Dipungut Oleh CEO Arogan - Bab 209 Pengakuan

Harapan ibunya telah tercapai, tetapi Barbara tidak senang sedikit pun. Dia bahkan merasa hatinya kosong, kehilangan arah seolah tidak memiliki apapun.

" Ibu, aku lelah, aku naik dulu untuk beristirahat. ", kata Barbara dengan suara kecil.

" Iya, pergilah, istirahatlah. ", jawab Laura sambil tersenyum, pandangannya menghantarkan Barbara pergi.

Sekembalinya ke kamar, Barbara langsung mandi lalu merebahkan diri di kasur.

Tanpa alasan ia mengecek jarinya yang bercincin, tetapi dia merasa, Shawn Mu makin lama makin menjauhinya.

Di perjalanan pulang, Shawn Mu bahkan tidak ingin di mobil yang sama dengannya.

Dua hari ini, dia sama sekali tidak berbicara dengannya. Walaupun Barbara aktif mencarinya, dia juga hanya akan menjawab 'en' saja lalu pergi.

Dia seakan sudah mengetahuinya, Camile jatuh ke sungai karena ia dorong?

Lagi-lagi satu malam yang tak tenang, Barbara terbangun saat subuh lalu pergi ke kediaman Mu.

Penjaga rumah menghalanginya di pintu luar, katanya Tuan Muda tidak ingin bertemu siapapun.

Beberapa hari seteah itu, Barbara kembali mencarinya berkali-kali, tetapi Penjaga rumah terus mengatakan alasan yang sama.

Barbara mulai panik, dia mengerti, Shawn bukannya tidak ingin bertemu siapapun, dia hanya tidak ingin bertemu dengannya.

Barbara tetap ada didepan gerbang seharian , dia yakin, dia dapat menunggunya keluar.

Penjaga Rumah melihatnya ditengah angin dingin menunggu selama itu, akhirnya ia tidak tega dan membujuk Shawn, memintanya untuk bertemu Barbara barang sebentar, atau bertemu hanya untuk memintanya pulang.

Shawn akhirnya mau menemuinya.

Penjaga rumah membawanya masuk ke rumah, memberinya secangkir teh hangat untuk menghangatkan badan.

Dia tidak ingin minum teh, dia langsung menuju lantai atas. Berjalan menuju depan pintu kamar Shawn, dengan ringan dia mendorong pintunya.

Yang dilihatnya adalah keadaan kamar yang berantakan. Dilantai berceceran banyak sekali botol bir yang kosong, di meja erserakan botol obat penenang.

Ternyata beberapa hari ini, Shawn mengurung dirinya di kamar, melewati hari dengan bir dan obat.

Shawn duduk di lantai bersandar pada ranjang, mendngar suara pintu dibuka, dia tertawa dengan dinginnya dan bertanya: " Mau apa kemari? "

Barbara dengan kasihan berjalan menghampirinya, yang dilihatnya adalah wajah lelah yang dipenuhi oleh kumis, janggut dan rambut halus. Dia dengan ramahnya berkata: " Aku datang untuk menengokmu. "

Shawn memandangnya, tidak lagi melewati dengan halus dan lembut, sekarang ini hanya ada perlakuan yang dingin, " Sekarang sudah lihat kan, kau boleh pergi. "

Barbara tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, tidak disangka perkataan seperti itu keluar dari mulut Shawn. Ia hanya menunduk, masuk kedalam pelukannya dan membenamkan kepalanya, air mata pun mengalir, " Aku tidak ingin pergi, aku tunanganmu. "

Dia mengangkat kepalanya, mengangkat tangannya dan menunjukkan cincinnya, " Kau yang memberiku ini, kau pernah berkata akan meminangku, menjagaku selamanya! Shawn, ayo kita menikah saja, kita menikah ya? "

Kata-kata ini, tidak lagi dapat menggetarkan Shawn. Dia malah mendorong Barbara dan menjawab dengan dinginnya: " Cincin ini memang aku yang memberikannya padamu, tetapi ini hanyalah sebuah cincin, tidak ada arti yang spesial. Walaupun aku pernah bilang akan meminangmu, tetapi sekarang aku sangat menyesal! Barbara, aku menyesal, aku tidak akan meminangmu, tolong pergilah! "

Seperti sebuah pisau menghujam hatinya sangat dalam, dia merasa hatinya sedang menangis dan berdarah di saat bersamaan.

Dia akhirnya tidak dapat menahan dirinya lagi, lalu berteriak: "Kenapa? Kenapa! Shawn, apakah karena dia? Karena Camile, kau lalu membuang semua perasaan kita selama 8 tahun ini? Shawn Mu, sadarlah! Camile hanyalah penggantiku! Yang kau cintai bukan dia, tapi aku, aku! "

Sorot mata Shawn tampak sadar, dia memandang Barbara dan dengan dingin berkata: " Dia bukan pengganti, tapi kau!"

Camile dan Barbara sangatlah berbeda, karakter berbeda, wajah tak sama, tutur katanya juga sama sekali berbeda, bagaimana bisa dibilang pengganti?

Karena sejak kemunculan Camile, dan memutuskan cintanya untuk Camile, sebenarnya semua hanya ada Camile.

" Tidak... aku tidak percaya... aku tidak percaya.. Shawn, kita telah saling mengenal 8 tahun, kita sudah saling mencintai 8 tahun... ", Barbara mundur selangkah, matanya penuh dengan air mata.

" Kita hanya sudah mengenal selama 8 tahun. Waktu kita benar-benar saling mencintai hanya dua tahun. Sejak kau pergi meninggalkanku, aku memutuskan untuk tidak mencintaimu lag. ", kata Shawn tegas.

Hidup manusia begitu panjang, siapa yang dapat menjamin seseorang akan hanya mencintai seorang saja? Tambah lagi saat itu, yang memilih untuk pergi tanpa pamit adalah dia, dialah yang membuang semua cintanya.

" Shawn, kenapa... kenapa kau tidak berperasaan begini terhadapku... ", Barbara tidak percaya akan apa yang dialaminya. Shawn sekarang bahkan tidak tahu apa yang harus dikatakannya lagi.

Shawn memandangnya dengan tajam, lengannya menggenggam dan bertanya dengan dingin: " Kaulah yang mendorong Camile, ya kan! "

Tidak lagi bicara dengan bertanya, tetapi mantap. Berkali-kali dia memegang bukti, matanya tertuju padanya, bahkan menembus ke hatinya.

Barbara panik, bahkan ia lupa ia sedang menangis.

Ini semua berbeda dengan ekspetasinya, malahan ia dipandang dingin oleh Shawn.

Shawn selangkah demi selangkah memojokkan Barbara, sekujur badannya dingin hingga menusuk tulang, Barbara bahkan tidak dapat berdiri tegak lagi.

" Sebelumnya aku tidak percaya, sampai di hari saat Guru Zhang memberitahuku, saat itu semua orang mendengar kau dan Camile bertengkar, tapi saat mereka datang, yang dilhat hanya kau! "

" Bukan! Bukan aku!"

Dia tidak bisa lagi berdiri tegak, ia membalik badan dan lari.

Shawn tidak mengejarnya, membiarkannya meninggalkan tempat ini.

Dia tahu, walaupun mengejarnya, dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Malam itu saat Shawn kembali, Tuan Besar Mu mendapat telepon dari Guru Zhang.

Katanya, malam itu dia dan anak-anak sedang bermain di pinggir sungai, lalu tiba-tiba terdengar suara Camile dan Barbara yang sedang bertengkar. Tidak hanya dia, banyak orang tua murid yang mendengarnya juga. Tetapi saat mereka bergegas menghampiri, Camile sudah tidak ada.

Yang ada hanyalah Barbara yang berkata ia tidak bertemu dengan Camile.

Maka, guru Zhang curiga bahwa Barbara telah mendorong Camile ke sungai.

Tetapi kata-kata ini tidak dipercaya oleh Shawn, ia hanya berkata kepada Tuan Besar Mu, karena Barbara adalah tunangan Shawn, tidak mungkin ia menyalaahkannya.

Tuan Besar Mu malah marah besar, ia menyuruh orang untuk menangkap Barbara dan menginterogasinya. Tetapi Shawn menghentikannya.

Tuan Besar Mu sangat kecewa, dan hanya bisa berkata: " Terserah kau sajalah! "

Tuan Besar Mu membawa Jacky keluar dari rumah kediamaan Mu dan pergi untuk tinggal di rumah Edward, sudah beberapa hari tetapi mereka masih saja belum kembali ke rumah kediaman Mu.

Tidak disangkanya, Barbara malah menghampiri. Walaupun ia belum mengakui dengan mulutnya, tetapi perilakunya telah mengakuinya.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu