Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 130 Penghasut di Balik Layar

Camile Fang kembali teringat kejadian itu. Ia bahkan bisa mengingat ekspresi kejam Shawn Mu waktu itu.

Ia tidak melihat dokumen itu, melainkan langsung bertanya: “Jadi siapa pelakunya? Apakah Shawn Mu?”

Clinton Song menggeleng: “Bukan Shawn Mu, melainkan Manajer Wang, penanggung jawab departemen pasar Gloria Corp.”

Manajer Wang?

Camile Fang mengingat-ingat sejenak. Impresinya terhadap orang itu tidak terlalu dalam. Ia hanya ingat ia adalah seorang pria paruh baya yang agak tambun. Rambutnya agak beruban, dan tengah kepalanya botak.

“Clinton Song, aku cuti pagi ini, aku ingin pergi mencari dia dan meminta penjelasannya!” Camile Fang langsung pergi setelah mengucapkan ini.

Clinton Song menahan tangannya: “Aku temani kamu pergi.”

Camile Fang mendapat nomor ponsel Manajer Wang dari salah satu bekas rekan kantornya sewaktu masih bekerja di Gloria Clothing lalu. Ia mengaku sebagai penanggung jawab St. Louis Clothing dan mengajak pria itu bertemu di sebuah rumah makan.

Manajer Wang datang dengan cepat. Ketika ia baru duduk, Camile Fang langsung menyergap: “Manajer Wang, mengapa kamu mengambil kontrak kami dengan Joy Clothing?”

Manajer Wang terhenyak. Kalau saja dari awal ia tahu Camile Fang akan menanyakan hal ini, ia jelas tidak akan datang. Tetapi sekarang sudah terlambat, jadi ia hanya bisa mengelak: “Bukan saya! Kontrak Gloria Clothing dengan Joy Clothing bukan saya yang menginisiasi!”

Camile Fang menggebrak meja. Ia lalu berdiri dan berkata kencang-kencang: “Manajer Wang, kamu mau mengelak apa lagi? Kami sudah memiliki bukti yang akurat dan tidak terbantahkan! Dulu kita rekan sekantor, mengapa kamu kini tiba-tiba tega menusuk saya dari belakang?”

Kemarahan Camile Fang sukses membuat Manajer Wang gentar.

Meskipun ia sudah melalang buana di kantor selama belasan tahun dan kini sudah menjabat manajer, tetapi ia tetaplah seorang pengecut yang takut berurusan dengan masalah.

Melihat penampilan Camile Fang yang perkasa seperti ini, ia langsung ketakutan.

Clinton Song, yang daritadi ada di sebelah Camile Fang, ikut buka suara: “Manajer Wang, coba kamu pikirkan, kalau bosmu tahu kamu secara sepihak dan tanpa persetujuannya membicarakan kontrak sebesar ini, apa konsekuensi yang akan kamu terima?”

Clinton Song paham Manajer Wang mungkin tidak akan terlalu takut dengan dirinya dan Camile Fang, jadi ia bawa-bawa nama Shawn Mu.

Manajer Wang jelas langsung panik, ia buru-buru membela diri: “CEO Song, beri saya kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kontrak ini benar-benar bukan saya yang menginisiasi! Saya hanya ditunjuk oleh Barbara An, si wakil ketua departemen itu. Kamu jelas tahu hubungan Nona An dengan CEO Mu kan? Jadi, ketika ia menyuruh saya melakukan ini, saya tidak meminta persetujuan dari CEO Mu dan langsung melaksanakannya.”

Pria itu tidak berbohong. Waktu itu Barbara An tiba-tiba mendatanginya dan menyuruhnya mengadakan pembicaraan kontrak tahun ini dengan Joy Clothing.

Karena tahu betul posisi Barbara An di hati CEO Mu, ia bahkan tidak berpikir apa-apa lagi dan langsung menjalankan seluruh tahapan negosiasi.

Ia menambah dua kalimat kalimat: “CEO Song, Nona Fang, penjelasan saya barusan seratus persen benar! Kalau pun kalian beri saya seratus nyali, saya tetap tidak akan berani memfitnah Nona An!”

Sekarang di Gloria Clothing tengah beredar rumor bahwa Barbara An adalah istri masa depan Shawn Mu. Pria itu jelas tidak akan berani memfitnah Barbara An!

Di ruang kerja CEO Gloria Clothing, Barbara An dan Shawn Mu sedang mendiskusikan detail acara perilisan desain baru minggu depan.

Jim Lu mengetuk pintu lalu berjalan masuk: “CEO Mu, Nona Fang ada di depan dan mengamuk-ngamuk minta dipertemukan dengan Nona An. Karena aura wajahnya tidak baik, saya tidak mengizinkannya masuk. Sekarang ia menunggu di depan, apakah Nona An bersedia menemuinya sebentar?”

Shawn Mu mengangkat kepala, wajahnya terlihat kurang senagn. Wanita gila ini bukannya sudah mengundurkan diri? Untuk apa dia tiba-tiba datang lagi ke kantor Gloria Clothing?

Barbara An tersenyum, lalu berkata pada Jim Lu: “Boleh, silahkan ia masuk, saya tunggu dia di sini.”

Camile Fang masuk tidak lama kemudian. Ia datang dengan raut kesal. Ia mengabaikan Shawn Mu dan langsung berjalan ke sisi Barbara An.

Ia dengan marah melabraknya: “Barbara An, mengapa kamu mengambil transaksi kami dengan Joy Clothing? Aku benar-benar sudah salah menilaimu!”

Untuk apa ia waktu itu susah payah membantu Barbara An membuat desain pakaian baru!

Kalau itu ia bahkan sampai mengasihani Barbara An karena masih muda namun kedua kakinya cacat. Ia sama sekali tidak menyangka wanita itu sangat jahat dan tega berkhianat!

Barbara An dengan tidak bersalah menjawab: “Camile Fang, apa yang sedang kamu bicarakan? Maksudmu transaksi yang digolkan Gloria Clothing dengan Joy Clothing?”

Camile Fang semakin marah. Ia berbicara dengan keras: “Barbara An, bisakah berhenti bersandiwara? Kalau kamu ingin berkompetisi dengan St. Louis Clothing, berkompetisilah dengan adil dan jangan bermain di belakang! Lagipula, dengan ketenaran Gloria Clothing sekarang, bukankah kalian bisa menggolkan transaksi dengan mudah tanpa bermain curang?”

Barbara An tersenyum tipis lalu menjawab tenang: “Camile Fang, kamu benar-benar salah paham. Yang ada di pikiran saya waktu itu hanya Joy Clothing adalah pemain besar di industri ini, jadi bekerjasama dengan mereka akan membawa keuntungan bagi perusahaan kami. Aku sama sekali tidak tahu St. Louis Clothing sudah menggolkan transaksi ini duluan. Kalau aku tahu, aku jelas tidak akan melakukannya.”

Wajah Shawn Mu gusar, ia ikut buka suara: “Barbara An, kamu benar-benar melakukan itu?”

Wajah garang Camile Fang awalnya tidak menakutkan sama sekali bagi Barbara An. Tetapi mendengar satu pertanyaan dari Shawn Mu, mata wanita itu langsung memerah.

Ia menjawab dengan nada seperti akan menangis: “Shawn Mu, kamu curiga denganku?”

Melihat reaksi Barbara An, hati Shawn Mu langsung gundah.

Wajahnya kini lebih rileks, suaranya kini juga lebih lanjut dan lembut: “Tidak, Barbara An, aku hanya bertanya saja. Kamu boleh tidak menjawabnya kalau tidak mau.”

Barbara An menahan tangis, lalu menjawab: “Shawn Mu, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Aku melakukannya semata-mata karena aku tahu itu akan membawa keuntungan bagi perusahaan kita.”

“Kamu berbohong!” Camile Fang lagi-lagi berteriak. Ia tidak bodoh, ia tahu betul trik ini!

“Cukup! Camile Fang, Barbara An sudah menjelaskan dengan detil, sekarang kamu boleh pergi!” bentak Shawn Mu pada Camile Fang.

Ketika Shawn Mu berbicara dengan Camile Fang, nada bicaranya kalau tidak dingin ya marah.

Tetapi ketika berbicara dengan Barbara An, nada bicaranya selalu ramah dan lembut.

Camile Fang tidak tahu lagi bagaimana ia harus keluar dari ruang kerja itu. Langkah kakinya terasa luar biasa berat.

Setelah melihat perbedaan sikap Shawn Mu pada dirinya dan Barbara An, hatinya langsung pecah berkeping-keping.

Ia sebenarnya datang mencari Barbara An bukan dengan niat membuat wanita itu mengakui kesalahannya. Ia sepenuhnya hanya ingin melampiaskan kemarahannya belaka.

Ia tidak menyangka pada akhirnya akan dipermalukan mereka berdua.

Ketika berhadapan dengan Barbara An, Shawn Mu tidak pernah mementingkan prinsip dan nilai moral yang dipegangnya. Ia selalu bersikap kompromis pada wanita itu.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu