Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 61 Mencoba Baju Pengantin

“Puff--”

Camile Fang sedang minum air, begitu dia selesai mendengar Shawn Mu berbicara, dia memuntahkannya keluar.

Dia tidak berani mempercayai apa yang didengarnya sendiri, dengan terkejut dia berkata: “Saya tidak salah dengar kan! Kamu menyuruhku pergi mengikuti kontes Venaca?!”

“Benar, apakah ada masalah dengan itu?” Shawn Mu bertanya dengan mata yang setengah tertutup.

“Masalahnya besar!” Camile Fang memandang Shawn Mu dengan mata yang terbuka lebar, “Saya dulu mengikuti beberapa kompetisi desain, juga mendapatkan peringkat yang baik, tetapi kalau dibandingkan dengan Venaca, sangat tidak layak disebut! Saya merasa, saya masih belum layak untuk berpartisipasi dalam kompetisi kelas atas itu.”

“Kalau saya bilang kamu pantas, kamu pantas.” Shawn Mu berkata dengan kuat, “Tidak ada kompetisi yang tidak memenuhi syarat bagi kepala desainer Gloria untuk ikut berpartisipasi, pada akhir bulan ini sudah harus menyerahkan barang, kamu segera bersiaplah dalam beberapa hari ini.”

“Akhir bulan?” Camile Fang menghitung dalam hati dengan geram, kemudian ekspresi terkejut di wajahnya lebih dibesar-besarkan lagi, “Itu bukannya hanya ada waktu seminggu!”

“Ya.” Shawn Mu menjawab dengan tidak cepat dan tidak lambat.

“Ah! Benar-benar akan gila!” Camile Fang memegang kepala dengan kedua tangannya, menangkap kegilaan itu.

Kemudian, dia mulai mencari-cari dengan seksama, mencari bahan untuk mencari insprirasi dimana-mana.

Shawn Mu dan Jacky Fang duduk di atas sofa, melihatnya dengan diam, tak berapa lama saya masih bisa mendengarkan erangan kegilaan Camile Fang.

Melihat sosok Camile Fang yang sibuk, sebuah ekspresi senyuman lembut hilang dari bibir Shawn Mu.

Camile Fang mencari karya-karya pemenang Venaca dan materi yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun, juga ada beberapa baju pengantin yang dulu dirancangnya juga ditemukan.

Dia memindahkan banyak sekali foto dan material ke ruang tamu, duduk bersila di lantai, dan mulai melihat-lihat foto itu.

Camile Fang mengkritik sketsa baju pengantin yang dulu didesainnya sendiri, sering keluar cemoohan dari sudut mulutnya, kelihatannya dia sangat tidak puas, seperti desain yang dibuatnya sendiri dengan teliti adalah sebuah gundukkan lingkaran di udara.

Dia membalik-balik dalam waktu yang cukup lama, kedua tangannya terentang, mengerutkan kening dan dengan patah semangat kemudian berkata: “Ini beberapa konsep desainku dulu, ketika saya mengikuti Venaca, benar-benar tidak cukup baik! Semuanya sampah, sampah!”

Shawn Mu melanjutkan mengajari Jacky Fang mengenali kata-kata, dia berkata dengan tidak tergesa-gesa juga tidak lambat dan berkata: “Kalau desain sebelumnya tidak bagus, maka kamu harus mendesain kembali sebuah karya.”

“Mana mungkin semudah itu, saya tidak mempunyai sedikitpun ide! Meskipun baju pengantin adalah pakaian yang paling indah yang dipakai oleh seorang wanita seumur hidupnya, tetapi saya belum pernah memakainya sama sekali, sama sekali tidak dapat mengerti rasanya wanita yang mengenakan baju pengantin, seperti apa mental dan perasaanya, saya tidak pernah mengalami perasaan yang seperti itu, bagaimana pun saya mendesainnya lagi itu sama sekali kosong dan sia-sia, karena karya yang seperti itu tidak berjiwa.” Camile Fang menghela nafas.

“Kalau seperti ini, mari rasakan pengalaman bagaimana rasanya mengenakan pakaian pengantin.” Shawn Mu menatap Camile Fang.

Camile Fang memandangnya dengan tertegun, Shawn Mu menutup buku bergambar dan berdiri.

Shawn Mu berkata: “Ayo jalan.”

“Pergi kemana?” Camile Fang kebingungan.

“Pergi ke toko baju pengantin.” Shawn Mu menjawab dengan jelas dan cepat.

“Sudah malam begini…… Kalau tidak pergi besok saja……” Camile Fang menolak, tetapi dia cukup ingin untuk pergi memakai pakaian pengantin untuk mencari inspirasi, tetapi selalu merasa pergi bersama dengan Shawn Mu sedikit tidak baik.

“Kamu hanya memiliki waktu satu minggu dan harus menyerahkan draft perlombaan, kalau besok pergi maka akan menunda waktu sehari, kamu sendiri mengetahuinya.” Shawn Mu memandangnya dan berkata.

Camile Fang berpikir sejenak, berkata dengan tegas: “Kita pergi sekarang!”

Jacky Fang yang tadinya diam, ketika mendengar maminya berkata akan pergi mengenakan baju pengantin, wajahnya langsung penasaran dan gembira, mata besarnya berkedip-kedip dan mengikuti Shawn Mu dan Camile Fang keluar pintu.

Sebelum keluar, Camile Fang tiba-tiba terpikir akan sesuatu, dia bertanya: “Tetapi saya belum pernah pergi ke toko baju pengantin sebelumnya, kita mau pergi ke toko yang mana?”

Shawn Mu tidak menjawab, menghubungi asisten Jim Lu, dan mengatakan kepadanya: “Kirimkan ke saya lokasi toko baju pengantin terbaik di kota Y.”

Beberapa detik kemudian, Jim Lu mengirimkan lokainya.

Shawn Mu mengemudikan mobil, ketiga orang itu dengan cepat sampai di lokasi yang dikirimkan oleh Jim Lu.

Toko baju pengantin itu terletak di daerah ramai di kota Y, ukurannya sangat besar, semua dindingnya digantikan dengan kaca transparan, dari luar toko dapat melihat cahaya bintang yang ada di dalam.

Melalui kaca, Camile Fang melihat lampu Kristal yang ada di dalam, juga baju pengantin yang indah dengan berbagai macam bentuk dan ukuran dalam barisan.

Dia sedang mengagumi, dan ketika dia sedang tidak memperhatikan, dari dalam toko keluar seorang wanita dengan setelan rok pendek.

Perempuan itu mengampiri dengan penuh hormat, menunduk dan menyambut kemudian berkata: Halo Tuan Mu! Saya adalah menejer toko ini, anda begitu malam datang kemari, benar-benar suatu kehormatan untuk toko kami!”

“Bagaimana kamu mengenalnya?” Tanya Camile Fang dengan sedikit ragu.

Ini adalah alamat toko yang dikirimkan oleh Jim Lu, itu membuktikan bahwa Shawn Mu belum pernah datang ke sini sebelumnya, bagaimana menejer toko ini bisa mengenalnya?

Menejer toko itu tersenyum dengan hormat, “Di kota Y, siapa yang tidak mengenal Presdir Mu, disamping itu, Tuan Lu batu saja menelepon dan memberitahukan saya, saya akan berusaha memberikan pelayanan terbaik, untuk memuaskan Anda, silahkan masuk!”

Shawn Mu mengangguk-anggukkan kepala.

Ketiganya mengikuti manejer toko masuk ke dalam toko.

Setelah masuk ke dalam toko, perasaan itu kelihatannya berbeda dari ketika berada di pintu, mungkin karena pantulan di dinding kaca yang dilihat dari luar tidak cukup mewakili keindahan di dalamnya, ketika masuk baru menyadari, gaun pengantin yang ada di dalam baik kualitas maupun kilaunya, terlihat lebih menawan dari pada yang barusan terlihat dari luar.

Jacky Fang menggenggam ujung baju Shawn Mu, dan tetap di sisinya dengan diam.

Camile Fang seperti terpesona, mempesonaa di lautan baju pengantin, dia mendecit penuh kagum.

Camile Fang berpikir dalam hatinya, ini benar-benar toko baju pengantin terbaik di kota Y, baju pengantin ini, baik itu bergaya klasik maupun gaya model terbaru,semuanya itu diciptakan dari tangan desainer terkenal, semuanya adalah sebuah karya seni.

Manejer toko mengikutinya dengan intim, dengan sabar memperkenalkan karakteristik setiap baju pengantin dan keahlian pembuatan dari setiap desainer, Camile Fang berulang kali mengangguk, dia mendapatkan banyak manfaat.

Manejer toko melihat ekspresinya yang kewalahan, tersenyum dan berkata: “Nona Fang, jika Anda melihat gaun yang mana, anda dapat mencobanya.”

Camile Fang mengangguk-anggukkan kepala, menunjuk sebuah baju pengantin berwarna putih penuh dengan ekor yang sudah dilihatnya sedari tadi, tersenyum dan berkata: “Saya mau coba yang ini.”

Menejer toko menjawab dengan suara penuh hormat, bersama dengan pelayan toko, dengan penuh hati-hati mengambil baju pengantin,

Shawn Mu dan Jacky Fang duduk menunggu di kursi, melihat Camile Fang dengan perlahan keluar dari kamar pas.

Baju pengantin itu berwarna putih penuh, tidak memiliki ornamen yang terlalu banyak, menggunakan ide desain yang sederhana dan ramping, menunjukan lekukkan tubuh wanita yang membuat orang-orang terpesona, desain baju bare shoulders itu, memperlihatkan tulang selangka Camile Fang yang kurus dan elok, ekor baju yang ada di pinggulnya, sangat menawan, menambah sedikit kesan magis.

Mata Shawn Mu tidak dapat menyembunyikan betapa terpesonanya dia, sejak awal dia tidak pernah melihat Camile Fang yang seperti ini, ekspresi di wajahnya tidak berubah dalam waktu yang sangat lama, tanpa diduga kedua pipinya memerah samar, melihat mata Camile Fang, dia tidak dapat lagi berpindah.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu