Cintaku Pada Presdir - Bab 198 Sangat Marah
"Direktur Ningxi!"
Ketika suara cemas Chen Xuan terdengar di tempat parkir yang terbuka, buku jariku ditekuk, dan Yuming menjadi marah, dengan putus asa menusuk tanganku ke badan mobil yang keras, aku merasa sangat sakit seperti tulangku hampir patah.
Tapi untungnya tidak ada sidik jari yang ditekan.
Aku berseru keras, "Chen Xuan! Cepat lapor polisi!"
Chen Xuan dengan cepat berlari mendekat, lalu mendorong Yuming dengan marah, "Apa yang ingin kamu lakukan? Aku sudah menelepon polisi dan memanggil penjaga keamanan, mereka akan segera datang!"
Yuming menatap kami dengan sangat marah, bagaimanapun juga dia tetap khawatir, lalu menatapku dengan ganas, "Ningxi, anggap saja kamu beruntung, tapi aku tidak percaya bahwa kamu bisa terus beruntung!"
Dia mengatakan kata-kata ini, lalu melambaikan tangan, dan dengan cepat melarikan diri dengan membawa dua pengawalnya.
Aku pikir dia hanya berbicara kejam saja, dan tidak terlalu banyak berpikir, menghela nafas lega, lalu memandang Chen Xuan, "Terima kasih, tapi mengapa kamu bisa turun?"
Chen Xuan membungkuk lalu memungut ponsel yang aku jatuhkan ke lantai tadi, mengangkat kepalanya, "Bukankah kamu meneleponku? Aku mendengar ada yang tidak beres, jadi aku langsung pergi mencarimu, aku hampir saja pergi ke luar perusahaan untuk mencarimu."
Saat ini aku baru mengetahui bahwa panggilan telepon yang aku lakukan dengan keberuntungan itu ternyata dipanggil ke nomornya.
Untung saja telepon ke nomornya, jika sampai telepon ke orang lain, tidak hanya karena jarak yang jauh sehingga tidak bisa menolong dengan cepat, selain itu, orang lain juga belum tentu bisa datang untuk menyelamatkanku.
Aku mengusap buku-buku jari yang sangat sakit itu, lalu menahan amarah yang masih belum padam itu, dan kemudian menarik sudut mulutku, "Benar-benar pintar, nanti aku akan berbicara dengan bagian keuangan, agar mereka memberikanmu bonus di bulan ini."
"Terima kasih Direktur Ningxi!" dia tersenyum cerah dan bahagia, lalu berkata dengan prihatin: "Apakah tanganmu baik-baik saja, mau pergi ke rumah sakit tidak?"
"Tidak perlu, pelan-pelan akan membaik juga."
Aku naik lift kembali ke kantor bersamanya, lalu aku berjalan ke kantor sendirian, menyalakan ponsel dengan kesal, membuka nomor telepon Cheng Jinshi, bermaksud memintanya mengurus wanita gila itu dengan baik, dan jangan terus-menerus mencari masalah dengan orang.
Tanpa diduga, sebelum aku sempat menelepon, tiba-tiba ada sebuah panggilan yang masuk.
Ketika aku melihat, itu adalah telepon dari pembantu di rumah, Bibi Wu, dia biasanya tidak mudah meneleponku ketika aku pergi bekerja.
Pasti ada sesuatu, memikirkannya, aku pun segera mengangkat telepon, "Bibi Wu, ada apa?"
"Nona Ningxi! Kamu di mana? Cepat kembali, ada orang yang ingin membawa pergi An An dan Beibei … ah …."
Suara panik dan mendesaknya Bibi Wu, tiba-tiba berhenti, dan kemudian terdengar suara keras, seperti ponsel yang dibanting ke lantai, lalu panggilan pun terputus.
Satu kalimat singkat membuatku takut sampai hampir kehilangan jiwaku, dia dengan cepat bangkit berdiri dari tempat duduk, tak sempat untuk memikirkan apapun, lalu mengambil kunci mobil di atas meja dan berlari keluar!
Anak ….
Anakku!
Mungkin benar-benar adanya hubungan antara Ibu dan anak, saat memikirkan apa yang sedang mereka hadapi, air mataku tidak bisa berhenti mengalir, dan kakiku yang menginjak pedal gas juga ikut gemetar.
Aku ingin sekali menginjak pedal gas sampai akhir, yang hanya ingin membuat kecepatan mobil lebih cepat, dan lebih cepat lagi!
Aku sama sekali tidak berani memikirkannya, apa yang harus aku lakukan jika aku pulang terlambat dan anak-anak telah dibawa pergi.
Dua anak itu adalah nyawaku, dan aku tidak bisa menerima itu terjadi.
Aku bergegas pulang, dan ketika aku keluar dari lift, aku melihat pintu rumah yang goyah karena ditendang orang, lalu aku berlari masuk dengan cepat.
Rumah berantakan, barang apa yang bisa dibanting dan dipecahkan, tidak ada satu pun yang masih utuh,
Dan Bibi Wu dipukuli hingga duduk di lantai, hidung dan wajahnya bengkak, dan ada darah di sudut mulutnya, aku meremas tanganku erat-erat, "Di mana anak-anak? Bibi Wu ... di mana An An dan Beibei?"
"Anak-anak baik-baik saja … aku tahu tujuan mereka semua datang adalah anak-anak, jadi aku mengunci An An dan Beibei di kamar anak, lalu mengunci pintu kamar lainnya juga. Setelah mereka menendang pintu hingga terbuka, mereka bertanya padaku dengan paksa, aku memberi tahu mereka jika anak-anak tidak ada di rumah hari ini, mereka tidak percaya …."
Dia menahan rasa sakit, mengangkat kepala dan melihatku, mengarahkan jarinya ke kamar anak, suaranya sedikit lemah, "Memukuliku, lalu menendang pintu berkali-kali, ketika mereka hampir membuka pintu kamar anak, mereka menerima sebuah telepon, semuanya lari, dan dua menit kemudian, kamu pun kembali."
Aku tiba-tiba teringat, ketika aku bergegas masuk ke gerbang gedung tadi, ada beberapa pria jangkung berjalan keluar secara diam-diam.
Hanya saja, hatiku sangat khawatir dengan keselamatan anak-anak, dan tidak memperhatikannya.
Kakiku lemas dan bersandar ke dinding, dengan kata lain, jika aku terlambat kembali dua menit, kemungkinan besar anak-anak telah dibawa pergi oleh mereka.
Aku tidak berani memikirkan konsekuensi seperti itu.
Aku berjuang untuk membantu Bibi Wu ke atas sofa, dengan gemetar mengeluarkan ponsel, lalu menelepon Ning Zhenfeng, memintanya mengatur orang untuk membawa Bibi Wu ke rumah sakit.
Kedua anak di dalam kamar anak seolah-olah tahu aku telah kembali, mereka mulai menangis dengan keras.
Sepertinya sudah sangat ketakutan.
Aku sangat sedih, lalu mencari untuk menemukan kunci pintu, membuka pintu kamar anak yang hampir runtuh itu, bergegas masuk lalu menggendong kedua anak, dan air mata tidak berhenti mengalir.
Sebenarnya siapa pelakunya!
Bisa-bisanya hatinya begitu jahat sampai ke tahap ini.
Bahkan anak sekecil ini pun tidak ingin dilepaskan.
Aku melihat An An dan Beibei yang menangis sampai tubuh mereka gemetar, hatiku seperti ditarik dengan ganas, dan sangat marah!
Aku menggunakan waktu yang cukup lama, setelah menenangkan suasana hati kedua anak, aku langsung mengeluarkan ponsel dan menelepon polisi.
Aku tidak percaya, benar-benar ada orang yang bisa melanggar hukum.
Sebelum polisi datang, setelah Ning Zhenfeng mengirim orang untuk mengantarkan Bibi Wu ke rumah sakit, dia sendiri segera datang, memahami penyebab insiden tersebut, dia langsung menjadi marah dan menemaniku menunggu polisi datang.
"Benar-benar terlalu arogan! Bisa-bisanya melakukan perampokan di siang hari bolong, apakah ini masih masyarakat di bawah aturan hukum?! Mengapa aku merasa bahwa tidak ada hukum di mata orang-orang itu!" Ning Zhenfeng menahan untuk waktu yang lama, dan masih tidak bisa menahan diri untuk berteriak marah.
Aku mengertakkan gigi, "Bukan orang-orang ini, hanya ada satu orang yang benar-benar mengabaikan hukum, dan orang-orang ini hanya melakukan sesuatu dengan bayaran uang saja."
Sudah ada tebakan di dalam benakku.
Ekspresi Ning Zhenfeng dingin, dan menatapku, "Maksudmu …."
"Ada orang yang ingin berurusan denganku, karena dia tidak berhasil menemukanku, jadi dia mulai mengambil ide menyerang kedua anak."
"Aku yang kesal sampai tidak berakal sehat lagi, benar, jika itu memang perampokan yang sederhana, seharusnya itu tertuju pada properti, tapi mereka tidak mengambil barang berharga sama sekali." Ning Zhenfeng menepuk kepalanya.
Aku membuat suara "Ya" pelan, dan kebencian melonjak di hatiku, tangan yang berada di lutut pun terkepal, bahkan kukuku menancap dalam ke telapak tangan.
Sakit, tapi tidak sebanding dengan seperseribu rasa sakit di hatiku.
Ketika aku mengingat betapa ketakutannya kedua anak itu tadi, hatiku seperti ditekan oleh sebuah batu besar, tidak bisa bernafas.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan?" Ning Zhenfeng berkata dengan cemas, "Aku merasa jika orang ini pasti tidak akan putus asa, situasimu dan anak-anak saat ini sedikit berbahaya."
Aku menggelengkan kepala, terlintas kekejaman di mataku, "Aku masih belum memikirkannya, intinya, bagaimana dia menaruh kejahatan pada diriku dan kedua anakku, dan bagaimana juga aku mengembalikannya."
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyMy Cold Wedding
MevitaDark Love
Angel VeronicaKamu Baik Banget
Jeselin VelaniSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaVillain's Giving Up
Axe AshciellyMata Superman
BrickLelaki Greget
Rudy GoldCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu