Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 103 Berlutut

Setelah makan, Shawn ingin mengirim Jacky pulang, tetapi Jacky menolaknya.

“Jacky tidak mau meninggalkan Paman Shawn!” Jacky berdebat keras dan berusaha untuk tinggal bersama Shawn sesaat.

Untuk hal kecil ini, Camile selalu tidak punya pilihan sama dengan Shawn, mereka harus berkompromi.

Shawn berkata kepada Barbara dengan meminta maaf, "Aku harus membawa Jacky pulang dulu, tidak bisa mengirimmu kembali secara pribadi."

Barbara tersenyum dengan tidak keberatan mengatakan: "Tidak masalah, biarkan pengawal mengirimku kembali, jagalah Jacky dengan baik."

Shawn mengangguk dan melihat mata Barbara dengan sedikit mengagumi.

Tidak peduli beberapa tahun yang lalu atau sekarang,wanita ini masih bersikap lembut dan baik hati seperti sebelumnya, penuh perhatian dan pertimbangan,tidak ada alasan apapun untuk memperlakukannya dengan baik.

Setelah memikirkan hal ini, dia melihat wajah Barbara yang penuh dengan kasih sayang, membelai rambutnya serta membungkuk dan meninggalkan ciuman di dahinya,kemudian berkata, "Istirahatlah lebih awal saat kembali."

Ciuman dan perkataan Shawn seperti angin musim semi bagi Barbara.

Dia tersenyum dan mengangguk, dengan bantuan pengawal menaiki mobilnya untuk pulang.

Shawn melihatnya pergi, menatap anak kecil yang memegang kakinya, dan membantunya membelai rambut kusut yang tertiup angin, dengan nada lembut berkata: "Ayo mari pulang. "

“Ya!” Anak kecil itu tersenyum.

Jacky mengikuti Shawn dan pergi ke rumah Mu.

Baru saja memasuki pintu, pembantu rumah tangga yang melihat terkejut, ingin segera pergi melaporkannya pada kakek Mu akan kedatangan tamu yang paling disenangi,tetapi dihentikan oleh Shawn.

Pengurus rumah tua itu tersenyum dan diam-diam pergi.

Shawn membawa Jacky dan berjalan ke ruang tamu.

Kemewahan di tengah ruang tamu yang luas, kakek Mu sedang duduk di sofa sambil membaca koran dengan kacamata. Vila besar itu terlalu kosong dan sunyi.

Dan kesunyian ini, dipatahkan oleh seorang pengunjung kecil dalam sekejap.

Ketika Jacky melihat kakek Mu, dia berteriak dengan gembira "Kakek, Kakek"lalu terbang ke pelukan lelaki tua itu.

Ketika kakek Mu mendengar gerakan dan melepas kacamatanya, dia melihat anak kecil yang dia rindukan bergegas ke pelukannya, dan kerutan di wajahnya langsung terlihat, tertawa dan berkata: "Jacky sudah kembali, kakek sudah merindukanmu! "

Dia berkata sambil memeluknya dan meletakkannya di pangkuannya.

Sungguh aneh jika dikatakan, tapi sejak pertama kali melihat Jacky, kakek Mu sangat menyukai anak ini. Meskipun dia telah melihat banyak anak yang lucu pada tempat manapun, tetapi dia hanya menyayangi Jacky.

Kakek Mu tersenyum dan menggaruk hidung kecil Jacky, berpura-pura marah: "Kamu ini sudah lama tidak melihat kakek, sia sia kakek menyayangi serigala bermata putih!"

Jacky tertawa dalam pelukan lelaki tua itu dan bertanya dengan naif: "Apa itu serigala bermata putih?"

Kakek Mu terdiam sekilas, lalu tertawa: "Serigala bermata putih (tidak tahu berterima kasih), itu kamu, kamu telah membiarkan kakek merindukanmu, tapi kamu tidak merindukan kakek!"

Kepala kecil Jacky bergetar , "Jacky bukan serigala bermata putih. Jacky juga merindukan kakek, tetapi Mommy tidak membiarkanku datang."

Jacky berbicara sambil meruncingkan bibirnya seperti telah merasa bersalah.

Ketika kakek Mu melihat sosoknya yang begini, dia tidak tahan untuk menertawakannya lagi lalu berkata, "Baiklah, kakek tahu bahwa Jacky juga merindukan kakek!"

Wajah kecil yang tadinya merasa bersalah tiba-tiba tertawa kembali.

Kakek Mu bertanya pada Shawn yang berada di samping: "Kenapa kamu tiba-tiba membawa Jacky kembali?"

Shawn melirik anak kecil itu dan berkata dengan santai: "Ceritanya panjang, juga merupakan suatu kebetulan."

Kakek Mu bukan seseorang yang bertanya dengan detail lalu bertanya hal lainnya: "Camile tidak datang bersama kalian?"

Shawn menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak, Jacky berlari keluar diam-diam untuk mencariku. Ibunya mungkin tidak tahu bahwa dia ada di sini."

Kakek Mu berkata dengan cemas: "Cepat hubungi Camile, jangan biarkan dia khawatir sia-sia mencari anaknya di jalanan!"

Shawn mengangguk, tetapi ragu-ragu dan tidak menelepon Camile.

Sebenarnya, pada awalnya, dia mengetahui bahwa Jacky telah menyelinap keluar sendiri, dan berpikir untuk menelepon dan memberi tahu Camile.

Hanya saja sejak melarikan diri dari pernikahan, kedua orang itu tidak pernah bertemu satu sama lain, dan mereka bahkan tidak pernah menghubungi satu sama lain, dan panggilan mendadak seperti ini membuatnya benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Kakek Mu tentu dapat melihat kekhawatirannya dan menghela nafas: "Sebenarnya saat kamu menyebut nama Camile tadi, kamu tidak bersedia memanggil namanya, tetapi menggunakan kata ‘Mommy', aku tahu perasaanmu pasti malu padanya, meskipun aku tidak dapat memahami perasaan anak muda seperti kalian, tetapi aku tahu bahwa kehilangan anak jelas merupakan sebuah bencana yang menghancurkan bagi seorang ibu. Sekarang Camile tidak dapat menemukan Jacky pasti sudah gila, jadi jangan khawatir lagi segera panggil dia! "

Shawn terdiam selama beberapa detik dan berkata: "Baiklah, cucu sudah mengerti."

Dia bangkit dan pergi ke luar kemudian menelepon.

Di kantor polisi Kota Y, tidak setenang biasanya, hari ini terdengar sangat bising.

Sumber berisik datang dari wanita muda ini yang sedang terjerat dengan seorang polisi.

Sudah beberapa jam sejak Jacky melarikan diri,langit perlahan semakin gelap, dan Camile semakin gelisah.

Setelah berlari dengan gila-gilaan dengan pencarian tanpa tujuan, Camile akhirnya berpikir untuk melaporkannya pada polisi.

Dia berlari ke kantor polisi dan meraih seorang polisi yang sedang bekerja dan berteriak: "Polisi, polisi! Anakku hilang!"

Camile hampir menangis, dan matanya memerah serta air mata di wajahnya menunjukkan kegelisahannya.

Polisi sudah melihat situasi seperti ini terlalu banyak. Pada pandangan pertama, dia tahu apa yang sedang terjadi lalu membawa Camile untuk duduk dan menenangkannya.

Polisi menenangkan: "Jangan khawatir, katakan perlahan, kapan dia menghilang?"

Camile tidak bisa menenangkan diri, menangis dan berkata: "Beberapa jam yang lalu!"

Polisi itu sambil bertanya dan membuat transkrip: "Di mana dia menghilang?"

"Di pintu masuk taman kanak-kanak, aku menjemputnya dari sekolah setelah pulang kerja, belum berpergian jauh, dia melarikan diri dariku, aku masih belum menemukannya sampai sekarang. Polisi, tolong bantu aku!" Camile dengan kuat meraih tangan polisi dan memohon.

Polisi menutup catatan transkrip, dan berkata pada Camile: "Aku mengerti situasimu, dan telah membuat catatan. Namun, putramu baru saja menghilang beberapa jam yang lalu, mungkin saja ia pergi ke rumah teman untuk bermain, atau pergi ke tempat lainnya yang dia sukai. Kami telah menghadapi banyak situasi seperti itu, jadi jika masalah menghilang tidak lebih dari 24 jam, kami tidak dapat membuka kasus. "

"Kenapa tidak bisa membuka kasus, putraku telah menghilang! Aku sudah mencari ke semua tempat tetapi tidak bisa menemukannya.Bagaimana jika dia dalam bahaya? Tolong bantu aku menemukannya! Tolong! "

Camile menangis,memegang ke tangan polisi dan berlutut.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu