Cintaku Pada Presdir - Bab 2 Pertemuan Mendadak
Aku baru menyadarinya, bahkan telingaku terasa panas, aku segera turun dari pelukannya, “Maaf, maaf……”
Aku berdiri menahan kesakitan di lututku, lukaku masih terasa sedikit perih, tetapi sudah baikkan tidak meneteskan darah lagi.
Dia melihatku, dengan menaikkan alisnya dan terasa sangat dingin, lalu membalikkan badannya dan masuk ke dalam mobil, lalu mengemudi mobil dan meninggalkan tempat ini.
Aku bingung, di dalam lubuk hatiku terdapat sedikit rasa bersalah.
Sebelumnya aku hampir saja menyatakan cintaku kepadanya, tetapi hari ini, pacarnya telah mencampakkannya, dan menikahi ayahku.
Sungguh lelucon.
Ketika aku kembali ke rumah sakit, langit sudah gelap.
Aku berjalan dengan terpincang-pincang dan mencari seorang dokter, untuk membantu aku mengobati lukaku, setelah baru selesai membalut lukaku, di luar pintu terdapat seorang perawat yang melihat masuk ke dalam dan berkata, “Ningxi apakah kamu sudah kembali? Ibu kamu sedang berada dalam ruang ICU….”
Aku segera bangkit berdiri, dan bertanya dengan tergesa-gesa: “Apa yang telah terjadi, di ruang ICU mana?”
Dia menjelaskan: “dia tidak pasti juga, tetapi sepertinya karena pernapasannya menjadi sesak, dia berada di ruang ICU lantai 5.
Kepalaku menjadi sedikit bingung, aku bergegas berlari menuju ruang operasi, jika telat satu menit saja, maka aku akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagiku.
Ketika aku sampai di depan pintu ruang operasi, pintunya telah terbuka, ekpresi wajah dokter terlihat sangat serius, "kondisi ibu kamu sangatlah pesimis, sangat memerlukan operasi segera, jika tidak jika di kemudian hari masih mengalami kejadian seperti ini, maka akan sangat berbahaya."
Dadaku terasa sesak, dengan segera aku menyetujuinya, lalu bertanya :"Baiklah, paling cepat kapankah operasi dapat dijadwalkan?"
Dia mengambil data Dan melihatnya lalu berkata, "Kamis depan, biaya operasinya sekitar 400 juta."
"Baik, tolonglah segera menjadwalkan tanggal operasinya, masalah uang.... Aku akan segera mencari cara untuk mendapatkannya."
Aku segera menjawabnya, lalu segera memeriksa jumlah uang di dalam kartu perawatan yang aku miliki,di dalamnya hanya tersisa sekitar 6jutaan."
Terakhir kali setelah aku mengisi kartu perawatan, di sisiku aku juga tidak mempunyai begitu banyak uang lagi.
Dengan penuh kekecewaan aku berjalan kembali ke ruang pasien, perkataan dokter selalu terlintas di pikiranku secara berulang.
Aku sangat ingin menangis, tetapi setelah aku melihat ibuku yang terbaring dan belum menyadarkan diri, lalu aku mengangkat kepalaku, dengan keras kepala aku menghimpot kembali air mataku.
Mengeluarkan ponselku dan melihat contact person yang aku miliki, sampai jariku berhenti pada no telepon Ning Zhenfeng.
Setelah aku ragu untuk sesaat, aku masih saja berjalan keluar dari kamar pasien, dan meneleponnya.
Dengan cepat, terdengar suara wanita dengan nada dingin, "Ningxi"
Itu adalah Song Jiamin.
Aku terdiam, dan bertanya dengan nada dingin: "Dimanakah ayahku?"
Dengan tertawa sinis dia menjawab: "Dia sangat senang hari ini, dia minum terlampau banyak, sedang istirahat, apakah kamu ada masalah? Mengapa mencarinya?"
Tanganku menjadi putih karena aku memegang erat-erat ponselku,"Biarkanlah ayahku mengangkat teleponku."
Dia tertawa, dengan nada pasti, dia berkata, "Jika ada masalah katakanlah padaku, ayahmu tidak ingin mengangkat teleponmu."
Aku berdiri di koridor, dan melihat pasien di dalam kamar, kedua mataku telah membasah.
Ibuku masih terbaring di rumah sakit, bahkan surat perceraian pun belum diurus, sedangkan ayahku malah dengan penuh gembira menikah lagi, sampai telepon kita juga sudah tidak bersedia untuk diangkat.
Aku menghela napas yang dalam, "Ibuku perlu mengadakan operasi, membutuhkan uang sekitar 400juta, ketika ayahku sudah sadar, sampaikanlah pesan ini kepadanya."
Dia berkata dengan mengejek :"Siang tadi baru saja membuat kerusuhan dalam pesta pernikahan, sekarang kamu sudah mau meminta uang, perlakuan kamu sangatlah menindas! "
Aku merasa sangat lucu, dengan menyindir aku berkata :"Song Jiamin, ajarilah aku, bagaimana cara menjadi selingkuhan yang sangat tidak tahu malu? Bahkan surat perceraian kedua orang tuaku belum diambil, pernikahan siapa yang telah kalian selenggarakan?!"
Dia tertawa mengejek dan berkata: "Masalah surat perceraian, ayahmu beberapa hari yang lalu telah menyelesaikan prosedur pembuatannya, kamu dapat datang kesini kapanpun, jika kamu merasa repot, aku bisa memotretnya lalu mengirimkannya kepadamu."
Aku terbengong, beberapa hari yang lalu ibuku masih belum menyadarkan diri dan tertidur seharian, aku juga menjaganya selama seharian, bagaimana dia bisa mengadakan prosedur pembuatan surat perceraian.
Disaat aku mau mengelaknya, aku tiba-tiba mengerti, dengan koneksi Ning Zhenfeng, mengadakan prosedur pembuatan surat perceraian sangatlah gampang.
Hatiku terasa telah terkunci dalam ruang pendinginan, dalam sesaat kemarahan dan kebencian memenuhiku, aku menggantikan ibuku merasa semua ini sangatlah konyol.
Hidungku terasa asam, aku tertawa, dengan nada kecewa,"Jadi, kalian tidak akan mengeluarkan uang ini, benarkah?"
Tanpa berpikir dia menjawab, "Benar,aku tidak mau, ayahmu lebih tidak mau mengeluarkannya."
Di dalam hatiku aku merasa sangat sedih dan kecewa, aku merasa sedikit sedih karena ibuku masih belum menyadarkan diri.
Jika dia sudah menyadarkan diri, dalam menghadapi kekejaman suaminya, kebaikan yang dibalas dengan kejahatan Song Jiamin, di dalam lubuk hatinya dia pasti akan merasa sangat sakit dan hancur.
Song Jiamin adalah anak perempuan supir ayahku, dari kecil dia sering datang ke rumahku untuk bermain, apalagi sewaktu liburan musim dingin dan musim panas, dia selalu berada di rumahku.
Ibuku sangat mengasihaninya karena dia adalah anak dari keluarga single parent, ibuku selalu membelikan dia baju dan sepatu, apa yang aku miliki, juga dimiliki olehnya.
Hasilnya, sudah dua puluhan tahun, akhir cerita berganti dengan kisah seorang petani dan ular.
Dia mengejek lagi dan berkata:"Dan juga, Ningxi, Jinshi hari ini hanya menggunakan kamu untuk membuatku marah, kamu jangan mengira bahwa kamu sudah menang."
Aku yang bersandar di dinding terdiam sejenak, setelah aku sadar kembali, teleponku sudah dimatikan.
Betul, keakraban Cheng Jinshi, hanyalah sebuah aksi.
Aku duduk di sebelah ranjang ibuku, melihat wajah ibuku yang sedikit pucat, di dalam hatiku terasa sangat berat.
Sebelumnya, aku adalah seorang Nona dari keluarga Ning, tetapi saat ini juga, aku mengalami kesulitan untuk mengeluarkan uang sebesar 400juta ini, sangatlah ironis.
Ketika aku berada dalam keadaan memalukan ini, teman baikku Zhou Xueke menelepon aku, menyuruh aku untuk pergi ke club "YeSe" untuk menemaninya.
Aku merasa sangat capek, tidak ingin pergi, tetapi dia sedang putus cinta, club dipenuhi dengan orang baik maupun orang jahat, jika aku tidak pergi menemaninya diriku merasa tidak tenang, sehingga aku menyetujui permintaannya.
Ketika aku berjalan di samping ranjang pasien, bersedia untuk mengisi batre ponsel ibuku, lalu pergi mencari Xueke.
Ketika aku menyentuh tombol finger print, aku baru menyadari bahwa, aku menjadi kebingungan.
Layar ponselnya terbuka, di dalam layar percakapan wechat, terdapat selembar foto pernikahan ayah dan Song Jiamin, di depan mataku.
Aku mengambil napas yang dalam, dan segera melihat ke percakapan mereka yang lebih atas, dan juga foto keakraban mereka.
Dan orang yang mengirimkan pesan adalah teman baru yang baru di add siang ini juga, selain beberapa lembar foto ini, tidak terdapat percakapan lainnya lagi.
Aku tiba-tiba mengingat perkataan perawat yang mengatakan bahwa napas ibuku tiba-tiba terasa sesak, hatiku terasa bagaikan ombak ganas yang menerjang.
Apakah tujuan dari orang yang mengirimkan foto ini, apakah untuk memperingati ibuku, atau ingin membuat ibuku mati sengsara?
Dalam keadaaan gemetaran, aku sangat khawatir bahwa dia masih akan mengirimkan pesan ini untuk memprovokasi ibuku, aku sangat ingin menghapusnya, tetapi aku merasa bahwa mungkin ibu mengenalnya.
Aku meletakkan ponselnya di meja kamar pasien, lalu meminta perawat untuk menjaga ibuku, lalu segera pergi ke klub.
YeSe asalah sebuah club terkenal di kota Nan, terkenal karena kemahalannya.
Sewaktu aku menemui Xueke, di atas meja sudah terdapat beberapa botol anggur kosong, dia minum sampai kedua pipinya memerah, dan melihat aku sambil berkata, "XiXi, hanya kamulah yang mau bersikap baik denganku...."
Aku menopang badannya, menghapus eyeliner dia yang telah luntur bagaikan mata panda, "Bagaimana kamu bisa minum begitu banyak, aku akan menemani kamu pulang terlebih dahulu, okay?"
Dia menggoyangkan kepalanya dengan keras, menuangkan segelas anggur dan menaruhnya di hadapan aku,"Temani aku minum."
Aku mengeluh, seperti ingin melepaskan semua amarahku, aku mengangkat gelasnya lalu meminumnya dan mengalirkan air mata.
Secangkir demi secangkir, dalam pengaruh alkohol, di dalam hatiku aku bisa mendapatkan ketenangan untuk sesaat.
Awalnya aku ingin menasehatinya, tetapi aku minum sampai tidak bisa berjalan dengan lurus.
Keluar dari kamar mandi, aku menabrak dan jatuh ke dada keras seorang pria, lalu aku berkata, "Maaf, maaf.. "
Langkah kakinya berjalan mundur ke belakang, tanpa memperdulikan aku.
Tanpa sadar aku mengangkat kepalaku dan melihat, garis dagunya yang sangat sempurna, sangatlah familiar...
Cheng Jinshi? Apakah sewaktu aku mabuk aku juga sudah mulai berhalusinasi.
Novel Terkait
My Lady Boss
GeorgeHarmless Lie
BaigeUntouchable Love
Devil BuddyInnocent Kid
FellaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlTen Years
VivianDewa Perang Greget
Budi MaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu