Cintaku Pada Presdir - Bab 79 Emosi
Dia benar tidak menyentuhku.
Setelah tidak tidur nyenyak selama beberapa hari, akhirnya aku bisa tidur nyenyak.
Semalaman tidak ada mimpi.
Keesokan harinya, aku setengah sadar, merasa ada dua tangan yang membuka bajuku, aku menghempaskannya beberapa kali, saat membuka mata, melihat tatapan matanya yang penuh dengan amarah.
Yang anehnya tidak tahu kenapa dia marah di pagi buta.
Dia membuka piyamaku, meletakkan tangannya di perutku, menunjuk sambil berkata, “Siapa yang melakukannya?”
“Aku tidak hati-hati terbentur.” aku yang menjelaskan dengan santai.
Aku tahu emosinya, kalau dia tahu paman yang menendangnya, paman mungkin tidak hanya akan ditangkap polisi.
“Dia berkata, “Coba terbentur sekali lagi, perlihatkan padaku.”
Dia tidak percaya.
Aku yang sedang berpikir untuk menjelaskan, dia tiba-tiba mengosokkan tangannya dengan lembut, disertai dengan suara serak di pagi hari sambil bertanya, “Masih sakit?”
Aku menggelengkan kepala, “Tidak sakit, tidak sakit lagi.”
Aku memandangnya, merasa bintang-bintang di langit, tidak sebaik matanya.
Setelah selesai mandi, aku pergi membuat sarapan.
Dia bersandar di balkon dan menatapku. “Aku sebelumnya, tidak pernah memperhatikanmu seperti ini.“”
Aku yang sedang mengocok telur, mengalihkan pembicaraan, “Masalah kebocoran desain, dua hari ini seharusnya akan ada hasil, kebetulan pas tidak sampai seminggu.”
Dia tidak pernah memperhatikanku seperti itu sebelumnya.
Bahkan melirikku sekalipun tidak pernah.
Karena ketidakpedulian ku, matanya memancarkan tatapan kesepian, “Aku tahu.”
Aku menundukkan kepala seolah tidak melihat apapun, tapi hatiku juga ikut sedih.
Aku membuat bekal sarapan sebanyak tiga porsi, setelah menuangkan sarapan kami berdua, sisa satu porsi aku menyimpan di kotak bekal.
Dia mengerutkan kening, “Itu untuk siapa?”
Aku terkejut, dan menjawab secara asal, “Untuk Xueke.”
Aku tidak tahu dia percaya atau tidak, tapi dia tidak lagi mengatakan apa-apa.
Selesai sarapan, dia pergi ke kantor, aku kembali ke kamar ganti baju, lalu mengemas bekal dan keluar.
Aku mengendarai mobil Zhou Ziyun, kerumahnya, juga tidak tahu kenapa, barusan aku berbohong pada Cheng Jinshi.
Sarapannya untuk Zhou Ziyun.
Dia terluka demi menyelamatkanku, aku tidak bisa tinggal diam, tidak mempedulikannya.
Jelas-jelas masalahnya biasa saja, tapi melihat tatapan Cheng Jinshi, entah kenapa aku merasa bersalah.
Mungkin karena aku sedikit tidak fokus, tidak sadar, ada mobil yang membuntuti dari belakang.
Saat aku sampai dirumah Zhou Ziyun, dia sudah bangun.
Dia membuka pintu dan tersenyum. “Kenapa kamu datang pagi-pagi?”
“Kemarin aku bawa mobilmu pergi, hari ini ku antar balik, sekalian bawakan sarapan untukmu.”
Aku baru sadar saat dia mengangkat baju lengan panjangnya, lukanya terlihat jelas, tangannya megenggam kapas, kelihatannya lagi mengobati luka.
Aku yang melihat lukanya, hati ini merasa sakit dan bersalah, aku mengambil kapas dari tangannya, “Ku bantu kamu, kamu pakai satu tangan tidak bisa, terus masih harus dibalut perban.”
“Baiklah, sudah merepotkanmu.”
Dia duduk di sofa, membiarkan ku mengobati luka, matanya memancarkan cahaya terang dan lembut.
Aku mengobatinya dengan hati-hati, “Kalau sakit beritahu aku.”
Saat mengoleskan air desinfeksi, dia tidak mengerutkan alis, “Tidak sakit, kamu obati saja dengan tenang.”
Selesai mengobati luka, aku berdiri, “Hari ini kamu mau ke perusahaan? Kalau pergi, aku panggil Xiao Lin kemari jemput kamu?”
Xiao Lin adalah supir perusahaan.
Dia tersenyum sinis,“Tapi, dia hari ini pergi ke bandara jemput customer, jam segini seharusnya tidak bisa, bagaimana kalau kamu antar aku saja?”
Aku mencemberutkan bibir, dan menyetujuinya.
Dalam perjalanan ke perusahaan, dia bertanya padaku bagaimana mengatasi masalah kebocoran desain.
“Tidak berjalan mulus.” aku menghela nafas.
Kalau, Lin Yuelan masuk penjara dan masih tidak mau mengatakan apa-apa, itu sama saja aku ke jalan buntu.
Dia tidak bertanya lagi, “Kamu juga jangan terlalu khawatir, perusahaan tidak buru-buru, setelah kamu selesai mengatasinya, baru mulai bekerja.”
Aku mengangguk, “Baik, terima kasih Presiden Zhou.”
Sesampai di perusahaan Zhou, aku menyetir mobil ke tempat parkir bawah tanah perusahaan, lalu menyerahkan kunci padanya.
Dia memegang tanganku, “Xiao Xi, terima kasih sudah mengantarku kerja, aku sangat senang.”
Aku tertegun sejenak, lalu menarik tanganku, dan tersenyum, “terima kasih apa, kalau bukan karena aku, kamu bagaimana bisa terluka separah ini.”
“Aku juga senang, terluka demi dirimu, dengan begini, akhirnya aku bisa melakukan sesuatu untukmu.” dia mengatakannya dengan suara lemah, tapi tulus.
Hidungku sedikit masam, tidak tahu harus berkata apa.
Aku baru saja keluar dari tempat parkir, sudah ada SMS masuk di HP-ku.
SMS dari Cheng Jinshi,【Kamu masih dirumah?】
Tanpa berpikir, aku membalas: 【masih】
Karena aku berencana pulang.
Diluar dugaanku, dua SMS ini, menjadi peepisahan diantara kita berdua.
“Seperti mempunyai mimpi di luar jangkauan, sekali disentuh langsung hancur......”
HP-ku berdering, aku pikir Cheng Jinshi menelepon lagi, tampaknya sudah tersambung.
Siapa sangka, ada suara wanita di sisi lain, “Ningxi, sekarang kamu dimana?”
Aku masih tidak sadar, setelah melihat layar HP, baru tahu itu Lin Zhi.
Dia mengajakku ketemuan, setelah memikirkannya, aku setuju.
Setengah jam kemudian, ketemu di kafe di pusat Kota Nan.
Saat aku tiba, Lin Zhi sudah menunggu.
Aku kira, dia ditelepon bicara begitu kuat, saat ketemu pasti mau marah lagi, siapa tahu, wajah dia berseri.
“Xiao Xi, aku datang.”
Aku setengah lega, “tante, ada apa mencari ku?”
Aku meminum kopi seteguk, “Masalah desain, aku dengar dari Cheng Jinshi, tidak ada hubungannya denganmu?”
Aku mengangguk, “Iya, aku pasti akan menyelidikinya, dan memberikan sebuah penjelasan untukmu dan Dongchen.”
“Menyelidikinya, kapan bisa menyelidikinya?” Dia tersenyum dan bertanya, “Tekanan macam apa yang dihadapi Jinshi setiap hari, dia mungkin belum memberitahumu? sejujurnya, jika yang bekerja sama dengan Dongchen bukan perusahaan Su, dia mau gimana bohong padamu, itu tidak penting. Tapi sekarang yang dihadapi adalah Perusahaan Su, kekuatan perusahaan Su, hampir sebanding dengan kita, kalau Cheng Jinshi ingin melindungimu, bukan hanya persepsi dari Perusahaan Su yang akan jelek padanya, tapi ini juga akan mempengaruhi perkembangan Dongchen”
Aku benar-benar tidak tahu tekanan yang dihadapi Cheng Jinshi adalah ini, aku hanya berpikir dia sangat sibuk.
Mengingat penampilan yang lelah kemarin, hatiku disuatu tempat, tidak bisa menahan rasa sakit.
Aku menatap Lin Zhi, “Apa maksudmu?”
“Tidak usah periksa lagi, terima saja masalah ini, Dongchen tidak akan lapor polisi, juga tidak akan meminta pertanggung jawabanmu. Hanya saja kita perlu memberikan perusahaan Su sebuah alasan.” katanya dengan perlahan.
Aku tidak percaya.
Aku tebak Lin Zhi mengajak aku bertemu, pasti tidak ada hal baik, tapi aku tidak menyangka, dia bisa berkata demikian.
Lin Zhi berusaha menggerakan hatiku dan meyakinkanku, membuatku tidak tahu harus berkata apa baiknya.
Aku melihat ke bawah. “Tapi itu benar-benar tidak ada hubungannya dengan aku. Paling cepat, dua hari sudah bisa membuktikan……”
Dia memotong pembicaraanku, “Itu tidak penting, sekarang bukti mengarah padamu, perusahaan Su bisa menerima hasil ini saja sudah ok.”
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMi Amor
TakashiBehind The Lie
Fiona LeeCinta Tapi Diam-Diam
RossieHanya Kamu Hidupku
RenataRahasia Istriku
MahardikaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu