Cintaku Pada Presdir - Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
Song Jing yang awalnya ingin menyangkal, tetapi mendengar kalimat terakhir Xueke, langsung diam tidak berbicara lagi.
Beberapa temannya, adalah orang yang pintar, tidak tampak bahwa ada yang aneh dari mereka, satu per satu pun pergi.
Dia duduk di atas sofa, mengosok kaki, meminum segelas anggur, dengan jengkel, “Bisakah kamu untuk tidak ikut campur dalam masalah ini?”
Xueke mendengus, “Sudahlah kamu jangan berbicara lagi, aku sudah tahu.”
Aku juga sudah tahu.
Kunci ini benar-benar Song Jing yang memberikan kepada Cheng Jinshi.
Mengingat kembali ketika Song Jing dengan cepat menjual rumah ini, sebuah pikiran tiba-tiba muncul di benakku.
Aku langsung bertanya, “Apakah rumah ini juga Cheng Jinshi yang menyuruhmu membelinya?”
Dia melihatnya dengan terkejut, dengan mulut yang bingung berkata,”Heh, ini kamu sendiri yang menebaknya, bukan urusanku. Nanti jika dia ingin menghabisiku, kamu harus membantuku untuk menghentikannya! Kakak ipar!”
Pada akhirnya, pemilik rumah ini, ternyata adalah Cheng Jinshi.
Aku mencoba memandangnya dengan tenang, ”Jangan begitu memanggilku, aku tidak ada hubungannya dengan dia.”
Dia tiba-tiba duduk tegak dan dengan serius mengatakan, “Jika kamu tidak ada hubungannya dengan dia, mengapa dia begitu keras ingin membantumu? Dia tahu bahwa kamu menjual rumah ini pasti karena kekurangan uang, harga rumah yang mencapai miliaran, dia membelinya tanpa mengatakan apa-apa, dan menyewakannya dengan harga murah untukmu, hanya demi untuk membuatmu hidup lebih nyaman.”
Hatiku terasa seperti ada yang aneh.
“Aku dan dia adalah teman baik sudah lama, juga tidak pernah melihat dia begitu perhatian kepadamu. ” Dia mengatakannya lagi.
Jika sebelumnya, aku pernah mendengar kata-kata ini, mungkin dalam mimpi pun aku akan bangun dengan tersenyum.
Tetapi tidak ada jika.
Waktu tidak akan kembali.
Xueke menjabat tanganku, kemudian tertawa mengatakan, “apakah kamu pernah melihat Cheng Jinshi demi wanita lain, berkali-kali memaksa Xiao Xi untuk bercerai? Sakit hati? Aku lihat ini karena hatinya menyesal dan tidak tenang, ingin menebusnya. Kamu dan dia adalah orang yang dari dunia yang sama, tidak ada yang baik.”
Setelah mengatakannya, dia menarikku pergi.
Song Jing yang tidak tahu malu pun mengejar kami, “Keke, kamu tidak boleh tiba-tiba pergi! Lagipula masih banyak hal lain, tidak pasti sesederhana yang kita lihat…”
“Pergi!”
Xueke memelototi dia, mengangkat kakinya dan melewatinya.
Dia bergegas kembali dan mengaku,”Baik baik baik, Aku pergi, tapi apakah kamu bisa tidak blokir aku di WeChat kamu?”
Xueke tertawa dan membalasnya, “Mimpi kamu”
Kita kembali ke rumahku bersama, wajahnya seperti sangat bahagia, tetapi aku dapat merasakan, dia sedang tidak mood.
Dan, ada hubungannya dengan Song Jing.
Namun, dia tidak ingin mengatakannya, pada umumnya dia tidak ingin diingatkan, aku juga tidak enak hati bertanya.
Aku memberikannya satu set baju tidur, menyuruhnya pergi untuk mandi.
Aku duduk di sofa sendirian, dengan hati yang berantakkan.
Terkadang aku merasa, aku tidak tahu harus bagaimana menanggapi Cheng Jinshi.
Setiap kali aku ingin memutus hubungan dengannya, selalu ada hal yang terkait untuk menyuruhku kembali bersamanya.
Apa yang di katakan Song Jing di bar, sebenarnya aku tidak bisa acuh tak acuh, dan hatiku pasti akan tersentuh.
Tetapi, Cheng Jinshi, telah menjadi tunangan orang lain.
Dan aku tidak menginginkan cinta yang seperti ini.
Aku mengambil napas dalam-dalam, membuat sebuah keputusan – pindah keluar.
Ini adalah satu-satunya cara untuk benar-benar putus hubungan dengannya.
Kemudian, menelepon Profesor Fang, dia juga tidak berkata apa-apa, hanya sedikit bertanya, aku dan Fu Songhe ini telah belajar sampai mana.
Aku tidak memberitahunya, Fu Songhe bahkan tidak menerimaku sebagai gurunya, tetapi malah memberitahu dia, aku telah belajar dengan baik.
Tidak mengatakan yang sebenarnya, hanya tidak ingin dia mengkhawatirkanku.
Aku menyimpan baju yang telah kering di balkon, membawanya kembali ke rumah, saat melewati kamar mandi, aku mendengar suara rintihan.
Aku menghentikan langkahku, meskipun suara airnya tidak kecil, tetapi aku masih bisa mendengar suara tangisannya.
“Xueke?Kamu kenapa Xueke?”
Dia adalah orang yang selalu gembira, jarang sekali menangis seperti ini.
Dia tidak mengatakan apa-apa.
Aku sedikit cemas, dan aku mengetok pintunya, “Dengar, setalah kamu siap mandi keluar, ada masalah apa kamu mengatakannya kepadaku, oke?”
Suara air tiba-tiba berhenti, setelah dua menit, pintu kamar mandipun terbuka, dan kabut tebal keluar.
Aku belum sempat bertanya, Xueke tiba-tiba memelukku, dan berbicara dengan terus-menerus,”Xixi, aku jelas-jelas… jelas-jelas tahu dia seorang berandal, tetapi mengapa…. Sudah beberapa tahun lamanya, aku masih tidak bisa melepaskannya?”
Melihatnya seperti ini, hati aku seperti di cubit, dan bertanya kepadanya, ”Song Jing, apakah kalian pernah berpacaran?”
Dia tidak bisa berhenti menangis, ”Tidak, dia tidak pernah sama sekali menyukaiku, dari awal sampai akhir, aku hanyalah salah satu dari targetnya.”
Tubuhnya gemetaran, hatiku sangat sakit, tetapi tidak tahu bagaimana menenangkannya, masalah percintaan, siapa pun tidak bisa membantunya.
Aku hanya bisa membelai punggungnya perlahan-lahan, biar dia tahu, dia masih punya aku.
Setelah beberapa lama, dia pelan-pelan menjadi tenang, matanya yang bengkak seperti buah persik.
Aku melepaskannya, dengan mengandeng tangannya pergi ke ruang tamu, dan menuangkan segelas air hangat untuknya.
Dia duduk di atas karpet, memegang gelas, dan menyesapnya,”Selama beberapa tahun, aku hanya bertengkar dengannya. Kadang-kadang, aku sendiri bingung, sebenarnya tidak bisa melepaskannya, apakah karena tidak rela.”
Aku juga duduk bersila, ”Sepertinya kamu tidak pernah mengatakan tentang dia padaku.”
Dia tersenyum masam,”Pada hari itu, hari dimana ayahmu dan Song Jiamin, aku meneleponmu untuk menemaniku keluar untuk minum…”
Aku ingat.
Itu adalah masalah empat lima tahun yang lalu, dia bilang dia patah hati, menyuruhku menemaninya pergi minum.
Pada malam itu juga, aku tidur dengan Cheng Jinshi.
Sekarang mengingatnya, ternyata sebuah ilusi yang di dunia yang berbeda.
Xueke banyak bicara tentang itu, ternyata, ketika dia berkenalan dengan Song Jing, saat dia ingin mengkonfirmasi hubungannya dengan Song Jing, dia baru tahu ternyata Song Jing masih ada berhubungan dengan wanita lain.
Dia selalu merasa kecewa, dengan Song Jing merasakan pahitnya hati.
——
Beberapa hari berikutnya, aku mencari rumah sambil menunggu berita dari kantor Fu Songhe.
Pada hari kelima, aku tidak sabar lagi, menelepon ke kantor untuk menanyakan, sebelum sempat mengatakannya, telepon di ujung sana sudah terputus.
Aku lebih baik mengganti pakaian dan pergi ke kantor, sesuai dengan alamat tempat perlombaan itu pergi.
Aku harus jelas, baru bisa membuat rencana selanjutnya.
“Beberapa orang datang untuk bertanya, darimana bisa begitu cepat? Lebih dari seribu draft desain telah diajukan, dan perlu waktu bagi kami untuk menentukan hasil akhir, setidaknya selama lima hari.” Seorang wanita di resepsionis sangat sibuk, bahkan tidak mengangkat kepala, dan mengatakannya dengan tidak sabar.
Mataku melebar, tidak percaya akan perkataannya, “Seribu draft?”
Aku awalnya berpikir bahwa aku tidak menemukan kantor mereka di internet, delapan puluh persen adalah perusahaan baru, lagi pula semua itu hanya mahasiswa yang magang, yang ikut perlombaan tidak akan begitu banyak orang, aku mungkin bisa mendapatkan peringkat sepuluh terdepan.
Ternyata, seribu draft……
Dia melirikku dengan heran, “Apakah ini aneh? Semua orang datang karena reputasi Direktur Fu, bukankah kamu juga begitu?”
Mungkin Direktur Fu yang dia maksud adalah Fu Songhe.
Aku menggelengkan kepala, “Direktur Fu kalian adalah …”
Aku ingin bertanya memastikan identitas Fu Songhe pada wanita itu, akhirnya terdengar suara yang serius dari belakang, “Xiao Yuan, beritahu desainer yang bertanggung jawab untuk membimbing “Murid Baru”, sepuluh menit lagi rapat.”
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraThe Winner Of Your Heart
ShintaDewa Perang Greget
Budi MaThe Sixth Sense
AlexanderMarriage Journey
Hyon SongLoving The Pain
AmardaCintaku Pada Presdir×
- Bab 1 Keributan Dalam Pesta Pernikahan
- Bab 2 Pertemuan Mendadak
- Bab 3 Identitas Yang Cukup Mengejutkan
- Bab 4 Kamu Telah Melewati Batas
- Bab 5 Ingin Melahirkan Anak
- Bab 6 Anak Mereka
- Bab 7 Akulah Orang Luar
- Bab 8 Bercerailah
- Bab 9 Pelampiasan dari Efek Alkohol
- Bab 10 Rahasia Song Jiamin
- Bab 11 Keributan Makan Malam
- Bab 12 Rusaknya Rem Mobil
- Bab 13 Apakah Kalian Pernah Melakukannya
- Bab 14 Pemberitahuan Berbahaya
- Bab 15 Aku Hamil
- Bab 16 Perceraian
- Bab 17 Aborsi
- Bab 18 Waktu Mengubah Semuanya
- Bab 19 Percintaan Mereka Yang Dalam Dan Kental
- Bab 20 Tamparan Balasan
- Bab 21 Uang Ini Cukup?
- Bab 22 Jinshi, Apakah kamu Percaya
- Bab 23 Jangan Jadikan Aku Pengganti
- Bab 24 Sengaja Ditabrak
- Bab 25 Menutupi Kemaluan Dengan Kemarahan
- Bab 26 Hubungan Apa Dengan Dia
- Bab 27 Terpergok Berzinah
- Bab 28 Ancaman
- Bab 29 Diam-Diam Mengangkat Teleponku
- Bab 30 Kehilangan Anakku
- Bab 31 Kamu Berencana Menukarnya dengan Apa
- Bab 32 Fakta Tentang Kematian Ibu
- Bab 33 Selingkuhan atau Kekasih?
- Bab 34 Mendapatkan Bukti
- Bab 35 Mati Di Tempat
- Bab 36 Dia Telah Kembali
- Bab 37 Temani Aku Tidur
- Bab 38 Hanya Kamu yang Menginginkanku
- Bab 39 Dia Tidak Boleh Berhasil
- Bab 40 Mendapatkan Kemalangan
- Bab 41 Pelacur Sok Suci
- Bab 42 Pemimpin Baru Proyek
- Bab 43 Pasangan Serasi
- Bab 44 Wanita Terbuang
- Bab 45 Tidak Mengizinkan
- Bab 46 Tidak Bisa Menyaingi
- Bab 47 Mengancam
- Bab 48 Mimpi Buruk Yang Tak Bisa Disingkirkan
- Bab 49 Merindukanmu
- Bab 50 Kakekku Pingsan
- Bab 51 Kakaknya Song Jiamin
- Bab 52 Rela Menunggu
- Bab 53 Merendahkan Dirinya Sendiri
- Bab 54 Dia Bukannya Tidak Pernah Menipu Aku
- Bab 55 Kenapa Bisa Begitu Kejam
- Bab 56 Cepat Atau Lambat Akan Menjadi Keluarga
- Bab 57 Ancaman Dari Ning Zhenfeng
- Bab 58 Kehidupan Dan Kematianmu.
- Bab 59 Kapan Kamu Bisa Mempercayaiku Sekali?
- Bab 60 Marah dan Sakit Hati
- Bab 61 Lelucon Ini Tidak Lucu
- Bab 62 Terserah Kamu Percaya Atau Tidak
- Bab 63 Siapapun Jangan Ada Yang Berharap Bisa Hidup Dengan Tenang
- Bab 64 Cheng Jin Shi, Aku Membencimu
- Bab 65 Mari Kita Bicara
- Bab 66 Meninggalkan Kota Nan
- Bab 67 Kakak Sepupumu Di Ranjangku
- Bab 68 Duri Dalam hati
- Bab 69 Siapa Yang Kamu Pilih
- Bab 70 Bukti Meyakinkan
- Bab 71 Aku Percaya Padamu
- Bab 72 Kita Masih Bisa Punya Anak
- Bab 73 Selangkah Menuju Kebenaran
- Bab 74 Pembunuhnya Adalah Dia
- Bab 75 Berbalik Memfitnahku
- Bab 76 Zhou Ziyun Menyelamatkanku
- Bab 77 Dia Dari Awal Sudah Membenciku
- Bab 78 Aku Benar Tidak Menyentuhmu
- Bab 79 Emosi
- Bab 80 Tuduhan Kejahatan Ini Sekalian Dihitung
- Bab 81 Apakah Semua Kebaikanmu Itu Palsu
- Bab 82 Salahkan Dirinya Sendiri
- Bab 83 Ning Xi Kamu Tidak Akan Bisa Melarikan Diri
- Bab 84 Memberikan Segala Yang Kamu Suka
- Bab 85 Berakhir Hari Ini
- Bab 86 Aku yang Membocorkan Desain
- Bab 87 Aku Bisa Memperbaiki Kesalahanku
- Bab 88 Kamu Sudah Dipecat
- Bab 89 Anakmu Segera Mempunyai Ibu Tiri
- Bab 90 Tuan Zhou Baik Pada Pacarnya
- Bab 91 Kembalikan Kunci Itu Kepadaku
- Bab 92 Orang Yang Ingin Aku Nikahi Hanya Kamu
- Bab 93 Buktikan Dulu Kepadaku
- Bab 94 Hari Ching Ming
- Bab 95 Pemilik Sebenarnya Adalah Cheng Jinshi
- Bab 96 Menyimpan Selingkuhan
- Bab 97 Dua garis
- Bab 98 Benar, Tetapi Tidak Ada Hubungannya Denganmu
- Bab 99 Juga Memberimu Kesempatan
- Bab 100 Ingin Menjadi Ayah Anak Orang Lain
- Bab 101 Identitas Tuan Fu
- Bab 102 Waspada Terhadap Nyonya
- Bab 103 Apa Hubunganmu Dengan Lin Zhi?
- Bab 104 Melihat Orang Lain Melalui Diriku.
- Bab 105 Aku Ingin Menikah Denganmu, Maukah Kamu Menikah Denganku ?
- Bab 106 Mana Mungkin Ada Jika
- Bab 107 Karena Uang
- Bab 108 Diduga Membunuh Kakek
- Bab 109 Bantuan Dalam Investigasi
- Bab 110 Ayo, Kita Pulang Rumah
- Bab 111 Benarkah Bisa Memulai Dari Awal
- Bab 112 Coba Saja !
- Bab 113 Satu Orang Bersedia Untuk Mencintai Dan Satu Orang Lainnya Rela Untuk Dicintai
- Bab 114 Pelanggan Jinshi
- Bab 115 Jam Tujuh, Aku Menunggumu
- Bab 116 Dia Sangat Cocok Denganmu, Dan Aku Juga Sangat Menyukainya
- Bab 117 Satunya Sedang Ribut, Satunya Sedang Tertawa
- Bab 118 Kamu Harus Keluar Dengan Selamat
- Bab 119 Sekali Berani Membuka Mulut, Maka Sudah Tidak Ada Jalan Kembali
- Bab 120 Sebagai Balasan
- Bab 121 Semakin Panik, Semakin Bingung
- Bab 122 Aku Bukan Orang Yang Ada Di Hatinya
- Bab 123 Kamu Jangan Berpikir Mau Mengambil
- Bab 124 kamu Tidak Perlu Mengkhayal Aku Sebagai Musuh Cintamu
- Bab 125 Di Dunia Ini Ternyata Ada Ayah Seperti Dirimu
- Bab 126 Satu Keluarga yang Tidak Waras!
- Bab 127 Kamu Ingin melepaskan Proyek Ini?
- Bab 128 Jika Aku Adalah Kamu, Aku Lebih Baik Pergi Mati Saja.
- Bab 129 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 130 Menggugurkan Anak
- Bab 131 Dia Memeluk Seorang Anak
- Bab 132 Menikah Kembali Adalah Pertunjukkan Tunggalku
- Bab 133 Meskipun Lautan Api, Aku Juga Harus Pergi
- Bab 134 Suamimu Tampan Sekali
- Bab 135 Semua Pesan Anonim Dikirim Olehnya
- Bab 136 Sesuatu Terjadi Pada Zhou Ziyun
- Bab 137 Kembali Ke Keluarga Cheng
- Bab 138 Ibu Akan Membawamu Pulang
- Bab 139 Pulanglah Denganku?
- Bab 140 Mencintaimu? Jangan Bermimpi!
- Bab 141 Pernikahan Kontrak
- Bab 142 Berdasarkan Apa Aku Menarik Tuntutan
- Bab 143 Dihukum Mati
- Bab 144 Kamu Benar-Benar Harus Berterima Kasih Kepada Kakak Yu Min
- Bab 145 Apakah Kamu Sudah Selesai Memarahi Aku?
- Bab 146 Apakah Begitu Memalukan
- Bab 147 Tidak Mengerti Apa Yang Sedang Dia Pikirkan
- Bab 148 Sudah Merepotkanmu Mengantar Suamiku Pulang
- Bab 149 Bertemu Shen Yanting Untuk Pertama Kalinya
- Bab 150 Aku Adalah Suamimu!
- Bab 151 Semakin Dijelaskan, Semakin Ditutupi Semakin Terkuak
- Bab 152 Memang Berbeda Seperti Bumi Dan Langit
- Bab 153 Kelinci Kalau Marah Juga Bisa Gigit Orang
- Bab 154 Apa Khawatir Dia Cemburu?
- Bab 155 Tetap Saja Disapu Keluar
- Bab ke-156 Setidaknya hati ini tidak resah jika tidak melihatnya
- Bab ke-157 Menjual Seumur Hidupku Lagi Untukmu?
- Bab ke-158 Seumur hidup ini kamu tidak akan bisa kabur kemanapun
- Bab 159 Apakah kamu tidak merasa dia mirip seseorang
- Bab 160 Ingin Menggantikan Orang Kesayanganmu Untuk Kecewa?
- Bab 161 Ya, Ini Adalah Rumah Kalian
- Bab 162 Cheng Jinshi, Sampai Jumpa di Biro Urusan Sipil
- Bab 163 Aku Sengaja Membawa Pergi!
- Bab 164 Ketakutan Akibat Dugaan yang Salah
- Bab 165 Sama Sekali Tidak Ada Hubungannya dengan Aku
- Bab 166 Aku sama sekali tidak percaya
- Bab 167 Aku Lihat Siapa Yang Berani
- Bab 168 Menggoda Pria Mana Pun
- Bab 169 Tante, itu karena dia pantas ditampar
- Bab 170 Tidak Ingin Berjalan Di Atas Es Tipis Lagi
- Bab 171 Ini Adalah Calon Istriku
- Bab 172 Kamu Juga Harus Bahagia
- Bab 173 Kita Bukanlah Orang Yang Sama
- Bab 174 Semua Sudah Berubah Menjadi Lelucon
- Bab 175 Ancaman Dirinya
- Bab 176 Aku Tidak Tertarik
- Bab 177 Aku Hanya Sekedar Ingin Membantumu
- Bab 178 Sekarang Aku Memberikan Kesempatan Padamu
- Bab 179 Aku Sangat Menyukai Dirimu yang Begitu Munafik
- Bab 180 Sangat Mengejutkan
- Bab 181 Mungkin Akan Meninggal
- Bab 182 Apakah Kamu Sudah Puas Sekarang?
- Bab 183 Lemah Dengan Perlakuan Lembut
- Bab 184 Haruskah Kamu Mengucapkan Kata-Kata Dengan Duri?
- Bab 185 Tidak Layak Untuk Menerimanya
- Bab 186 Petunjuk
- Bab 187 Dia Lebih Buruk Dari Wanita Jalang
- Bab 188 Harapan yang Dikancingkan Padaku
- Bab 189 Memberi Kompenassi 100 Miliar
- Bab 190 Kamu Harus Ingat Siapa Dirimu!
- Bab 191 Protagonis Dalam Cerita Itu Adalah Aku
- Bab 192 Apakah Kamu Sudah Cukup Dengan Permainanmu?
- Bab 193 Dia Mencabut Gugatan, Kita Mengajukan Gugatan
- Bab 194 Menjauhlah Dari Tunanganku!
- Bab 195 Aku Telah Diikuti Oleh Seseorang Selama 24 Jam
- Bab 196 Aku Pasti Tidak Akan Melepaskanmu!
- Bab 197 Tanda Tangani Itu, Aku Baru Biarkan Kamu Pergi
- Bab 198 Sangat Marah
- Bab 199 Melihat Sedikit Harapan Kemenangan
- Bab 200 Sedangkan Aku, Juga Tidak Ingin Menyesuaikan Kamu Lagi
- Bab 201 : Yang Penting Kamu Tidak Merasa Malu
- Bab 202 Menurutku Dia Seperti Nenek Moyang!
- Bab 203 Cepat Atau Lambat Akan Membuatmu Kehilangan Segalanya
- Bab 204 Tetapi Aku Memiliki Satu Syarat
- Bab 205 Seperti Mimpi Yang Langsung Menghilang Dalam Sekejap
- Bab 206 Sungguh Bagus Sekali Rencana Kalian
- Bab 207 Aku Sangat Merindukanmu
- Bab 208 Mungkin Berakibat Fatal
- Bab 209 Kamu Pergi Mati Saja
- Bab 210 Aku Kira Kamu Tidak Akan Datang
- Bab 211: Makan Bersama Ini, Tidaklah Sesederhana Itu
- Bab 212: Aku Merasa Darahku Menjadi Dingin
- Bab 213: Tidak Ada Jalan Yang Bisa Ditempuh Lagi
- Bab 214: Berbisnis Seperti Di Medan Perang
- Bab 215 Aku Mengatakan Suruh Kamu Pergi
- Bab 216: Apakah Ada Masalah Yang Kamu Sembunyikan Dariku
- Bab 217 Aku Tidak Bisa Membiarkan Apa Yang Dia Inginkan Terjadi
- Bab 218 Dalam Satu Detik Menampar Wajah
- Bab 219 Sayang, Selamat Ulang Tahun
- Bab 220 Maaf Aku Terlambat Pulang
- Bab 221 Aku Tidak Perlu Kamu Bekerja Terlalu Keras
- Bab 222 Tangan Memanas
- Bab 223 : Mungkinkah Kamu Yang Melakukannya
- Bab 224 : Karena Ada orang Melakukan Terlalu Banyak Hal Buruk
- Bab 225 Membayar Dengan Harga Yang Menyakitkan
- Bab 226 Membuatku Tidak Bisa Lari Kemanapun
- Bab 227 Semuanya Tidak Benar
- Bab 228 Percayakah Kamu?
- Bab 229 Apakah Kamu Tidak Punya Hati?
- Bab 230 Siapakah Orang Itu
- Bab 231 Apakah Kamu Tidak Merasa Dirimu Munafik?
- Bab 232 Pasti Ada Yang Salah
- Bab 233 Serigala Di Depan, Harimau Di Belakang
- Bab 234 Percobaan
- Bab 235 Permintaan Maaf Hanya Alasan Saja
- Bab 236 Pertentangan Ini Tidak Baik Bagi Semua Orang
- Bab 237 Jangan Kamu Berharap Ada Lain Kali
- Bab 238 Apakah Kamu Bisa Menukar Pria Yang Kamu Sukai
- Bab 239 Memiliki Hubungan
- Bab 240 Akankah Kamu Bersama Dengannya?
- Bab 241 Semuanya Terlalu Dramatis
- Bab 242 Sekarang, Sudah Tidak Penting
- Bab 243 Kalau Aku Menginginkannya
- Bab 244 Bagaimana Aku Bisa Tenang
- Bab 245 Semakin Ditakutkan Semakin Menjadi Kenyataan
- Bab 246 Dia Keguguran
- Bab 247 Bagaimana Jika Aku Menikah Dengannya?
- Bab 248 Kembali Untuk Memberikanmu Sebuah Hadiah
- Bab 249: Membalikkan Semua Argumen
- Bab 250: Aku Adalah Jimat Perlindunganmu
- Bab 251 Tidak Baik Jika Dilihat Oleh Pacarmu