Cintaku Pada Presdir - Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
Aku mengangkat tangan dan memeluknya dengan erat, menggunakan semua energi yang tersisa.
Tubuh jangkungnya sedikit menegang, agak terkejut, pelukannya bertambah erat juga, seakan-akan ingin meresapku ke dalam tubuhnya, suaranya melembut, "Xiao Xi... ..."
"Sudah, sudah berakhir."
Aku menginterupsi perkataannya, kemudian dengan lembut mendorong jauh tubuhnya, menurunkan kelopak mata, menekan kembali rasa hangat di mata.
Dia menatapku dengan heran, sepertinya tidak mengerti apa yang aku maksud.
Aku menatap matanya dengan tatapan tawar, "Cheng Jinshi, sudahlah, aku benar-benar sangat lelah."
Sudah waktunya, mengakhiri semua ini.
Aku mendorong koper dan melangkah pergi, dia mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tanganku, hanya satu gerakan, tapi entah kenapa aku dapat membaca maksud memohon.
Dengan keras hati aku menghempaskan tangannya, melangkah keluar dari pintu.
“Apakah kamu mau mengkhianatiku?” Dia mengucapkan sekata demi sekata, suaranya sedingin es di hari terdingin pada musim dingin.
Kata-katanya ini, sungguh menusuk hatiku.
Perasaanku selama beberapa tahun, dibalas dengan luka, juga dibalas dengan perkataan ini.
Sungguh menyedihkan.
Aku menggenggam bar derek koper dengan erat, tidak lagi memandangnya, pergi dengan langkah besar.
Karena menyeret dua koper, aku langsung naik lift untuk turun, kemudian berjalan keluar dari villa ini tanpa enggan.
Aku berkata pada diriku, tidak boleh menoleh ke belakang.
Harus melangkah maju.
Hanya saja, selalu ada orang yang suka dengan sengaja menentangku.
Belum sampai persimpangan, terlihat Cheng Yang dan Lin Zhi menghampiriku dengan ganas, keduanya menatap dengan penuh kebencian, seolah sedang melihat musuh.
Aku tidak bisa menghindar, hanya bisa menghadapi mereka.
Lin Zhi menatapku dengan sengit, "Ning Xi, aku peringatkan kamu, kembalikan An An, dia adalah keturunan keluarga Cheng, apa hak kamu untuk membawanya pergi?!"
"Hak aku sebagai ibunya, nenek seperti kamu, dia mungkin tidak menginginkannya." kataku dengan suara polos.
"Apa yang kamu bilang?! Ku sobek mulutmu!"
Sambil bicara, dia mendekatiku dengan ganas, tetapi Cheng Yang takut terlihat oleh pengawal yang berada tidak jauh dari sini, menghentikannya sekuat tenaga, berteriak padaku: "Ning Xi, jangan tidak tahu diri, serahkan An An! Meskipun aku tidak ingin mengakuinya, tetapi kamu juga jangan berharap untuk membawanya pergi! "
Aku menahan diri untuk tidak menamparnya lagi, berkata dengan dingin, "Aku sengaja mau membawanya pergi."
Aku tahu jelas, tidak satu pun dari mereka akan baik terhadap An An, sehingga aku semakin bertekad untuk mendapatkan hak asuh atas An An.
"Kamu!" Emosi Cheng Yang memuncak.
Ada begitu banyak pengawal di sisi An An, mereka tidak bisa melakukan apa-apa, hanya bisa melompat-lompat di sini.
Wajah Lin Zhi berubah kejam, dia mengeluarkan ponsel dari tas, "Kamu pikir hanya kamu yang bisa memanggil orang?! Hari ini aku akan memberitahu kamu, di Kota Nan, siapa yang berkuasa!"
Selesai mengatakan itu, dia mulai melakukan panggilan telepon, menyampaikan sesuatu dengan singkat dan padat kepada pihak di sisi lain telepon, menyampaikan alamat, kemudian mematikan telepon.
Hatiku menegang, aku tahu tidak bisa berlama-lama lagi di sini, ketika orang yang dia panggil datang, semuanya sudah terlambat.
Posisi keluarga Cheng sudah mengakar di Nancheng, sulit diguncang oleh siapa pun.
Aku melangkah dan ingin pergi, tetapi ditarik oleh Lin Zhi, dia memaki, "Ning Xi, kamu benar-benar wanita jalang yang hina! Sudahlah kamu merayu pria liar, kamu bahkan masih ingin membawa cucuku pergi!"
"Terserah apa yang mau kamu pikirkan, toh, kedepannya sehina apa pun aku juga tidak akan membuat keluarga Cheng terhina."
Nada suaraku dingin, menjawab dengan acuh tak acuh.
Pintu salah satu mobil di persimpangan terbuka. Li Lan mungkin melihat aku terjebak masalah, turun dari mobil dan berjalan mendekat, berkata: "Nona Ning, aku telah mempersiapkan tempat tinggal untuk kamu, pergi sekarang?"
Aku mengangguk, menghempaskan tangan Lin Zhi, naik ke mobil bersama Li Lan.
Setelah masuk ke mobil, aku tergesa-gesa berkata pada supir: "Bawa agak laju, mereka telah memanggil orang, mudah bermasalah."
Shen Yanting mengirim seseorang untuk menjemputku, itu sudah sangat merepotkannya, jika diblokir dan ditahan oleh orang-orang Lin Zhi lagi, tidak tahu akan sekacau apa situasi nantinya.
Supir menganggukkan kepala, mobil melaju dengan kecepatan tinggi, menjauh dari kompleks villa.
Aku dengan cemas menoleh ke belakang, sesuai dugaan, Cheng Yang mengendarai mobil sportnya itu dan mengejar kemari dengan kecepatan tinggi juga, berusaha menghentikan kami.
Dia yakin kami tidak berani terlalu laju, jadi dia melaju tanpa memedulikan apa pun, supir terpaksa memberinya jalan lagi dan lagi.
Aku sekilas melihat jam tangan, sudah berlalu sekitar 20 menit sejak Lin Zhi menelepon.
Aku melihat situasi di luar jendela, kepala mobil Cheng Yang terus bersampingan dengan mobil kami, mencoba untuk memaksa kami berhenti.
Aku meremas telapak tanganku erat-erat, menggertakkan gigi, berteriak dengan suara berat: "Tabrak dia!"
Mendengar arahanku, supir langsung menginjak pedal gas, “PONG” mobil Cheng Yang tertabrak.
Mobil sport Cheng Yang tertabrak ke samping, supir mengontrol kecepatan dengan baik, mobilnya tertabrak hingga sedikit berubah bentuk, tapi orangnya baik-baik saja.
Dia sangat marah, segera berhenti, berdiri di samping jalan dan marah-marah, "Ning Xi! Beraninya kau… ..."
Supir melaluinya, melaju meninggalkan tempat, aku tidak mendengar apa kata-kata dia yang selanjutnya.
Namun, tidak penting lagi.
Semua kata-katanya, sangatlah tidak enak didengar, semakin sedikit yang didengar semakin baik.
Tiga mobil mewah melaju ke luar dari pusat kota, memasuki jalan lingkar gunung, dan akhirnya berhenti di depan sebuah vila yang berlokasi di tengah lereng gunung.
Saya menggendong An An turun, sangat sedikit mobil yang lewat sini, sangat tenang dan udaranya juga amat segar.
Meskipun musim dingin, tapi masih ada area pepohonan hijau yang luas di gunung, pemandangannya menyenangkan dan menyegarkan hati.
Depresi di hati seperti diusir pergi oleh pemandangan di depan ini.
Halaman belakang vila terdapat kolam renang, lapangan golf, dan serangkaian fasilitas yang sangat lengkap.
Lingkungan seperti ini, sedikit membuatku segan, "Direktur Li, sepertinya terlalu merepotkan kamu."
"Jangan segan dengan aku, rumah ini disiapkan oleh Direktur Shen. Direktur Shen juga menyampaikan agar kamu bisa menelepon dia kapan pun saat kamu butuh." kata Li Lan sambil mengarahkan pengawal untuk membawa masuk barang bawaanku.
"Terima kasih banyak, tidak ada kebutuhan lain lagi. Sudah cukup merepotkan kalian."
Aku tidak meminta lebih, Lin Zhi sekarang pastinya sedang berusaha keras untuk mencari aku.
Aku sendiri, tampaknya tidak mungkin menemukan tempat yang tidak mudah ditemukan ini.
“Masuklah.” Kata Li Lan sambil tersenyum.
“Oke.”
Barang-barang di villa sangat lengkap, menenteng sedikit barang bawaan saja sudah bisa langsung tinggal di sini.
Rasa terima kasih kepada Shen Yanting, semakin dalam.
"Kata Direktur Shen, dia akan secepat mungkin mengatur jadwal pulang, kamu cukup tinggal di sini dengan tenang," kata Li Lan.
Aku segera melambaikan tangan, "Tidak perlu, bilang ke dia tidak usah sengaja pulang, bantu aku sampaikan terima kasih padanya. Aku tinggal di sini beberapa hari saja, mencari suasana tenang."
Dia mempersiapkan semuanya dengan begitu baik, aku sudah sangat segan, bagaimana boleh masih membiarkan dia sengaja pulang.
“Oke, aku akan menyampaikannya.”
Dia tersenyum dan berkata, "Membawa anak pastinya kesulitan memasak, Direktur Shen juga memerintahkanku untuk mendatangkan koki. Kamu cukup sampaikan ke koki apa yang ingin kamu makan setiap hari."
“Benar-benar sangat terima kasih.”
Selain berterima kasih, aku sudah tidak tahu apa yang harus dikatakan.
Shen Yanting memikirkan segalanya untuk aku.
“Jika ada yang dibutuhkan oleh anak, aku bisa langsung mengatur pengasuh anak untuk segera datang.” Li Lan menanyakan pendapatku.
Aku tersenyum ringan, “Tidak usah, beberapa hari ini aku tidak memiliki kerjaan, bisa menemaninya.”
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniLove at First Sight
Laura VanessaUangku Ya Milikku
Raditya DikaThe Great Guy
Vivi HuangLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu