Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 107 Pakaian Renang Seksi
Keesokan harinya, Barbara An pagi-pagi sekali langsung menyuruh pengawal pribadinya pergi menjemput Camile Fang dan Jacky Fang.
Ini akhir pekan, taman bermain libur. Mendengar bahwa mereka akan pindah ke vila untuk beberapa waktu ke depan, Jacky Fang melompat-lompat riang di samping Camile Fang.
Mereka akhirnya tiba di tujuan. Asisten rumah tangga, yang bertugas menjemput mereka, langsung membantu Camile Fang membawa kopernya. Camile Fang menggandeng Jacky Fang berjalan masuk.
Ketika baru turun dari mobil, Jacky Fang kehilangan keriangannya. Wajahnya tidak senang, ia diam seribu kata.
Camile Fang bertanya bingung: "Kamu kenapa, Nak? Kenapa tiba-tiba tidak senang begini?"
Jacky Fang cemberut. Ia berkata dengan suara pelan: "Mommy bilang ingin bawa aku tinggal di vila. Aku kira kita akan tinggal di vila Paman Mu, ternyata tidak."
Ingatan Jacky Fang tentang Shawn Mu tidak pernah pudar. Ini membuat Camile Fang tidak senang.
-- Pengaruh jahat pria ini sungguh kuat. Meski ia tidak ada di Jacky Wu, namun ia terus ada di hati dan pikiran anak ini.
Camile Fang tidak tahu harus menjawab apa. Ia mencoba menghibur: "Jacky Fang yang penurut, meskipun bukan vila Paman Mu, tapi vila ini juga punya banyak mainan dan makanan enak kok!"
Mendengar kata "makanan enak", insting hobi makan Jacky Fang langsung terbangun. Ia langsung tersenyum senang.
Ibu dan anak ini masuk ke dalam bangunan vila.
Barbara An sedang minum teh di ruang tamu. Di sebelahnya berdiri seorang asisten rumah tangga berusia paruh baya yang terlihat seperti sedang menunggu seseorang.
Melihat kedatangan mereka berdua, Barbara An tersenyum dan mengangguk ramah.
Setelah keduanya berjalan mendekat, Barbara An bertanya ramah pada Jacky Fang: "Hei, kamu masih ingat aku tidak?"
Jacky Fang mengangguk, ia menatap Barbara An dengan kedua mata besarnya: "Ingat, kamu adalah tante yang waktu malam itu makan bersama Paman Mu!"
Air muka Camile Fang seketika langsung kurang nyaman.
Seolah tidak terjadi apa-apa, Barbara An mengelus-elus kepala Jacky Fang: "Benar, kamu sungguh pintar, kedepannya kamu bisa panggil aku Tante An."
Jacky Fang mengangguk mengiyakan, ia dengan manis memanggil: "Tante Barbara."
Barbara An tersenyum mendengar panggilan itu. Ia berkata: "Jacky Fang sangat penurut ya. Tante Barbara sudah menyiapkan banyak sekali makanan dan mainan untukmu. Kamu sekarang main dengan asisten rumah tangga, oke?"
"Baik!" Jacky Fang mengangguk sekali lagi.
Barbara An memberi kode pada asisten rumah tangga yang sudah dari tadi berdiri di sampingnya.
Asisten rumah tangga mengangguk paham. Ia langsung membawa Jacky Fang pergi.
Melihat pemandangan perginya asisten rumah tangga dan Jacky Fang, Camile Fang bertanya dengan agak gelisah: “Kamu membayar asisten rumah tangga khusus untuk Jacky Fang?”
Barbara An meneguk tehnya, lalu menggangguk pelan: “Benar, vila ini punya banyak asisten rumah tangga, tetapi mereka hanya handal mengurus orang cacat seperti aku. Mereka tidak punya pengalaman mengurus anak kecil, jadi ya aku tidak tenang kalau menyuruh mereka merawat Jacky Fang. Dengan menyewa pembantu rumah tangga yang terlatih mengasuh anak, aku dan kamu dua-duanya akan tenang.”
Mendengar perkataan Barbara An, Camile Fang agak tidak enak hati: “Kamu terlalu merepotkan diri sendiri, terima kasih ya.”
Barbara An tersenyum sumringah: “Kalau mau berterima kasih pada aku ya bekerja sebaik-baiknya!”
Camile Fang tersipu malu: “Iya iya!”
Tanpa beban mengasuh anak, Camile Fang kini memiliki waktu dan tenaga yang lebih banyak. Kemajuan pekerjaannya kini jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Barbara An mempersilahkan Camile Fang bekerja di vila setiap hari, ia tidak perlu membuang-buang waktu untuk absen di kantor.
Camile Fang juga senang dengan keputusan ini, ia tidak perlu mendengar gosip-gosip teman sekantornya setiap hari lagi.
Satu-satunya hal yang membuat Camile Fang tidak nyaman adalah Shawn Mu terkadang mengantar Barbara An pulang atau pun menjemput wanita itu untuk makan malam.
Meski setiap kali pria itu hanya menunggu di dalam mobil dan tidak masuk ke vila, tetapi Camile Fang selalu bisa melihat pria itu dari kaca ruang kerjanya.
Ia sudah berulang kali mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak perlu memedulikan Shawn Mu, tetapi setiap kali melihat keduanya sangat akrab, hatinya selalu agak sulit menerima.
Hari ini, setelah mengantar Barbara An, Shawn Mu langsung pergi.
Melihat Barbara An masuk, Camile Fang menyapa: “Eh sudah pulang.” Nada bicara dan ekspresinya agak sedih.
Barbara An melihat keanehan dalam diri Camile Fang, lantas bertanya: “Ada apa? Raut wajahmu kurang begitu baik, tidak ada apa-apa kan?”
Camile Fang berusaha keras tersenyum: “Tidak apa-apa. Aku tadi melihat CEO Mu mengantarmu pulang, tetapi ia tidak masuk, jangan-jangan karena ada aku di sini?”
Barbara An tersenyum canggung: “Ah tidak kok. Ia tidak masuk karena masih ada urusan yang harus dibereskan. Kamu jangan berpikir terlalu jauh.”
Camile Fang dapat mendengar kebohongan dalam jawaban ini.
Ia berpura-pura tidak peduli: “Oh ternyata begitu, berarti memang aku berpikir terlalu jauh.”
Camile Fang dalam hati bertekad untuk cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan agar tidak perlu berjumpa Shawn Mu lagi.
Setelah berhari-hari tidak tidur dan tidak istirahat, draf rancangan Camile Fang akhirnya sudah separuh lebih.
Camile Fang membolak-balik hasil kerjanya dengan puas. Ia menyemangati dirinya sendiri: Kalau bekerja dengan kecepatan ini terus, aku pasti akan bisa menyelesaikan pekerjaan lebih awal!
Ia membuang nafas lega. Ia sudah bekerja keras begitu lama, hari ini ia ingin rileks dan bersenang-senang dulu.
Saat ini tepat jam berangkat kerja. Barbara An akan pergi ke kantor, sementara Jacky Fang juga akan diantar ke taman bermain oleh asisten rumah tangga.
Setelah meminta izin pada Barbara An, Camile Fang memberi cuti satu hari pada semua asisten rumah tangga dan pengawal pribadi. Ia merasa kesendirian akan membuatnya lebih rileks.
Ia mematikan komputer dan merapikan draf rancangan, lalu berpikir keras apa kegiatan relaksasi yang asyik dilakukan?
Oh ya, berolahraga!
Biasanya ia duduk di kursi terlalu lama, badannya sangat tidak enak. Kini waktunya ia berolahraga.
Ia mencari video yoga di internet. Ia melakukan beberapa gerakan di halaman vila, lalu kembali masuk. Ia pergi ke ruang olahraga pribadi yang belum pernah dimasukinya.
Ketika membuka pintu ruang olahraga itu, Camile Fang terkejut hingga mulutnya menganga.
Ini sama sekali bukan ruang olahraga biasa, ini adalah gymnasium profesional!
Di dalamnya ada treadmill, sepeda statis, dan papan push-up. Semuanya lengkap.
Camile Fang berteriak keras seperti baru saja menemukan harta karun. Ia tiba-tiba sadar teriakannya bisa terdengar oleh orang lain yang ada di dalam vila, jadi ia langsung menutup mulutnya.
Entah tiba-tiba terpikir apa, ia berbicara sendiri: “Eh hari ini vila tidak ada siapa-siapa, akulah penghuni satu-satunya!”
Ia tertawa senang, lalu dengan riang menaiki treadmill.
Setelah berolahraga satu jam lebih, sekujur tubuh Camile Fang keringatan. Nafasnya terengah-engah.
Ia meminum satu botol air, lalu meledek dirinya sendiri: “Sudah lama tidak berolahraga, tubuh aku sudah tidak kuat.”
Olahraga berakhir dan Camile Fang pergi mandi. Ketika sedang mengelap rambut, ia dari jendela sekilas melihat di pekarangan lantai bawah ada sebuah kolam renang kecil.
Matanya langsung berbinar-binar, ia menggerutu: “Ah, aku bagaimana bisa tidak pernah melihat kolam renang ini dari dulu?”
Ia lagi-lagi berbicara sendiri: “Aku benar-benar terlalu sibuk. Sejak awal datang ke sini aku mengerahkan seluruh jiwa dan raga aku untuk bekerja sampai tidak punya waktu berkeliling vila, jadi ya jelas aku tidak tahu ada kolam renang di sini!”
Ia menggigit bibir, tersenyum licik, lalu mengeluarkan sebuah pakaian renang dari kopernya.
Pakaian renang ini bukan ia beli untuk dirinya sendiri, melainkan sebuah sampel produk yang dulu ia desain berdasarkan permintaan klien. Karena modelnya sangat seksi dan terbuka, ia tidak pernah memakainya.
Ia kali ini membawanya karena berpikir pakaian itu bisa saja dibutuhkan sebagai referensi ketika ia membuat draft rancangan.
Tetapi hari ini tidak ada orang di vila selain dirinya sendiri. Kalau ia memakai pakaian renang ini tidak akan ada orang yang melihatnya, apalagi kebetulan ia tidak bawa pakaian renang lain.
Camile Fang agak ragu sebentar, lalu pada akhirnya memutuskan memakai pakaian renang ini.
Setelah memakainya, ketika melihat dirinya sendiri dalam cermin wajahnya langsung memerah.
Pakaian renang ini berwarna putih susu. Tali bahunya berada di leher, terus memanjang hingga bagian dada, dan hanya menutupi dua titik payudara. Model pakaian ini menyerupai gaun pesta berbentuk V tajam. Tetapi desain V ini hanya sampai ke bagian pusar. Bagian bawahnya tersambung dengan celana dalam mini. Seluruh bagian punggung pemakai terlihat jelas. Pakaian ini luar biasa seksi.
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeMy Lifetime
DevinaLoving Handsome
Glen ValoraWahai Hati
JavAliusMr Huo’s Sweetpie
EllyaAdore You
ElinaDipungut Oleh CEO Arogan×
- Bab 1 Kabur Dari Rumah Dan Menangkap Perselingkuhan
- Bab 2 Kehilangan Keperawanannya Secara Misterius
- Bab 3 Ganti Pekerjaan!
- Bab 4 Melahirkan Bayi Berhati Licik
- Bab 5 Selamat Tinggal Cowok Bajingan
- Bab 6 Si Jahat Besar Dan Si Jahat Kecil
- Bab 7 Jatuh Ke Dalam Pelukannya
- Bab 8 Pindah Kesini Bersama-Sama
- Bab 9 Paman Adalah Superman
- Bab 10 - Mendekatkan Diri Dengan Pria Lain
- Bab 011 Berhadapan dengannya.....
- Bab 12 Depresi
- Bab 13 Jangan Menganggap Dirimu Terlalu Tinggi
- Bab 14 Tidak Sengaja Melihat Dia Dengan Pria Lain
- Bab 15 Ciuman Setengah Sadar
- Bab 16 Bagaimana Mungkin Kamu Ada di Sini?
- Bab 17 Identitasnya
- Bab 18 Kamu Tidak Layak!
- Bab 19 Mereka Telah Bertunangan
- Bab 20 Tuan Mu, Apakah Anda Sudah Merasa Puas?
- Bab 21 Apakah Dia Sudah Tidak Menyukai Jacky.....
- Bab 22 Shawn Mu, Aku Tidak Begitu
- Bab 23 Pergi Tanpa Mengucapkan Selamat Tinggal
- Bab 24 Pria Jelek
- Bab 25 Telah Melewati Batas
- Bab 26 Terima Kasih, Clinton
- Bab 27 Tiba-tiba Menyatakan Perasaannya
- Bab 28 Kediaman Mewah Seharga 1 Juta
- Bab 29 Makan Dengan Kedua Orang
- Bab 30 Tiga Orang Keluarga Yang Harmonis
- Bab 31 Aku Tidur Di Kasur, Kamu Tidur Di Sofa
- Bab 32 Kamu Memelukku Ketika Aku Tidur?
- Bab 33 Sesuatu Yang Dilakukan Pria Dan Wanita Single
- Bab 34 Alasan Tak Logis CEO Shawn
- Bab 35 Kehilangan Virginitas
- Bab 36 Godaan Inisiatif
- Bab 37 Berpegangan Tangan
- Bab 38 Jacky Fang Terkena Masalah
- Bab 39 Wanita Yang Kamu Pilih?
- Bab 40 Rasa Malu dan Keluhan
- Bab 41 Tidak Bisa Rukun Dengannya
- Bab 42 Sengaja Dibuat Sulit
- Bab 43 Benar-Benar Tidak Tahu Malu
- Bab 44 Dia Menggodaku!
- Bab 45 Hampir Kecelakaan
- Bab 46 Sikap Direktur Mu Yang Berubah
- Bab 47 Pertunangan Yang Dimajukan
- Bab 48 Shawn Mu, Bantulah Aku
- Bab 49 Wanita Yang Plin-Plan Dan Penuh Nafsu!
- Bab 50 Perasaan Yang Pernah Bertemu Sebelumnya
- Bab 051 Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Memindahkanmu
- Bab 52 Perbuatan Jahat Yang Direncanakan Olehmu!
- Bab 53 Sebuah Tamparan Keras
- Bab 54 Dia adalah Wanitaku
- Bab 55 Menjauhlah dari Kami!
- Bab 56 Cara Yang Membuat Orang Ketakutan
- Bab 57 Hanya Sekali Saja Dan Langsung Terjadi!
- Bab 58 Apakah Kamu Ingin Menikah Denganku?
- Bab 59 Hanya Seorang Wanita Yang Telah Pernah Tidur Dengannya
- Bab 60 Paman Pergi Tinggal Di Rumah Mu
- Bab 61 Mencoba Baju Pengantin
- Bab 62 Nikahi Saya Kalau Begitu!
- Bab 063 Kau Begitu Terikat Seperti Ini, Tidak Lelah Kah
- Bab 64 Maukah Kamu Mandi Bersamaku?
- Bab 65 Hal Baik Yang Terhentikan
- Bab 66 Diusir Dari Tempat Pernikahan
- Bab 67 Karena Aku Menyukai Mu!
- Bab 68 Pernyataan Cinta Yang Paling Tegas
- Bab 69 Apa, Hamil?
- Bab 70 Muat Kalau Kamu Tidur Lebih Dekat Denganku
- Bab 71 Ciuman Ini Tidak Buruk
- Bab 72 CEO Mu Yang Terkejut
- Bab 73 Kunjungan Kakek Mu
- Bab 74 Aku Menjaga Kesucianku!
- Bab 75 Pemenang Dengan Profile Esentrik!
- Bab 76 Pertanyaan Yang Menjebak
- Bab 77 Jacky Juga Ingin Dicium
- Bab 078 Berhati-hati Untuk Menanggung Akibatnya
- Bab 79 Berpura-pura Untuk Polos? !
- Bab 80 Maaf, Aku Telah Datang Telat
- Bab 81 Ingin Dihidupi Orang Kaya?
- Bab 82 Bertanggung Jawab Pada Anak Di Perutnya
- Bab 83 Kenapa Tidak Memberitahuku?
- Bab 84 Lamaran
- Bab 85 Senang Hingga Insomnia
- Bab 86 Dasar Manusia Tidak Berperasaan
- Bab 87 Paparazzi
- Bab 88 Saat Pernikahan, Barbara An Muncul
- Bab 89 Dia Tidak Menginginkanku Lagi
- Bab 90 Ingin Membatalkan Pernikahan
- Bab 91 Kamu Memaksanya Untuk Menggila!
- Bab 92 Tidak Berubah Meskipun Diperingatkan Berulang Kali !
- Bab 93 Aku Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 94 Bukan Wanita Hebat Biasa !
- Bab 95 Fitnahan Orang-Orang
- Bab 96 Melihat Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 97 Barbara An, Wakil Ketua Depatemen!
- Bab 98 Undangannya
- Bab 99 Dia Tidak Pernah Mendapatkannya
- Bab 100 Jacky Mencuri Makanan
- Bab 101 Wanita Itu Seperti Duri
- Bab 102 Ibuku Bernama
- Bab 103 Berlutut
- Bab 104 Tidak Ada Asap Kalau Tidak Ada Api
- Bab 105 Kamu Tidak Punya Hak untuk Mengurusi Saya
- Bab 106 Pindah ke Rumah Barbara An
- Bab 107 Pakaian Renang Seksi
- Bab 108 Aku Mau Memainkanmu
- Bab 109 Kejadian Hari Ini Anggap Saja Tidak Pernah Terjadi
- Bab 110 Camile, Naik Panggung
- Bab 111 Situasi Yang Terjadi Pada Konferensi Pers
- Bab 112 Aku Turut Berbahagia Untukmu, Barbara
- Bab 113 Bersaing Dengan Shawn?
- Bab 114 Karena Dia Bertengkar
- Bab 115 Shawn Mu, Kamu Seharusnya Sadar
- Bab 116 Ada Orang Yang Sengaja Menentang Kita
- Bab 117 Interogasi Empat Mata
- Bab 118 Fitnah
- Bab 119 Istri Clinton Song
- Bab 120 Membawa Jacky Fang Untuk Tinggal Di luar
- Bab 121 Melepaskan Perkataan Yang Kejam
- Bab 122 Kamu Tidak Pernah Berhutang Padaku
- Bab 123 Camile Ditangkap
- Bab 124 Tidak Sebaik Dirinya
- Bab 125 Apa Itu Pria Sejati ?
- Bab 126 Bukanlah Giliranmu Untuk Bertanya
- Bab 127 Jangan Berpikir Untuk Pergi Seumur Hidup
- Bab 128 Jacky Fang Hilang
- Bab 129 Mengecek
- Bab 130 Penghasut di Balik Layar
- Bab 131 Mengatasnamakan Seseorang
- Chapter 132 Melakukan Sesuatu Hal yang Menyusahkan
- Chapter 133 Demam dan Pingsan
- Chapter 134 Penghinaan
- Chapter 135 Datang di tengah Malam
- Chapter 136 Membuat Adik kecil
- Bab 137 Survei
- Bab 138 Pesan Penculikan
- Bab 139 Rahasia Jacky Fang
- Bab 140 Semangat
- Bab 141 Dari Dulu Hanya Ada Shawn Mu
- Bab 142 Menggenggam Tangan Clinton Song
- Bab 143 Tidak Menyelamatkannya
- Bab 144 Fitnah
- Bab 145 Ciuman Yang Familiar
- Bab 146 Margaret Li Datang
- Bab 147 Pemerasan
- Bab 148 Shawn Mu Datang Menyelamatkan
- Bab 149 Membongkar di Hadapan
- Bab 150 Shawn Mu Meminta Maaf
- Bab 151 Dua pilih satu
- Bab 152 Data Kerja Sama Dengan S Corp
- Bab 153 Identitas Misterius
- Bab 154 Mencium Paksa Dia
- Bab 155 Jangan Melihat Kejahatan
- Bab 156 Aku Selalu Mencintai Kamu
- Bab 156 Cinta Segitiga Itu Salah
- Bab 157 Cerita Di Balik Pertandingan
- Bab 159 Dia adalah “Mirror”!
- Bab 160 Dipaksa
- Bab 161 Seperlinya Sudah Jatuh Cinta
- Bab 162 Mimpi Buruk Baginya
- Bab 163 Menunjukkan Kehebatan
- Bab 164 Jatuh Dari Tangga
- Bab 165 Sangat Membencinya
- Bab 166 Meledak
- Bab 167 Laura Su Kembali
- Bab 168 Memperistrinya
- Bab 169 Menjauhi Keluarga Mu
- Bab 170 Yang Dicintainya Adalah Kau
- Bab 171 Berita Baik
- Bab 172 Memberinya Kesempatan
- Bab 173 Suruhan
- Bab 174 Bangun
- Bab 175 Pertunangan
- Bab 176 Mengganggu Anak Kecil
- Bab 177 Memberimu Pesta Pernikahan yang Lebih Besar
- Bab 178 Selingkuh
- Bab 179 Maksud Tersembunyi
- Bab 180 Ditolak Berturut-turut
- Bab 181 Mengancamnya Dengan Jacky Fang
- Bab 182 Hanya Sebuah Mainan
- Bab 183 Mengatasi Margaret Li
- Bab 184 Menerima Lamarannya
- Bab 185 Kedua Kakinya Sembuh Total
- Bab 186 Terjadi Masalah Pada Pakaian
- Bab 187 Disandera
- Bab 188 Upacara Pertunangan Yang Meriah
- Bab 189 Sedikit Pun Tidak Mencintaimu
- Bab 190 Jawaban Yang Tidak Bisa Diungkapkan
- Chapter 191 Janji bertemu dengan Laura Su
- Chapter 192 Undangan
- Chapter 193 Pertengkaran
- Chapter 194 Memalukan
- Chapter 195 Menabrak Mati Mereka
- Chapter 196 Kebetulan
- Chapter 197 Rupanya benar dia!
- Chapter 198 Berpura-pura Sakit Hati
- Bab 199 Pasti Bukan Barbara An
- Bab 200 Rumah Pernikahan
- Bab 201 Karya Mulia Shawn Mu
- Bab 202 Penyesalan
- Bab 203 Pernikahan Diundur
- Bab 204 Barbara An Tiba-Tiba Marah
- Bab 205 Mendorongnya
- Bab 206 Menjaring Jasad
- Bab 207 Mencurigainya
- Bab 208 Menipu Diri Sendiri
- Bab 209 Pengakuan
- Bab 210 Menjemputnya Pulang
- Bab 211 Pukulan Yang Sakit
- Bab 212 Meminum Alkohol Untuk Menghilangkan Kesedihan
- Bab 213 Bukannya Untuk Menjual Diri
- Bab 214 Apakah Celine Yan Adalah Dia?
- Bab 215 Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 216 Camile Fang Tidak Mati!
- Bab 217 Menemukan Mami
- Bab 218 Bukti
- Bab 219 Membongkar Kebohongan
- Bab 220 Cerita Mereka
- Bab 221 Satu dari Sepuluh Ribu Kemungkinan
- Bab 222 Orang Asing
- Bab 223 Merangsangnya Pingsan
- Bab 224 Mengganti Nama Demi Cinta
- Bab 225 Tidak Mungkin Lagi
- Bab 226 Batalkan Pertunangan
- Bab 227 Selesaikan Secara Keseluruhan
- Bab 228 Sangat Senang Karena Keberadaanmu
- Bab 229 Dua Ikat Bunga
- Bab 230 Mengapa Menipunya?
- Bab 231 Perpisahan
- Bab 232 Permohonan Tulus Shawn Mu
- Bab 233 Penculikan Di Tengah Jalan
- Bab 234 Ancaman Mati
- Bab 235 Berhentilah Berharap
- Bab 236 Menyampaikan Semuanya
- Bab 237 Camile Ditembak
- Bab 238 Ingat Akan Semuanya
- Bab 239 Benar-benar Hanya Memaafkan
- Bab 240 Orang yang Berada di Belakangnya
- Bab 241 Usir Dia Pergi
- Bab 242 Camileku Sudah Kembali
- Bab 243 Ikan Tidak Memerlukan Cahaya Matahari
- Chapter 244 Secara Sepihak Telah Membatalkan Pernikahan Ini
- Chapter 245 Jatuh Kedalam Perangkap
- Chapter 246 Menyelesaikan Semua Masalah Yang Ada
- Chapter 247 Ancaman Dari Shawn Mu
- Chapter 248 Kebencian
- Chapter 249 Dua Orang Wanita Yang Sangat Aneh
- Chapter 250 Tidak Begitu Bagus
- Chapter 251 Menuntut Ke Pengadilan
- Chapter 252 Terbebas Dari Nama Buruk
- Chapter 253 Sudah Sejak Lama Memaafkannya
- Bab 254 Wanita Gila
- Bab 255 Menipu Uang Selamanya
- Bab 256 Tinjuan Yang Datang Mendadak
- Bab 257 Presdir Mu Membagikan Makanan Lokal
- Bab 258 Hasil Buah Cinta
- Bab 259 Ibunya Menjadi Lebih Terpandang Karena Putranya
- Bab 260 Tidak Menyerah
- Bab 261 Camile, Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 262 Mencuri Data
- Bab 263 Rencana Yang Gagal
- Bab 264 Keguguran
- Bab 265 Putus
- Bab 266 Pasutri Mu Telah Pulang ke Dalam Negeri
- Bab 267 Pembantu Liar
- Bab 268 Segera Keluar Dari Century's Corp
- Bab 269 Kanker Lambung Stadium Akhir
- Bab 270 Lamaran Pernikahan
- Bab 271 Dia Bukan Orang Luar
- Bab 272 Mimpi Indah Yang Hilang
- Bab 273 Kembalinya Edward Mu
- Bab 274 Harta Warisan Keluarga
- Bab 275 Menunggu Kesempatan
- Bab 276 Pindah Kembali Ke Rumah Keluarga Mu
- Bab 277 Kerjasama Antar Orang Bodoh
- Bab 278 Meninggalnya Kakek
- Bab 279 Pencabutan Identitas
- Bab 280 Laura Su Tetap Adalah Bella Su
- Bab 281 Mesin Balas Dendam
- Bab 282 Masuk Penjara
- Bab 283 Kamu Tidak Memenuhi Syarat untuk Melihatnya
- Bab 284 Bob Fang Sudah Berubah
- Bab 285 Kakak Ipar
- Bab 286 Bermain Emosi
- Bab 287 Dua Triliun
- Bab 288 Wajah yang Bengkak
- Bab 289 Mencambuk
- Bab 290 Sebuah Kebetulan Yang Mengejutkan
- Bab 291 Kabar Baik di Atas Tempat Tidur Pasien
- Bab 292 Membalikkan Biaya Lama
- Bab 293 Mengumumkan Identitas
- Bab 294 Tante Jahat di Rumah Gelap
- Bab 295 Masih Menyimpan Perasaan
- Bab 296 Perang Dingin
- Bab 297 Anak Perempuan yang Ditaksir
- Bab 298 Jadi Pahlawan Kesiangan
- Bab 299 Shawn Mu, Terima Kasih
- Bab 300 Perubahan Rencana
- Bab 301 Salah Pergok
- Bab 302 Menyerahkan Diri
- Bab 303 Foto
- Bab 304 Aku Tidak Peduli
- Bab 305 Menyembunyikan
- Chapter 306 Berbaikan dengan Joey Wen
- Chapter 307 Berita Yang Tersebar Luas
- Chapter 308 Kamu Tidak Perlu Pergi, Biar Aku Saja Yang Pergi
- Chapter 309 Kembali Bertemu
- Chapter 310 Terjadi Kesalahpahaman Lagi.
- Chapter 311 Masalah Yang Sudah Mengecil
- Bab 312 Bertemu Lagi Dengan Shawn Mu
- Bab 313 Orang Yang Sama Persis
- Bab 314 Menyelesaikan Tugas
- Bab 315 Mengugurkan Anak
- Bab 316 Ditolak Lagi
- Bab 317 Tidak Bisa Dilupakan
- Bab 318 Menyelesaikan Sendiri
- Bab 319 Shawn Mu Menghilang
- Bab 320 Video Pengawasan
- Bab 321 Situasi Yang Sangat Kacau
- Bab 322 Dengan Tangan Sendiri Mendorong Masuk Ke Neraka
- Bab 323 CEO Mu Sudah Kembali
- Bab 324 Adegan Yang Hangat
- Bab 325 Identitas Yang Dicurigakan
- Bab 326 Kamu Berubah
- Bab 327 Dia Mencintai Barbara An
- Bab 328 Tatapan Yang Janggal
- Bab 329 Menangkap Seluruhnya
- Bab 330 Memutuskan Membuka Kartu
- Bab 331 Pergi Jauh
- Bab 332 Telah Menemukan Gadis Itu
- Bab 333 Shawn Mu Yang Asli
- Bab 334 Rencana Untuk Pembalasan Balik
- Bab 335 Menggantikannya Untuk Mati
- Bab 336 Daddy Yang Asli Dan Yang Palsu
- Bab 337 Telah Berakhir Di Sini
- Bab 338 Hidup Untuk Diri Sendiri
- Bab 339 Putri Kecilku
- Bab 340 Identitas Telah Terbongkar
- Bab 341 Hidupnya Hanyalah Sebuah Lelucon
- Bab 342 The End