Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri

Senyum pria itu semakin genit, mukanya penuh dengan hasrat dan matanya mengeluarkan tatapan yang menjijikkan.

Dalam sekejap itu, Barbara An langsung merasa mual, dia menghempaskan tangannya ingin mendorong pria menjijikkan itu, siapa sangka pria itu langsung menariknya ke dalam pelukannya.

“Ah!”

“Haha!”

Orang-orang di dalam bar yang melihat keramaian langsung bersorak. Pria itu seperti mendapat dorongan, dia memeluknya semakin erat dan dengan sengaja menggosok tubuhnya pada tubuh Barbara An.

“Dasar cabul!” Barbara An melemparkan tamparan ke muka pria itu, seketika muncul jejak lima jari yang jelas di wajah pria itu.

Pria itu malu dan marah, dengan sebuah suara ‘Pa’ dia mengembalikan tamparan tersebut, dalam sesaat muka Barbara An merah dan membengkak.

“Kamu berpakaian genit seperti ini, bukannya untuk menjual diri? Aku menghargaimu dan awalnya ingin membayarmu dua kali lipat, sekarang kelihatannya kamu ingin ditiduriku tanpa mendapatkan apapun? Hahahahaha……”

Kata-kata yang tidak enak didengar itu tersebar sampai seluruh ujung bar, orang-orang semakin bersorak, semuanya seperti ingin melihat keramaian.

Tangan pria itu perlahan-lahan menjulur ke bagian dadanya, Barbara An merasa marah dan cemas, dia meronta tetapi tidak bisa lepas dari genggamannya.

Tangan tersebut sudah hampir menyentuhnya! Tiba-tiba dari kerumunan muncul sebuah gerakan, sekelompok orang datang ke arah mereka!

Konsentrasi pria menjijikkan itu tertarik oleh suara tersebut, dia menghentikan tangannya dan mengangkat kepalanya untuk melihat, sedetik kemudian, sebuah tinjuan terhampas ke wajahnya.

Pria itu tidak mengerti kenapa dia ditinju tiba-tiba, baru saja dia hendak marah, sebuah tinjuan datang lagi ke sisi wajah lainnya.

Barbara An mendapatkan kesempatan dan keluar dari pelukan pria itu. Dia berlari ke belakang orang yang datang dan tidak hentinya bergemetar.

Sekelompok orang yang datang tersebut dipimpin oleh ibunya, Laura Su.

Dia membawa sekelompok besar pengawal dan dua orang tadi yang memukul pria yang menjijikkan itu adalah pemimpin dari pengawal-pengawal tersebut.

Laura Su berjalan ke sana dan menatap pria itu dengan jijik, dengan suara dinginnya berkata: “Kamu berani menyentuh putriku?”

Pria itu mengangkat kepalanya dan melihat hanya seorang wanita yang membawa sekelompok orang datang, dia tidak merasa takut sama sekali dan malah tertawa mengatakan: “Aku bukan hanya ingin menyentuh putrimu, tapi juga ingin menyentuhmu! Kenapa? Apa kamu juga datang ingin ditiduriku! Hahahaha……”

Terdengar sebuah ledakan tawa dari kerumunan. Laura Su langsung mengabaikan perkataannya dan dengan tatapannya mengisyaratkan para pengawal di sampingnya.

Para pengawal mengerti, mereka berjalan ke depan pria itu, lalu meninju dan menendangnya.

Setengah jam kemudian, wajah pria itu membengkak seperti babi, orang-orang yang mengerumuni tidak berani menertawakan mereka lagi, tidak ada satupun yang berani bersuara.

Laura Su berjalan menhampiri pria yang terkapar di atas lantai, lalu berjongkok dan berkata: “Apa yang ingin kamu katakan lagi sekarang?”

Pria itu meludah lalu dengan sinis berkata: “Kamu tunggu saja! Apakah kamu tahu siapa aku? Kalau kamu berani mengatakan namamu, besok akan kupanggil orang membunuh kalian berdua!”

Laura Su tersenyum dengan samar, lalu dengan suara pelan berkata: “Kelihatannya kamu masih tidak tahu kesalahanmu.”

Dia berdiri dan membisikkan sesuatu di telinga pemimpin pengawal.

Pengawal tersebut dengan hormat mengangguk lalu berjalan ke sisi pria menjijikkan yang terkapar di lantai itu, dengan senyum dinginnya menatapnya.

Sedetik kemudian, pengawal itu dengan kejam menginjak bagian bawah tubuh pria menjijikkan itu.

Sekali…… Dua kali…… Tiga kali…….

Setelah pengawalnya lelah, dia meneriaki pengawal lain untuk menggantikannya, dan seperti ini ada puluhan pengawal dan tiap pengawal menginjak tujuh sampai delapan kali bagian bawah pria itu.

Pria itu pada awalnya kesakitan sampai bergulung-gulung di lantai dan sambil meraung-raung kesakitan. Sampai terakhir, dia tidak memiliki tenaga untuk melakukan hal itu dan pingsan karena kesakitan.

Para pria yang berada di kerumunan secara tidak sadar menutupi akar kehidupan mereka.

Setelah pria menjijikkan itu terbangun dari pingsannya, Laura Su dengan dingin melemparkan sebuah kalimat: “Jika kamu ingin membalas dendam, datanglah kapan saja ke S Corp mencariku, namaku adalah Laura Su.”

Semua orang di dalam kerumunan tersebut menarik napas mereka. Pria menjijikkan ini sungguh sial hari ini.

Laura Su, CEO S Corp, tidak ada yang tidak tahu namanya di Kota Y.

Lima bulan yang lalu, S Corp mengalihkan industrinya ke dalam negeri. Dalam lima bulan yang pendek ini, S Corp telah berdiri dengan kokoh dan menjadi group terbesar ketiga setelah Century’s Corp dan Song’s Corp.

Baru-baru ini S Corp berencana membangun perusahaan desain busana, tujuannya adalah melampaui Gloria dan St. Louis sebagai perusahaan desain busana paling terkemuka di dalam negeri.

Meskipun Laura Su adalah seorang wanita, tetapi bakat komersialnya tidak kalah dari Shawn Mu yang jenius. Bahkan ada rumor bahwa dia lebih kejam, tegas dan pendendam.

Dan hari ini, beberapa orang disini telah menyaksikannya.

Barbara An duduk diam di dalam mobil, Laura Su duduk di samping kursi pengemudi, supirnya dengan konsentrasi meyetir mobil melaju ke depan, perjalanan tersebut hening tanpa suara.

Sesampainya di depan tempat tinggal Laura Su, keduanya turun dari mobil. Setelah masuk ke dalam rumah, sebuah tamparan terjatuh di wajah Barbara An.

“Dasar tak berguna!”

Laura Su dengan marah membuka lebar matanya dan mengacak pinggang menatap Barbara An.

Tenaga yang dipakai untuk menampari Barbara An sangat besar, sudut bibirnya telah berdarah.

“Ibu……maaf……” Dia menyeka darah dari sudut bibirnya.

“Apakah aku membesarkanmu untuk mundur setelah gagal sekali demi seorang pria? Masih minum dan mabuk, apakah kamu pikir kamu adalah pemeran utama wanita dalam drama? Barbara An, biarku beritahu, Shawn Mu bukan hanya tidak akan mengasihanimu yang seperti ini, dia masih akan merasa memang kamu pantas! Karena kamu telah mencelakai orang yang paling dicintainya!”

Laura Su berjalan ke samping meja dan menuangkan air untuk minum.

“Ibu, maaf, aku sungguh sudah tahu bersalah……” Barbara An tidak tahu bagaimana mendapatkan pengampunan ibunya, dia hanya bisa tidak henti meminta maaf.

“Sudahlah, jangan mengatakan sesuatu yang tidak berguna, cepat pikirkan langkah berikutnya! Kali ini, memang kami telah salah perhitungan, tidak terpikir Shawn Mu bisa begitu peduli terhadap wanita itu! Wanita itu telah mati dan telah membawa jiwanya pergi! Sekarang, kami hanya bisa menyerah pada Shawn Mu.”

Awalnya, mereka berencana untuk mulai dengan Shawn Mu. Asalkan Barbara An dengan lancar menikahi Shawn Mu dan masuk ke dalam keluarga Mu, maka rencana akhir mereka akan berjalan lebih lancar. Sekarang, rencana ini sudah tidak bisa dijalankan.

Siapa sangka Shawn Mu yang terlihat mencintai Barbara An dalam delapan tahun ini, ternyata di saat Camile Fang muncul, telah menyerah untuk mencintai Barbara An!

“Aku mengerti, Ibu, aku akan mendengarkanmu.” Barbara An tersenyum pahit dan berkata.

Sejak lama, hidupnya bukan lagi miliknya sendiri. Dia yang sekarang hanyalah sebuah alat untuk balas dendam.

Laura Su memutar-mutar air dalam gelasnya, mukanya muncul sebuah senyuman yang dingin.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu