Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 206 Menjaring Jasad

Shawn menahan kekhawatiran yang ada didadanya, memaksa dirinya untuk tenang dan bertanya: " Dia tidak mungkin kan pergi ke sungai lalu tidak kembali? Apa kalian sudah mencarinya di pinggir sungai? "

Guru Zhang mengangguk sekuat tenaga, " Kami sudah mencari disana, sudah berkeliling berkali-kali! Baru saja kami meminta semua orang tua murid untuk mencarinya, tetapi setelah dicari dua putaran masih saja tidak kelihatan posisi Camile! Aku kira dia kembali ke hotel, makanya aku juga kembali, tetapi ternyata dia tidak disini! Aku tidak punya cara lain, terpaksa aku lapor polisi. "

Saat itu Shawn tidak bisa lagi menahan kekhawatiran di hatinya, ia segera berbalik memanggil pengawal pribadinya: " Kalian sudah dengar kan? Apa lagi yang kalian tunggu! Segera cari di sungai! "

Kata-kata Shawn menggema mengejutkan semua orang yang di hotel, membuat ruangan sedikit bergetar.

Para pengawal pribadi segera keluar dari hotel, naik mobil dan bergegas mencari di pinggir sungai.

Para polisi juga bergegas mencarinya, mereka membuat catatan, dan setelah memeriksa kronologis kejadian, mereka mengirim orang untuk segegra mencari di sekitar sungai.

Shawn dan guru Zhang segera naik mobil, bergegas juga mencari Camile.

Barbara terkunci di kamar, perlahan ia mulai meringkuk memeluk pahanya.

Dia memandang kedua tangannya yang telah berdosa, iya kedua tangan ini, yang telah mendorong Camile ke sungai.

Camile tidak dapat berenang, air pun begitu deras, kemungkinannya untuk bertahan hidup sangat tipis.

Tidak hanya itu, sungai yang begitu luas, kemungkinan Shawn dan mereka semua untuk mendapatinya pun sangat kecil. Sekarang jarak waktu setelah mendorong Camile ke sungai sudah satu jam lebih, dia mungkin sudah terbawa arus air hingga jauh.

Malam ini, setelah malam ini, ia tidak mungkin bisa tidur nyenyak, dia sudah membunuh seseorang dengan kedua tangannya sendiri.

" Camile! Camile! ", teriak guru Zhang di pinggir sungai, dia wajahnya sangat ketakutan, seakan ingin menangis.

" Camile! Kau dimana?? Cepat keluar! ", Shawn juga tidak menemukannya, saat ini di pikirannya dipenuhi oleh Camile, ia berharap dapat segera menemukannya.

" Nona Fang! Nona Fang "

" Nona Fang!"

......

Dengan gema suara yang sebegini keras, di pinggir sungai terlihat banyak orang berkerumun. Ada orang yang tiba-tiba berbisik pelan: " Aku melihatnya! Orang yang mereka cari! Kemungkinan besar ia tenggelam di sungai!"

" Siapa tahu! Tetapi kelihatannya mereka tidak akan menemukannya, bisa jadi ia benar-benar tenggelam. "

" Hah... Di sungai ini selalu ada orang yang tenggelam setiap tahunnya. Jika memang tenggelam, bahkan jasadnya pun tidak akan bisa ditemukan. "

Suara-suara ini masuk ke telinga Shawn, seperti sebuah suara yang membuat hatinya sesak dan kepalanya hampir meledak.

" Diam! "

Dia memandang semua orang dengan mata merah melotot, pandangannya kearah sumber suara yang berdesas-desis lalu tiba-tiba bisikan-bisikan itu berhenti.

Polisi menghampiri Shawn, sambil memandangi wajah yang khawatir itu berkata: " Tuan Mu, kami.. saya kira apa yang mereka katakan bukannya tidak beralasan, nona Fang telah mengilang selama dua jam, menurut info guru Zhang, dia sendiri tidak akan pergi ke tempat yang tidak ia kenal, sekarang pun kita tidak dapat menghubunginya. Saya rasa, kemungkinan besar ia tenggelam di sungai... "

Shawn mengerti maksud polisi.

Tetapi dia tidak peduli! Dia ingin menyelamatkannya, bagaimana pun juga harus menyelamatkannya!

Dia lagi-lagi berteriak dengan marahnya: " Omong kosong apalagi, kenapa masih tidak mengirim orang mencarinya? "

Jim Lu menghampirinya, dengan wajah yang sungkan ia berkata kepada para polisi: " Maaf, Tuan Mu sangat mempedulikan Nona Fang, makanya bisa sedikit tidak bisa mengendalikan diri sendiri, harap anda memakluminya. "

Polisi menjawabnya dengan senyum dan menghela nafas: " Ah, tidak apa-apa, kami semua mengerti. Hanya saja sungai ini sangat deras, orang yang tidak berpengalaman masuk ke air, tidak akan mungkin berani terjun! Lagi pula, Nona Fang sudah menghilang selama dua jam lebih, takutnya ia sudah terseret air jauh sekali, tambah lagi dasar air sangat dalam... ini, mungkin harus memanggil tim pencari jasad untuk menjaringnya keluar... "

Menjaring jasad...

Dua kata ini seakan seperti benda tajam yang menusuknya, sebentar sebentar menusuk ke hati Shawn, kepalanya seolah terus bergema.

Tidak bisa memikirkan terlalu banyak lagi!

Tanpa persiapan, ia membuka paksa jaketnya, melemparkannya ke tanah dan lompat ke dalam sungai...

Jim Lu terkejut dengan tindakan Shawn, dia tidak pernah melihat Tuan Mu berbuat seperti ini demi seorang wanita, bahkan hingga mengorbankan nyawanya sendiri!

Dia segera menyuruh para polisi mengitari area perairan bersama dengan masyarakat, meminta mereka membantu mencari.

Yang lainnya mencoba menghubungi tim khusus mencari jasad.

Selesai melakukan semua ini, Jim mengajak belasan pengawal pribadi Jim, melepaskan jaket dan melompat ke sungai bersama-sama.

Sekarang baru saja melewati hari Tahun Baru Imlek, cuaca masih belum hangat, air sungai masih dingin menusuk tulang.

Jika air sungai menjadi lebih dingin lagi, tidak ada yang mampu masuk kedalamnya. Shawn sudah menyelam hingga ke dasar sungai, ia telah menyeam beberapa meter jauhnya, tetapi masih belum menemukan Camile.

Perlahan-lahan, kira-kira 30 menit setelahnya, Shawn merasa sudah mencapai batasnya.

Para rakyat yang mengenali sungai tersebut dan para polisi juga masuk ke air mencarinya. Tim pencari pun sudah tiba, hanya saja mereka belum menerima satu perintah pun dari Shawn, mereka belum berani masuk ke air.

Mungkin karena cuaca terlalu dingin, juga berenang terlalu lama, Shawn merasa kakinya mulai kram, dia dengan sekuat tenaga berenang ke tepian, tetapi ditengah jalan ia pingsan...

Setelah ia bangun, sudah memasuki hari kedua.

Shawn membuka matanya, melihat mata Barbara bengkak berkaca-kaca, dia kelihatannya sudah menangis semalaman.

" Shawn! ", melihatnya bangun, Barbara langsung menyambutnya, ingin memeluknya tetapi Shawn menghindar.

Shawn memilih untuk mengabaikan ekspresi kecewa Barbara dan dengan dinginnya berkata: " Dimana Jim? "

Barbara menjawab dengan nada suara rendah: " Di pintu. "

" Suruh dia masuk, kau keluarlah dulu. ", kata Shawn dengan datarnya.

Barbara memandang dengan tatapan tidak percaya. Dia telah menjaganya semalaman, tetpai malah menyuruhnya pergi.

Tidak peduli seberapa sakit hati, dia pada akhirnya meninggalkannya.

Sampai di pintu, ia menyuruh Jim masuk atas perintah Shawn.

Jim masuk, mendapati shawn bersiap mengganti bajunya.

Jim berkata, dengan suara yang terdengar tidak berdaya: " Tuan Mu, anda kelewatan, didalam air menanti terlalu lama hingga lupa untuk naik ke daratan, malah pingsan di sungai! Jika tidak menyadari kau pingsan secepatnya, kau harus bisa mempertanggung jawabkannya disini! "

Shawn menjawab dengan dingin: " Jangan omong kosong! Camile! Kau sudah menemukannya? "

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu