Cintaku Pada Presdir - Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
Zhou Xueke sambil berjalan masuk kedalam ruangan hangat itu, sambil melepas jaket luarnya, kemudian dengan pandangan tidak enak melirik kearahku, “Kamu melahirkan dan hal sebesar ini kamu tidak memberitahukannya kepadaku? Didalam hatimu itu masih ada aku teman baik ini atau tidak?”
Sebelumnya setelah mengucapkan perpisahan di bandara itu, aku dan dirinya sudah tidak pernah saling menghubungi.
Setelah itupun aku ada meneleponnya, tetapi setiap kali dia tidak ingin menerimanya.
Setelah itu, urusanku sangat banyak, karena itu akupun melepaskan hal ini, kupikir lebih baik menunggunya meredakan emosinya sendiri.
Sekarang, ia sudah menyadarinya sendiri, berinisiatif untuk datang mencariku sendiri, tentu saja aku sangat senang, “Tentu saja ada, tidak ada siapapun juga tidak boleh tidak ada dirimu!”
Ia tidak mengungkit hal dimasa lalu itu, akupun juga tidak bertanya kepadanya.
Ia selama ini tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, jika ia tidak membuka mulut membicarakannya, berarti ia telah memutuskan, tidak ingin memberitahukannya kepadaku.
“Kalau begitu kamu tidak tahu cara untuk mencariku?” Ia berkeluh-kesah kepadanya dan berjalan ke ruang tamu, pertama-tama dengan bersemangat menggendong An An , kemudian melihat kearah Beibei yang sedang minum susu, “Benar-benar iri kepadamu, tiba-tiba kamu sudah dengan sempurna memiliki satu putra dan satu putri, dan keduanya benar-benar cakap!”
“Jika iri maka cepatlah menikah dan lahirkan satu.” Aku tertawa sambil bercanda dengannya.
Mungkin karena hubungan selama beberapa tahun ini, meskipun setelah bertengkar, kita pun tidak ada sedikitpun penghalang.
Ia juga adalah seseorang yang kekanak-kanakan, karena itu tidak butuh waktu lama, An An sudah menempel ingin bermain bersamanya.
Ia bermain-main dengan An An , tiba-tiba mengerutkan keningnya dan berkata: “Dirumah hanya ada seorang pembantu?”
“Iya,” aku mengangguk-anggukkan kepala, secara singkat menceritakan kejadian melahirkan yang lebih awal ini kepadanya, sedikit menggigit bibir kemudian melanjutkan: “Karena itu, sekarang mencari pembantupun, aku sedikit tidak tenang. Tidak bisa tahu cara apa lagi yang kembali dipikirkan oleh orang dibalik itu semua, aku tidak bisa memberikan sedikitpun celah untuknya masuk.”
Aku bisa tenang untuk Bibi Wu .
Karena putrinya, juga bekerja diperusahaan kami.
Jika ia bisa dibayar, maka seharusnya dari awal sudah melaluinya, orang yang bersembunyi dibalik ini semua itupun tidak perlu memanfaatkan ahli gizi itu untuk menyerangku.
“Sialan, bukankah itu terlalu kejam? Cara itu benar-benar membuat mataku terbuka akan dunia ini! Kalau begitu ahli gizi itu sudah tertangkap?”
Xueke terkejut mendengarnya, menjadi emosi dan mengeluarkan kalimat amarahnya.
Aku menggeleng-gelengkan kepala, “Belum.”
Xueke emosi hingga wajahnya menjadi merah, “Orang semacam ini ditembak sepuluh kalipun tidak akan cukup! Untung saja nyawamu dan anakmu sangat kuat.”
Ia menenangkan dirinya sebentar, kemudian kembali melanjutkan: “Kalau begitu memang tidak bisa mencari perawat, kalau begitu sementara waktu ini, aku yang akan membantumu menjaga anak.”
“Tidak perlu, pekerjaanmu sudah cukup repot……”
Ia dengan segera memotong perkataan, dengan tidak puas melihat kearahku, “Mana ada hal yang lebih penting dari pada putra dan putri angkatku?”
Aku tidak dapat menahan tawa, “Baiklah, tetapi, hargamu terlalu tinggi, aku tidak punya uang untuk membayar gajimu.”
“Siapa yang menginginkan gaji darimu, aku hanya ingin kedua bayi kecil ini!” Ia melihat kearah An An dan Beibei , wajahnya penuh dengan senyuman.
Sorotan matakupun mengikutinya, melihat kedua anak itu, hatiku kembali melunak.
Aku pasti, akan menangkap Xiao Chen dan membiarkannya diadili dengan hukum yang setimpal, dan orang dibelakangnya itu, juga tidak akan bisa lari!
Hanya saja, aku berpikir terlalu indah.
Malam hari itu, aku menerima telepon yang berasal dari kantor polisi, mengatakan kepadaku, Xiao Chen meninggal karena kecelakaan, kasus ini tidak dapat dilanjutkan lagi.
Aku benar-benar sangat marah!
Meninggal karena kecelakaan? Disaat ini, orang bodoh pun tidak akan percaya dengan kata meninggal karena kecelakaan.
Tidak menutup kemungkinan, dibunuh untuk menutupi kesaksian.
Kasus ini tidak dapat dilanjutkan lagi, berarti, aku dan Beibei , hanya bisa dibilang mengalami penderitaan yang sia-sia.
Yang pertama adalah pengguguran secara disengaja, kemudian membunuh orang, benar-benar orang yang sangat kejam.
Karena hal ini, aku semalaman tidak bisa tidur dengan baik, dihari selanjutnya, ditengah-tengah suara tangisan Beibei , aku terbangun dengan setengah sadar.
Saat sarapan, Xueke juga mengetahui kemarin malam aku menerima telepon itu, disaat ini melihat wajahku yang terlihat tidak seberapa bagus, ia pun bertanya: “Kamu tidak bisa tidur?”
Aku mengangguk-anggukkan kepala.
“Kalau begitu setelah sarapan ini kembalilah tidur lagi.” Katanya.
“Nanti jika mengantuk aku akan tidur, jika tidak berbaring pun tidak akan bisa tidur.”
Aku tidak terima, atas dasar apa anakku yang masih sekecil ini, harus menerima penderitaan seperti ini, bahkan, hampir saja akan meninggalkan dunia ini.
Tetapi orang dibalik semua ini, masih berkeliaran diluar sana.
Setiap kali memikirkan hal ini, rasa benci langsung merambat diseluruh bagian tubuhku, masuk kedalam tulang dan jantungku.
Xueke sedikit ragu-ragu, kemudian berkata kepadaku: “Melihat suasana hatimu yang sangat tidak bagus ini, aku membagikan satu kabar bahagia yang baru saja aku terima ini denganmu.”
“Apa?” Aku dengan penasaran melihat kearahnya.
“Sepupu iparku sekarang juga sedang hamil, ia sekarang dan Zhou Ziyun sangat bahagia.”
Sepupu ipar yang dikatakannya, pasti adalah istri Zhou Ziyun , Liu Qian .
Mendengar hal ini, hatiku menjadi terhibur.
Zhou Ziyun , berhak mendapatkan pernikahan yang berbahagia.
Siang hari, aku benar-benar sangat mengantuk, kemudian baru membaringkan diri diatas ranjang dan tidur.
Tetapi karena didalam hati terus-menerus memikirkan hal lain, tidak dapat tidur dengan tenang, dalam keadaan setengah sadar, aku mendengar Xueke sepertinya sedang menelepon dengan seseorang.
“Sekarang adalah kesempatan yang paling baik untukmu, kamu tidak seharusnya menyembunyikannya seperti ini!”
“Kamu seperti ini, aku sebagai pengamat saja ikut merasa tersiksa, kamu sendiri didalam hati apakah merasa nyaman?”
“Didunia ini, bagaimana bisa ada orang sebodoh dirimu ini?!”
……
Xueke sepertinya sangat emosi, tetapi aku benar-benar sangat mengantuk, kulit mataku bahkan tidak dapat terbuka, mendengar dan mendengarkannya, kemudian kembali tertidur.
Saat terbangun, Xueke berbaring disamping tubuhku, aku belum sepenuhnya tebangun menggosok-gosok mata, “Kamu tadi apakah……”
Belum selesai kata-kataku keluar, aku melihat dipipinya terdapat bekas air mata, ia sangat jarang sekali menangis, saat ini melihat ini, aku secara tidak sadar menjadi lebih terbangun, “Xueke, ada apa denganmu, kenapa menangis?”
Xueke menyadari aku telah terbangun, dengan punggung tangannya dengan segera menghapus jejak air matanya, kemudian menggerakkan bibirnya, “Tidak apa-apa.”
“Benar tidak apa-apa? Xueke, aku tidak tahu kamu sebenarnya sedang menghadapi masalah apaa, tetapi hubungan kita yang bertaun-taun ini, jika kamu memiliki masalah, apapun itu bisa kamu beritahukan kepadaku, mengerti? Kamu tidak seorang diri.” Aku pada akhirnya tidak dapat menahan diri dan berkata padanya.
Aku tidak ingin, ia menyimpan masalahnya seorang diri.
Ia tersenyum, “Ia mengerti, kamu tenang saja.”
Aku tidak dapat tenang, tetapi juga tidak dapat memaksanya untuk berkata.
Aku hanya ingin ia tahu, tidak peduli apapun yang terjadi, ia masih memiliki teman baiknya ini.
Aku berdiri dan turun dari ranjang, membantunya membenarkan selimut keatas tubuhnya, “Kalau begitu kamu tidur lagi, kamu beberapa hari ini tidak dapat istirahat dengan baik.”
Ia mengangguk-anggukkan kepalanya.
Aku menarik nafas ringan kemudian memutar badan dan berjalan keluar.
“Ningxi.” Ia tiba-tiba memanggilku.
Aku menolehkan kepala, tersenyum, “Hm?”
Aku kira ia sudah bisa berpikir, berencana untuk menceritakan kepadaku masalahnya.
Ia malah dengan serius melihatku, dengan berhati-hati membuka mulut dan bertanya, “Kamu benar-benar akan bercerai?”
Aku sedikit terkejut, tidak tahu kenapa ia tiba-tiba bisa menanyakan hal ini.
Tetapi, aku tidak pernah menyembunyikan apapun kepadanya.
Setelah berpikir, aku memberikannya jawaban yang pasti, “Iya, aku akan bercerai, aku tidak perlu yang lainnya, aku hanya perlu hak asuh kedua anakku.”
Ia seakan-akan ingin mengucapkan sesuatu tetapi kembali terhenti, aku secara samar-samar merasa, masalahnya sepertinya berhubungan denganku.
Aku kembali bertanya, “Ada apa?”
“Tidak apa-apa.”
Ia sedikit menggeleng-gelengkan kepalanya, dengan ekspresi yang terlihat bercampur aduk, “Aku ingin tidur sebentar.”
“Baiklah.”
Akupun hanya bisa keluar dan perlahan-lahan menutup pintu kamar.
Ia beberapa hari ini, membantuku untuk menjaga anak-anak, benar-benar cukup lelah.
An An tepat berada dimasa nakalnya, sedangkan kondisi tubuh Beibei lebih lemah, membutuhkan perhatian yang sangat banyak.
Jika tidak ada bantuan darinya, aku dan Bibi Wu benar-benar akan kewalahan.
Disore hari, Shen Yanting datang kemari.
Ia dengan perhatian membelikan banyaak sekali kebutuhan bayi untuk Beibei , kemudian ia juga menjaga perasaan dan suasana hati An An , takut ia akan kecewa, ia pun membawakan cukup banyak mainan edisi khusus untuknya.
Pemikirannya benar-benar sangat perhatian dan lembut.
Tetapi aku, tetap merasa tidak layak untuk menerimanya, membuka mulut dan berkata: “Beberapa waktu lalu sudah cukup merepotkan kamu, kamu tidak perlu serepot ini. Kamu datang untuk melihat anak-anak aku sudah cukup senang, tetapi selanjutnya, mohon jangan membeli barang sebanyak ini lagi.”
Novel Terkait
Adieu
Shi QiYou're My Savior
Shella NaviBeautiful Lady
ElsaBaby, You are so cute
Callie WangMy Cute Wife
DessyEternal Love
Regina WangPengantin Baruku
FebiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu