Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 302 Menyerahkan Diri

Shawn Mu menjawab dengan suara pelan: “Kadang-kadang mengecek dokumen, kadang-kadang bertemu dengan klient.”

Camile Fang melihat-lihat dokumen yang ada di meja, dia juga kurang paham, akhirnya dia tidak melihatnya lagi. “Shawn, Jacky sudah mau mulai sekolah, menurut kamu, lebih baik dia ke sekolah dasar yang mana lebih bagus?”

Camile Fang mengajukan pertanyaan yang telah lama mengganggunya. Jacky Fang selalu berkata bahwa dia akan pergi ke sekolah yang sama dengan Stephanie Wen, dan Camile Fang tentu tidak setuju.

Dia dari awal sudah berencana dengan jelas, ternyata Stephanie Wen adalah anak dari Joey Wen, tapi apakah dia merupakan anak kandungnya atau tidak, Camile Fang kurang tahu.

Sebenarny dia kurang suka kalau Jacky satu sekolah dengan Stephanie Wen, dan kalau nanti mereka benar-benar menjadi sahabat, kedepannya dia pasti akan bertemu dengan Clinton Song.

Pasti akan menjadi sangat aneh saat itu.

Shawn Mu menjawab: “Kurang tahu juga, biar Jacky yang pilih sendiri saja.”

Camile Fang sambil menaruh tangannya di pinggang sambil berkata: “Kamu kok gitu? Kamu sudah menjadi seorang Ayah, kok kamu sepertinya kurang perhatian sama urusan edukasi anak mu sendiri?”

Shawn Mu menjawab dengan sambil tersenyum: “Ngak, maksud aku ya lebih baik ikuti kemauan anak saja. Lagian, di rumah kita juga kan selalu kamu yang ambil keputusan? Jacky nanti akan sekolah dimana, kan juga kamu nanti yang mengatur bukan?”

Ucapan itu seolah-olah mendeskripsikan dia seperti seorang ibu galak, Camile Fang langsung tidak senang, “Mana ada aku seperti itu! Aku juga mendukung Jacky! Dia mau sekolah dimana, ya biarkan dia yang pilih saja!”

Malam tiba saat kembali ke rumah, Jacky pas sedang ingin menelepon ke Stephanie. Ia melihat Camile Fang pulang, dengan sangat senang ia berkata: “Mommy, aku ingin telepon ke Stephanie! Aku besok ingin mengajaknya bermain bersama!”

Melihat Jacky yang sepertinya sangat senang, Camile Fang tidak tega menolak permintaannya, akhirnya dia menganggukkan kepala dan menyetujuinya.

Jacky langsung sambil berjalan sambil berloncat ke depan telepon, dan menelepon ke nomor yang ada pada kertas kecil tersebut.

Setelah telepon tersebut masuk, terdengar suara seorang wanita di pertengahan usia, mungkin pengasuh, dia bertanya: “Halo, Anda ingin mencari siapa?

Dengan suara anak kecil Jacky bertanya: “Halo Tante, aku teman Stephanie, aku ingin berbicara dengan Stephanie, boleh minta tolong Tante memanggilnya untuk menerima telepon dari aku tidak?”

Pengasuh menjawab iya, kemudian terdengar suara dari telepon: “Nona Stephanie, teman Anda mencari Anda.”

Stephanie mengambil telelpon, dan tertanya dengan nada sangat ramah dan senang: “Halo, boleh tahu ini dengan siapa?”

Mendengar suara Stephanie, Jacky langsung sangat girang. Dia mencoba menahan jantungnya yang kesenangan sampai hampir copot itu, pura-pura bertanya dengan tenang: “Halo Stephabie, aku Jacky! Stephanie kamu besok ada waktu kosong tidak?”

Stephanie menjawab dengan senang: “Tentu ada!”

Jacky menjawab dengan senang: “Kalau begitu kita ke taman yang ada di pinggiran kota aja yuk, disana ada air mancur musical! Oh iya, malamnya kita ke tepi sungai, dengar dari Mommy, di sana ada kembang api di malam hari!”

Dasar ini anak benar-benar tahu cara memilih tempat berkencan! Memang anaknya Shawn Mu, pandai menggombali anak gadis.

“Iya, baik, kalau begitu oke ya! Aku tutup telepon ya! Selamat malam Stephanie!”

Jacky menutup telepon, sambil berloncat sambil berjalan ke samping sofa, dan duduk di antara Shawn Mu dan Camile Fang.

“Mommy, Daddy, Stephanie janji sama aku kalau besok kami akan pergi main bersama!”

Camile Fang juga tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa meminta tolong kepada pengurus rumah untuk menemani Jacky besok, bagaimana pun ini pertama kali Jacky dan Stephanie berkencan, dia dan Shawn Mu sebagai orang tua tidak ada dilokasi tersebut, harusnya mereka dapat bermain dengan lebih lepas.

Kota Y, di depan pintu vila Laura Su, seorang pria sudah lama menunggu, akhirnya ia mengetuk pintu vila tersebut.

Dan ucapan pertama Laura Su saat melihatnya adalah: “Kamu sudah datang?”

Pria tersebut menganggukkan kepala, dan masuk ke dalam.

“Silahkan duduk, aku buatkan kamu teh.” Sambil berbicara, dia berjalan ke dalam pantry.

Pria tersebut berjalan dengan pelan ke dalam pantry, dan memeluk pinggang Laura Su dari belakang.

“Jangan bandel, duduk disana dengan pintar.” Laura Su berkata dengan manja, dan pria tersebut pun melepaskan tangannya, kemudian ia duduk lagi di sofa.

Laura Su keluar dari pantry, dan memberikan cangkir teh kepada pria tersebut dan bertanya: “Bagaimana dengan hari ini? Ada mendapatkan informasi terbaru tidak?”

“Jangan ungkit lagi, hari ini sial sekali!” Pria tersebut mengambil cangkir teh, kemudian meminum teh tersebut, dan bersambung dengan: “Aku di PHK oleh Shawn Mu! Dan Seterusnya aku tidak dapat bekerja lagi di Century’s Corp! Kak Su, kamu tidak menyalahi aku kan ya?”

Pria tersebut, adalah Hans Xu.

Dia sudah lama menjadi mata-mata Laura Su di Century’s Corp, pas awal memasuki dia ke dalam Century’s Corp, Laura Su menghabiskan banyak sumber, dengan susah payah dia berhasil naik jabatan sampai menjadi manager di Century’s Corp, tapi dia tetap jarang memberikan informasi berguna untuk Laura Su.

Hans Xu sudah lama mengincar kecantikan Laura Su, walaupun Laura Su lebih tua dia hampir belasan tahun, tapi Hans Xu tetap demen.

Dan yang membuat dia terkejut adalah, Laura Su bahkan tidak marah sama sekali, dan masih tersenyum terhadap dia dan berkata dengan lembut: “Tidak apa-apa, kalau memang sudah di PHK, yasudah tidak perlu ke sana lagi, tapi Hans, aku boleh minta tolong kamu untuk melakukan satu hal lagi tidak untuk aku?”

Hans Xu menganggukkan kepala dengan semangat: “Bisa bisa bisa! Tentu bisa! Apapun yang kamu katakan, aku pasti akan melakukannya!”

Laura Su menyandar di telinganya sambil berbisik, setelah itu, memberi ia sebuah ciuman. Ciuman tersebut, membuat Hans Xu melupa diri.

“Sudah ingatkah?” Laura Su bertanya dengan wajah tersenyum.

“Iya iya iya! Aku ingat! Kak Su, kamu tenang saja! Akan ku kerjakan dengan baik!”

Hans Xu dengan senang meninggalkan vila Laura Su, sambil berpikir kalau urusan ini dia kerjakan dengan baik, apakah tandanya ia sudah berhasil mendapatkan hati Laura Su.

“Sudah, turunlah.” Laura Su berkata menghadap ke lantai atas.

Barbara An turun dengan perlahan dari atas, kejadian tadi dia sudah melihatnya dengan jelas. Dan dia pun sudah terbiasa dengan gaya Ibunya yang seperti ini, menggoda pria dengan kecantikkannya, agar dapat mengontrol mereka seperti catur.

Terhadap semua ini, Barbara An memiliki rasa muak yang tidak dapat diutarakan.

Dan dia juga tidak dapat menunjukkannya, dia hanya bisa melawan hatinya sendiri dan bertanya: “Ada apa?”

Laura Su menjawab dengan tertawa: “Besok kamu dandan dengan cantic, hal yang lama kamu tunggu-tunggu, akhirnya sudah dapat dilaksanakan!”

Barbara An tidak paham dengan maksud Ibunya: “Ibu, maksudnya Ibu apa? Aku tidak paham, boleh kamu Ibu menjelaskannya lagi?”

Laura Su memang tidak mengucapkannya dengan jelas, dia hanya berkata: “Pokoknya besok kamu dandan dengan cantic saja. Kamu sudikah menyerahkan diri kamu sendiri kepada Shawn Mu? Kalau sudi yasudah jangan banyak tanya, besok pergi saja bersama ku!”

Menyerahkan diri kepada Shawn Mu?

Barbara An terkejut, kemudian langsung menangkap masuk dari perkataan Laura Su.

Dia tidak dapat menjelaskan apa perasaannya sekarang, harapan, takut, khawatir,…… bahkan merasa sedikit rasa senang, sangat rumit.

Kalau bisa bersama Shawn Mu lagi, apapun itu, ia akan melakukannya!

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu