Cintaku Pada Presdir - Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
"Tentu saja, aku tahu kamu belum bisa santai akhir-akhir ini, kan?" dia dengan santai dan terkendali berkata :"Selama kamu mau mengakui, semua masalah bisa kita pecahkan, mengenai uang perusahaan MY yang lebih dari 3 Milyar itu, anggap saja kamu telah menggunakannya. Tidak masalah, Dongchen akan menyelesaikannya."
Aku bisa mendengarnya dengan jelas. Dia sedang menginterogasiku, dan tahu bahwa kartu bank telah dirampas orang.
Kedengarannya masuk akal. aku hampir saja setuju.
Aku berada di bawah tekanan sejak hal ini terjadi.
Harus membuktikan bahwa aku tidak ada hubungannya dengan kebocoran desain.
Juga terjerat dengan kasus cederanya Bai Yiyi juga.
Sekarang Lin Yuelan juga ada hubungannya dengan ini...
Untungnya, aku masih punya akal sehat. Aku memandangnya dan berkata, "Tante, aku tidak bisa mengakuinya. Daripada menghabiskan waktu untuk meyakinkan aku agar menjadi kambing hitam, Anda mungkin lebih baik fokus mencari tahu siapa yang melakukannya."
"Kamu! Kenapa begitu keras kepala?
Menghadapi kebuntuan dari aku, dia tidak lagi berpura-pura baik dan ramah, dan langsung meluapkan emosinya.
Aku berdiri dan berkata dengan tegas, "Jika aku tidak melakukannya, aku tidak bisa mengakuinya."
Lalu aku berbalik dan berjalan keluar dari kafe dengan tasku.
Cuaca di kota Nan semakin panas. Setelah berjalan di bawah sinar matahari sebentar saja, punggungku sudah basah.
Aku memikirkan apa yang dikatakan Lin Zhi, sebagian hatiku terasa tidak nyaman.
Aku tidak tahu berapa banyak tekanan yang harus dipikul Cheng Jinshi ketika dia memilih untuk mempercayai aku.
Pikirkan lagi, setelah aku kembali sadar, dan aku sudah naik bus menuju ke Grup Dongchen.
Aku tersenyum tak berdaya dan memutuskan untuk menuruti apa kata hatiku dan pergi menemuinya sebentar.
Aku turun di halte bus Grup Dongchen. Setelah berjalan selama beberapa menit, aku melangkah masuk ke Gedung Dongchen. Pendinginan AC sentral membuat tubuhku menjadi lebih rileks.
Tetapi sebelum aku sampai di meja resepsionis, aku dihentikan.
Dalam kesanku, ini adalah pertama kalinya.
"Nona Ning, anda mau mencari siapa?" Tanya resepsionis.
Aku berkata dengan ringan, "Aku mencari Presdir Cheng."
"Apakah anda sudah ada janji?"
"Tidak."
"Apakah anda bersedia menelepon Presdir Cheng untuk konfirmasi?"
Aku berpikir karena aku masih dicurigai membocorkan gambar desain perusahaan, karyawan Dongchen berjaga-jaga dan waspada terhadap aku, dan aku tidak terlalu memikirkannya. aku mengeluarkan ponsel dan memutar nomor telepon Cheng Jinshi.
Tidak diangkat setelah dua kali panggilan.
Panggilan ketiga kali, Chenlin yang mengangkatnya.
"Nona Ning, Presdir Cheng sekarang sedang mengadakan pertemuan darurat. Tidak bisa menjawab panggilan telepon Anda." Dia berkata.
Aku menyeka bibir. "Kalau dia waktu nanti, tolong minta dia untuk meneleponku kembali."
Dia menjawab, "Oke."
Tidak tahu mengapa, samar-samar merasa ada sesuatu yang mulai menjauh dariku.
Pikiranku mulai merasa ada yang tidak beres.
Masalah kebocoran rahasia desain harus cepat diselesaikan.
Setelah aku menutup telepon, aku naik taksi ke kantor polisi untuk menanyakan perkembangan pencurian yang dilaporkan kemarin.
"Ningxi, kamu berhati hitam! Kamu berani memanggil polisi untuk menangkapku, kamu akan mati dengan tragis!”
Ketika aku tiba di gerbang kantor polisi, aku kebetulan ketemu dengan Lin Yuelan dan paman aku yang baru saja ditangkap. Ketika Lin Yuelan melihatku, matanya memerah dan dia mengutuk dengan keras.
Paman aku tiba-tiba ingin meloloskan diri dari pegangan polisi dan bergegas maju untuk memukul aku. "Kau bajingan, dapat nyali darimana kamu bisa begitu berani memanggil polisi untuk menangkap aku? Apakah kamu tidak tahu bagaimana menghormati kerabat yang lebih tua? Dasar anak yang tak tahu diri yang dilahirkan tanpa didikan ayah!"
Sebelum dia melangkah jauh, Dia sudah terjebak di tengah kerumunan polisi yang menghalanginya, tetapi dia masih menolak untuk menerima kenyataan dan masih menyumpah dan mengumpat. Kalimat terakhirnya menusuk hatiku.
Aku meremas tinjuku dengan erat dan mencibir dengan jijik. "tetua seperti apa kamu? Mana ada kerabat yang akan menjegal kaki kerabat mudanya dengan kaki mereka, mengambil kuncinya, menerobos masuk ke rumahnya dan merampas kartu banknya?”
Polisi itu tampak sedikit terkejut. "Apakah kalian satu keluarga?"
Paman aku mengangguk dengan cepat. "Benar, keponakanku, gadis ini bodoh, dia memanggil polisi karena masalah sepele. Bukankah itu buang-buang waktu polisi? tolong lepaskan kami."
Polisi melihat aku seolah-olah mereka bertanya bagaimana keputusanku.
Lin Yuelan mulai mendesak, "Kamu tolong bicara! Jangan jadi orang yang tidak tahu berbalas budi dan tidak punya hati nurani, ibuku sangat baik padamu!"
Aku meliriknya dengan ringan dan mengulurkan tanganku. "Kembalikan padaku."
"Kembalikan apa?" Dia tidak merespons dengan baik.
Aku mengatakannya satu kata demi kata dengan jelas, "Kartu ATM bank."
Dia mengambil kartu ATMb bank dan memberikannya padaku.
Aku mengambil kartu itu dan memandangnya dengan dingin. "Di mana uangnya?"
Semua orang yang bodoh juga dapat menebak bahwa uang di dalamnya pasti telah dikosongkan.
Dia melompat kaget dan matanya melebar. "Itu uang Kakek, bukan uang kamu sendiri!"
"Ya, tetapi Kakek tahu kartu bank ini ada ditanganku, dan dia setuju. Bagaimana denganmu? Memang kenyataannya kamu dan ayahmu masuk ke rumahku secara ilegal dan mengambil barang-barang dari rumahku. Tidak mengembalikan kartu bank juga boleh, asal kamu memberitahuku siapa yang meminta kamu untuk mentransfer uang ke Bai Yiyi, dan semua ini akan berakhir.”
Itulah yang aku inginkan sebenarnya.
Tetapi dalam kalimat sebelumnya, Kakek tahu bahwa kartu bank ada ditempatku, itu hanya untuk menipu dia saja.
Tanpa menyembunyikan kebenciannya kepadaku, dia berbisik, "Aku tahu kamu sekarang sangat panik, tapi aku sengaja tidak akan memberitahumu sekarang. Nanti kita lihat siapa yang hancur duluan.”
Aku melangkah mundur dan menatapnya. aku tidak ingin membuang waktu dan berbicara dengannya lagi. Aku memandangi polisi dan berkata, "Kami bukan keluarga. Silakan ikuti prosedur. Jika ada update, tolong beri tahu aku."
"Ningxi!" Lin Yuelan marah. "Tapi ada fotomu di ponselku!" Apakah kamu tidak takut? "
Aku tersenyum dingin dan berkata kepada polisi, "Ngomong-ngomong, dia punya foto telanjangku di ponselnya, dan tuduhan kejahatan ini sekalian dihitung dan diproses juga. Tolong bantu aku menghancurkan foto itu, dia mungkin memiliki cadangan."
Terkadang kerabat adalah yang paling mengerikan.
Saat kamu tidak siap, sebilah pisau bisa menusuk dan mematikan.
Sebagai contoh, Lin Yuelan dan aku tidak akan bisa terlibat dalam kebocoran rencana desain tanpa dia mentransfer uang ke Bai Yiyi dengan kartu bank kakek, apalagi sampai menyandang status tersangka seperti ini.
"Ningxi…...Ningxi, Yuelan dan pamanmu telah melakukan sesuatu yang salah. Aku minta maaf untuk mereka”. Begitu aku meninggalkan kantor polisi, bibiku menghentikanku dan berlutut di depanku.
Aku membungkuk untuk membantunya berdiri. "Jangan lakukan itu. Bangun, bibi. Bangun cepat."
Orang-orang yang lalu lalang ke kantor polisi menatap kami dengan heran.
Bibiku menolak untuk bangun, menarik pakaianku dan tidak bisa berhenti menangis, "Ini semua salahku tidak mendidik Yuelan dengan baik, tetapi dia adalah seorang gadis yang akan ketakutan di dalam tahanan kantor polisi, dan kemudian menyandang status tersangka perampasan dan pencurian di punggungnya. Bagaimana mungkin dia bisa menikah nanti? Pamanmu juga sudah tua. Dia tidak akan tahan dengan penjara seperti ini! "
Hatiku terasa sedang memikul batu besar. Aku bertanya, "Bibi, apakah Anda tahu apa yang telah dilakukan dia?"
Dia mendongak dengan air mata di wajahnya. Dia bingung. Dia sepertinya memikirkan sesuatu dan mengakui bahwa dia salah. "Aku tahu, aku tahu, dia serakah karena melihat peluang untuk mendapatkan uang banyak, tetapi pada akhirnya, adalah ketidakmampuanku yang memaksanya melakukan hal-hal memalukan itu. Ini semua salahku ... salahku! Jika kamu marah, kamu bisa melampiaskan padaku, oke?”
Semakin aku mendengarkannya, semakin tidak nyaman rasanya.
Mataku berkabut, berkedip, dan berbisik, "aku tidak marah, tetapi Anda harus tahu bahwa apa yang dilakukan dia bisa membuat aku yang dipenjara. Ya, ya, dia memang perempuan, tapi aku lebih muda dari dia."
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineVillain's Giving Up
Axe AshciellyDemanding Husband
MarshallHusband Deeply Love
NaomiDark Love
Angel VeronicaMy Tough Bodyguard
Crystal SongAsisten Bos Cantik
Boris DreyLove In Sunset
ElinaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu