Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
Camile tiba-tiba terkejut dan gemetaran, tidak kepikiran dia akan mengeluarkan ide ini.
Dia memberinya sebuah tamparan dan suara tersebut dengan keras menembaki wajah buruk manajer itu.
"Kamu bajingan tua, masih menginginkan seks. Pelecehan, benar-benar menjijikkan!"
Kacamata manajer hancur akan pukulan Camile, dia marah dan berteriak padanya: "Aku bisa memandangimu Camile sekarang ini seharusnya sudah bersyukur, jangan malah mencari urusan, hati-hati aku akan membuatmu tidak bisa mendapatkan pekerjaan! "
"Siapa yang takut, percaya atau tidak, aku sekarang akan keluar dan mengatakan kamu sedang melecehkanku sekarang."
Setelah itu,Camile mengusamkan beberapa helai rambutnya, lalu bergerak untuk membuka kunci kancing kemejanya, dan melakukan keluhan yang sepertinya baru saja dilecehkan, dan mulai berteriak: "Tolong! Manajer mau melecehkanku ..."
Jika dikatakan masalah ini akan menyebar ke kantor.
Manajer yang selalu berpura-pura menjadi manajer serius ternyata berperilaku begini, dia takut semua yang telah ia kerjakan selama bertahun-tahun menjadi sia-sia dan dengan cepat menarik Camile dan menghiburinya.
"Baiklah,jangan berteriak lagi! Apa yang ingin kamu inginkan sebenarnya?"
Dia berpikir bahwa gadis ini akan menggunakan masalah ini untuk memaksanya untuk menduduki posisi supervisor.
Tanpa diduga, Camile malah berkata, "Aku ingin mengundurkan diri, aku akan mengirimkan pengunduran diri aku besok, kamu harus menyetujuinya, lunasilah pembayaran gajiku, jangan menundanya sedikitpun."
Hanya begini saja?
Manajer sedikit terkejut, dan mengangguk dengan cepat, dia benaran tidak menyukai untuk tetap mempertahankan wanita yang begitu keras kepala dan mengabaikan martabat atasannya.
Dia menjawab pasti,Camile buru-buru meninggalkan perusahaan, tetapi tidak pulang ke rumah, malah pergi ke tempat perawatan penuh kanak-kanak di dekat rumahnya.
Tempat perawatan kanak kanak di malam harinya tidak seramai yang dipenuhi dengan suara kanak kanak saat pagi hari, kelihatannya terlalu sunyi.
"Kamu sudah datang, dia menunggumu sampai tertidur."
Guru di tempat perawatan penuh telah terbiasa dengan ibu tersebut yang lambat menjemput anaknya setiap hari, dan membawanya ke ruang istirahat anak-anak dengan lembut.
Camile menemukan anak kesayangannya di banyak tempat tidur yang kecil, dan menatap wajah anak kecil itu dan telepon yang diggenggam erat oleh tangan kecil di ranjang tidurnya, dengan lembut membelai rambut di dahinya, kemudian menggendongnya dan mengucapkan selamat tinggal kepada guru lalu kembali ke rumah.
Pada malam hari, pada sebuah apartemen dengan satu kamar tidur dan satu ruang tamu, kompor di dapur sedang memasak mie, dan Camile dengan terampil mematikan api dan menghidangkan makanan itu ke ruang tamu.
Dia sangat lapar setelah sehari bekerja lembur,saat ingin memulai makan, tiba-tiba mendengarkan ada gerakan pada anaknya yang berada di dalam ruangan, segera bangkit dan pergi untuk melihatnya.
"Mami.."
Seorang anak lucu berkepala semangka duduk di ranjang dengan matanya yang masih berkedip, tangan putihnya yang lembut menggosok mata bundarnya.
Camile duduk di sebelah tempat tidur dan merapikan keriput pada piyama bayi spongebob yang sedang dipakainya dan berbisik, "Sayang, Jacky kenapa tiba-tiba terbangun?"
"Mami Jacky telah bermimpi buruk, karena hari ini anak-anak di sekolah telah menertawakanku, mereka mengatakan bahwa aku tidak mempunyai ayah, dan ibuku juga tidak menjemputku, kalian tidak menginginkanku lagi."
Jacky yang masih setengah bangun dan setengah tidur dan wajah imutnya menunjukkan ekspresi sedih, mulut kecilnya sedang menjilati permen dan berliuran, alisnya berkerut ringan, dan kornea matanya dipenuhi dengan air.
Hati Camile terasa asam untuk sementara waktu, dia duduk di dekatnya dan menghibur wajah anaknya yang imut.
Jacky dari kecil sudah merasa tidak aman karena Camile selalu bekerja lembur dan menjemputnya sangat larut setiap hari, perlahan membiarkannya merasa gelisah bahwa dia akan ditinggalkan.
“Jacky jangan dengarkan yang lain, kamu adalah anak kesayangan mammi, mami tidak mungkin tidak menginginkanmu.”Camile dengan tertekan memasukkan putranya ke dalam pelukannya dan menghiburnya, “Mami tidak perlu bekerja besok, jadi akan menemanimu sepanjang hari, oke? "
“Sungguh ?!”Wajah Jacky yang awalnya sedih tiba tiba hilang dengan senang melompat ke tempat tidur, “Horeee!”
Camile tanpa sadar juga ikut tertawa, lagipula Jacky masih kecil, kesedihan yang dia alami tadinya tiba tiba menghilang dalam sekejap, dan tiba tiba menghilang dalam sekejap.
Dia beneran tidak mengetahui apakah kesedihan yang Jacky alami tadi, sebenarnya dibuat buat agar ibunya lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya.
Camile seketika merasa senang dan merasa dia telah melahirkan anak geniu.
Setelah mengundurkan diri,dia menemani Jacky selama beberapa hari, tetapi uang setoran yang ada di kartu bank membuatnya harus mencari pekerjaan sesegera mungkin.
Setelah mencari berita rekrutmen beberapa perusahaan besar, dia akhirnya mengalihkan perhatiannya ke Perusahaan Desain Mode Gloria di bawah perusahaan Century.
Perusahaan ini bukan hanya yang terbaik di negara ini, melainkan juga mendapat penghormatan di pasar luar negeri.
Pada hari wawancara ,Camile duluan mengantar Jacky ke tempat perawatan penuh, dan kemudian pulang untuk mengganti jasnya yang paling mahal.
Setelah berpenampilan dengan hati-hati,Camile memanggil taksi dan bergegas pergi ke perusahaan untuk wawancara.
Dia tidak tahu apa yang dilakukan pengemudi yang selalu menatapnya dari kaca spion.
Rute yang awalnya hanya membutuhkan dua puluh menit,tetapi setelah setengah jam lebih supir itu masih mengemudi.
Setelah mendesaknya supir barusan bersikap serius dan mempercepat kelajuannya. Akhirnya dia tiba di bawah gedung tersebut.
Camile naik ke atas gedung itu dengan sepatu hak tinggi dan telepon di sakunya tiba tiba berdering. Dia mengeluarkan ponselnya sambil berlari dan melihat nomor di layar yang merupakan panggilan dari guru tempat perawatan penuh.
"Ibu Fang, kamu harus datang, Jacky demam dan dikirim ke rumah sakit!"
"Bagaimana bisa terjadi? Ketika aku mengirimnya ke sekolah, keadaannya masih baik."Camile tiba-tiba berhenti dengan kegelisahan dan hampir menabrak pintu putar bangunan.
"Ada seorang anak yang pilek kemarin, diperkirakan telah menyebarkan penyakitnya kepada Jacky."
"Apa?! Rumah sakit mana?"
"Rumah Sakit Elizabeth."
"Aku segera datang."
Dia tidak sempat untuk berpikir terlalu banyak, Camile berbalik dan berlari untuk kembali, tiba-tiba menyadari bahwa dia tidak dapat mencapai rumah sakit hanya dengan sepasang kaki. Dia bergegas memanggil mobil.
Ketika sampai di rumah sakit, dia mencari dan akhirnya melihat Jacky yang berbaring di ranjang kecil.
Pria kecil itu terdiam dan tidak bersemangat seperti biasanya. Mata besar yang biasanya terlihat berlinang linang juga seperti sedang ditutupi oleh lapisan kabut, wajah kecilnya menjadi mengeras, tanpa henti menatap pintu bangsal itu.
Sampai Camile muncul di depan pintu, wajah Jacky yang memerah karena demam akhirnya tersenyum.
"Mami ~~"
Jacky membuka tangan kecilnya pada Camile untuk meminta pelukan.
Camile sangat tertekan dan buru-buru menyapanya.
“Mami aku baru saja disuntik sama sekali tidak menangis.” Jacky memiringkan kepala kecilnya seperti sedang menunjukkan prestasinya.
“Sayang benar-benar berani.” Karena tangannya baru disuntik, dia tidak bisa memeluk anak itu,jadi dia menaruh Jacky dalam pelukan dan mencium rambutnya.
Guru taman kanak-kanak yang mengirim Jacky ke rumah sakit saat melihat sosok hangat ini menghelakan nafasnya.
Dia tidak seperti wanita yang biasanya, pada usia yang muda telah menjadi seorang ibu tunggal, membesarkan anaknya sendiri dan bekerja keras di negeri asing, melakukan hal yang terbaik buat keluarga dan karirnya, yang membuat orang di sampingnya mengasihianinya.
"Ibu Fang, jangan terlalu khawatir, dokter mengatakan bahwa tidak ada masalah serius hanyalah demam yang disebabkan oleh flu biasa, dia akan membaik setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari."
"Yah, baiklah, terima kasih guru Li," kata Camile berdiri dan membungkuk dengan hormat kepada Guru Li.
Guru Li dengan cepat mengangkatnya dan mengatakan "Tidak masalah."
Camile melihat jam tangannya, hanya tersisa 15 menit sebelum wawancara,dia melihat Jacky yang sudah baikkan di tempat tidur, dengan malu mengatakan sesuatu kepada Guru Li: "Guru Li, bisakah kamu menjaga Jacky sebentar,aku ada wawancara penting hari ini dan hampir terlambat. "
“Tidak masalah,kamu pergilah,”jawab Guru Li.
Camile mengucapkan terima kasih padanya berkali kali, berjalan kembali ke tempat tidur dan memandangi putranya dengan napas lega, dengan lembu berkata padanya, "Sayang maaf, Mami akan segera kembali untuk menemani nanti, ok?"
“Ok.”Jacky mendongak, meskipun dia tidak menginginkan ibunya pergi, tetapi dia masih mengangguk, “Mami pergilah, Jacky tahu bahwa Mami akan pergi bekerja untuk menghasilkan uang dan membayar biaya pengobatanku,Jacky akan taat disini. "
Setelah mengatakannya tangan kecilnya yang lembut juga membuatkan gerakan yang menyuruhnya untuk cepat pergi.
"Putraku sangat pintar!"
Dia mencium dahi Jacky dan segera bergegas ke lokasi wawancara.
Sudah hampir terlambat ...
Camile sangat cemas dan bergegas untuk pergi dari rumah sakit dengan kecepatan yang bisa dia capai.
Ketika dia keluar dari pintu rumah sakit, dia mengeluarkan resumenya sambil menatap jam tangan tanpa hentinya,waktu hanya tersisa 12 menit lagi.
Camile tanpa sengaja merasa seseorang yang tinggi, dan resume untuk wawancara yang baru saja dikeluarkannya jatuh berterbangan ke lantai.
"Buruk sekali!"
Dia semakin cemas dan panik, tidak sempat untuk memarahinya, dengan cepat jongkok dan mengambil resume yang berjatuhan di lantai.
Selembar kertas terakhir diinjak di bawah sepatu kulit yang terang dan mengkilap, Camile tiba tiba mengangkat kepalanya dan berkata: "Ah, kamu ini, tidak masalah jika kamu tidak membantuku untuk memungut barangku, tapi bisakah untuk memindahkan kakimu, aku sedang terburu-buru! "
Shawn mengerutkan kening, dengan tatapan dingin melihat seseorang yang menabraknya dan sekarang wanita itu masih berteriak di samping kakinya, terlihat sangat aneh dan kakinya sama sekali tidak bergerak.
Camile melihat dia yang tidak bergerak untuk waktu yang lama kemudian berdiri.Saat dia ingin mengatakan sesuatu, dia terkejut melihat pria itu.
Lelaki itu menatapnya dengan sepasang matanya yang hitam gelap, Garis-garis pada wajahnya yang tampan itu tidak terlihat ekspresi apa pun, seperti sebuah lembahan es yang berusia 1000 tahun tuanya.
Camile tanpa sadar bergetar.
Shawn menatap wanita di depannya dan teringat akan perasaan yang baru saja menabraknya ,mengapa terasa begitu familiar?
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeePenyucian Pernikahan
Glen ValoraDark Love
Angel VeronicaNikah Tanpa Cinta
Laura WangDewa Perang Greget
Budi MaMy Perfect Lady
AliciaDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End