak mengingat kembali saat dia baru saja mengenal seorang bernama Jing.
Novel Terkait
Step by Step
LeksAfter Met You
AmardaRahasia Istriku
MahardikaCEO Daddy
TantoPerjalanan Selingkuh
LindaDemanding Husband
MarshallGue Jadi Kaya
Faya SaitamaDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End