Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 154 Mencium Paksa Dia

Setelah Camile Fang selesai kerja, dia ditahan oleh Clinton Song di depan perusahaan.

Ekspresi wajahnya tidak selembut dulu, melainkan membawa sedikit keseriusan dan ketegasan.

Oleh karena itu, dia juga tidak banyak bertanya dan mengikutinya ke dalam mobil. Dia tahu bahwa Clinton Song mungkin memiliki sesuatu untuk ditanyakan padanya.

Mobil berhenti di depan sebuah restoran Barat.

Di dalam restoran, Camile Fang melihat Clinton Song yang tampak serius pun tidak memiliki suasana hati untuk makan dan hanya memesan secangkir kopi, dia lalu membuka mulut dan bertanya: “Clinton, ada masalah apa, langsung saja katakan padaku.”

Clinton Song menatap matanya dalam waktu yang lama, dan akhirnya membuka mulut dan berkata: “Camile, bolehkah kamu memberitahukanku, dengan siapa kamu memiliki Jacky Fang?

Camile Fang tercengang sejenak dan langsung menutupi ekspresi canggungnya dengan senyuman.

Pertanyaan ini dia benar-benar tidak bisa menjawab.

Bagaimana menjawab?

Bagaimana memberitahukannya bahwa lima tahun lalu karena diselingkuhin oleh pacar, dengan sakit hati dia naik ke tempat tidur laki-laki yang tidak dikenal dan kemudian ada Jacky Fang?

Tidak, tidak, tidak, sama sekali tidak boleh dikatakan! Dia tidak pernah bercerita sepatah katapun dan kepada siapapun mengenai Jacky Fang.

Jika dia mengatakannya, orang lain akan meremehkan Jacky Fang. Dengan kata kasar, di mata orang lain dia adalah anak di luar nikah yang paling hina.

Akan tetapi di dalam hatinya, Jacky Fang adalah segalanya.

Karena adanya Jacky Fang, dia baru bisa bertahan sampai sekarang.

“Maaf, Clinton, aku tidak ingin mengungkit masalah ini selamanya. Bisakah kamu jangan bertanya lagi kepadaku?” Camile Fang mengatakan dengan mata terkulai dan suara yang rendah.

Clinton Song sudah menduga dia akan mengatakan demikian, dia juga tidak berniat untuk memaksanya.

Dia tersenyum pahit lalu mengumpulkan keberanian untuk bertanya: “Camile, aku tahu, ini bukan pertama kalinya aku bertanya padamu. Tapi hari ini, aku ingin bertanya sekali lagi, bisakah kamu membiarkan aku menjagamu dan Jacky Fang?”

Camile Fang mendesah dan tidak bersuara.

Dia sudah menolaknya berkali-kali.

Ketika hatinya terluka parah karena Shawn Mu, dia pernah berpikir untuk menerima Clinton Song.

Tapi kemudian dia menyingkirkan pikiran tersebut, dia merasa sedikit tidak tahu malu, orang sehebat Clinton Song dijadikan barang ganti untuknya.

Melihat keraguannya, Clinton Song melanjutkan: “Camile, aku serius, aku benar-benar serius ingin menjagamu dan Jacky Fang, bisakah tolong beri aku kesempatan ini? Aku tidak peduli dengan masa lalumu, aku juga tidak peduli anak siapakah Jacky Fang. Aku hanya ingin melindungi kalian. Ini sudah cukup, sungguh.”

Clinton Song juga pernah berpikir untuk menyerah dan dia benar-benar pernah menyerah.

Dulu, dia menyerahkan Camile Fang untuk Shawn Mu dan dia bahkan hampir menjadi istri Shawn Mu.

Tetapi, pada akhirnya, Shawn Mu tidak menghargainya.

Tidak peduli sekarang atau kelak, Clinton Song tidak akan menyerah lagi. Dia ingin berjuang untuk mendapatkan Camile Fang, walaupun sekarang dia bukan mencintainya, tetapi tidak apa-apa. Suatu saat, dia pasti bisa mendapatkan hatinya.

Camile Fang masih belum menjawab pertanyaannya, Clinton Song pun menganggap dia sudah meyetujuinya.

Sewaktu mengantarnya pulang, Clinton Song kembali teringat Shawn Mu yang berada di rumah Camile Fang semalam. Dia tidak tahu apakah Shawn Mu masih di atas sekarang.

Clinton Song berkata: “Camile, ada beberapa orang yang tidak layak dengan cintamu. Aku berharap kamu bisa lebih cepat melihat ini dengan jelas. Istirahat lebih awal setelah kamu naik, aku akan menjemputmu besok pagi.”

Camile Fang pun naik ke atas, hari ini Shawn Mu tidak datang, Jacky Fang dijemput pulang oleh pengasuh dan telah tidur di kasur.

Ketika ingin berbalik dan menutup pintu, pintu didorong oleh sebuah tangan dari depan. Camile Fang pun tersontak, dia menjulurkan kepalanya ke luar pintu dan melihat Clinton Song.

Camile Fang dengan terkejut bertanya: “Clinton? Kenapa kamu belum pergi?”

Setelah mengantar Camile Fang pulang, Clinton Song sudah bersiap untuk pergi. Akan tetapi, tidak tahu kenapa dia merasa hatinya sangat kacau, sehingga setelah menurunkan Camile Fang, dia kembali naik lift dan datang ke rumahnya.

Clinton Song menjawab: “Tiba-tiba aku ingin datang melihat Jacky Fang.”

Sebenarnya, dia hanya ingin memastikan keraguannya. Dia ingin naik dan melihat apakah Shawn Mu masih berada disini.

Clinton Song berjalan masuk ke rumah dan melihat-lihat sekeliling, dia tidak menemukan sosok Shawn Mu. Tidak ada tanda pria di rumah ini, segalanya terlihat normal.

Dengan pelan, dia membuka pintu kamar Jacky Fang, dia sedang tertidur dengan lelap di kasur. Tiba-tiba, Clinton Song menemukan jam tangan bermerek di ujung tempat tidur.

Itu adalah jam tangan pria, semalam ketika Shawn Mu menemani Jacky Fang tidur, dia melepaskan jam tangannya dan meletakannya di sana, dia lupa untuk mengambilnya.

Clinton Song langsung mengerti siapa pemilik jam tangan tersebut.

Hatinya merasa sedih tak tertahankan. Apakah Camile Fang dan Shawn Mu tinggal bersama lagi?

Memikirkan hal ini membuat Clinton Song merasa dia perlahan-lahan kehilangan pikiran.

Dia berbalik dan melangkah keluar dari kamar tersebut, dan tanpa peringatan, dia melempar Camile Song ke sofa, dan menciumnya dengan penuh gairah.

“Camile……mengapa……mengapa……”

Mengapa orang yang kamu cintai adalah Shawn Mu dan bukan aku?

Nada Clinton Song membawa sedikit kepasrahan, Camile Fang yang ditekan di bawah tubuhnya terengah-engah. Dia marah dan cemas, dan terus mendorong Clinton: “Clinton, lepaskan aku……”

Kelakuan Clinton Song semakin kasar, tangannya mencapai kerah bajunya dan mulai membuka kancingnya.

“Pa!”

Sebuah suara tajam terdengar, wajah Clinton Song langsung merah dan bengkak. Segera setelah itu, dengan semua tenaganya Camile Fang mendorong tubuhnya ke lantai.

Menyentuh kakinya yang sakit karena jatuh, dia pun duduk di atas lantai, telah tersadar dan mendadak kesal.

Hanya dalam dua hari, ini adalah kedua kali dia telah secara kasar memperlakukan Camile Fang. Dia jelas tidak ingin melakukan hal seperti ini, tapi mengapa dia selalu tidak dapat mengendalikan dirinya.

Sebelum bertemu Camile Fang atau sebelum berinteraksi dengannya, Clinton Fang belum pernah sekasar ini, sekalipun tidak.

“Maaf, Camile.” Clinton Song sangat kesal, dia ingin sekali memberikan dua tamparan kepada dirinya.

Mata Camile Fang memerah dan dengan keras berteriak: “Keluar kamu! Keluar!“

Clinton Song dengan cepat meninggalkan rumah Camile.

Sampai terdengar suara mobil dari bawah, Camile Fang baru menyadari dia telah pergi jauh.

Ketika dia pertama kali bertemu Clinton Song, dia jelas bukan seperti ini, dia tidak pernah berpikir dia bisa memperlakukannya sekasar ini.

Tidak peduli apapun, dia tidak memiliki alasan memperlakukannya seperti ini. Sepertinya, kedepannya dia juga harus menjauhinya.

Untuk waktu yang lama, Clinton Song tidak pernah datang mencari Camile Fang. Sejak memperlakukannya sekasar itu, dia tidak bisa menghadapinya lagi.

Sebulan pun berlalu dengan hambar.

Hari ini, perusahaan renovasi telah menghubungi Camile Fang dan memberitahukan bahwa rumahnya telah direnovasi dan juga telah ditempatkan selama sebulan lebih.

Sekarang rumahnya langsung bisa ditinggal, Camile Fang tinggal mengecek dan menerimanya setelah selesai bekerja.

Setelah Camile Fang selesai kerja, dia bergegas menuju ke sana.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu