Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 138 Pesan Penculikan

Begitu Jacky Fang mendenganya, “cyup” terdengar, dia langsung mencium wajahnya. Suara itu terdengar sangat jernih dan Camile Fang tak berkata sepatah kata pun.

Shawn Mu berjalan ke restoran barat sambil menggendong Jacky Fang. Camile Fang segera sedikit berlari mengikutinya.

Di dalam restoran, Shawn Mu memesan satu mangkuk es krim super besar untuk Jacky Fang.

Sebesar apa? Camile Fang dan Jacky Fang makan bersama-sama dengan sendok selama satu jam penuh dan mereka baru menghabiskan hanya setengahnya!

Melihat makanan yang lezat di meja, Camile Fang sedikit menyesal dirinya baru saja makan begitu banyak es krim. Sekarang dia tidak bisa makan semua makanan lezat ini.

Dengar-dengar bahwa kembang api di kota W sangat indah. Setiap malam, kembang api bisa terlihat di sepanjang sungai. Jadi setelah makan malam, mereka bersama-sama pergi ke pinggir sungai.

Kembang api meluncur dan meledak di langit, membentuk kembang api yang indah. Di bawah bintang-bintang, Jacky Fang dengan senang bermain mainan yang baru saja dibeli Camile Fang untuknya dari sebuah pedagang di pinggir jalan.

Camile Fang meletakkan tangannya di pagar dan melihat ke atas menatapi bintang-bintang dengan tatapan kosong.

Shawn Mu di samping melihat pemandangan malam yang indah, dan dia tiba-tiba merasa perasaan seperti ini sungguh memuaskan.

Camile Fang tiba-tiba berbisik, “Shawn Mu, Terima kasih.”

“ya? Kenapa tiba-tiba bicara seperti ini? Shawn Mu sedikit bingung.

“Terima kasih sudah datang menemani Jacky Fang ikut serta kompetisi.”

Camile Fang berkata dengan tulus dari dasar hatinya. Dia benar-benar sangat berterima kasih padanya telah datang, karena hampir semua anak yang datang ikut serta dalam kompetisi hari ini semuanya beranggotakan tiga keluarga.

Jika Shawn Mu tidak ada di sini hari ini, Jacky Fang akan terluka oleh adegan-adegan di tempat kompetisi dan merasa sedih karena tidak mempunyai seorang ayah.

Shawn Mu menjawab dengan tidak sopan, “Baiklah, kamu tahu harus berterimakasih padaku .”

Pagi-pagi keesokan paginya, Jacky Fang bangun dari tempat tidur di hotelnya. Dia berlari ke kamar sebelah dan mengetuk pintu kamar Paman Mu, tetapi dia tidak sengaja menemukan ibunya sedang berbaring di tempat tidur Paman Mu lagi.

Camile Fang mengenakan pakaian berwarna hitam. Dia ingat dia jelas-jelas tidur di kamar bersama Jacky Fang tadi malam. Bagaimana bisa setelah bangun dia berbaring di tempat tidur Shawn Mu?

Shawn Mu tersenyum seringai di wajahnya, dengan tenang menyaksikan dia mengenakan pakaiannya tergesa-gesa.

Tadi malam, saya pergi ke kamarnya dan melihat wajahnya sedang tertidur merah dan cantik. Aku tidak bisa menahannya untuk menggendongnya ke kamar sendiri dan memeluknya tidur.

Camile Fang berkata dengan sedikit marah, “Cepat bangun! Kompetisi akan dimulai pukul sepuluh!”

Shawn Mu tidak terburu-buru untuk bangun dan berganti pakaian, dia juga tidak lupa untuk mengelurkan tangan dan mencubit pinggangnya, berkata sambil bercanda: “Kamu memiliki pinggang yang lebar.”

Camile Fang marah dan berkata, “Shawn Mu, kamu orang tua! Siapa yang memiliki pinggang lebar? Kamu yang tebal! Di bagian mana aku lebar!”

Shawn Mu tiba-tiba membungkuk dan berbisik di telinganya, “Ya, aku semuanya tebal.”

Dia bereaksi, wajahnya langsung memerah dari pipi sampai ke telinga. Dia berusaha untuk tetap tenang dan berteriak, “Shawn Mu, kamu memang cabul!”

Melihatnya berlari keluar dari kamar, dia tersenyum dan mengenakan jasnya. Kemudian tepat saat dia akan meraih ponselnya untuk melihat jam, saat itu ponselnya bergetar di atas meja.

Dia mengambil ponselnya, ternyata Branson Liang yang menelepon.

Dia menjawab telepon dan berkata dengan marah, “Apakah kamu tidak tahu aku sedang sibuk? Ada urusan apa kamu menelponku?

Suara Branson Liang terdengar sedikit kebingungan, dan dia berkata dengan cemas, “Kak, kondisi tidak baik, Nonoa Barbara An menghilang!”

Shawn Mu mengerutkan kening dan berkata, “Apa kamu bilang hilang? Kamu bicara yang jelas!”

Branson Liang menjawab, “Kak, Nona Barbara An belum datang ke perusahaan lagi sejak dua hari lalu, dan dia juga tidak meminta izin pada aku. Hari ini saya juga tidak melihatnya jadi saya menelponnya, tetapi saya tidak menyangka bahwa teleponnya tidak ada yang menjawab, kemudian Saya pergi ke rumahnya dan tetap tidak bisa menemukannya!”

Setelah mendengar apa yang dikatakan Branson Liang, Shawn Mu juga mulai panik: “Mengapa orang bisa hilang tanpa alasan? Kamu yakin sudah mencarinya ke semua tempat?”

Branson Liang sangat panik saat itu. “Aku benar-benar telah mencarinya tetapi tidak bisa menemukannya. Barulah aku menelponmu kak!”

Shawn Mu menutup telepon dan sendiri mencoba menelepon Barbara An, tetapi dia menemukan pesan yang belum dibaca di ponselnya.

Kemarin dia menghabiskan sepanjang hari dengan Camile Fang dan Jacky Fang, tidak melihat ponsel sama sekali.

Dan pesan ini ternyata adalah pesan yang dikirim oleh Barbara An kemarin!

Isi pesan teks adalah: Kamu adalah Shawn Mu, kan? Barbara An sekarang ada di tangan saya sekarang! Jangan tanya siapa saya! Dan juga lebih baik tidak menelepon polisi, atau saya bisa membunuhnya! Jika kamu ingin menyelamatkannya, segera siapkan uang tebusan sebesar 200 miliar! Sebelum besok sore kamu dapat mengirim uang tersebut ke jalan Tianhuabei, menaruhnya di tempat sampah yang ada di sudut jalan. Jika kau terlambat maka habislah sudah!

Pesan ini dikirim kemarin, yang artinya uangnya harus dikirimkan sore ini!

Shawn Mu tidak bisa memikirkan hal yang lain. Dia telah kehilangan Barbara An sekali. Kali ini, apapun yang terjadi dia tidak mau kehilangan dia lagi.

Begitu pintu terbuka, Camile Fang dan Jacky Fang kebetulan sedang berdiri di pintu.

“Paman Mu, Mommy dan aku sudah menyikat gigi dan mencuci muka! Sekarang hanya tinggal kamu!” Terdengar suara lembut Jacky Fang, tetapi dia tidak punya waktu untuk mempedulikannya.

Dia hanya berkata dengan cepat, “Maaf, Jacky Fang. Paman harus segera pergi karena ada urusan yang harus segera diselesaikan.”

Setelah berbicara, dia langsung berlari keluar dari hotel tanpa melihat ke belakang.

Jacky Fang berdiri diam tercengang, hati kecilnya bertanya-tanya apa yang terjadi. Butuh waktu lama barulah dia bertanya, “Bu, mengapa Paman Mu tiba-tiba pergi?” Apakah dia tidak menginginkan Jacky Fang dan Mommy lagi?

Melihat wajah kecilnya yang sedih, hati Camile Fang terasa sedikit sakit. Tubuhnya jongkok dan berkata, “Jacky Fang adalah anak yang baik. Pekerjaan Paman Mu sangat sibuk. Dia harus menangani banyak hal, jadi dia harus pergi dengan cepat. Jacky Fang harus mengerti keadaan Paman Mu. Dia sebenarnya sangat mencintai Jacky Fang.”

Jacky Fang tampaknya mempercayai kata-katanya dan suasana hatinya membaik. Dia meraih tangan Camile Fang dan berkata, “kalau begitu Mommy, ayo kita cepat pergi ke tempat pertandingan. Jacky Fang sudah tahu mau menggambar apa hari ini!”

Camile Fang bertanya, “Benarkah? Jadi apa yang ingin digambar Jacky Fang hari ini?

Jacky Fang menggelengkan kepalanya dan memberi isyarat “syuhh”. Dia berkata dengan misterius, “Ini rahasia. Mommy juga nanti akan tahu!”

Dalam babak final, semua anak yang ikut serta mencoba untuk mengerahkan imajinasi terbaik mereka, mereka semua menggambar semua jenis gambar fantastis dan bertalenta.

Hasil akhir dari seleksi akhirnya keluar. Sebuah lukisan bernama “Kebahagiaan Kecil” melewati lukisan-lukisan lainnyam akhirnya memenangkan peringkat pertama.

Lukisan ini berbeda dengan gambar fantastis yang biasa digambar oleh anak-anak, Lukisan ini sangat sederhana, isi lukisannya adalah sosok keluarga beranggotakan tiga orang. Ibu sedang menggambar dan ayahnya menemani pria kecil bermain. Lukisan ini menang di sisi penggambarannya yang hangat, penuh warna yang kaya dan sketsa objek didalamnya pun sangat halus dan mendetail.

Melihat Jacky Fang berdiri di podium kemenangan, Camile Fang hampir menangis. Jacky Fangnya masih belum mengerti banyak hal, tetapi dia sudah sangat luar biasa.

Tuan rumah mengambil mikrofon dan bertanya, “Sedikit pertanyaan, juara kita nak Jacky Fang, mengapa kamu bisa terpikir untuk menggambar lukisan seperti ini?”

Jacky Fang menatap Camile Fang yang ada di bawah panggung, dan suaranya yang kekanak-kanakan menjawab dengan keras, “Yang digambar Jacky Fang adalah sebuah harapanku yang terindah! Jacky Fang berharap bahwa suatu hari dia akan bisa seperti di dalam lukisan, bersama Mommy dan Paman Mu bersama duduk di dalam rumah yang hangat.

Ternyata pria dalam lukisan Jacky Fang adalah Shawn Mu! Dalam hati kecilnya, dia pasti membayangkan banyak adegan hangat yang tak terhitung jumlahnya!

Dengan memegang sertifikat hadiah kehormatan peringkat pertama, dan sebuah alat pembaca. Jacky Fang dan Camile Fang dengan senang hati pulang dengan kereta cepat.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu