Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 172 Memberinya Kesempatan

Hari demi hari pun berlalu, kehidupan Camile pun kembali tenang. Dia sudah kembali bekerja dengan normal tiap hari.

Ia sudah tak menggunakan pembantu lagi, ia mengantar Jacky pergi dan pulang sekolah sendiri.

Edward dan Clinton kadang datang untuk menjemputnya pulang kantor, atau pergi ke bawah rumahnya untuk mencarinya. Tapi Shawn tak pernah muncul lagi.

Dalam sebulan ini, banyak perubahan yang terjadi dalam perusahaan. James Song mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO, dan memberikan posisinya itu pada Clinton, namun sebagai direktur perusahaan, ia terkadang masih datang ke sana untuk menghadiri beberapa rapat.

St. Louis kini sudah menjadi perusahaan utama di bawah naungan Song's Corp., perusahaan-perusahaan lain milik Song's Corp. sudah tak ada lagi yang bisa dibandingkan dengannya.

Kini di Kota Y, nama St. Louis sudah sejajar dengan Gloria Clothing Design Comp., nama besar Camile pun sudah mulai dikenal di dunia perdesainan.

Kepala Departemen Zhang sekarang juga sangat baik, kemampuannya juga tinggi, Camile merasa dirinya tak sehebat Kepala Departemen Zhang.

Camile tetap berada di posisi wakil kepala direkturnya, ia juga sudah punya kantor pribadinya sendiri. Di depan pintunya bergantung tulisan 'Wakil Kepala Departemen' dan 'Chief Designer' yang sangat menyilaukan mata.

Belakangan ini St. Louis berencana mengeluarkan satu seri pakaian edisi akhir tahun yang harus sangat unik dan menarik mata. Tugas yang sepenting ini jelas diberikan pada Camile. Ia memilih beberapa designer yang paling hebat dan membentuk mereka menjadi sebuah tim khusus untuk mendesain baju-baju itu.

Kalau baju-baju ini sudah selesai didesain, tunjangan akhir tahun kali ini jumlahnya pasti tak terhitung lagi.

Semua orang sangat bersemangat, mereka yakin di bawah naungan Camile, mereka pasti bisa mendesain baju-baju itu dengan sempurna.

Tapi sesibuk apapun Camile sekarang, ia pasti tidak akan lembur.

Sepulang kerja, seperti biasa, ia pergi menjemput Jacky di sekolah, lalu bersiap untuk pulang dan makan.

Namun tiba-tiba Guru Zhang memberitahunya kalau di akhir semester, pihak sekolah akan mengadakan acara orang tua dan anak.

Dalam acara ini, murid-murid dalam sekolah itu harus mengajak orang tuanya pergi berlibur ke Swiss, mereka akan pergi melihat gunung salju di sana.

Sekolah kelas atas memang berbeda, acara orang tua dan anak saja dibuat yang semewah ini. Namun yang terpenting adalah, dalam acara kali ini, baik anak maupun orang tuanya, boleh ikut gratis, semua biasa ditanggung oleh sponsor Century's Corp.

Stickybear's Kindergarten ternasuk dalam naungan Century's Corp., biaya uang sekolah di sini angkanya tak ternilai. Oleh karena itu, orang tua yang bisa menyekolahkan anaknya di sini, pasti juga tidak kekurangan uang untuk berlibur ke Swiss.

Tujuan Century's Corp. mensponsori acara ini adalah supaya taman kanak-kanak ini lebih dikenal di seluruh negara, dan menjadi taman kanak-kanak kelas atas satu-satunya di seluruh penjuru negeri.

Sebenarnya, pada waktu itu Shawn juga membeli sekolah ini karena Camile dan Jacky.

Tapi sekarang, Camile malah bingung.

Ia harus meminta siapa untuk menemani dirinya dan Jacky di acara kali ini?

Shawn sudah pasti tidak mungkin. Clinton? Jangan deh, dia tidak bisa menerima kebaikan Clinton.

Camile menghela napasnya, lalu berjongkok di hadapan Jacky, ia memegang tangan Jacky, "Jacky, kalau kali ini hanya mommy saja yang menemanimu ke Swiss, apa kau akan sedih?"

Jacky cemberut, namun menggeleng-gelengkan kepalanya, "Cukup mommy saja!"

Dalam hatinya Camile tahu, Jacky tak ingin dirinya sedih makanya berkata seperti itu. Sebenarnya dalam hatinya, ia pasti menginginkan sesosok ayah yang bisa menemaninya pergi.

Mungkin, dirinya tak boleh seegois ini, hanya ingin bersama-sama dengan orang yang disukainya. Walaupun dia tak suka pada Clinton, tapi Clinton pasti adalah seorang ayah yang baik.

Mungkin, ia harus mulai belajar untuk menerima kebaikan Clinton. Dengan begitu, Jacky akan bisa merasakan sebuah keluarga yang utuh.

Sesampainya di rumah, ternyata Clinton sudah menunggu mereka di depan pintu.

Mungkin, ini kehendak Tuhan.

Camile menatap Clinton, dan bertanya, "Sudah lama ya?"

Clinton menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku baru saja datang."

Sebenarnya, dia sudah menunggu di situ hampir satu jam.

"Masuklah." Camile mengeluarkan kunci rumahnya, mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah.

Clinton merasa sangat bingung, mengapa hari ini Camile tidak segera mengusirnya, malah mempersilahkannya masuk ke dalam rumah.

Beberapa waktu lalu, tiap kali ia datang untuk mencari Camile, Camile selalu mengusirnya pergi.

Sesampainya di rumah, Jacky langsung berlari masuk ke kamar. Camile membuatkan Clinton secangkir teh, lalu duduk di sebelahnya.

Camile membuka mulutnya, "Clinton, apa boleh aku minta tolong?"

Clinton menjawab, "Tentu saja boleh. Camile, kau tak perlu mengucapkan kata 'tolong' padaku. Apa saja yang kau katakan, aku pasti akan membantumu melakukannya."

Camile menghela nafasnya, justru karena kebaikan Clinton yang tak bersyarat ini lah yang membuatnya susah untuk menerima perasaannya.

Ia menggigit-gigit bibirnya, lalu berkata, "Clinton, sekolah Jacky akan mengadakan acara orang tua dan anak di akhri tahun, kita akan pergi melihat salju di Swiss, kurang lebih harus pergi dua minggu. Apa kau bisa menemaniku dan Jacky pergi ke sana?"

Bagi Clinton, ini sama sekali bukan permintaan, tapi kejutan indah yang sangat tak terduga. Ia tak mengira kalau permintaan Camile ini adalah keinginan yang sudah lama ia mimpikan.

"Tentu saja boleh, Camile, terima kasih." katanya senang.

Camile bingung pada jawaban Clinton itu, ia tak mengerti apa maksudnya.

Clinton melihat kebingungannya itu, lalu menambahkan, "Terima kasih sudah memberiku kesempatan untuk menemani kalian."

Lihatlah, Clinton yang sebaik ini, pasti akan memberi Jacky sebuah kehangatan yang baik dan sempurna!

Camile pun memutuskan dalam hatinya, ia memutuskan untuk mencoba menerima Clinton. Bagaimanapun perasaan Shawn kepada Camile, hubungan di antara mereka berdua sudah berlalu.

Sekarang, ia harus melihat masa depan.

Belakangan ini Camile sibuk bekerja, ia ingin agar semua desain baju-baju ini bisa selesai sebelum acara itu dimulai, dengan begitu, ia bisa pergi ke Swiss dengan tenang.

Akhirnya, setelah Camile dan timnya lembur berhari-hari, draft design mereka pun sudah selesai.

Di hari draft itu keluar, desain-desain itu pun sudah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi. Dan malam itu, design mereka langsung dikirimkan ke pabrik, kepala departemen sendirilah yang mengawasi semua kegiatan produksi dari awal sampai akhir.

Setelah semuanya selesai, Camile pun menggunakan semua cuti tahunannya pada bulan ini. Totalnya hampir satu bulan, cukup untuk menemani Jacky liburan ke Swiss.

Ini pertama kalinya Camile keluar negeri, begitupula dengan Jacky.

Pihak sekolah memesan tiga buah pesawat yang langsung menuju Swiss. Pesawat-pesawat itu dipenuhi dengan anak-anak dan orang tua mereka.

Melihat awan yang ada di luar jendela, Jacky sangat gembira, "Mommy, cantik sekali."

Camile merasa sedikit malu, bagi anak-anak lainnya, naik pesawat adalah hal yang biasa. Tapi bagi Jacky, ini seperti hadiah yang sangat besar.

Dia harus lebih giat lagi, setelah punya banyak uang nanti, ia pasti akan membawa Jacky keliling dunia!

Setelah turun dari pesawat, mereka pun dijemput oleh mobil menuju ke hotel. Pihak sekolah memesan kamar hotel yang sama untuk semua keluarga, sebuah kamar besar yang dilengkapi dengan sebuah ruangan kecil di dalamnya.

Kamar besar itu tempat tidur orang tua mereka, sedangkan yang kecil untuk sang anak.

Melihat di dalam kamar itu hanya ada sebuah ranjang yang besar, Camile pun mulai cemas. Ia berkata dengan canggung, "Hmm...... Kalau tidak...... Aku pergi tidur dengan Jacky saja."

Lalu, ia pergi menuju kamar kecil yang ada di sana, setelah melihatnya ia pun tertegun.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu