Cintaku Pada Presdir - Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
Aku kira dia tidak akan setuju, tetapi setelah beberapa saat, dia turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Aku bahkan bisa menebak bahwa dia mandi air dingin.
Aku merapikan baju tidurku dan menutup mataku sebelum dia keluar.
Hanya saja, semua yang ada di pikiranku adalah kekhawatiran.
Malam ini, diperkirakan aku tidak bisa tidur nyenyak.
Setelah beberapa saat, suara air di kamar mandi berhenti. Satu menit kemudian, tempat tidur di sebelahku sedikit tenggelam dan tubuh hangat pria menempel di punggungku, dia mengulurkan tangannya dan memelukku ke dalam pelukannya.
Aku menjadi gugup lagi, tetapi aku mendengar dia berbisik "Selamat malam, tidurlah."
Nafas di belakangku adalah sesuatu yang aku sangat akrab.
Jika sebelumnya, aku pasti akan sangat bahagia, tetapi sekarang, aku merasa sedikit dingin.
Aku tidak tahu seperti apa kehidupanku sekarang.
Sangat jelas yang berbaring di belakang adalah suamiku, pria yang telah aku cintai selama bertahun-tahun, tetapi mengapa kami hanya bisa berdamai di permukaan dan memiliki pikiran dan rencana masing-masing.
“Apakah kamu tidak bisa tidur?” Cheng Jinshi bertanya dengan lembut, nafasnya yang hangat menyembur ke leherku.
Aku menggelengkan kepalaku tanpa membuka mata "Tidak, ayo tidur."
Pelukannya sangat hangat.
Namun, selama bertahun-tahun menikah, hanya beberapa kali dia memelukku untuk tidur seperti ini.
Aku berpikir dengan linglung, sehingga aku setengah tertidur dan setengah terjaga sepanjang malam.
Di tengah malam, terdengar suara gemerisik di luar, seperti suara langkah kaki manusia.
Hanya aku, Cheng Jinshi, Lin Zhi, dua anak dan Bibi Wu yang tinggal di lantai dua.
Pada saat ini, Cheng Jinshi ada di belakangku, tidur nyenyak.
Kedua anak bahkan tidak bisa membuka pintu.
Bibi Wu sangat khawatir dengan anak-anak, sehingga dia pasti akan tinggal di kamar sepanjang malam.
Jadi, aku bisa menebak siapa orang tersebut.
Aku dengan lembut melepaskan lengan Cheng Jinshi yang diletakkan di pinggangku dan dia bergumam "Ning Xi ..."
Hatiku menjadi tegang, namun aku tidak bisa peduli terlalu banyak, aku mengenakan sandal, membuka pintu dengan hati-hati dan dengan pelan berjalan ke kamar anak-anak.
Ketika aku melihat pintu kamar anak-anak setengah terbuka, aku melangkah ke depan, membuka pintu dan masuk ke kamar tanpa membuka lampu.
Namun, melalui sinar bulan, aku melihat sosok Lin Zhi.
“Siapa ?!” Lin Zhi ketakutan dan berteriak dengan suara rendah.
Saat aku hendak berbicara, aku mencium bau aneh dan setelah itu, kepalaku sedikit pusing.
Tidak benar!
Aku berlari dan menyalakan lampu di kamar Cheng Jinshi, aku membangunkannya "Cheng Jinshi ..."
Cheng Jinshi biasanya tidak tidur terlalu berat, mungkin saat aku menyalakan lampu, dia sudah sedikit terbangun, setelah mendengar panggilanku, dia duduk dengan mengantuk "Ada apa?"
"Ibumu baru saja menyelinap ke kamar anak-anak dan tidak tahu sedang berbuat apa, tapi begitu aku masuk, aku mencium bau aneh ..."
Dia segera bangun, tatapannya sangat tajam, dia membuka selimut, turun dari tempat tidur dan dengan cepat berjalan ke kamar anak-anak.
Aku buru-buru mengikuti di belakangnya.
Ketika kami tiba di kamar anak-anak, Lin Zhi sudah tidak ada di kamar.
Cheng Jinshi masuk dan menyalakan lampu, ketika dia melihat bahwa kedua anak tidak ada di tempat tidur, tekanan udara di sekitarnya tiba-tiba turun "Di mana anak-anak?"
"Di kamarku, Bibi Wu menemani mereka." Aku menjelaskan.
Dia menghela nafas lega dan membuka jendela, suaranya sangat dingin. “Ini seharusnya merupakan sejenis gas yang mudah menguap seperti eter, bisa membuat orang dewasa pusing dan anak-anak tidur dalam waktu singkat, jika konsentrasi dan waktunya berlebihan, bisa berakibat fatal. "
Fatal?
Punggungku merasa dingin!
Apa yang ingin Lin Zhi lakukan?
Aku tidak bisa memikirkannya untuk saat ini, tapi aku sangat bersyukur karena telah memindahkan Anan dan Beibei ke kamarku.
Hanya dalam beberapa hari, anakku menghadapi bahaya seperti ini dua kali.
Kali ini lebih seram dari yang sebelumnya.
Cheng Jinshi melangkah ke kamar Lin Zhi, auranya sangat dingin, tetapi tidak ada seorang pun di kamar Lin Zhi.
Di lantai pertama vila, tidak tahu kapan telah menyalakan lampu.
Cheng Jinshi turun bersamaku, dia bertanya pada kepala pengurus rumah tangga yang masih mengantuk "Di mana Nyonya?"
“Nyonya, Nyonya sepertinya memiliki urusan yang mendesak dan tiba-tiba pergi.” Kepala pengurus rumah tangga masih tidak tahu apa yang terjadi.
Kemarahan yang mengerikan muncul di wajah Cheng Jinshi, dia menelepon Lin Zhi, tidak tahu apa yang terjadi, dia tiba-tiba melemparkan ponselnya ke lantai.
Aku menebaknya dan bertanya "Apakah ponselnya sudah dimatikan?"
Dia memejamkan mata dan mengangguk, dia mengepalkan tangannya, pembuluh darah di punggung tangannya terlihat, sepertinya dia sangat marah dan dia berusaha menahan amarahnya.
Aku mengertinya.
Ibunya ingin menyakiti anaknya.
Siapapun tidak dapat menerima hal seperti ini.
Namun, Lin Zhi ... seharusnya tidak ingin membunuh cucunya.
Kalau begitu, satu-satunya kemungkinan adalah dia ingin membawa anak-anak pergi setelah mereka benar-benar tertidur.
Tapi dia tidak punya alasan untuk membawa anak-anak pergi, tiba-tiba aku mengingat bahwa dia telah bertemu dengan Qin Yuming!
Dan saat dia keluar dari mobil, ada sesuatu di tangannya.
Mungkin Qin Yuming yang memberinya obat dan mendorongnya untuk menggunakannya pada kedua anak, kemudian membawa kedua anak pergi.
Setelah berpikir seperti ini, semua ini logis.
Qin Yuming ingin membawa anakku pergi.
Ini bukanlah pertama kali.
Aku merasa ketakutan dan kemarahan yang tidak terkendali melonjak di dadaku, aku melihat ke Cheng Jinshi "Kamu harus meminta Lin Zhi untuk memberiku penjelasan tentang masalah ini, jika tidak, aku tidak akan mengampuninya!"
Aku sedikit menyipitkan mata dan Qin Yuming ...
Haha, kamu tunggu saja.
Cheng Jinshi mengertakkan giginya dan menghubungi semua saudara di keluarga agar mereka tidak menyembunyikan keberadaan Lin Zhi.
Kemudian, dia menelepon Chen Lin dan memintanya untuk mencari tahu keberadaan Lin Zhi secepat mungkin.
Kami menghabiskan setengah malam yang tersisa di ruang tamu, seluruh tubuh Cheng Jinshi penuh dengan aura yang ganas dan tidak ada tanda-tanda mereda.
Sambil menunggu, aku malah menjadi tenang.
Lin Zhi tidak mungkin tidak kembali ke rumah ini, selama dia kembali, aku pasti memiliki kesempatan untuk membuat perhitungan semua ini dengannya.
Namun, aku salah dan semuanya berjalan ke arah di luar kendaliku.
Ketika langit mulai cerah, telepon di rumah berdering.
Kepala pengurus rumah tangga mengangkatnya dan mengangguk "Halo, ya, benar."
Setelah menjawab, dia mengerutkan kening dan berkata kepada kami "Telepon dari kantor polisi."
Kantor polisi?
Kami masih belum melapor ke polisi, kenapa bisa ada telepon dari kantor polisi.
Tidak tahu apa yang diucapkan di telepon, kaki kepala pengurus rumah tangga gemetar, dia tidak mempercayainya, nada suaranya tiba-tiba naik "Apakah kalian yakin itu adalah Nyonya kami?!"
Dia seharusnya menerima jawaban yang jelas dan menutup telepon dengan kaget.
Cheng Jinshi mengerutkan kening dan buru-buru bertanya "Apa yang dikatakan polisi?"
Kepala pengurus rumah tangg menarik napas dalam-dalam "Polisi mengatakan bahwa Nyonya terluka parah dan sedang koma, sekarang rumah sakit sedang berusaha menyelamatkannya ..."
Cheng Jinshi membuka matanya lebar-lebar, meraih kunci mobil dan berlari keluar.
Aku sangat terkejut, ketika aku sadar kembali, aku buru-buru berteriak "Aku pergi bersamamu!"
Aku bergegas mengikuti langkah kaki Cheng Jinshi.
Hatiku sangat gelisah.
Kenapa bisa tiba-tiba menjadi seperti ini ...
Lin Zhi membawa mobil keluar, apakah dikarenakan kecelakaan mobil?
Dalam perjalanannya, Cheng Jinshi hampir menginjak pedal gas sampai habis, dia marah pada Lin Zhi, tapi pada saat ini, dia lebih mengkhawatirkan keselamatan Lin Zhi.
Ketika kami tiba di rumah sakit, Lin Zhi telah diselamatkan dan masuk ke unit perawatan intensif.
Polisi belum pergi, melihat kami datang dan setelah mengkonfirmasi identitas kami, mereka menunjukkan kartu tanda polisi dan berkata "Kepala korban mengalami luka parah, kepalanya dilukai oleh benda tumpul, sehingga menyebabkan gegar otak parah, kehilangan banyak darah, tulang retak dan lain-lain, meskipun sudah diselamatkan sekarang, namun masih ada masalah yang mengancam jiwa dan ada kemungkinan lumpuh otak. "
Tubuh Cheng Jinshi yang tinggi tiba-tiba bergetar, aku buru-buru mendukungnya dan bertanya "Siapa yang melukainya?"
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyMr Huo’s Sweetpie
EllyaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Ten Years
VivianCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyKamu Baik Banget
Jeselin VelaniKembali Dari Kematian
Yeon KyeongAwesome Guy
RobinCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu