Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan

Camile Fang membuat sarapan, menaruhnya di atas meja, kemudian memanggil dua orang yang sedang bermalas-malasan di tempat tidur untuk makan.

Sarapan hari ini adalah nasi omelet, kulit telur yang tipis, nasi yang dibungkus di dalamnya bertekstur lengket, ditambahkan dengan wortel yang lezat dan menyegarkan dan kacang hijau.

Jacky Fang menggunakan garpu untuk anak-anak, makan dengan mulut yang dibuka lebar.

Shawn Mu melihat makanan yang ada di piring menggunakan garpu, mengerutkan keningnya, tidak tahu bagaimana harus bicara.

Camile Fang melihat wajahnya, dalam hati merasa itu sangat lucu,dia tahu didikan keluarga Shawn Mu sangat ketat, makan harus sopan dan beradab, dan omelet yang ada di piring ukurannya sangat besar, sama sekali tidak bisa dimakan dengan sopan dan beradab.

Melihat Shawn Mu yang tidak bisa melakukannya dengan benar membuat Camile Fang geli, dia tertawa dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, mengambil sepasang sarung tangan sekali pakai, berkata pada Shawn Mu, “Berikan tangan mu pada ku.”

Melihat wajah Shawn Mu yang tidak tahu apa-apa, dia dengan inisiatifnya sendiri menarik tangannya, membantunya mengenakan sarung tangan, kemudian mengenakan sepasang sarung tangan untuk dirinya sendiri, makan omelet yang ada di piring menggunakan tangan, dia makan sambil membiarkan Shawn Mu mengikuti caranya makan.”

Shawn Mu agak tidak betah, merasa kecerdasannya mendapatkan penghinaan, tetapi dia terlalu lapar, dia tidak punya pilihan lain selain menurunkan standarnya dan ikut melakukan hal itu.

Dia mengambil omelet, memasukannya ke dalam mulut dan menggigitnya, penuh dengan bau harum, rasanya sangat enak, perasaannya langsung senang.

Camile Fang merasa bangga melihat ekspresi Shawn Mu, berkata dengan bangga: “Enak kan? Ini adalah maha karya ku!”

“Ya, tampilan luarnya tidak terlalu bagus, tetapi rasanya enak.” Shawn Mu mengangguk-anggukkan kepala, dengan jujur dia lanjut berkata: “Hasil memasaknya enak atau tidak itu adalah urusan belakangan, hasil karya perlombaan mu bagus atau tidak itu yang paling penting.”

“Benar-benar menyinggung sesuatu yang tidak bisa saya lakukan!” Camile Fang menghela nafas, “Batas waktu pengiriman kurang dari seminggu, dan saya sedikitpun ide masih tidak punya……”

“Jangan terlalu gugup, kamu harus percaya dengan keterangan tema utama baju pernikahan, rancang suatu karya yang unik milik mu.” Shawn Mu menyemangatinya.

Camile Fang mengangguk-anggukkan kepala setuju, dia telah memutuskan dan berkata: “Ya! Kalau begitu saya serahkan Jacky Fang pada mu hari ini, saya mau pergi mengumpulkan materi!”

Dia meletakan makanan yang belum dia habiskan, membereskan materi dengan perasaan cemas, lalu dengan cepat pergi keluar.

Camile Fang benar-benar seorang golongan aksi!

Shawn Mu tertawa, dengan lembut berkata pada Jacky Fang: “Cepat makan, selesai makan kita main catur.”

Mendengar kata catur, Jacky Fang sangat senang, dia dengan cepat menghabiskan sarapannya, kemudian memandang Shawn Mu dengan tatapan mengharapkan.

Melihat rupa si kecil yang lucu, ada rasa kelembutan yang tak tertandingi dalam hati Shawn Mu, dia tersenyum kecil, mengambil sehelai tisu menyeka nasi yang menempel di mulut kecilnya itu dan berkata: “Baiklah, ayo kita bermain catur!”

Camile Fang membawa datanya meninggalkan rumah, setelah keluar rumah baru menyadari sesuatu, dirinya sepertinya tidak tahu harus pergi kemana untuk mencari materi dan inspirasi.

Dia agak putus asa, berjalan tanpa tujuan, begitu mengangkat kepala, dia melihat sebuah hotel yang sedang menyelenggarakan resepsi pernikahan, lampu di pintu berwarna-warni, disusun sebuah pintu melengkung dengan kelopak bunga besar, tamu undangan berdatangan satu persatu.

Ada orang menikah!

Hati Camile Fang bergerak.

Disini dia tidak memiliki sanak saudara, juga tidak memiliki teman, jadi sejak awal dia tidak pernah menghadiri resepsi pernikahan orang lain.

Sekarang kenapa tidak masuk dan mengalaminya sebentar, siapa tahu akan membawa inspirasi untuk rancangan desain baju pengantin.

Dia mengambil keputusan, Camile Fang mengikuti gerombolan orang, berbaur masuk ke dalam hotel aula resepsi pernikahan.

Di dalam aula itu penuh dengan orang, tamu yang masuk sedang mencari tempat duduk, Camile Fang juga ikut, dia menemukan posisi di sudut dan duduk.

Setelah hampir semua orang duduk, dalam aula berbunyi lagu pernikahan, suara berisik itu seketika menjadi hening, semua mata tertuju pada panggung yang ada di tengah.

Bersamaan dengan perhatian orang-orang, pengantin pria dan pengantin wanita perlahan masuk ke dalam ruangan itu, kemana pun mereka pergi, ada gadis kecil pembawa bunga yang melemparkan kelopak bunga berwarna-warni, di bawah irama musik yang menyertai, semuanya tampak bahagia dan meriah.

Tokoh utama dalam pernikahan tidak diragukan lagi adalah pengantin pria dan pengantin wanita, dan pandangan Camile Fang terhenti pada baju pengantin berwarna putih penuh yang dikenakan oleh pengantin wanita.

Baju pengantin ini didesain pendek di depan dan panjang di belakang, bagian depan adalah model rok pendek, panjangnya hanya setengah dari paha, bagian ekor di belakang panjangnya sampai ke lantai, ada rasa penggabungan antara modern dan klasik.

Camile Fang dengan cepat mengeluarkan kertas dan pulpen, menurut konsep itu, menggambarkan sebuah sketsa baju mengantin dengan gaya serupa.

Setelah menggambar, dia mengamati hasil karyanya sendiri dengan teliti, wajahnya penuh dengan rasa ingin mengkritik, seperti merasa tidak puas dengan hasil karya ini.

Seorang tamu wanita yang duduk di sebelah Camile Fang, selalu mengamatinya tanpa henti dan akhirnya bertanya: “Nona ini, bagaimana saya tidak mengenal mu, kamu dari mana?”

“Hah? Dari mana apanya?” Camile Fang mengangkat kepala dari sketsanya dan merasa bingung.

“Saya hanya bertanya, kamu dari kerabat pengantin pria atau dari kerabat pengantin wanita?” Tamu wanita itu menjelaskan.

“Eh, itu…… itu, saya dari kerabat pengantin wanita!” Camile Fang menjawab dengan terbata-bata.

“Oh~ Kalau begitu kamu tahu siapa nama pengantin wanita?” Tamu perempuan itu lanjut bertanya.

Camile Fang mengingat kembali ketika dia baru masuk ke dalam aula, di poster besar di pintu masuk, sudah melihat nama pengantin pria dan pengantin wanita, seketika sudah tidak ingat dengan jelas lagi, dengan setengah menerka-nerka berkata: “Pengantin wanita bernama, Guan~~Yin~~”

Begitu suara itu jatuh, wajah tamu wanita itu terkejut.

Dia memelototkan mata dengan marah dan berkata: “Guan Yin apa! Saya Tathagata! Namanya Samantha~~Zheng~~, pengantin wanita bernama Samantha Zheng!”

Camile Fang segera menyangkalnya: “Benar benar benar, namanya Samantha Zheng, saya salah lihat!”

Tamu wanita itu bukan orang bodoh, tentu saja dia tidak akan mempercayainya, dia berdiri dan berteriak: “Salah lihat apa, kamu jelas datang untuk meminta makan dan minum, penjaga keamanan, penjaga keamanan! Usir dia keluar!”

Semua tamu yang hadir di aula itu mendengarkan pergerakan itu, satu persatu mengarahkan pandangannya kesini, tamu undangan yang berada dekat dengannya mulai mendorong Camile Fang, mau mengusirnya keluar.

Camile Fang dengan bingung membereskan sketsanya, dengan fleksibel menghindari kerumunan orang yang mengelilinginya, membuang banyak sekali tenaga, akhirnya berhasil keluar, menghela nafas dan berkata: “hampir saja,hampir saja!”

Sebuah Lamborghini berhenti di pinggir jalan dengan pelahan, dari dalam mobil turun seseorang, orang itu berjalan ke sebela Camile Fang, tersenyum dan berkata: “Kamu ini baru saja melalui petualangan yang berbahaya ya?”

Camile Fangmengangkat wajahnya, dia melihat wajah hangat Clinton Song.

“Clinton? Bagaimana kamu bisa berada disini?” Camila Fang bertanya dengan terkejut.

Clinton Fang tersenyum: “Saya datang kemari untuk menghadiri acara pernikahan rekan kerja ku di rumah sakit, lalu melihatmu keluar dari hotel, apa yang telah terjadi?”

Tanpa menunggu Camile Fang menjawab, Clinton Song melihat dua orang penjaga keamanan yang keluar dari dalam hotel sedang datang kearah mereka.

“Astaga! Ini tidak bagus!” Seru Camile Fang, tanpa sadar bersembunyi di belakang Clinton Song, berdoa agar penjaga keamanan tidak melihatnya.

Clinton Song tidak mengerti dan bertanya: “Camile, apa yang kamu lakukan?”

Camile Fang berbisik: “Jangan bicara, jangan bicara……”

Tapi, menghindar seperti itu tidak ada gunanya, kedua penjaga keamanan itu langsung berjalan ke sisinya, berkata dengan kasar: “Apa yang masih kamu lakukan disini, masih mau masuk untuk minta makan dan minum ya? Kalau kamu tidak segera pergi, kami akan mengantarmu ke kantor polisi!”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu