Cintaku Pada Presdir - Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
Aku bahkan tidak menoleh ke belakangku dan langsung masuk ke dalam mobil Zhou Ziyun dengan perasaan seolah-olah melepaskan beban berat.
Aku bisa merasakan kepanasan di mataku, asal aku menoleh ke dia, semua rasa sedih di hatiku akan mengembang seperti balon.
Aku tidak ingin berpenampilan begitu memalukan di depan Qin Yuming.
Berbanding dengan kedermawan dia, aku akan terlihat sangat pelit dan sangat kalah dengannya.
Aku tidak tahu diriku kenapa, yang penting, adegan kami bertiga tadi membuat aku merasa sangat tertekan.
Padahal Qin Yuming bersikap sangat ramah, tetapi aku malah merasa sesak.
Setelah meninggalkan daerah restoran, Zhou Zhiyun memperlambat kecepatan mengemudinya.
"Xiao Xi, apakah kamu baik-baik saja?"
"Iya, terima kasih, apakah kamu juga kebetulan makan di daerah sini?"
Kemunculan dia yang tepat waktu membuat aku bisa menjaga harga diriku yang terakhir.
Zhou Zhiyun langsung meminta maaf, "Maaf, aku mengikuti kamu secara diam-diam. Awalnya aku mau jemput kamu pulang kerja tadi, aku melihat kamu pergi dengan buru-buru naik taksi, aku takut kamu mengalami masalah darurat jadi aku mengikuti kamu sepanjang jalan, kemudian aku melihat mobil Cheng Jinshi di depan restoran, aku merasa tidak tenang untuk pulang langsung, jadi aku terus menunggu di sini"
"Tidak apa-apa, berarti kamu belum makan ya?"
"Cemilan yang aku mau bawa untuk kamu sudah dimakan oleh aku tadi" Dia berkata sambil senyum.
Melihat wajahnya, tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa, sehingga aku hanya bisa memasang sebuah senyuman kecil.
Dia mengemudi ke arah rumahku, kemudian bertanya setelah berpikir : "Mengapa kamu bisa makan bersama mereka?"
"Mereka? "
Secara tidak langsung aku bisa mendengar dia dan Qin Yuming juga saling kenal.
Aku pun bertanya sesuai dengan pemikiranku, "Kamu kenal dengan Qin Yuming?"
"Termasuk kenal, sudah sekitar 6-7 tahun"
"Begitu lama sudah kenal?"
Hatiku pun berbunyi sejenak, kalau begitu waktu Cheng Jinshi dan Qin Yuming saling kenal pasti lebih dari 7 tahun.
Dia mengangguk, "Iya, sudah sangat lama"
"Apakah, apakah kamu boleh cerita denganku?"
Dia melihat aku dengan tatapan tidak tega, setelah beberapa saat dia baru berkata, "Qin Yuming adalah adik tingkat yang satu jurusan dengan Cheng Jinshi, aku dengar waktu itu Cheng Jinshi yang duluan menyukainya, kisah cinta mereka sangat terkenal di kampus, pria ganteng dan wanita cantik, hampir semua orang di kampus mengetahui hubungan mereka. Sampai sekarang, di sosial media kampus tetap ada sedang membahas masalah mereka berdua"
Zhou Zhiyun berhenti beberapa saat sebelum lanjut berkata, "Aku tidak tahu mengapa mereka bisa putus, tetapi cinta Cheng Jinshi terhadap Qin Yuming itu disaksikan oleh semua orang, termasuk sekarang, Cheng Jinshi sepertinya masih peduli dengan dia. Xiao Xi, aku beri tahu kamu ini karena aku berharap kamu jangan berperasaan semakin dalam dengannya, aku tidak ingin melihat kamu terluka"
Kata-kata Zhou Zhiyun menusuk di hatiku seperti jarum kecil, dadaku seperti dipukul dengan kuat, rasa sakit di hatiku membuat aku tidak bisa bernafas dengan lancar.
Rasa sakit ini membuat aku pasrah dan sesak nafas.
"Tidak apa-apa, aku sama dia sudah cerai. Dia pernah mencintai siapa, dia peduli terhadap siapa sekarang, semua tidak berhubungan dengaku"
Aku berkata dengan nada suara seolah-olah aku sedang merajuk, aku berusaha menahan air mataku, tetapi aku gagal, air mataku terus mengalir dan membasahi lengaku.
Zhou Zhiyun menghela sebuah nafas sebelum parkir mobilnya di tepi jalan, kemudian dia mengulurkan tangannya dan memeluk aku di pelukannya, "Kalau kamu mau nangis, nangis saja, di depanku kamu adalah seorang gadis kecil, kamu tidak perlu berpura-pura kuat"
Wangi tubuhnya yang tenang mengelilingi aku, tetapi aku tidak bisa menikmati kebaikan dia dengan tenang dan nyaman.
Aku mengangkat tanganku dan menekan sudut mataku, "Aku tidak apa-apa, serius"
Zhou Zhiyun menatap aku dengan tatapan yang membawa cahaya pecah dan hancur, di dalam tatapannya terhadap perasaan yang aku tidak bisa abaikan. "Bagaimana dengan keputusanmu mengenai masalah kemarin? Xiao Xi, aku benar-benar ingin melindungi kamu, aku tidak ingin melihat kamu sakit hati sendiri"
Aku melamun sejenak.
Setelah berpikir beberapa saat, aku baru teringat masalah yang dia katakan adalah masalah dia menyukaiku.
Tiba-tiba aku merasa sedikit kesusahan, beberapa hari ini terjadi terlalu banyak masalah.
Kakek meninggal.
kemudian dijebak oleh Lin Yuelan.
Selanjutnya polisi sudah mengetahui alasan sebenarnya mengapa listrik rumah sakit bisa padam........
Masalah yang terus terjadi membuat aku tidak ada waktu bisa memikirkan masalah aku dan dia dengan baik.
Aku memejamkan mataku, "Maaf, aku........."
"Jangan minta maaf, aku yang terlalu buru-buru. Beberapa hari ini kamu mengalami terlalu banyak masalah, tunggu semua masalah sudah terurus, kamu baru memikirkan masalah kita dengan baik saja"
Sepertinya dia takut aku menolak, makanya dia sibuk memotong kata-kataku.
sikap dia yang waspada sama dengan sikapku waktu menghadapi Cheng Jinshi.
Aku mengangguk, "Baik"
Waktunya berpikir tentang masalah aku dan dia.
Kalau mau, terima, kalau tidak mau menolak.
Tidak boleh begitu terus.
Dia mengantar aku pulang ke rumah, pada saat aku turun dari mobil, dia melihat aku dengan tatapan agak kecewa, tatapan itu membuat aku merasa semakin bersalah.
Aku naik ke lantai atas dengan hati yang berat, setelah mandi, aku bermaksud untuk lanjut menggambar desain.
Tetapi, hatiku sama sekali tidak bisa tenang.
Aku memeluk laptopku dan membuka situs web, secara tidak sadar aku memasuki situs web kampus Cheng Jinshi.
Hatiku pun tegang di tengah udara, aku membaca setiap halaman dan aku tidak melihat konten mengenai Cheng Jinshi.
Aku menghela sebuah nafas dan menekan ke satu topik yang berjudul 'Daftar juara pasangan paling manis di kampus', kemudian aku pun mulai membaca secara perlahan.
Anak kuliah sekarang benar-benar berpacaran dengan terus terang, semua sangat manis.
Memberikan mobil sport sebagai hadiah ulang tahun, menyatakan perasaan dengan helikopter, menato nama pasangan di kaki, berteriak nama pasangan waktu terjun payung.... berbagai jenis.
Membaca ke bawah lagi, aku tiba-tiba berhenti bergerak.
"Manis kalian benar-benar tidak termasuk apa-apa di mataku sebagai orang yang jomblo 8 tahun setelah tamat kuliah, waktu aku kuliah, pasangan angkatanku yang bernama Cheng Jinshi dan Qin Yuming baru benar-benar namanya manis! Aku pasang beberapa foto untuk kalian saksikan kemanisan kisah cinta kakak kelas, manis yang tersembunyi secara detail baru namanya manis!"
Foto selanjutnya semuanya adalah foto Cheng Jinshi dan Qin Yuming.
Cheng Jinshi membungkukkan pinggangnya untuk mengikat tali sepatu Qin Yuming.
Cheng Jinshi membersihkan sudut mulut Qin Yuming setelah makan.
Cheng Jinshi membawa Qin Yuming menaiki sepeda.
Mereka berdua minum satu gelas minuman.
Satunya sedang ribut, satunya sedang tertawa........
Aku tidak pernah melihat Cheng Jinshi yang begitu lembut dan tulus.
Awalnya aku mengira Cheng Jinshi itu memiliki perasaan terhadap aku, tetapi setelah melihat foto-foto itu, aku baru menyadari dia tidak pernah mencintaiku.
Hatiku terasa ditekan oleh sepasang tangan yang tidak ada bentuknya, aku tidak mematikan komputerku, seolah-olah dirasuki setan, aku terus ulang melihat foto mereka.
Seolah-olah aku mau membuat diriku pasrah dan menyerah dengan cara ini.
Setelah mengulangi beberapa kali, tatapanku berhenti di sebuah foto yang menampilkan sisi samping wajah Qin Yuming dari samping.
Foto ini........ Mengapa terlihat sedikit familier?
Melihat sudut ini, aku merasa dia sedikit mirip dengan satu orang yang aku kenal.
Tetapi, setelah berpikir beberapa saat, aku tidak bisa ingat siapa orang itu.
Sampai larut malam, aku baru mematikan komputer dan tidur.
Tetapi aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, aku terus mimpi hal-hal yang aneh.
Semua isi dari mimpiku adalah masa Cheng Jinshi dan Qin Yuming waktu kuliah.........
Besok harinya, waktu jam istirahat makan, aku menerima telpon dari ketua kantor polisi lagi.
"Nona Ning, Song Yang sudah kembali ke dalam negeri, sekarang dia sedang kerja sama dengan pihak polisi, kalau bisa, sekarang anda bisa ke sini" Ketua polisi Lin berkata.
Rasa ngantukku pun langsung menghilang secara total, aku mencabut flashdisk di komputerku dan berjalan keluar, "Baik, saya akan pergi ke sana sekarang"
Novel Terkait
Adore You
ElinaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCinta Dan Rahasia
JesslynCEO Daddy
TantoMenaklukkan Suami CEO
Red MapleRahasia Istriku
MahardikaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu