Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu

"Akhirnya tahu untuk pulang". Tidak terdengar ada perasaan apapun dari perkataan Shawn Mu, dingin bagaikan es.

Camile tidak mempedulikan perkataannya, hanya menanyakan: "Dimana Jacky Fang?"

"Dia telah tidur".

Camile menganggukkan kepalanya, ingin pergi ke kamar untuk melihatnya.

Saat melewati Shawn Mu, tangannya Cemile malah telah di tahan olehnya.

Shawn Mu bertanya dengan dingin: "Kamu masih peduli untuk melihat dia?"

Camile dengan marah mengatakan: "Apa maksudmu?"

Shawn Mu tertawa sinis: "Semalam tidak pulang sepanjang malam, hari ini malah jam segini baru pulang, kalau bukan aku pergi menyuruh orang untuk menjemput dia, dia sekarang masih terlantar di TK tidak akan yang pedulikan!"

Dengan ekspresi yang galak menatap Camile, kalimat demi kalimat dikatakan dengan menusuk: "Katakan, semalam kamu telah pergi kemana, bersama siapa? Apa yang telah kamu lakukan?"

Dia menanyakannya sekaligus, sama sekali tidak menyadari betapa menusuknya perkataannya.

Kejadian saat Clinton Song membawa sepasang ibu dan anak ini pergi meninggalkan pesta, selalu terbayang dalam pikirannya, membayangkan kemungkinan dia dan Clinton Song bersama sepangjang malam, amarahnya langsung membara.

Camile merasa sangat marah terhadap sikapnya ini, dengan kuat berusaha ingin melepaskan tangan dirinya dari cengkraman dia, berteriak: "Aku pergi kemana, bersama dengan siapa, melakukan apa, tidak perlu kamu pedulikan, kamu kira kamu siapa, atas dasar apa mempedulikanku!!!"

"Ah!"

Bersamaan dengan teriakan Camile Fang, seluruh dirinya telah ditarik oleh Shawn Mu, dan terjatuh di sofa.

Shawn Mu menekan dirinya di atas tubuhnya, dari posisi yang tinggi menatapnya, bola mata yang biasanya dingin bagaikan es, malah membara api yang sulit dipadamkan.

Camile Fang ketakutan melihatnya: "Kamu, apa yang ingin kamu lakukan?!"

Shawn Mu menunjukkan senyuman yang licik dan dingin: "Apa yang ingin kulakukan, hmm, aku ingin membuatmu melihat, aku sebenarnya memiliki hak untuk mempedulikanmu atau tidak!"

Setelah mengatakannya, tangannya jatuh di bagian dada Camile Fang, dengan sekuat tenaga merobek bajunya.

Camile Fang berusaha ingin mendorongnya, tapi tidak berhasil, berteriak: "Jangan! Lepaskan aku!"

"Lepaskan? Dasar kamu wanita tidak tahu diri, melahirkan anak sebelum menikah, pertama-tama memarahi dengan begitu galak, lalu lengket dengan Clinton Song dan tidak pulang semalaman, bukankah ini berarti kamu haus akan pria? Hari ini aku akan mewujudkan keinginanmu!"

"Aku tidak begitu, Shawn Mu, aku tidak begitu!"

Camile Fang melawan sekuat tenaga, dengan sekuat tenaga menarik bajunya sendiri, melindungi dada dan tubuh yang terlihat.

Tapi walaupun menggunakan sekuat tenaga untuk memberontak, tetap tidak ada gunanya, dirinya yang kurus mungil pada dasarnya bukanlah lawan dari Shawn Mu.

Dengan cepat, baju bagian atas telah robek, terlihat baju dalam yang berwarna putih.

"Kumohon padamu! Shawn Mu, lepaskan aku, kumohon lepaskanlah aku!"

Camile Fang memohon-mohon padanya, tetap tidak mempengaruhi pria diatasnya.

Tulang selangkanya yang menawan, kulit putih yang bersih dan indah, dua gundukan gunung berisi yang begitu memikat......

Semua ini telah merangsang perasaan Shawn Mu, dengan perlahan kesadarannya telah menghilang, gairah telah memenuhi seluruh dirinya.

Dia tidak mempedulikan perlawanan sekuat tenaga dari orang dibawahnya, menurunkan tubuhnya, menyelamkan dirinya ke dalam surga ini, dengan penuh serakah menciumnya.

Camile Fang melawan dengan kuat, dengan perlahan menjadi keputusasaan, pandangan mata yang hampa, air mata mengalir tanpa henti, sampai dirinya tidak ada pergerakan sama sekali, membiarkan Shawn Mu meraba setiap inci dari kulit didadanya.

Tiba-tiba, seakan-akan Shawn Mu menyadari tubuh seseorang yang membeku dalam pelukannya, kesadaran Shawn Mu mulai kembali secara perlahan.

Dia mengangkat kepalanya sedikit demi sedikit bagaikan sebuah robot, melihat wajah pucatnya Camile yang begitu putus asa, wajahnya penuh dengan air mata.

Shawn Mu menonjokkan kepalan tangannya dengan kuat ke arah sofa, akhirnya melepaskannya, lalu bangun dan duduk di samping.

Dia menundukkan kepalanya, wajahnya penuh dengan ekspresi yang sulit dimengerti.

Camile Fang bangun dengan perlahan dan duduk, mengalirkan air mata tanpa suara, menarik baju yang tidak bisa menutupi tubuhnya lagi, dengan lemas meringkuk disana, memeluk seluruh dirinya.

"Kenapa? Kenapa memperlakukanku seperti itu......" Setelah terdiam begitu lama, Camile Fang sambil menangis tersedu-sedu, bersuara dengan suara kecil.

Shawn Mu menundukkan kepala, memejamkan matanya sedikit, tidak menjawabnya.

Kenapa?

Dia sendiri juga tidak mengetahuinya.

Setiap kali melihat Camile Fang bersama dengan pria lainnya, hatinya akan membara amarah yang sulit diredupkan, bara api itu seakan-akan hampir membakar mati dirinya!

Apalagi saat melihatnya bersama dengan Clinton Song.

Setiap kali melihat pandangan mata Clinton Song saat melihatnya, dia merasa sangat ingin membunuh pria itu.

Memangnya siapa Clinton Song, seluruh keluarga Song adalah pengecut di bawah tangannya Shawn Mu, asalkan dia mau, kapanpun bisa membuat keluarga ini hancur berantakan, dan tidak akan mampu untuk bangkit kembali!

Bahkan sekarang Clinton Song berani merebut orang miliknya......

"Shawn Mu", Camile Fang melihatnya tidak menjawab, tidak tahu dari mana datangnya keberaniannya, lanjut menanyakan: "Di dalam hatimu, aku begitu menyedihkan, dan kamu begitu membenciku?"

Hati Shawn Mu terkocar-kacir, dia yang biasanya dingin dan tenang, tidak pernah mengalami hatinya yang begitu kacau seperti ini.

Seketika, dalam pikirannya muncul wajah yang lembut itu.

Akhirnya dia berdiri, tidak pergi melihatnya, suara yang dingin terngiang di telinganya Camile Fang: "Kamu pergilah, jangan biarkan aku bertemu denganmu lagi".

Setelah mengatakannya, langsung meninggalkan wanita yang masih meringkuk di sofa, berbalik dan pergi.

Camile Fang duduk sendirian di tempat itu, tidak bersuara.

Setelah berdiam terlalu lama, dia berdiri dan pergi ke kamar mulai membereskan barang.

Malam itu juga, membawa pergi Jacky Fang yang masih tertidur lelap meninggalkan rumah.

Keesokan harinya, di kediaman keluarga Mu.

"Sudah menemukannya tidak?!"

"Tidak ada, bapak, tuan muda Jacky tidak pergi ke TK".

"Di perusahaan, sudah mencarinya disana?

"Sudah kucari, nona Camile hari ini juga tidak ke perusahaan".

"Pergi! Coba pergi lihat ke tempat rumah yang dia sewa dia dulu!"

"Sudah kulihat, rumah itu sudah lama telah disewa oleh orang lain, nona Camile dan tuan muda Jacky tidak disana".

Pagi-pagi sekali, Kediaman keluarga Mu telah menjadi kacau, mencari kesana-kemari tanpa henti.

Karena ketika bapak Mu bangun, melihat sebuah surat perpisahan dari Camile Fang.

Pesannya sangat singkat, hanya beberapa baris, katanya dirinya telah membawa pergi Jacky Fang, terima kasih atas perhatiannya selama ini, lalu tidak mengatakan kemana mereka pergi.

Hal ini telah membuat orang tua ini kepanikan, dia segera menyuruh semua orang untuk pergi mencari mereka.

Tapi orang yang mencari telah pergi kesemua tempat, tetap tiada hasil.

Bapak Mu sangat panik bagaikan semut yang berada dalam panci yang panas, berulang kali menghela napas karena panik di ruang tamu: "Hah... Ada apa ini sebenarnya? Tengah malam begini, seorang wanita membawa seorang anak kecil keluar rumah, begitu berbahaya, semoga tidak terjadi apapun!"

Di Century's Corp, ruang CEO.

Shawn Mu sedang menandatangani dokumen yang dibawakan oleh Branson Liang.

Bransong Liang bersikap dengan sangat hati-hati, dia merasa CEO hari ini sangat tidak seperti biasanya.

Biasanya saat Shawn Mu mengatasi suatu masalah atau menandatangani dokumen, sangatlah mudah menggerakkan tangannya, tidak akan ada bercak bolpen sama sekali.

Hari ini tampak selalu murung dan melamun, selalu perlu dirinya yang mengingatkan Shawn Mu, kalau tidak dia hampir tanda tangan di tempat yang salah.

Tapi ada apa sebenarnya dengan tuan Shawn Mu yang akan segera menikah dengan wanita cantik ini......Branson Liang sangat kebingungan.

"Sudah, ambillah".

Shawn Mu menghela napas, menutup dokumen yang telah di tandatangani, dan menyimpan bolpen tanda tangannya.

Branson Liang mengambil dokumennya dan melihatnya sambil berjalan keluar, lalu tiba-tiba sepertinya telah melihat suatu hal yang lucu, ketawa sebentar lalu berbalik kembali.

Dia tertawa sambil bercanda: "CEO Mu, sejak kapan kamu telah mengganti namamu menjadi Camile Fang?"

Shawn Mu dengan dingin melihat Branson Liang, dalam pandangannya yang dingin penuh dengan kebingungan.

Branson Liang tertawa, dan membukakan dokumen tadi kepada Shawn Mu.

Memang tanda tangan CEO lebih unik, tanda tangan dari Shawn Mu terkesan kuat dan tebal, malah dengan jelas tertulis: Camile Fang.

Shawn Mu tertekun sejenak, dia berusaha menembunyikan suasana hati yang terpancar di matanya, dengan tanpa ragu, merobek proposal itu, dan membuangnya ke tempat sampah.

Dengan tegas berkata kepada Branson Liang: "Print ulang proposal tadi sekali lagi".

Branson Liang tidak mampu menyembunyikan senyumannya di wajahnya, sekuat tenaga menahan keinginan untuk bergosip, dan keluar dari ruang kantor.

Shawn Mu berjalan menuju samping jendela, melihat keluar, mengingat kembali tentang kemarin, wajah yang mengalirkan air mata dan badan yang putih bersihnya Camile Fang, kejadian itu, tidak bisa hilang dari pikirannya.

Semalam setelah keluar dari rumah, dia langsung pergi ke perusahaan dan berdiam diri disana sepanjang malam, semalaman tidak tidur.

——Di dalam hatimu, aku begitu menyedihkan, dan kamu begitu membenciku?

Perkataan saat wanita itu menangis tersedu-sedu, terus terngiang ditelinganya.

Apakah dirinya membenci Camile Fang?

Tidak, yang dia benci adalah, saat dimana Camile Fang bersama dengan pria lain.

Pantas mati, sejak kapan wanita itu, mulai membuat dirinya begitu peduli dengan dia......

Novel Terkait

Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu