Cintaku Pada Presdir - Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
Tidak mengizinkan aku menghentikannya, apakah ini adegan cinta, atau hubungan antara kita?
Kenapa, setiap kali aku berniat menyerah, dia masih saja tidak melepaskan aku.
Bibirnya perlahan-pelahan membasahi kulitku, saat sampai di dada, dia seperti sedang menghukumku, mengigitku dengan tidak terlalu kuat……
Rasa sakit yang lembut itu kemari, membuat aku terbangun dari kebingungan, dengan kuat aku mendorongnya.
Hatiku merasa pahit, memohonnya dengan tak berdaya, “Cheng Jinshi, Aku hanya mainanmu, lepaskan aku, kumohon.”
Dalam hubungan cinta ini, dia bisa mengambil dan melepas dengan santai, tapi aku tidak bisa, jika tidak sengaja, bisa saja terjatuh ke jurang dalam.
Dia duduk di sofa dengan ekspresi suram, rahang bawahnya mengetat, bertanya balik dengan suara rendah, “mainan?”
Aku menutup resleting gaun, melihat kelopak matanya hitam bagai tinta, “bukankah, menurutmu, aku hanya mainan.”
Selama empat tahun menikah, aku memberikan hati hangat bagai api, tapi dia sekali demi sekali mencurahkan hatiku dengan air es yang begitu dingin.
Sekarang, hatiku menjadi dingin, dia malah tidak melepaskan aku, selain menganggap aku sebagai mainannya, aku tidak bisa memikirkan alasan lain lagi.
Jangan-jangan karena aku tidak lagi mengejarnya di belakang, sehingga dia sebaliknya tidak terbiasa?
“Menurutmu begitu?” keinginan di kelopak matanya menghilang, ekspresinya kesal, bertanya dengan lambat dan dingin.
Aku mengigit bibirku dengan pelan, tenggorokanku sepertinya tersumbat oleh kapas, tidak bisa mengeluarkan satu kata pun, saling bertatapan, aku mengangguk.
……
Keesokan paginya, setelah aku mandi, aku memakai pakaian kerja dan meninggalkan kamar.
Ruang tamu itu kosong, seolah-olah tidak ada seorang pun yang datang tadi malam.
Hatiku juga kosong, setelah sarapan, aku berangkat kerja, dalam perjalanan, aku mengingat percakapan antara Zhou Ziyun dan Cheng Jinshi tadi malam, hatiku sedikit tidak tenang.
Untungnya, dia tidak datang perusahaan seharian, dan aku yang sibuk pun tidak memikirkan masalah ini untuk sementara waktu.
Saat sore mendekati pulang kerja, Zhou Ziyun baru datang perusahaan, aku sedang mencetak bahan informasi, melihatnya, tanganku pun gugup hingga gemetar, kertas-kertas tersebar ke lantai.
Aku berjongkok untuk memungut kertas-kertas itu, samping tubuhku menjadi gelap, Zhou Ziyun juga datang membantuku memungut, dia menyerahkan kertas yang dipungutnya kepadaku, memerintahku dengan suara polos, “datang kantorku sebentar.”
“Baik.” Aku mengambil dokumen, dan mengikutinya berjalan ke kantor.
Dia duduk di kursi kulit, dan tangannya tergenggam di atas meja, tanpa ada rasa tidak nyaman, berkata dengan tersenyum: “apa yang membuat kamu gugup melihatku?”
Aku tidak menyangka dia secara langsung menanyakan ini, sekejap tidak tahu harus mengatakan apa.
“karena perkataanku tadi malam?” dia bertanya.
Aku mengangguk, “Ehm.”
“kenapa masih seperti gadis yang berumur tujuh belas tahun.” Dia tiba-tiba tersenyum, suaranya lembut, “kalau perkataanku benar?”
Dia semakin biasa, aku semakin tidak tenang, berjuang menenangkan diriku, berlelucon: “Presiden Zhou, jangan menggoda aku lagi, lagian, aku adalah wanita yang pernah bercerai dan keguguran, sangat tidak cocok dengan kamu.”
Aku mengetahui levelku, dan sangat jelas dengan harga diriku, untuk syarat Zhou Ziyun yang luar biasa itu, selama dia ingin mencari pacar, banyak yang akan bersedia menjadi pacarnya, tidak perlu mencari seorang wanita seperti ini.
lagipula, aku masih belum siap untuk memulai hubungan baru.
Pandangannya bersinar, senyumannya semakin mendalam, “Baiklah, aku tidak menganggu kamu lagi, berkerjalah dengan tenang, Skema perebutan proyek resort juga jangan lupa untuk segera diselesaikan.” Aku menghela nafas lega, dengan cepat tersenyum dan berkata: “Baik.”
Waktu juga hanya tersisa beberapa hari lagi, aku harus menyimpan hati, dan konsentrasi pada pengerjaan skema ini, walau tahu hanya sekedar ikut serta, tapi juga seharusnya tidak kalah total.
Pada hari pameran proyek resort, Zhou Ziyun tiba-tiba ada masalah, dan aku bersama Manager dapartemen pemasaran Hu mewakili menghadiri acara itu.
Hasilnya, seperti dugaan kita sejak awal, proyek sesuai dugaan jatuh pada perusahaan Dongchen
Meskipun sudah mempersiapkan mental, tetapi masih merasa sedikit kesal.
Menager Hu kebetulan mengundang pelanggan, tidak jauh dari tempat ini, dia pergi setelah pameran selesai, dan aku pergi ke kamar mandi, menyelesaikan kebutuhan alami.
Baru saja keluar dari kamar mandi, kebetulan ketemu dengan Su Shanshan, dia adalalah salah satu perwakilan dari grup Dongchen hari ini.
Untungnya, malam itu aku tidak percaya dengan perkataan Cheng Jinshi, dia mengatakan dia hanya berkeja sama dengan keluarga Su, tapi hasilnya, hari ini Su Shanshan mewakili Dongchen menghadiri pameran.
Takutnya tidak lama lagi, Su Shanshan sudah menjadi istri presiden Dongchen.
Dia dengan anggun berdiri di depan cermin bermake up, “Ningxi, Aku tahu kamu.”
Aku mematikan keran air, mengelap bulir air dengan tissue, tanpa sadar aku bertanya: “Apa?”
Dia menatapku dengan sikap tegas, "Di perjamuan hari itu, kamu membohongiku, mengatakan kamu dengan Jinshi hanya bertemu beberapa kali karena pekerjaannya."
Aku terbengong, apakah dia mengetahui sebelumnya aku pernah menikah dengan Cheng Jinshi?
Pernikahan aku dan Cheng Jinshi adalah pernikahan tersembunyi, kami bercerai tahun lalu, tidak banyak orang yang mengetahui pernikahan kami. Lin Zhi, sejak dia puas dengan Su Shanshan, dia juga tidak inisiatif mengatakan masalah ini kepadanya.
Aku menahan keraguannya dan mengerutkan kening, "Apa yang ingin kamu katakan?"
“Tidak ada, hanya ingin memperingatkanmu, simpanlah semua kemampuan rubah yang menggoda, pintu keluarga Cheng bukan pintu yang bisa kamu masuki, hanya untuk Keluarga Ning, keluarga Su hanya menggerakan jari-jari tangan, sudah bisa meratakannya.” Bibir Su Shanshan terbuka, gayanya tetap anggun, tapi kata-kata dikeluarnya tidak terlalu baik.
Kelihatannya, dia masih belum mengetahui aku pernah menikah dengan Cheng Jinshi.
Sedangkan untuk keluarga Su, asset mereka memang kuat, tapi mereka bukan perusahaan lokal di Kota Nan, mereka adalah perusahaan dari kota Hai, kedudukan mereka di Kota Hai, tidak jauh beda dengan Dongchen yang ada di Kota Nan.
Aku membuang sekumpulan tissue yang ada di tanganku ke tong sampah, berkata dengan polos: “Tenanglah, aku tidak akan tertarik dengan pria milik orang lain.”
Selesai berkata, aku berbalik badan meninggalkannya, menampakkan tulang belakang yang cantik, seperti ini, orang lain tidak akan merasakan, hatiku yang sedang tidak nyaman.
Setelah pulang ke perusahaan, aku duduk di tempat kerja dengan suasana hati yang buruk, aku tidak tahu kenapa demikian.
“kenapa suasana hati begitu buruk, bukankah kita awalnya sudah siap untuk tidak menang dalam penawaran ini?” entah kapan Zhou Ziyun datang, dan bertanya dengan nada perhatian.
Aku menghela nafas sedikit, membangkitkan semangatku dan tersenyum, "Tidak, aku merasa bersalah padamu, dan kerja keras rekan-rekan lain juga sia-sia."
"Yang paling kerja keras itu kamu, lagian, aku juga pernah bilang, aku harap kamu bisa mengumpulkan pengalaman, tidak masalah jika kamu tidak mendapatkan proyek." Dia dengan lembut mengelus rambutku dan berkata dengan lemah.
Aku tidak terbiasa dengan orang lain yang menyentuh rambutku, tiba-tiba aku mengangkat kepala, tapi kebetulan melihat kelopak matanya membawa emosi, yang sangat misterius, sekilas melintas lewat.
Dia secara alami menarik tangannya, dan handphone di mejaku berdering, dia adalah asisten Cheng Jinshi, Chen Lin.
Aku merasa sedikit kaget, kenapa dia tiba-tiba menghubungiku?
Aku mengambil handphone dan menjawab panggilannya, "Hei, asisten Chen."
Suara Chen Lin yang jelas terdengar dari lubang suara . "Nona Ning, tentang proyek resort, Dongchen dapat menyerahkan sebagian proyek kepada PT. Zhou, dan berkerja sama dalam menyelesaikan proyek ini.”
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMy Cold Wedding
MevitaMy Secret Love
Fang FangAnak Sultan Super
Tristan XuAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaMy Tough Bodyguard
Crystal SongKamu Baik Banget
Jeselin VelaniHusband Deeply Love
NaomiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu