Cintaku Pada Presdir - Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung

"Tentu saja, aku tahu kamu belum bisa santai akhir-akhir ini, kan?" dia dengan santai dan terkendali berkata :"Selama kamu mau mengakui, semua masalah bisa kita pecahkan, mengenai uang perusahaan MY yang lebih dari 3 Milyar itu, anggap saja kamu telah menggunakannya. Tidak masalah, Dongchen akan menyelesaikannya."

Aku bisa mendengarnya dengan jelas. Dia sedang menginterogasiku, dan tahu bahwa kartu bank telah dirampas orang.

Kedengarannya masuk akal. aku hampir saja setuju.

Aku berada di bawah tekanan sejak hal ini terjadi.

Harus membuktikan bahwa aku tidak ada hubungannya dengan kebocoran desain.

Juga terjerat dengan kasus cederanya Bai Yiyi juga.

Sekarang Lin Yuelan juga ada hubungannya dengan ini...

Untungnya, aku masih punya akal sehat. Aku memandangnya dan berkata, "Tante, aku tidak bisa mengakuinya. Daripada menghabiskan waktu untuk meyakinkan aku agar menjadi kambing hitam, Anda mungkin lebih baik fokus mencari tahu siapa yang melakukannya."

"Kamu! Kenapa begitu keras kepala?

Menghadapi kebuntuan dari aku, dia tidak lagi berpura-pura baik dan ramah, dan langsung meluapkan emosinya.

Aku berdiri dan berkata dengan tegas, "Jika aku tidak melakukannya, aku tidak bisa mengakuinya."

Lalu aku berbalik dan berjalan keluar dari kafe dengan tasku.

Cuaca di kota Nan semakin panas. Setelah berjalan di bawah sinar matahari sebentar saja, punggungku sudah basah.

Aku memikirkan apa yang dikatakan Lin Zhi, sebagian hatiku terasa tidak nyaman.

Aku tidak tahu berapa banyak tekanan yang harus dipikul Cheng Jinshi ketika dia memilih untuk mempercayai aku.

Pikirkan lagi, setelah aku kembali sadar, dan aku sudah naik bus menuju ke Grup Dongchen.

Aku tersenyum tak berdaya dan memutuskan untuk menuruti apa kata hatiku dan pergi menemuinya sebentar.

Aku turun di halte bus Grup Dongchen. Setelah berjalan selama beberapa menit, aku melangkah masuk ke Gedung Dongchen. Pendinginan AC sentral membuat tubuhku menjadi lebih rileks.

Tetapi sebelum aku sampai di meja resepsionis, aku dihentikan.

Dalam kesanku, ini adalah pertama kalinya.

"Nona Ning, anda mau mencari siapa?" Tanya resepsionis.

Aku berkata dengan ringan, "Aku mencari Presdir Cheng."

"Apakah anda sudah ada janji?"

"Tidak."

"Apakah anda bersedia menelepon Presdir Cheng untuk konfirmasi?"

Aku berpikir karena aku masih dicurigai membocorkan gambar desain perusahaan, karyawan Dongchen berjaga-jaga dan waspada terhadap aku, dan aku tidak terlalu memikirkannya. aku mengeluarkan ponsel dan memutar nomor telepon Cheng Jinshi.

Tidak diangkat setelah dua kali panggilan.

Panggilan ketiga kali, Chenlin yang mengangkatnya.

"Nona Ning, Presdir Cheng sekarang sedang mengadakan pertemuan darurat. Tidak bisa menjawab panggilan telepon Anda." Dia berkata.

Aku menyeka bibir. "Kalau dia waktu nanti, tolong minta dia untuk meneleponku kembali."

Dia menjawab, "Oke."

Tidak tahu mengapa, samar-samar merasa ada sesuatu yang mulai menjauh dariku.

Pikiranku mulai merasa ada yang tidak beres.

Masalah kebocoran rahasia desain harus cepat diselesaikan.

Setelah aku menutup telepon, aku naik taksi ke kantor polisi untuk menanyakan perkembangan pencurian yang dilaporkan kemarin.

"Ningxi, kamu berhati hitam! Kamu berani memanggil polisi untuk menangkapku, kamu akan mati dengan tragis!”

Ketika aku tiba di gerbang kantor polisi, aku kebetulan ketemu dengan Lin Yuelan dan paman aku yang baru saja ditangkap. Ketika Lin Yuelan melihatku, matanya memerah dan dia mengutuk dengan keras.

Paman aku tiba-tiba ingin meloloskan diri dari pegangan polisi dan bergegas maju untuk memukul aku. "Kau bajingan, dapat nyali darimana kamu bisa begitu berani memanggil polisi untuk menangkap aku? Apakah kamu tidak tahu bagaimana menghormati kerabat yang lebih tua? Dasar anak yang tak tahu diri yang dilahirkan tanpa didikan ayah!"

Sebelum dia melangkah jauh, Dia sudah terjebak di tengah kerumunan polisi yang menghalanginya, tetapi dia masih menolak untuk menerima kenyataan dan masih menyumpah dan mengumpat. Kalimat terakhirnya menusuk hatiku.

Aku meremas tinjuku dengan erat dan mencibir dengan jijik. "tetua seperti apa kamu? Mana ada kerabat yang akan menjegal kaki kerabat mudanya dengan kaki mereka, mengambil kuncinya, menerobos masuk ke rumahnya dan merampas kartu banknya?”

Polisi itu tampak sedikit terkejut. "Apakah kalian satu keluarga?"

Paman aku mengangguk dengan cepat. "Benar, keponakanku, gadis ini bodoh, dia memanggil polisi karena masalah sepele. Bukankah itu buang-buang waktu polisi? tolong lepaskan kami."

Polisi melihat aku seolah-olah mereka bertanya bagaimana keputusanku.

Lin Yuelan mulai mendesak, "Kamu tolong bicara! Jangan jadi orang yang tidak tahu berbalas budi dan tidak punya hati nurani, ibuku sangat baik padamu!"

Aku meliriknya dengan ringan dan mengulurkan tanganku. "Kembalikan padaku."

"Kembalikan apa?" Dia tidak merespons dengan baik.

Aku mengatakannya satu kata demi kata dengan jelas, "Kartu ATM bank."

Dia mengambil kartu ATMb bank dan memberikannya padaku.

Aku mengambil kartu itu dan memandangnya dengan dingin. "Di mana uangnya?"

Semua orang yang bodoh juga dapat menebak bahwa uang di dalamnya pasti telah dikosongkan.

Dia melompat kaget dan matanya melebar. "Itu uang Kakek, bukan uang kamu sendiri!"

"Ya, tetapi Kakek tahu kartu bank ini ada ditanganku, dan dia setuju. Bagaimana denganmu? Memang kenyataannya kamu dan ayahmu masuk ke rumahku secara ilegal dan mengambil barang-barang dari rumahku. Tidak mengembalikan kartu bank juga boleh, asal kamu memberitahuku siapa yang meminta kamu untuk mentransfer uang ke Bai Yiyi, dan semua ini akan berakhir.”

Itulah yang aku inginkan sebenarnya.

Tetapi dalam kalimat sebelumnya, Kakek tahu bahwa kartu bank ada ditempatku, itu hanya untuk menipu dia saja.

Tanpa menyembunyikan kebenciannya kepadaku, dia berbisik, "Aku tahu kamu sekarang sangat panik, tapi aku sengaja tidak akan memberitahumu sekarang. Nanti kita lihat siapa yang hancur duluan.”

Aku melangkah mundur dan menatapnya. aku tidak ingin membuang waktu dan berbicara dengannya lagi. Aku memandangi polisi dan berkata, "Kami bukan keluarga. Silakan ikuti prosedur. Jika ada update, tolong beri tahu aku."

"Ningxi!" Lin Yuelan marah. "Tapi ada fotomu di ponselku!" Apakah kamu tidak takut? "

Aku tersenyum dingin dan berkata kepada polisi, "Ngomong-ngomong, dia punya foto telanjangku di ponselnya, dan tuduhan kejahatan ini sekalian dihitung dan diproses juga. Tolong bantu aku menghancurkan foto itu, dia mungkin memiliki cadangan."

Terkadang kerabat adalah yang paling mengerikan.

Saat kamu tidak siap, sebilah pisau bisa menusuk dan mematikan.

Sebagai contoh, Lin Yuelan dan aku tidak akan bisa terlibat dalam kebocoran rencana desain tanpa dia mentransfer uang ke Bai Yiyi dengan kartu bank kakek, apalagi sampai menyandang status tersangka seperti ini.

"Ningxi…...Ningxi, Yuelan dan pamanmu telah melakukan sesuatu yang salah. Aku minta maaf untuk mereka”. Begitu aku meninggalkan kantor polisi, bibiku menghentikanku dan berlutut di depanku.

Aku membungkuk untuk membantunya berdiri. "Jangan lakukan itu. Bangun, bibi. Bangun cepat."

Orang-orang yang lalu lalang ke kantor polisi menatap kami dengan heran.

Bibiku menolak untuk bangun, menarik pakaianku dan tidak bisa berhenti menangis, "Ini semua salahku tidak mendidik Yuelan dengan baik, tetapi dia adalah seorang gadis yang akan ketakutan di dalam tahanan kantor polisi, dan kemudian menyandang status tersangka perampasan dan pencurian di punggungnya. Bagaimana mungkin dia bisa menikah nanti? Pamanmu juga sudah tua. Dia tidak akan tahan dengan penjara seperti ini! "

Hatiku terasa sedang memikul batu besar. Aku bertanya, "Bibi, apakah Anda tahu apa yang telah dilakukan dia?"

Dia mendongak dengan air mata di wajahnya. Dia bingung. Dia sepertinya memikirkan sesuatu dan mengakui bahwa dia salah. "Aku tahu, aku tahu, dia serakah karena melihat peluang untuk mendapatkan uang banyak, tetapi pada akhirnya, adalah ketidakmampuanku yang memaksanya melakukan hal-hal memalukan itu. Ini semua salahku ... salahku! Jika kamu marah, kamu bisa melampiaskan padaku, oke?”

Semakin aku mendengarkannya, semakin tidak nyaman rasanya.

Mataku berkabut, berkedip, dan berbisik, "aku tidak marah, tetapi Anda harus tahu bahwa apa yang dilakukan dia bisa membuat aku yang dipenjara. Ya, ya, dia memang perempuan, tapi aku lebih muda dari dia."

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu