Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium

Anaknya dipuji, Ibu kandungnya terlihat sangat senang, Camile tersenyum dan berkata : “Aku tidak ingin setelah dia besar nanti melakukan hal yang besar, aku ingin dia hidup dengan bahagia.”

“Ai~” Ayah Mu tidak menyetujui ini, “Hidup orang terkadang dilahirkan untuk melakukan sesuatu, kamu ini seorang ibu harus menjadi contoh yang baik, jangan bersedih!”

Camile dengan sungkan tersenyum dengan sungkan.

Ayah Mu seperti memikirkan sesuatu, berkata dengan Shawn: “Ai, jangan berkata, sifat Jacky ini mirip sekali denganmu Shawn, tidak bisa semudah itu untuk menang, suka mencari kesusahan, sungguh mirip sekali.”

Shawn menyatukan kesepuluh tangannya, lalu duduk ditas sofa: “Jika dengan mudah bisa mendapatkan sebuah barang, maka tidak bisa menghargai, jika dengan susah payah mendapatkan ini, maka dia bisa menghargai.”

Ayah Mu dan Shawn secara santai mereka berbincang, tetapi Camile mengerti maksud dari ini, dan duduk dinomor tempat duduknya.

Dia tidak tahu bagi Shawn apakah dengan mudah mendapatkan sesuatu.

Jika iya, jika iya berartikah dia tidak bisa dihargai olehnya?

Tidak tahu sejak kapan, Camile mulai menyayangi Shawn.

Dia seketika merasa, dirinya begitu peduli terhadapnya!

Hati dan jiwanya Camile, berada dikeluarga Shawn, lalu menaikkan badannya dan pergi membawa Jacky.

Ayah Mu lalu meminta pelayan untuk mengikuti Shawn keluar.

Camile mengandeng tangan Jacky keluar dari sini, Shawn bertanya : “Waktu masih pagi, kenapa terburu-buru untuk pergi?”

Camile menundukkan kepalanya tidak berkata, lalu berkata kepada Shawn : “Jacky telah membaik sekarang, juga bisa berkata, dan lebih sering tersenyum, lomba designku juga telah berakhir, ketika menunggu hasil lomba ini keluar, lalu aku akan memiliki banyak waktu untuk menemani Jacky, jadi tidak membutuhkan kamu untuk menemani dia disini.”

“Apakah kamu sedang mengusir aku sekarang?” Shawn mengerutkan dahinya, merasa ada yang aneh disini.

“Bukan ingin mengusir, hanya tidak ingin merepotkan kamu lagi.” Camile tidak lagi melihat matanya, dia hanya melihat kakinya sendiri.

Shawn dengan dingin berkata: “Jacky telah membaik, maka kamu tidak menginginkan aku lagi, apakah ini sebuah jembatan?”

Jacky yang berada disamping ibunya itu ingin mengusir paman Shawn, dengan segera dia berkata kepada Camile : “Ibu ibu, jangan mengusir paman Shawn, Jacky menyukai dia!”

Camile dengan lembut memegang dagunya Jacky lalu berkata : “Paman Shawn memiliki rumahnya sendiri, tidak bisa hidup dengan kita selama, Jacky anak yang pintar, setelah ibu memiliki waktu maka ibu akan mengajak kamu untuk bermain bersama paman Shawn.”

“Tidak!” Jacky memprotes, lalu dengan erat memeluk kakinya Shawn, “Jacky ingin paman Shawn bersama terus bersama kami!”

“Jacky! Kamu tidak mendengarkan perkataan ibu lagi? !” Camile dengan marah berkata kepada Camile.

Jacky yang dimarahi itu, tidak berani berkata, matanya mengeluarkan airmata, dia tetap memeluk kakinya Shawn.

Shawn yang mengetahui sikapnya Camile, dengan sedikit bersemangat, lalu bertanya : “Kenapa dengan dirimu, kenapa kamu ingin aku pergi?”

Camile lalu berkata : “Aku hanya tidak ingin kamu dengan mudah mendapatkan aku.”

“Apa?” Shawn tidak mengerti ini.

“Kamu barusan berkata kepada kakek, jika kamu dengan mudah untuk mendapatkan sesuatu, maka kamu tidak akan menyayanginya, harus dengan susah mendapatkan ini, barulah kamu bisa menghargai ini, aku tidak ingin ‘dengan mudah mendapatkan barang’.”

Camile berkata dengan sedikit sedih, dalam penglihatan dia, dalam beberapa saat ini telah terjadi hubungan antara dia dan Shawn, dia telah kehilangan akal sehatnya, dirinya sendiri telah semakin dalam, merasa tidak dihargai olehnya.

Ternyata alasan ini!

Sungguh wanita yang bodoh!

Shawn tertawa dengan keras.

Wajah Shawn yang dingin, dia jarang sekali tertawa, jika tertawapun, dia pasti tertawa dengan pelan, Camile baru pertama kalinya melihat direkturnya ini tertawa hingga seperti ini.

Dia melihatnya, Shawn seketika memeluk, membawa dia kedalam pelukannya : “Kamu sudah mendengarkan ini?”

“Mendengarkan apa?” Camile bertanya.

“Detak jantungku.” Shawn dengan merendahkan suaranya dia berkata.

“Iya.” Camile dengan pelan menjawab.

Shawn mempererat pelukannya, dengan erat memeluk Camile dan berkata : “Kamu adalah satu-satunya yang membuat detak jantungku berdetak kencang.”

“Jadi?” Camile juga merasa detak jantungnya berdetak dengan kencang.

Shawn menghela nafasnya dengan panjang, berada didekat rambutnya dan berkata : “Jadi, kamu paling susah untuk didapatkan, kamu seperti barang berharga aku, tahukah kamu? Hatiku ini, dari beberapa tahun lalu hingga sekarang, telah tenang selama bertahun-tahun lalu lamanya, ketika kamu muncul, membuat irama disini, dan aku tidak terbiasa dengan irama yang berantakan ini, aku terbiasa mengontrol semua ini, dan ini bukanlah tempat aku mengontrol semua ini, aku pernah membenci ini, menjauhimu, tetapi aku merasa, irama ini berbeda, membuat hidupku lebih berarti, membuat hidup ini lebih berarti, semua ini yang kamu berikan, maka apakah kamu ingin meninggalkan aku, masih ingin berlari dari aku?”

Bertahun-tahun lalu ketika Barbara pergi, dia mengira dia kehilangan cinta, maka itu membuat hatinya menjadi tenang, dan dia rela berhenti disana.

Tetapi ketika Camile masuk kedalam hidupnya, tidak disangka, membuat hati dia berdetak dengan kencang.

Camile dengan dekat berada dipelukannya, airmatanya terus saja mengalir “Perkataanmu terlalu bagus, aku hampir jatuh, aku merasa aku tidak bisa melarikan diri, juga tidak bisa menghilang.”

Shawn mengangkat wajah Camile, lalu memberikan sebuah kecupan dibibirnya, mata mereka saling bertemu, kedua mata ini bertemu dengan saling mencinta.

Ada seorang anak kecil yang berada disana dan tidak mengerti pembicaraan kedua orang dewasa ini, tetapi dia mengerti jika dicium, lalu merasa diabaikan.

Dia mendekatkan kakiknya, lalu menarik baju Camile dan berkata : “Ibu, Jacky juga ingin dicium!”

Mereka berdua yang merasa sedang bermanis-manisan itu sedang diganggu oleh Jacky, lalu membuat suasana ini menjadi penuh dengan tawaan.

Shawn mengangkat tubuh anak ini, lalu memberikan kecupan pada wajah putih itu, Jacky memberikan wajah bahagianya itu.

Ketika mereka bertiga kembali kerumah, dimalam hari Shawn yang membacakan buku cerita untuk Jacky diatas sofa, Camile sedang melakukan pekerjaannya, dia sedang mencari berkas tentang Venice diinternet.

Venice adalah design terbagus didunia ini, saat ini berada di Milan, dia sering melakukan perjalanan sepanjang tahun diluar negeri, tidak ada tempat tinggal yang tepat untuknya, walaupun terus mengejar, tetapi sangat jarang berada diberada ditempat umum, orang diluar hanya mengenal designnya saja, tetapi tidak pernah melihat dia.

Camile masih belajar di Milan Design Univ, lalu menjadikan Venice sebagai Idolanya, dia sangat menyukai karyanya itu, tidak disangka perlombaan Venaca kali ini jurunya adalah dia.

Dipojok kanannya ada sebuah pesan yang tidak asing, Camile membukanya, lalu melihat pesan yang dikirimkan oleh Mirror ini.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu