Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan

"Pangpangpang..." Suara bantingan keras datang dari loteng, dicampur dengan teriakan panggilan Camile Fang yang keras.

"Margaret Li, kamu wanita tua ini cepat buka pintu, biarkan aku keluar!"

Di luar pintu, wajah ibu tiri, Margaret terlihat menjengkelkan tetapi mulutnya berpura-pura membujuk dengan manis "Camile, saudaramu sekarang telah dipaksa tidak bisa kembali ke rumah sendiri, tidak bisakah kau berjanji padaku untuk melakukannya kali ini?"

Camile tahu bahwa ibu tirinya tidak akan melakukannya,segera menjerit kembali: "Jangan bermimpi! Anakmu yang bodoh itu sudah tidak bisa diselamatkan lagi, jangan berpikir untuk menarikku ke bawah bersamanya!"

"Kamu anak mnurahan ini, sama seperti ibu kandungmu yang tak tahu malu, jika kamu masih bersikeras tidak menyetujuinya jangan berpikir untuk keluar!"

Margaret mendengus dan bergegas turun dari loteng, tidak lagi mempedulikan seruan tangisan yang dikunci di dalam pintu itu.

Camile mendengar langkah Margaret yang telah pergi, berjongkok di bawah lantai samping pintu dan tidak lagi berbicara, air mata yang telah lama ditahan menetes tak terkendali.

Sejak usia muda, dia selalu di bawah tekanan ibu tirinya sampai dia dewasa. Setelah ayahnya meninggal, ibu tirinya menjadi lebih buruk. Sekarang demi melunasi hutang judi putranya Bob Fang, dia memaksanya untuk memberi kevirginannya untuk dijadikan kompensasi kepada seorang lelaki tua yang lebih tua dari ayahnya,sungguh tidak bisa dipercayakan!

Permintaan yang memalukan ini bahkan jika Camile kehilangan nyawanya dia juga tidak akan menyetujuinya.

Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa Margaret benar-benar sangat licik, tidak membiarkannya keluar selama dua hari maupun memberinya makanan.

Camile bersandar ke dinding,bibir yang awalnya berkilau telah menjadi retak dan terkupas, tatapannya jatuh pada jendela ventilasi di atas kepalanya, ini adalah kesempatan terakhir untuk dia hidup,bahkan jika dia mati, dia tidak akan membiarkan anak dan ibu itu melakukan sesuatu seperti yang telah mereka harapkan.

Dia ingin melarikan diri untuk mencari teman masa kecilnya Alfred Tang dan tidak akan kembali lagi ke tempat yang dia sebut rumah.

Saat larut ketika rumah sunyi dia memperkirakan bahwa ibu tirinya telah tertidur.

Dia dengan ketat memegang dua puluh ribu yang tersisa di sakunya, Camile memanjat jendela ventilasi di bagian atas loteng, dan mendorong jendela kaca yang berkarat itu ke dinding,dia menemukan beberapa tirai rusak yang telah digunakan sebelumnya, dan memukul beberapa simpul untuk membuat tali pengaman,dia menggunakannya untuk keluar dari jendela ventilasi dengan hati-hati menyelinap ke pintu belakang.

Perasaan menginjak lantai membuatnya menghela nafas, dan merasa tangannya sedikit kesakitan,tidak tahu kapan tangannya tertarik oleh kaca dan besi berkarat jendela itu, dan darahnya menetes tanpa hentian.

Kesakitan yang ia rasakan membuatnya meringis, mengeluarkan kedua tangannya dan mempelajari cara yang biasanya dilakukan oleh adik laki-laki yang berhutang itu dan menunjuk jari tengahnya ke arah jendela kamar ibu tiri yang telah mematikan lampu dan berkata "Margaret, suatu hari nanti aku akan membuatmu merasakan ini! "

Setelah itu, dia tidak berani berhenti dan bergegas ke sisi jalanan dan tangannya menghalangi satu kendaraan taksi.

Ongkos taksi telah menghabiskan seluruh uang yang ada di sakunya.

Tapi setelah menatap cahaya yang ada di jendela lantai 20, dia mengetahui bahwa Alfred masih belum tidur, hatinya penuh pengharapan dengan perasaan kesedihan dan kemanisan.

Dia dikunci di loteng, dan ponselnya telah disita. Alfred pasti tidak bisa menghubunginya dalam dua hari ini, jadi pasti sangat khawatir dan masih belum tidur selarut ini.

Setelah memikirkan hal ini, Camile dengan cepat menaiki lift.

Dia ingin memberi tahu Alfred apa yang telah dia alami dalam dua hari ini dan mengatakan padanya betapa dia mencintainya.

Setelah mengatakan padanya mulai dari saat itu dia hanya mempunyainya saja...

Suara “Ding” berbunyi telah sampai di lantai 20, Camile telah sampai di depan pintu rumah Alfred, pintunya tidak dikunci,sekilas cahaya terlihat dari luar pintu.

Pintunya tidak tertutup dan satu dorongan ringan perlahan membuka pintu tersebut, mata Camile tanpa disadari melihat sepatu hak tinggi berwarna emas dan sedikit panik, ini bukanlah sepatunya.

Dia meyakinkan diri Anda untuk tidak asal memikirkannya, Camile perlahan berjalan ke ruang tamu dan kamar tidur.

Namun, suara samar di kamar tidur memberitahunya bahwa hal yang dia takutkan akan terjadi sudah menjadi kenyataan.

"Kak Tang, kamu lebih ringan sedikit... "

Desahan kesakitan memasuki telinga Camile dan menghancurkan hatinya.

Dia berdiri tanpa bergerak di depan pintu kamar tidur, hanya merasakan kepalanya berderit, perut yang awalnya kosong tiba tiba mengeluarkan suara muntahan.

"Ah ... Kak Tang, kamu jahat sekali ... kekasihmu masih belum membiarkanmu menyentuhnya?"

"Iya.."kata Alfred "Sayang, bukankah kita baik-baik saja mengapa kamu harus mengungkit dia, gadis itu terlalu kaku,dia mengatakan bahwa dia baru akan memberikanku saat hari pernikahan malam itu, dia tidak menawan sepertimu ini."

Pada akhirnya suara ciuman itu mengintari tubuh wanita itu yang menyebabkan dia mendesah.

Dialog semacam itu seperti sedang menyinari ledakan bom kepada Camile, dia sangat marah dan mendorong pintu terbuka dan bergegas masuk ke ruangan.

Kamar yang dipenuhi dengan suara ambigus beserta dengan dua tubuh yang terjalin di tempat tidur merangsang saraf Camile Fang, menghancurkan hatinya, dan air mata sesaat memenuhi matanya.

Dua orang yang berada di tempat tidur terkejut oleh kemunculan Camile yang begitu tiba-tiba, dengan cepat masuk ke dalam selimut untuk melilit tubuh mereka.

"Camile, bagaimana kamu bisa datang..? Bukankah ibumu mengatakan bahwa kamu telah pergi bermain dengan teman kelasmu?" Alfred memegang selimut, terkejut dan panik melihat pacar yang mendadak muncul.

“Aku pergi bermain, jadi kamu akan mengambil kesempatan untuk bermain dengan wanita murahan ini?!” Camile tersedak, dengan tangisan dan amarah yang berat.

Camile menggosok kepalan tangannya dan tidak sabar untuk memukul sepasang pria dan wanita murahan ini, lalu dia beneran melakukannya.

Camile melepaskan sepatu kulit yang telah kotor saat dia melarikan diri, dan melemparkannya mengenai kepala Alfred.

“Aduh!” Alfred terluka dan berteriak.

“Hei, kamu ngapain memukul orang!” Wanita yang meringkuk di selimut keluar untuk membela Alfred, sambil berpura-pura memegang kepala Tang yang terlempar sepatu barusan.

Camile menatap wanita dengan rambut keriting kuning berantakan dan riasan tebal di wajahnya, bahkan lebih marah mengatakan "Darimana datang wanita sialan ini, aku tidak hanya akan memukulinya tetapi juga akan memukulmu!"

Setelah melepaskan sepatu yang tersisa, dia segera melemparkannya ke arah wanita itu.

Kali ini sepatu tersebut tidak mengenai target tetapi malah membuat wanita itu menjadi lebih berani dan berkata kepada Camile, "Rubah betina seperti kamu ini siapa yang berani menginginkanmu, rendahan dan juga kampungan, tidak heran kalau lelakimu berhubungan baik dengan wanita lain!"katanya sambil memberengkan kepalanya kepada Camile.

Camile sangat marah, bergegas naik ke kasur dan menamparnya beberapa kali tetapi tubuhnya ditahan oleh Alfred, "Camile, jangan pukul lagi,sudah cukup, jangan keterlaluan!"

“Aku keterlaluan?” Camile mendorong Alfred, pelukan pria tidak mengenakan pakaian ini yang menyentuh dirinya sendiri membuatnya merasa jijik. Ketika dia dipukuli,dia menunjuk ke Alfred dan mengeluh: “Kamu telah mengkhianatiku dan masih berani mengatakan aku keterlaluan?! Alfred kamu tidak tahu malu ini! Kamu ....... "

“Sudahlah!” Alfred memandang Camile, sebuah perkataan rubah betina yang tidak bisa dimengerti,mana sebanding dengan kekasihnya yang lembut yang berada di sampingnya, dan dia menyela perkataan Camile dengan tidak sabar. “Kita telah berpacaran selama bertahun-tahun, kamu bahkan tidak membiarkanku untuk menyentuhmu sedikitpun, malah harus membiarkannya sampai di malam pernikahan. Sejujurnya aku masih belum cukup bermain, masih belum ingin menikahimu. Jika kamu ingin bersamaku, kamu harus menunjukkan ketulusanmu membiarkanku untuk menyentuhmu, setelah aku bermain cukup di luar selama beberapa tahun, mungkin aku akan menikahimu. "

Camile tidak bisa mempercayainya, perkataan yang sangat tidak tahu malu ini bisa keluar dari mulut cinta pertamanya sendiri.

Air mata akhirnya mengalir keluar, dan dia terdiam selama beberapa detik, melangkah maju dan menampar pria itu.

"Alfred akulah yang telah buta dan salah menilaimu!"

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu