Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
Polisi buru-buru menopangnya berdiri, lalu membujuk: "Kamu jangan seperti ini, bagaimana kalau kamu coba pergi mencari lagi? Kamu tinggalkan kontakmu disini, kalau nanti ada kabar terbaru kami akan langsung mengabarimu."
Setelah mengucapkan kalimat ini, polisi berbalik badan dan berjalan pergi.
Camile Fang memberikan kontaknya kepada polisi, lalu keluar dari kantor polisi dengan wajah frustrasi.
Ia merasa sekujur tubuhnya tidak bertenaga. Kakinya sendiri langsung lemas ketika ia baru sampai pintu keluar. Ia memutuskan untuk duduk terlebih dahulu di tangga pintu masuk kantor polisi.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Camile Fang termenung beberapa detik, lalu mengeluarkan ponsel itu dari kantongnya.
"Halo?" Camile Fang menyapa, suaranya serak dan lemas.
Panggilan telepon itu hening dua detik, lalu terdengarlah suara yang sangat familiar: "Ini aku."
Mendengar suara Shawn Mu, Camile Fang merasa seperti menemukan bahu yang bisa jadi berkata sambil tersedu-sedu: "Shawn Mu, Jacky Fang hilang, hu hu hu......"
Shawn Mu terkejut. Hatinya pilu mendengar tangis Camile Fang, tetapi ia berusaha sekuat tenaga untuk menjawab dengan tenang: "Jangan menangis lagi, ia ada di sini."
Mendengar kata-kata ini, Camile Fang merasa seperti terselamatkan dari neraka. Ia bangkit berdiri, lalu dengan emosional bertanya: "Apa kamu bilang? Jacky Fang ada di samping kamu?!"
Shawn Mu mendesau pelan, lalu menjawab: "Terlalu panjang untuk dijelaskan, kamu langsung saja datang ke sini."
Camile Fang mengiyakan. Ia langsung mematikan telepon dan buru-buru bergegas ke rumah Shawn Mu.
Sesampainya di gerbang rumah Shawn Mu, Camile Fang langsung memanggil-manggil Jacky Fang dengan panik. Ia bergegas masuk ke dalam rumah dengan langkah cepat.
Ketika membuka pintu, ia langsung disuguhkan pemandangan Jacky Fang yang sedang duduk di samping Kakek Mu. Satu manula dan satu anak kecil, mereka asyik berbicara sambil sesekali diselingi tawa.
Kecemasan yang dari tadi merundungi hati Camile Fang langsung mereda. Karena dari tadi sangat panik, ketika kecemasan itu mereda, tubuhnya seolah seperti langsung kehilangan tenaga. Postur berdirinya tidak seimbang, ia tampak hampir jatuh.
Dari belakang tubuhnya tiba-tiba muncul sepasang tangan. Kedua tangan itu langsung menopang tubuh Camile Fang.
Camile Fang menatapnya. Melihat mata si pemilik tangan tersebut, ia menjawab seperti orang yang sedang mengigau: "Shawn Mu......"
Shawn Mu langsung membantunya duduk di sofa. Tubuh Camile Fang sangat lemah, ia hanya bisa menggantungkan dirinya pada topangan pria itu.
Melihat Camile Fang lemas seperti itu, Kakek Mu langsung menyapa dengan iba: "Hei, kamu sakit lagi?"
Camile Fang mengumpulkan kesadarannya, lalu mengangguk pada Kakek Mu: "Lagi-lagi aku merepotkanmu."
Kakek Mu tersenyum simpatik: "Kamu tidak perlu sungkan lah dengan aku!"
Kakek Mu kemudian menatap Jacky Fang yang dari tadi menundukkan kepala dan diam saja: "Lebih baik kamu cepat-cepat ke Mommy tuh."
Jacky Fang sekilas mencuri pandangan pada Mommy-nya, lalu perlahan berjalan mendekati wanita tersebut. Ia dengan penuh penyesalan berkata: "Mommy, maaf, aku sudah membuat Mommy khawatir."
Bibir Jacky Fang langsung cemberut, air mata mengalir membasahi kedua pipinya.
Melihat anaknya yang baik-baik saja tanpa kekurangan sesuatu apa pun, Camile Fang, yang awalnya ingin menyalahkan anaknya, tidak berani mengucapkan apa-apa.
Ia dengan lembut mengangkat wajah Jacky Fang, mengelap air matanya, lalu memeluknya erat-erat.
Sambil tetap menangis, Camile Fang berkata: "Jacky Fang, lain kali jangan seperti ini lagi oke? Selamanya tidak boleh meninggalkan Mommy lagi oke?"
Jacky Fang bersandar di bahu Camile Fang. Ia mengangguk mengiyakan.
Pemandangan yang ada di hadapannya tanpa terasa membuat mata Kakek Mu memerah.
Setelah tangisnya reda, Jacky Fang, yang sudah kelelahan seharian, akhirnya terlelap.
Camile Fang kini punya kesempatan untuk bertanya pada Kakek Mu: "Jacky Fang bagaimana bisa ada di sini?"
Kakek Mu menunjuk Shawn Mu sambil berkata: "Pertanyaan ini harusnya kamu tanyakan ke dia. Dia lah orang yang membawa Jacky Fang kemari. Hari sudah malam, aku sudah harus tidur, kalian lanjut lah mengobrol!"
Kakek Mu memanggil pembantunya untuk membantunya berjalan ke kamar tidur.
Camile Fang menatap Shawn Mu.
Shawn Mu membalas tatapan wanita itu dan berkata: "Jalan, kita berbicara di luar."
Keduanya tiba di pekarangan vila.
Shawn Mu menceritakan pada Camile Fang bagaimana ia bisa bertemu Jacky Fang hari ini. Cerita pria itu membuat tubuh Camile Fang bergetar ketakutan. Untung saja ia segera tahu putranya baik-baik saja, kalau tidak ia pasti akan terus khawatir.
Angin malam agak dingin. Tadinya Camile Fang tidak begitu merasakan dingin saking paniknya, tetapi kini ia sudah tenang dan rasa dingin mulai menyerang tubuhnya. Ia tanpa sadar memeluk lengan.
Dari sudut matanya Shawn Mu sekilas melihat gestur Camile Fang. Ia langsung melepaskan jaketnya dan memasangkannya ke tubuh wanita itu.
Camile Fang mendongakkan kepala menatap Shawn Mu. Tatapan keduanya bertemu.
Camile Fang mengalihkan pandangannya dengan canggung: "Terima kasih."
"Terima kasih atas apa?" tanya Shawn Mu datar.
Camile Fang dengan setengah termenung menjawab: "Terima kasih atas jaketmu, dan terima kasih karena hari ini sudah merawat Jacky Fang."
Shawn Mu terkekeh: "Kamu seharusnya berterima kasih pada aku karena aku hari ini kebetulan bertemu Jacky Fang. Kalau itu tidak terjadi, bocah itu pasti sekarang masih menggelandang entah ke mana!"
Camile Fang mendengar ketidakpuasan dalam nada bicara Shawn Mu. Ia bertanya risih: "Apa maksud kata-katamu ini?"
"Ya maksudnya sesuai dengan apa yang aku katakan tadi." Shawn Mu kembali bersikap dingin seperti biasa, "Kamu sebagai ibu Jacky Fang tidak menjalankan tugasmu dengan baik sampai dia hilang. Apakah kamu tidak seharusnya menyalahkan diri sendiri?"
Camile Fang tersinggung. Ia menatap Shawn Mu lekat-lekat sambil menjawab: "Iya, aku memang salah, aku sudah sangat merasa bersalah dari tadi sampai nyaris mati. Tapi, kata-katamu barusan, kamu punya hak apa menyalahkan aku, kamu pikir kamu siapa aku?"
Camile Fang mengatakan kalimat tadi sambil marah. Shawn Mu mendeham dingin lalu berkata: "Aku tidak punya hak? Oh, pasti yang punya hak hanya Clinton Song!"
Wanita itu mengernyitkan alis. Ia dengan bingung merespon: "Omong kosong apa ini!"
"Humph." Hembusan nafas Shawn Mu terdengar seperti sarkas. Pria itu melanjutkan kalimatnya: “Aku selalu hanya percaya apa yang mata aku lihat. Tidak peduli seberapa ekstremnya majalah gosip berkisah, aku tetap selalu lebih percaya dengan apa yang aku lihat sendiri.”
"Majalah gosip apa? Kamu memangnya melihat sendiri apa sih?”
Shawn Mu mengira Camile Fang sengaja berpura-pura tidak paham. Pertanyaan wanita ini barusan ia anggap sebagai provokasi.
Ia memegang pergelangan tangan Camile Fang dengan kasar, lalu menariknya masuk ke dalam kamar.
"Shawn Mu kamu kemasukan apa sih! Lepaskan aku!"
Shawn Mu langsung mendudukkannya kencang-kencang di atas ranjang.
Camile Fang mengelus-elus pergelangan tangannya dengan kesakitan. Pandangannya tidak lepas dari Shawn Mu, yang sedang membelakangi dirinya mencari sesuatu di lacinya.
Beberapa saat kemudian, Shawn Mu langsung melempar sebuah majalah ke lantai di hadapan Camile Fang.
"Silahkan lihat sendiri."
Camile Fang tidak paham apa yang terjadi. Ia menunduk mengambil majalah itu, lalu membalik halamannya satu per satu.
Gerakan tangannya tiba-tiba terhenti di satu halaman.
Matanya membelalak, ia sungguh tidak percaya dengan apa yang ia lihat di majalah edisi lalu itu.
Melihat ekspresi kaget Camile Fang, Shawn Mu bertanya satir: "Bagaimana? Kamu kaget melihat identitas aslimu yang suka selingkuh terbongkar?"
Camile Fang tidak memedulikan ejekan itu, ia terus menatap foto sambil bertanya bingung: "Foto ini dari mana?"
Shawn Mu menatapnya lekat-lekat: "Paparazi memang selalu ada di mana-mana, tetapi tetap saja tidak ada asap kalau tidak ada api. Kamu-nya sendiri saja tidak waspada, jadi kalau difoto orang lain ya tidak aneh dong?"
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeCinta Dan Rahasia
JesslynLove at First Sight
Laura VanessaMy Perfect Lady
AliciaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensLove Is A War Zone
Qing QingDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End