Cintaku Pada Presdir - Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
Aku memegang secangkir kopi, tiba-tiba berdiri, melangkahkan kaki pergi ke arah Qin Yuming dan Wu Qin.
Wu Qin yang duluan melihatku, dia bergegas memasukkan beberapa lembar kertas yang ada di atas meja ke dalam kantong dokumen.
Aku menghentikan langkah kaki di depan meja mereka, langsung bertanya “Qin Yuming, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”
Qin Yuming melihatku muncul tiba-tiba, sedikit terkejut, tapi sangat cepat sudah menyadari apa yang sedang aku tanyakan.
Dia sangat jelas, sudah dilihat olehku dia duduk bersama Wu Qin, maka tidak bisa dirahasiakan lagi.
Atau bisa dikatakan, karena dia sudah berani datang ke sekitar perusahaan untuk bertemu Wu Qin, berarti sama sekali tidak takut aku mengetahuinya.
Dia dengan tenang mengakuinya “Tidak ingin melakukan apa-apa, hanya merasa prospek perusahaanmu bagus, jadi investasi sedikit untuk main-main.”
Aku mencibir “Kalau begitu, apakah kamu merasa itu menyenangkan?”
Aku mengerling Wu Qin sejenak, lalu berkata “Hanya mengandalkan satu orang busuk ini, ingin menghancurkan seluruh timku?”
“Ning Xi, sialan, bagaimana cara kamu berbicara?” Wajah Wu Qi merah sekali, lamgsung memarahi.
Aku menyiramkan kopi ke wajahnya, mengertakkan gigi berkata “Tutup mulutmu.”
Dia tercengang karena siraman kopiku, rambutnya basah, kopi mengalir dirambutnya, sangat menyedihkan.
Dia tertegun sejenak, mengangkat tangan ingin memukulku, tapi aku denggan kuat menggenggamnya, aku mengejek sambil melengkungkan bibir “Wu Qin, jangan pikir aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan, tunggu surat panggilan dari pengacara saja.”
Ekspresi wajah Wu Qin berubah “Surat pengacara apa?”
Dia ingin menyembunyikan masalah tapi malah terungkap, menjelaskan “Aku tidak melakukan apa pun, kamu tidak bisa sembarangan menfitnahku.”
Aku tidak melihatnya lagi, melainkan melirik kantong file itu sejenak, lalu terus menatap Qin Yuming.
Satu tanganku menahan di meja, sedikit mendekatkan tubuh, tersenyum sejenak “Bagaimana menurutmu semua gambar desain ini?”
Kedua mata Qin Yuming memancarkan sedikit kepanikan, kemudian, kembali tenang “Gambar desain apa, aku tidak tahu apa yang sedang kamu katakan.”
Aku mengulurkan tangan mengambil kantong dokumen, Qin Yuming sangat tenang, malah Wu Qin yang sangat cepat meraihnya, saling tarik menarik kantong dokumen dengan aku.
Aku semakin yakin dengan pemikiranku, mata sedingin es mengerling ke arah Wu Qin, Wu Qin tertegun, sepertinya terkejut, perlahan melepaskan tangannya.
Aku membuka kantong dokumen, mengeluarkan kertas gambar dari dalam, enam lembar, satu lembar pun tidak kurang.
Aku marah sekali mengatakan “Qin Yuming, aku benar-benar tidak menyangka, kamu bukan hanya jadi orang tidak bermoral, bahkan tidak memiliki moral dan etika dalam profesi!”
Enam lembar, semua itu adalah salinan draf desainku.
“Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, semua barang ini, aku bahkan tidak tahu apa itu.” Ekspresi wajah Qin Yuming tidak berubah, mata menatap lurus padanya, di bawah mata penuh cahaya, bibir merah melengkung “Ada lagi, aku sarankan kamu lebih sopan saat bicara denganku, bagaimanapun, aku juga pemegang saham perusahaan kalian.”
“Pemegang saham? Tahukah kamu, investasi bentuk penipuan yang kamu lakukan ini adalah ilegal!” Aku sangat marah mengatakannya.
Di matanya muncul cibiran “Terus bagaimana, kamu pergi tuntut aku saja? Atau kembalikan uang seratus miliar padaku.”
Dia selesai bicara, mengambil ponsel yang ada di atas meja, dengan bangga keluar dari kafe, seolah-olah dia yang menang.
Benar.
Dia tahu persis, sekarang perusahaanku tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan uang seratus miliar.
Jadi baru begitu percaya diri.
Wu Qin melihat dia pergi, bergegas menghindariku, ikut dia keluar.
Aku marah sekali, spontan langsung menepuk meja, menatap Qin Yuming yang ada di luar jendela.
Setelah dia pergi jauh, aku membawa kantong dokumen keluar dari kafe dengan langkah cepat, dalam dada penuh api amarah yang membara.
Aku bukan marah karena Qin Yuming melihat gambar desainku, tetapi begitu terpikir di perusahaanku, bahkan ada saham wanita ini, aku langsung merasa jijik sekali.
Aku berjalan ke perusahaan, ponsel dalam saku berdering, telepon dari Zhou Xueke.
Aku menerima panggilan telpon, Zhou Xueke bercanda mengatakan “Aku tidak meneleponmu duluan, apakah kamu tidak tahu menghubungiku?”
Hatiku terasa tertekan, berusaha bicara dengan nada tenang “Bukan begitu, akhir-akhir ini perusahaan mengalami banyak masalah, sungguh sibuk sekali.”
“Tapi sekarang aku berada di dekat perusahaanmu, tidak tahu apakah Presdir Ning bersedia meluangkan waktu dalam kesibukanmu untuk bertemu denganku?” Godanya.
Aku tertawa karena godaannya, berjalan ke depan lift, menekan tombol turun ke lantai “Kalau begitu aku akan memaksakan diri untuk bertemu denganmu, kamu langsung datang ke perusahaanku saja, aku masih tersisa sedikit pekerjaan yang belum selesai, setelah selesai aku traktir kamu makan.”
“Baiklah, sekarang juga aku ke sana.” Dia terkekeh mengiyakannya.
Mematikan telepon, kebetulan lift tiba, aku berjalan keluar, kembali ke kantorku, kepala terasa sakit sekali.
Seratus miliar.
Bukanlah jumlah yang kecil.
Qin Yuming sudah memegang titik kelemahanku, membuat aku tidak bisa menyingkirkannya.
Sekitar sepuluh menit kemudian, Zhou Xueke membuka pintu dan masuk, langsung lunglai ke sofa, menghela nafas lega “Dalam waktu dekat ini meluncur produk baru di Taobao, benar-benar membuatku kelelahan sekali.”
“Kalau begitu kamu baik-baik istirahat dulu, setelah aku selesai bekerja langsung bawa kamu pergi makan.” Aku tersenyum sejenak sambil mengatakannya.
Dia mengangguk, dengan tenang bersandar di sofa, mengambil ponsel dan mulai memainkannya.
Tidak tahu kapan, terdengar suara ketuk pintu, setelah aku mengiyakan sekali, Chen Xuan masuk dengan wajah suram “Presdir Ning, Wu Qin memecat karyawan lagi……”
Dalam sekejap aku marah besar, menarik nafas dalam-dalam “Kamu suruh semuanya jangan menghiraukan dia, kemudian beri tahu pada pengacara, gugat dia karena membocorkan rahasia perusahaan, bisa pergi ke kafe lantai bawah untuk mendapatkan rekaman video cctv sebagai bukti.”
Di kafe lantai bawah, ada bukti dia memberikan gambar desain kepada Qin Yuming.
Walaupun Qin Yuming terus menyangkalnya, tapi aku tidak percaya dia tidak melihatnya.
Wanita ini, mengandalkan dukungan dari Qin Yuming, terus bersikap keterlaluan.
Chen Xuan mengangguk, berjalan keluar.
Zhou Xueke langsung bangkit dari sofa, wajah penuh gosip “Apa yang terjadi, di perusahaanmu ada orang yang membocorkan rahasia perusahaan?”
“Orang yang diutus oleh Qin Yuming.”
Masalah ini sangat menjengkelkan, awalnya aku tidak berencana memberitahunya.
Tapi dia bertanya, aku juga tidak ingin sengaja menyembunyikannya dari dia, lalu menceritakan semua masalah ini padanya.
Dia tercengang, lebih marah dari aku “Kenapa wanita itu begitu jahat dan berbahaya? Ini adalah mengambil kesempatan dalam kesempitan.”
“Benar, pada saat itu aku juga yang terburu-buru menginginkan dana, sama sekali tidak menyangka, ternyata orang yang ada di belakang adalah dia.”Aku mengosok-gosok alis, stres sekali.
Zhou Xueke menopang dagu, berkata dengan prihatin “Apa rencanamu?”
“Masih belum terpikir, uang yang dia investasikan, sudah banyak yang digunakan dalam proyek, perusahaan tidak bisa mengumpulkan uang sebanyak itu untuk saat ini.”
Xue Ke berpikir-pikir, mendadak matanya berbinar “Kalau tidak, kamu coba cari Zhou Ziyun, pamanku sudah memaafkannya, dia sudah kembali lagi ke Perusahaan Zhou, mungkin dia ada cara untuk membantumu.”
Aku tidak ragu sedikit pun, menggeleng kepala “Tidak perlu, aku akan pikirkan cara lain saja.”
Zhou Ziyun sudah banyak membantuku, selain itu, dia baru saja berbaikan dengan keluarga Zhou, aku tidak ingin menambah masalah untuknya.
Xue Ke meremas pipiku sejenak, mengerucutkan bibir, berpura-pura marah “Aku lihat kamu seorang diri bisa memikirkan cara apa.”
Aku tersenyum, menundukkan kepala lanjut bekerja.
Setelah selesai kerja, kebetulan jam pulang, langsung pergi makan bersama Xue Ke.
Kami makan prasmanan, seperti saat kuliah, makan sampai kekeyangan dan saling menuntun saat keluar.
Ada seorang teman seperti ini di sisiku sungguh menyenangkan rasanya, walaupun dia tidak melakukan apa pun, aku juga tahu diriku bukan seorang diri.
Setelah jalan-jalan bersamanya di mal, kami baru berpisah, masing-masing mengendarai mobil pulang ke rumah.
Begitu aku memasuki rumah tua keluarga Cheng, merasakan suasana tidak seperti biasanya, berjalan ke ruang tamu, baru menemukan di mana bedanya.
Cheng Jinshi sudah pulang.
Seharusnya ini menjadi hari paling awal dia pulang ke rumah selama beberapa waktu ini.
Aku meliriknya, pria agak malas bersandar di sofa, kedua kaki ramping menyilang, sedang memejamkan mata beristirahat, tapi aura alaminya tetap begitu kuat.
Pelan-pelan aku mengalihkan pandangan, berencana naik ke lantai atas melihat anak-anak.
“Xiao Xi, apakah ada masalah yang kamu sembunyikan dariku?”
Mendadak, pria berbicara dengan suara berat, seperti batu yang dilemparkan ke danau tenang.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMy Lifetime
DevinaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraMenaklukkan Suami CEO
Red MapleTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu